Definisi Identitas Diri Pengembangan Instrumen

Iis Lathifah Nuryanto, 2013 Program Bimbingan Pribadi untuk Mengembangkan Identitas Diri Mahasiswa Pengembangan Program terhadap Program Studi Pendidikan Sosiologi Tahun Akademik 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti Arikunto, 1993:104. Sampel ditentukan untuk memperoleh informasi tentang obyek penelitian dengan mengambil representasi populasi yang diprediksikan terhadap seluruh populasi. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu cara mengambil sampel yang didasarkan atas adanya tujuan tertentu, dan berbagai pertimbangan peneliti Arikunto, 2022:117. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampeingl ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Menyebarkan instrumen identitas diri mahasiswa terhadap 81 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi angkatan 2012 yang terdiri dari 2 kelas. b. Mengambil mahasiswa yang termasuk pada kategori pencabutan identitas dan penundaan identitas, maksimal 40 orang. Langkah pengambilan sampel tersebut dimaksud agar dapat menyaring mahasiswa yang memiliki kategori identitas dari penyebaran identitas, pencabutan identitas dan penundaan identitas. Tujuan pengambilan sampel dengan teknik purposive untuk digunakan dalam eksperimen Program Bimbingan Pribadi.

C. Pengembangan Instrumen

1. Definisi Identitas Diri

Erikson menyebutkan istilah identitas diri sebagai gambaran konsep diri yang bermakna, merangkum semua pengalaman berharga di masa lalu, realitas Iis Lathifah Nuryanto, 2013 Program Bimbingan Pribadi untuk Mengembangkan Identitas Diri Mahasiswa Pengembangan Program terhadap Program Studi Pendidikan Sosiologi Tahun Akademik 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kekinian yang terjadi termasuk juga aktivitas yang dilakukan sekarang serta harapan di masa yang akan datang menjadi sebuah kesatuan gambaran tentang „diri‟ yang utuh, berkesinambungan dan unik Muus, 1996:60. Erikson mengartikan istilah identitas diri adalah sebuah kondisi psikologis secara keseluruhan yang membuat individu menerima dirinya, memiliki orientasi dan tujuan dalam mengarahkan hidupnya serta keyakinan internal dalam mempertimbangkan berbagai hal. Pengertian identitas diri yang diungkapkan Erikson sangat komprehensif dan mewakili semua pandangan ahli yang mengemukakan mengenai pengertian identitas diri. Erikson memandang identitas diri sebagai gambaran tentang diri yang utuh, yaitu individu yang dapat memandang tidak dalam satu perspektif saja, tapi menyeluruh artinya individu dapat memaknai dengan baik pengalaman masa lalunya dan dapat mengarahkan tujuan hidupnya di masa depan dengan keyakinan internal yang dimiliki indiviud untuk mempertimbangkan berbagai hal dalam hidupnya. Sehingga individu dapat menyesuaikan diri tidak hanya dengan diri sendiri tapi juga dengan lingkungan sosialnya. Marcia 1993 mengemukakan identitas diri yang sukses dapat dilihat dari komitmen yang telah dibuatnya, khususnya dalam pekerjaan dan hubungan antar pribadi. Tugas pencarian identitas telah mempunyai akar-akar pada masa anak- anak namun pada masa remaja menerima dimensi-dimensi baru karena berhadapan dengan perubahan-perubahan fisik, kognitif dan relasional. Proses pencapaian identitas diri tergantung pada keadaan masyarakat dimana ia tinggal, sehingga kemudian masyarakat mengenalnya sebagai individu yang telah menjadi Iis Lathifah Nuryanto, 2013 Program Bimbingan Pribadi untuk Mengembangkan Identitas Diri Mahasiswa Pengembangan Program terhadap Program Studi Pendidikan Sosiologi Tahun Akademik 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dirinya sendiri dengan caranya sendiri Erikson, dalam Marcia,1993. Identitas diri mencakup vocational choice, religious beliefs, political ideology, gender-role dan sexual expression. Aspek-aspek yang ada dalam identitas yaitu 1 Aspek struktural, 2 Aspek fenomenologis dan 3 Aspek perilaku. Identitas diri individu dapat dilihat berhasil atau tidak dari sebuah komitmen yang dimiliki. Komitmen yang dimaksud mencakup diri, pekerjaan dan kehidupan social individu. Komitmen