Rahdiana Kartika Sari, 2015 PENGEMBANGAN DESA WISATA LAKSANA BERBASIS EKOWISATA DI KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV, pada faktor Pendukung biofisik, sosial-ekonomi, dan budaya di Desa Wisata Laksana
mengenai Pengembangan Desa Wisata Berbasis Ekowisata dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan kriteria-kriteria Konsep Desa Wisata yang didapatkan peneliti
dari hasil observasi, wawancara, dan kuesioner dari Faktor Pendukung Kondisi biofisik, Faktor Pendukung Kondisi sosial-ekonomi dan Faktor
Pendukung Kondisi budaya. Desa Wisata Laksana merupakan Desa Wisata yang memiliki keunikan yang khas dibandingkan dengan Destinasi wisata
lainnya terutama berkaitan langsung dengan konsep Ekowisata serta didukung oleh semua masyarakatnya dan pihak-pihak yang ingin membangun Desa
Wisata Laksana sebagai Organisasi Pioneer bagi Desa Wisata lainnya di Kabupaten Bandung.
2. Berbagai macam jenis aktivitas wisata berbasis ekowisata yang memuat unsur
Pendidikan Education, Perlindungan Advocasy, Keterlibatan Komunitas Community
Involvement, Pengamatan
Monitoring, Konservasi
Conservation yang bisa dikembangkan di Desa Wisata Laksana diantaranya Wisata Budaya, Geowisata, Wisata Kuliner Tradisional, Wisata Sejarah,
Agrowisata dan Wisata Udara. Pemerintah Kabupaten Bandung beserta KPDWL mulai pada tahun 2014 sudah mengalakan beberapa program untuk
pengembangan desa seperti pengembangan fasilitas infrastruktur dan beberapa program-program wisata seperti Gebyar pesta rakyat tahun baru 2015, lomba
kesenian tangkas domba serta kerja sama dengan BKSDA mengenai pengunaan
lahan untuk
pengembangan kawasan
fasilitas wisata
terpaduterpusat di wilayah Kampung Sangkan RW 10. 3.
Pengembangan Desa Wisata Laksana berdasarkan potensi wilayah di bagi menjadi tiga zona yaitu :
a. Zona Inti atau Nucleus RW 10, RW 08, RW 06
Rahdiana Kartika Sari, 2015 PENGEMBANGAN DESA WISATA LAKSANA BERBASIS EKOWISATA DI KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
b. Zona Penyangga atau Buffer Hutan Kamojang
c. Zona Fasilitas dan Aktivitas Budaya RW 10
d. Zona Fasilitas PLTP
Terdapat lima 5 hasil analisis potensi dan kendala berikut pilihan pengembangannya diantaranya termasuk dari Perkembangan Pariwisata Desa
Wisata Laksana, Kondisi Biofisik, Kondisi Sosial-Ekonomi, Kondisi Budaya dan Faktor Penentu Ekowisata.
4. Perencanaan Aktivitas Wisata berdasarkan Potensi Wilayah di Desa Wisata
Laksana ada delapan 8 jenis wisata yang dapat di kembangkan diantaranya adalah :
a. Wisata Alam Kawah Kamojang, Danau Ciharus, Curug madi, Cagar
Alam Kamojang b.
Wisata Seni dan Budaya Terebang Buhun, Pencak Silat, Ketangkasan Domba, Degung, Karinding, Celempung
c. Wisata Agro Pertanian dan Perkebunan
d. Wisata Sejarah Tugu Monitoring Penaatan Ambalat, Goa Ciharus, PLTP
Kamojang e.
Kerajinan f.
Wisata Kuliner Sentra Borondong, Enten, Ranginang,, Keripik Jamur, Keripik Peuyeum dan lain-lain
g. Wisata Panas Bumi PLTP Kamojang, PT Indonesia Power
h. Wisata Udara Titik Penaatan.
5. Konsep Pengembangan Desa Wisata Laksana Berbasis Ekowisata dibagi
menjadi : a.
Tema Desa Wisata Laksana yaitu Ekowisata b.
Dasar Hukumnya adalah Surat Keputusan Bupati Kabupaten Bandung No.556.42Kap.71.DispoparTahun 2011 yaitu Penetapan Desa Laksana
sebagian bagian dari 10 Desa Wisata c.
Posisi : Kabupaten Bandung dan berbatasan dengan kabupaten Garut d.
