Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Laba atau profit merupakan tujuan utama berdirinya setiap perusahaan. Tanpa diperolehnya laba, perusahaan tidak dapat memenuhi tujuan lainnya yaitu pertumbuhan terus-menerus going concern. Perusahaan dalam aktivitas usahanya selalu berusaha untuk mencapai laba yang optimal, dan dengan hal tersebut perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perusahaan yang tepat memilih strategi akan dapat mengungguli persaingan dalam pertumbuhan dan memperoleh laba serta mampu bertahan dalam siklus kehidupan bisnis dalam jangka waktu yang cukup panjang. Selain itu manajemen juga perlu melakukan penilaian atas kinerja keuangannya per periode sehingga manajemen dapat mengetahui maju mundurnya perusahaan tersebut, yang nantinya akan berguna bagi perusahaan di masa yang akan datang. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu disebut rentabilitas atau profitabilitas. Masalah profitabilitas ini penting bagi kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan. Bagi pimpinan perusahaan, profitabilitas dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui berhasil atau tidaknya perusahaan yang dipimpinnya. Sedangkan bagi penanam modal dapat digunakan sebagai tolak ukur prospek modal yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut. Universitas Sumatera Utara Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki disebut Return on Equity ROE Sutrisno 2000:269. Salah satu cara pemilik untuk dapat mengoptimalkan profitabilitas adalah dengan memperhatikan tingkat likuiditas perusahaannya. Menurut Riyanto 2001:25, likuiditas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera dipenuhi. Perusahaan yang memiliki likuiditas yang baik berarti mampu memenuhi segala pembayaran yang diperlukan untuk kelancaran proses produksinya. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan. Dampak krisis ini masih terasa hingga saat ini. Sendi perekonomian negara mengalami kelabilan. Hal ini mengakibatkan banyak perusahaan yang tidak mampu melewati dan mengatasi permasalahan yang terjadi terutama masalah yang berhubungan dengan keuangan. Keuangan atau dana yang memadai akan menjadi faktor utama yang diperlukan oleh perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan serta dapat melangsungkan hidupnya. Fungsi keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam kegiatan perusahaan. Dalam mengelola keuangan, salah satu unsur yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk operasi dan mengembangkan usahanya. Untuk pemenuhan kebutuhan dana ini perusahaan dapat memperoleh dari dalam perusahaan internal financing atau dari luar perusahaan external financing. Sumber pendanaan dari dalam perusahaan adalah berupa pemanfaatan laba yang ditahan retained earning,yaitu laba yang tidak dibagikan sebagai dividen. Sedangkan sumber Universitas Sumatera Utara pendanaan dari luar perusahaan diperoleh dengan melakukan pinjaman kepada pihak lain atau menjual sahamnya kepada masyarakat go public di pasar modal. Pemilihan alternatif dana eksternal bagi pembelanjaan perusahaan pada akhirnya akan menentukan struktur keuangan suatu perusahaan. Dari struktur keuangan perusahaan di sisi kanan neraca, terdapat bagian yang menyangkut pembiayaan permanen, sering disebut struktur modal capital structure, seperti hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan. Menurut teori trade off, posisi struktur modal di atas struktur modal optimalnya mengakibatkan setiap pertambahan utang akan menurunkan kinerja nilai perusahaan. Inilah yang menjadi tugas utama manajer keuangan yakni dapat menetukan target struktur modal yang optimal bagi perusahaan. Untuk mengetahui kinerja perusahaan diperlukan informasi yang disajikan dengan benar, informasi tersebut sangat berguna bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan. Evaluasi kinerja keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis laporan keuangan. Dimana analisis laporan keuangan dapat dilakukan menggunakan rasio keuangan. Rasio-rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan seperti rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Analisis rasio menungkinkan manajer keuangan dan pihak yang berkepentingan untuk mengevaluasi kondisi keungan akan menunjukkan sehat atau tidaknya kondisi suatu perusahaan tersebut. Analisis rasio juga menghubungkan unsur-unsur rencana dan perhitungan laba rugi sehingga Universitas Sumatera Utara dapat menilai efektivitas dan efisiensi perusahaan. Laba perusahaan itu sendiri dapat diukur dengan rasio profitabilitas misalnya melalui ROE perusahaan. Karena ROE mempunyai hubungan positif dengan perubahan laba. ROE digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimilikinya. ROE merupakan rasio antara laba setelah pajak EAT dengan total ekuitas. Alat ukur kinerja suatu perusahaan yang paling populer