dijalin oleh individu betujuan untuk mengarahkan individu dalam membuat sebuah keputusan yang mengacu pada kesukaan, kegemaran atau sangat mencerminkan dirinya. Menurut Erikson identitas diri telah ada semenjak masa kanak-kanak, kemudian di masa remaja individu menemukan dan menerima dimensi-dimensi baik fisik, kognitif dan relasional dari lingkungan sosialnya. Aspek fisik dalam pencarian identitas diri dapat diartikan sebagai identifikasi individu terhadap sesuatu yang menempel pada individu sehingga dapat dilihat oleh individu lainnya. Aspek fisik mencakup penampilan seperti gaya berpakaian dan gaya berkomunikasi. aspek lainnya yang muncul pada masa remaja adalah aspek kognitif dapat diartikan sebagai pengetahuan individu tentang diri mencakup pengetahuan tentang diri sendiri seperti kekuatan dan kelemahan diri, kegemaran akan sesuatu, pengalaman masa lalu, tujuan yang mengarah pada kehidupan selanjutnya bersifat jangka panjang. Aspek relasional adalah hubungan individu dengan lingkungan sosialnya mencakup ketaatan perilaku individu pada norma yang berlaku dan cara menyikapi sesuatu seperti pengelolaan emosi. Mencapai sebuah identitas diri sangat tergantung pada dimana masyarakat tinggal menurut Erikson, sehingga Iis Lathifah Nuryanto, 2013 Program Bimbingan Pribadi untuk Mengembangkan Identitas Diri Mahasiswa Pengembangan Program terhadap Program Studi Pendidikan Sosiologi Tahun Akademik 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu identitas diri dapat mengarahkan individu menjadi dirinya sendiri dan dengan caranya sendiri sesuai keunikan masing-masing. Identitas dii ditandai dengan penerimaan masyarakat pada individu, karena pada dasarnya orang lain yang akan menilai perilaku individu yang terlihat dari identitas diri yang dimunculkan. Josselson Desmita. 2002 mengartikan identitas diri adalah suatu gambaran personal yang unik, yang berbeda dan terpisah dari orang lain . Pengertian Josselson lebih menekankan pada perubahan diri dan cenderung tidak menjelaskan mengenai keadaan individu lainnya yang berada di sekitar remaja. Keunikan diri yang sejatinya berbeda antar individu mengalihkan keadaan sosial individu lainnya dengan asumsi setiap orang memiliki pola pikir yang berbeda. Berbeda dengan Josselson, Erikson mengembangkan dimensi sosial dalam pencarian identitas diri pada remaja. Ide-ide yang digagas oleh Erikson dan Marcia pada hakekatnya tidak berbeda, identitas diri merupakan sebuah pencapaian komitmen diri individu yang prosesnya ditempuh pada tahap remaja akhir. Anita E. Wolfolk Syamsu Yusuf. 2001:71, menyebutkan istilah identitas diri sebagai suatu pengorganisasian dorongan-dorongan drive, kemampuan abilities, keyakinan beliefs, dan pengalaman individu dalam citra diri image of self yang konsisten. Pengertian Wolfolk cenderung sejalan dengan yang dikembangkan oleh Erikson, bahwa pengalaman individu pada masa kanak-kanak akan sangat mempengaruhi identitas dirinya. Keyakinan dan kemampuan individu memberikan satu kontribusi bagi identitas diri individu, karena pada hakekatnya Iis Lathifah Nuryanto, 2013 Program Bimbingan Pribadi untuk Mengembangkan Identitas Diri Mahasiswa Pengembangan Program terhadap Program Studi Pendidikan Sosiologi Tahun Akademik 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kemampuan yang dikembangkan dalam diri akan menjadi keyakinan untuk dapat melakukan segala sesuatu dalam hidupnya. Pengorganisasian diartikan sebagai suatu struktur atas pengelompokkan terdiri dari unit-unit yang berfungsi secara saling berkaitan, sedemikian rupa sehingga tersusun suatu kesatuan terpadu. Dorongan yang dimaksud adalah kecenderungan terarah pada tujuan dari suatu organism, didasarkan pada suatu perubahan dalam proses-proses organis. Dorongan dapat dibangkitkan jika mengalami kondisi bahaya yang bisa menimbulkan rasa sakit atau penderitaan. Tingkah laku yang ditimbulkan adalah menjauh atau menghindar dari kesakitan dan kerugian dari diri individu. Dimensi keuda adalah kemampuan yaitu kecakapan,ketangkasan, bakat dan kesanggupana atau daya untuk melakukn perubahan. Keyakinan