Alamat Kantor : Komp. Desa Laksana RW 09 , Jalan Raya Ibun- MajalayaKabupaten Bandung, No Telp 08522131617 Bapak Sepul . Web
: cukangmonteng.com
Rahdiana Kartika Sari, 2015 PENGEMBANGAN DESA WISATA LAKSANA BERBASIS EKOWISATA DI KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
e. Deskripsi : sebuah destinasi wisata berupa Desa wisata yang menawarkan
berbagai aktivitas wisata alam, budaya dan minat khusus sesuai kebutuhan wisatawan. Dengan npemandangan yang indah sepanjang jalan berupa
hamparan persawahan, bukit serta rangkaian pegunungan yang cocok untuk pilihan berlibur khususnya di daerah selatan perbatasan dengn Kabupaten
Garut dengan kekayaan alam brupa bentukan geologi Kawah Kamojang, Hutan Kamojang, Danau Ciharus dan curug Madi beserta kesenian
terebang buhun yang sudah ada sejak zaman dulu sambil menikmati kuliner tradisonal Borondong yang terkenal di daearah Ibun dan Majalaya. Desa
Wisata ini memiliki ciri Khas yaitu kawasan Panas Bumi dengan berwisata sejarah tentang geowisata di kawasan PLTP Kamojang serta goa ciharus
sebagai bagian dari peristiwa penumpasana DIITII di Jawa Barat. f.
Akses Jalan : di temput melalui tiga 3 jalur Ciparay, Majalya dan Kabupaten Garut
g. Objek Menarik dijelaskan pada Tabel 4.7 Tentang Perencanaan Aktivitas
Wisata 1.
Kawah Kamojang, Danau dan Goa Ciharus, Curug Madi, Hutan Kamojang
2. Gunung Kamojang dan Gunung Rakuta
3. PLTP Kamojang
4. Tugu Monitoring Udara
h. Aktrasi Budaya dijelaskan pada Tabel 4.7 Tentang Perencanaan Aktivitas
Wisata 1.
Kesenian Terebang Buhun 2.
Pertanian dan perkebunan kopi, strawberry, padi sawah dan lain-lain 3.
Kuliner Tradisional Borondong dan Kerajianan Tangan 4.
Pembuat Keripik Jamur, Peyeum kegiatan KUKM dan penanaman Pohon di Hutan Kamojang.
i. Musim Kunjungan : Setiap Bulan
j. Pilihan Paket Tour : One day Trip, 2D1N dan lain-lain
k. Jenis Tour : perorangan, kelurga, instansi dan lain-lain
6. Tahapan Perencanaan Pengembangan Desa Wisata Laksana Berbasis Ekowisata
Rahdiana Kartika Sari, 2015 PENGEMBANGAN DESA WISATA LAKSANA BERBASIS EKOWISATA DI KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
a. Marketing Research dan Marketing Target : target pasar Desa Wisata
Laksana diantaranya jenis wisatawan mancanegara terupa eropa dan sekitarnya, jenis wisatawan keluarga, Wisatawan perusahaan corporate,
serta wisatawan minat khusus seperti hiking, geowisata, dan lain lain. b.
Situation Analysis : dijelaskan pada tabel analisis potensi dan kendala halaman 87.
c. Tourist Promotion : mouth to mouth, pemasangan iklan Desa Wisata
Laksana baik media cetak maupun elektronik, brosur, booklet kerjasama promosi melalui pihak swasata dan perusahaan.
d. Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Laksana diantanya :
1 Pelatihan tour guide pemandu wisata tentang atraksi wisata.
2 Pelatihan membuat cinderamata baik berupa gantungan kunci,
lukisann, kaos dan lain-lain. 3
Pelatihan di bidang pelayanan restoran dan perhotelan. 4
Pelatihan bahasa asing bagi pemandu wisata. 5
Pelatihan pengolahan limbah pariwisata dan penghijauan serta pemeliharan sumber daya pariwisata.
6 Pelatihan membuat paket tour terpadu oleh pengurus desa wisata, baik
itu untuk jenis wisatawan keluarga, rombongan perusahaan maupun untuk wisatawan individu dan minat khusus, yang di dalamnya
terdapat aturan khusus baik menginap atau tidap menginap, one day Trip, 2D1N two days one night dan 3D2N three days two night
B. Saran