antara penanam modal dan manajer senior adalah hasil atas hak pemegang saham adalah return on equity ROE. Biasanya penggunaan rasio solvabilitas atau leverage disesuaikan dengan tujuan perusahaan.artinya perusahaan dapat menggunakan rasio leverage secara keseluruhan atau sebagian dari masing-masing jenis rasio solvabilitas yang ada. Penggunaan rasio secara keseluruhan, artinya seluruh jenis rasio yang dimiliki perusahaan, sedangkan sebagian artinya perusahaan hanya menggunakan beberapa jenis rasio yang dianggap perlu untuk diketahui. Menurut Brigham 2006, hasil akhir dari serangkaian kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan adalah profitabilitas. Masalah profitabilitas ini penting bagi kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan. Ada beberapa ukuran yang dipakai dalam melihat kondisi profitabilitas suatu perusahaan, antara lain dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham yang sering disebut dengan Return on Equity ROE. Keberhasilan kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dari ROE yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Selama ini telah banyak penelitian tentang ROE, karena ROE merupakan hal yang penting dan diperhatikan banyak pihak Universitas Sumatera Utara baik itu investor dan kreditur, yang mempengaruhi ROE dalam menginvestasikan modalnya. Dengan menggunakan berbagai rasio keuangan perusahaan dapat diukur dari ROE Suad Husnan, 2001. Variabel kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Asset Ratio DAR, Debt to Equity Ratio DER dan rasio profitabilitas yaitu Return on Equity ROE. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu Kasmir, 2008:114. Dalam penelitian ini, rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on Equity ROE, yang berfungsi untuk menunjukan efisiensi dalam penggunaan modal sendiri. Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Silitonga mengenai pengaruh arus kas bersih dan struktur modal terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur terbuka di Indonesia, dimana variabel independen yang digunakan arus kas bersih dan rasio dalam struktur modal, yaitu Debt to Equity Ratio DER serta variabel dependennya, nilai perusahaan yang diindikasikan dengan Market Value of Equity MVE, menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Masalah dalam penelitian ini adalah terjadi penurunan terhadap ROE perusahaan, berikut datanya : Universitas Sumatera Utara Gambar 1.1 Perhitungan ROE Tahun 2006-2010 Berdasarkan data di atas diketahui perkembangan ROE tahun 2006-2010. Rata-rata Return On Equity ROE yang paling tinggi terdapat pada tahun 2009 sebesar 13,274 sedangkan nilai Return On Assets ROA yang paling rendah terjadi pada tahun 2006 sebesar -94.984. Rendahnya nilai Return On Assets ROA disebabkan oleh adanya penurunan terhadap laba perusahaan. Turunya ROE tersebut disebabkan pengaruh hutang perusahaan. Naiknya hutang menyebabkan beban operasional meningkat sehingga menurunkan laba perusahaan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh profitabilitas perusahaan yang diukur dengan DAR dan DER terhadap profitabilitas perusahaan dengan menggunakan ROE pada perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Dengan berdasarkan pada pertimbangan tersebut diatas maka penelitian ini mengambil judul yaitu: “Analisis Pengaruh Debt to Asset Ratio DAR, Debt to Equity Ratio DER Terhadap -94.984 12.832 13.197 13.274 7.485 -120 -100 -80 -60 -40 -20 20 2006 2007 2008 2009 2010 ROE Universitas Sumatera Utara Profitabilitas Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

1.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 197 83

Pengaruh Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan, Dan Leverage Operasi Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 106 104

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan ( Current Ratio, Debt To Eqiuty Ratio , Total Asset Turn Over ) dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

1 50 95

Pengaruh Debt to Asset Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

2 73 74

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 53 116

Pengaruh Capital Adequacy Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 36 81

Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Dan Deviden Kas Terhadap Growth Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 18 73

Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der) Dan Debt To Asset Ratio (DAR) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

17 84 71

Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return on Asset (ROA) pada Perusahaan Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

24 141 95

Pengaruh Equity Multiplier, Firm Size, Debt To Equity Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Rasio Profitabilitas (Roe) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

6 109 63