merupakan sistem harapan dan pertimbangan nilai yang dipaka individu untuk menghadapi lingkungannya. Identitas diri merupakan pencapaian remaja atas jawaban dari pertanyaan “Apa yang bisa saya lakukan?” dan “Apa yang harus saya lakukan?”, pada akhirnya sebagai gambaran jelas dan stabil atas tujuan seseorang dalam hal ini berupa minat dan bakat. Botha dan Ackeman dalam Cremers,1989:227. Definisi identitas diri yang dikembangkan oleh Botha dan Ackeman pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan yang dikemukakan oleh Anita E. Wolfolk, remaja yang mencapai citra diri karena pertanyaan-pertanyaan yang dibuatnya dalam rangka memuaskan kebutuhannya dalam menemukan dirinya. Pertanyaan “Apa yang bisa dan harus saya lakukan?” adalah pertanyaan yang mewakili remaja akan rasa ingin tahu mengenai kemampuan abilities berupa minat dan Iis Lathifah Nuryanto, 2013 Program Bimbingan Pribadi untuk Mengembangkan Identitas Diri Mahasiswa Pengembangan Program terhadap Program Studi Pendidikan Sosiologi Tahun Akademik 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bakat yang dimiliki remaja. Minat diartikan sebagai pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada orang situasi atau aktifitas tertentu. Bakat dalam definisi identitas diri diartikan sebagai kualitas yang dimiliki oleh semua orang dalam tingkat yang beragam. Berarti saat remaja memilih dan menentukan minat dan bak atnya, remaja telah menjawab pertanyaan “Apa yang bisa aku lakukan?”, sedangkan untuk menyeimbangkan remaja dengan lingkungan sosialnya remaja perlu menjawab pertanyaan “Apa yang harus aku lakukan?”, sehingga remaja dapat memiliki minat dan bakat yang dapat diterima oleh norma yang berlaku di masyarakat. Menurut Waterman 1984, identitas diri berarti gambaran diri yang jelas meliputi sejumlah tujuan yang ingin dicapai, nilai, dan kepercayaan yang dipilih oleh individu tersebut. Komitmen-komitmen ini meningkat sepanjang waktu dan telah dibuat karena tujuan, nilai dan kepercayaan yang ingin dicapai dinilai penting untuk memberikan arah, tujuan dan makna pada hidup Aspek-aspek identitas diri yang dirumuskan oleh Waterman tersebut menekankan hal tidak jauh berbeda dengan yang dikemukakan oleh ahli lain. Terlihat berbeda dikarenakan bahasa yang digunakan oleh Waterman yang lebih menekankan pada istilah-istilah baku yang lebih mudah dikenali, seperti tujuan yang ingin dicapai individu, kepercayaa belief dan nilai yang diartikan sebagai norma yang berlaku di masyarakat, maka individu dinilai dari ketaatannya terhadap norma yang berlaku. Menurut Atkinson 1996:139 identitas diri mencakup proses menentukan keputusan apa yang penting dan patut dikerjakan serta merumuskan Iis Lathifah Nuryanto, 2013 Program Bimbingan Pribadi untuk Mengembangkan Identitas Diri Mahasiswa Pengembangan Program terhadap Program Studi Pendidikan Sosiologi Tahun Akademik 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu standar tindakan dalam mengevaluasi perilaku dirinya dan perilaku orang lain, termasuk di dalamnya perasaan harga diri dan kompetensi diri. Menurut definisi ini identitas diri merupakan suatu mekanisme internal yang mampu menyediakan kerangka pikir untuk mengarahkan seseorang dalam menilai dirinya sendiri dan orang lain serta menunjukkan perilaku yang perlu dilakukan atau tidak dilakukan dalam kehidupan. Istilah identitas diri dalam lingkup psikologi perkembangan menurut Grotevant 1998:119 biasanya merujuk pada dua pengertian utama : pertama, identitas diri digunakan untuk menjelaskan perpaduan antara karakteristik kepribadian dan gaya sosial yang digunakan seseorang untuk menjelaskan dirinya serta bagaimana orang lain mengakui dirinya. Identitas diri menghubungkan antara kepribadian dalam konteks rentang waktu, pengalaman dan situasional. Pengertian kedua merujuk pada perasaan subjektif dari kepribadian seseorang secara keseluruhan dan kesinambungan sepanjang kehidupan. Jadi pengertian identitas diri terdiri dari beberapa konsep yang mencakup interaksi antara kepribadian individu, hubungan sosial, kesadaran subjektif, dan konteks eksternal. Fearon 1999 menyimpulkan tiga pengertian dasar yang sering digunakan oleh para ahli dalam mendefinisikan identitas diri, yaitu : a. Keanggotan dalam sebuah komunitas yang menyebabkan seseorang merasa terlibat, termotivasi, berkomitmen dan menjadikannya rujukan atau pertimbangan dalam memilih dan memutuskan sesuatu berdasarkan hal yang normatif. Terbentuknya identitas diri pada dasarnya dipengaruhi secara intensif oleh interaksi ssorang dengan lingkungan sosial. Identitas diri yang Iis Lathifah Nuryanto, 2013 Program Bimbingan Pribadi untuk Mengembangkan Identitas Diri Mahasiswa Pengembangan Program terhadap Program Studi Pendidikan Sosiologi Tahun Akademik 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu digunakan seseorang untuk menjelaskan tentang diri biasanya juga berisikan identitas sosial. b. Identitas diri juga merujuk pada konsep abstrak dan relatif jangka panjang yang ada dalam pikiran seseorang tentang siapa dirinya, menunjukkan eksistensi dan keberhargaan serta membuat dirinya menjadi “seseorang”. Karena itu identitas diri biasanya juga berisi harga diri seseorang self esteem. Konsep ini menunjukkan bahwa identitas diri merupakan sesuatu yang berperan sebagai motivator perilaku dan menyebabkan keterlibatan emosional yang mendalam dengan individu tentang apa yang dianggapnya sebagai identitas diri. c. Identitas diri bukan hanya terdiri dari sesuatu yang „terbentuk‟ tapi juga termasuk potensi dan status bawaan sejak lahir, misalnya jenis kelamin dan keturunan. Fearon 1999 menyimpulkan beberapa definisi identitas diri adalah sebuah terminologi yang cukup luas yang dipakai seseorang untuk menjelaskan siapakah dirinya. Identitas diri dapat berisi atribut fisik, keanggotaan dalam suatu komunitas, keyakinan, tujuan, harapan, prinsip moral atau gaya sosial. Meski seringkali terbentuk secara tidak sadar, namun identitas diri merupakan sesuatu yang disadari dan diakui individu sebagai sesuatu yang menjelaskan tentang dirinya dan membuatnya berbeda dari orang lain . Berdasarkan definisi-definisi identitas diri yang dikembangkan para ahli, maka dapat disimpulkan identitas diri adalah gambaran ciri-ciri pribadi berdasarkan pandangan diri sendiri dan orang lain terhadap aspek pengetahuan, Iis Lathifah Nuryanto, 2013 Program Bimbingan Pribadi untuk Mengembangkan Identitas Diri Mahasiswa Pengembangan Program terhadap Program Studi Pendidikan Sosiologi Tahun Akademik 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sikap dan keterampilan. Aspek pengetahuan meliputi pengalaman masa lalu, keyakinan terhadap pilihan, pemahaman kelebihan dan kelemahan diri, pertimbangan konsekuensi pilihan-pilihan, tujuan yang ingin dicapai, harapan, nilai-nilai kehidupan, kesadaran akan perilaku diri dan orang lain. Aspek sikap meliputi dorongan-dorongan, perasaan subjektif individu tetrhadap diri, penghargaan terhadap diri dan orang lain, keterlibatan dalam sebuah komunitas dan taat pada norma yang berlaku. Aspek keterampilan meliputi interaksi dengan lingkungan sosial, kemampuan berbahasa dan mengelola emosi. Aspek yang diungkap dalam penelitian ini dibatasi pada aspek pengetahuan dan sikap. Indikator yang terdapat dalam aspek pengetahuan dan sikap tidak semua digunakan. Secara operasional identitas diri dalam penelitian ini adalah gambaran ciri-ciri pribadi berdassarkan pandangan mahasiswa terhadap dirinya yang meliputi aspek pengetahuan dan sikap, yang menyatakan tanggapan terhadap indikator-indikator identitas diri yaitu sebagai berikut. a. Pengetahuan 1 Pemahaman kelebihan dan kelemahan diri 2 Nilai-nilai kehidupan yang berlaku 3 Pertimbangan atas konsekuensi pilihan 4 Kesadaran keberadaan diri 5 Pengalaman yang berkesan b. Sikap 1 Ketaatan pada norma yang berlaku di tempat ia berada 2 Penghargaan diri dan orang lain Iis Lathifah Nuryanto, 2013 Program Bimbingan Pribadi untuk Mengembangkan Identitas Diri Mahasiswa Pengembangan Program terhadap Program Studi Pendidikan Sosiologi Tahun Akademik 20122013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 Keterlibatan dalam sebuah komunitas

2. Alat Pengumpulan Data