1. Perusahaan jasa pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010.
2. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan yang lengkap dari tahun 2008-2010.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dimana sumber data tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data
sekunder untuk penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory icmd dan situs resmi Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id data sekunder
yang dipakai dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2008 - 2010.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan studi dokumentasi yaitu dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data sekunder
berupa catatan-catatan, laporan keuangan maupun informasi lainnya yang terkait dengan lingkup penelitian ini.
3.5. Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini variabel independen dan dependen yang dipergunakan adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Variabel Independen Bebas,yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen Sugiyono,
2004 : 33. Yang termasuk variabel independen dalam penelitian ini adalah:
a. Debt to Asset Ratio DAR DAR menekankan pada peran penting pendanaan hutang bagi
perusahaan dengan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan hutang Home, 2005:210.
DAR menunjukkan banyaknya hutang yang digunakan perusahaan untuk membiayai seluruh aktiva yang dimilikinya. Semakin
tinggi rasio Dar, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan, namun risiko keuangan juga semakin tinggi.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:
Debt to Assets Ratio =
��������� �����������
× 100
b. Debt to Equity Ratio DER DER menunjukkan perbandingan antara hutang dan ekuitas.
Rasio ini menggambarkan bagaimana perusahaan mengatur komposisi antara hutang dengan ekuitas.
Universitas Sumatera Utara
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus: Debt to equity ratio =
����� ���� ����� ������
× 100
2. Variabel dependen terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yangmenjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2004 :
33. Yang termasuk variabel dependen dalam penelitian ini adalah rasio
profitabilitas dan peneliti menggunakan Return on Equity ROE. Return on Equity ROE merupakan rasio yang mengukur laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan bagaimana penggunaan modal sendiri secara efisien.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:
Return on equity ROE =
������� ����� �������� ��� ��� ������
3.6. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistic dengan menggunakan SPSS. Sebelum melakukan pengujian
hipotesis, terlebih dahulu peneliti melakukan uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heterokedastisitas, dan uji autokolerasi. Untuk pengujian hipotesis dilakukan analisis regresi. Kemudian dilakukan proses pengujian analisis F dan pengujian
analisi t untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
3.6.1. Pengujian Asumsi Klasik 3.6.1.1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal Erlina, 2011, 100. Pengujian ini digunakan untuk mendapatkan kepastian terpenuhinya syarat normalitas yang akan
menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat
dipertanggungjawabkan. Menurut Ghozali 2005:110, ada dua cara mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak,yaitu
dengan analisis grafik dan analisis statistik. Analisis statistik dilakukan dengan uji statistik Kolmogorov
Smirnov Ghozali 2005:115. Pedoman pengambilan keputusan tentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan
uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari : a. Bila nilai signifikan 0,05 berarti distribusi data normal,
b. Bila nilai signifikan 0,05 berarti distribusi data tidak normal.
3.6.1.2.Uji Multikolinearitas
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pada model regresi terdapat hubungan korelasi antar variabel independen. Pada
regresi yang sesuai seharusnya tidak ditemukan korelasi antar variabel
Universitas Sumatera Utara
independen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolineritas dapat diketahui melalui:
1.Nilai tolerance dan lawannya 2.variance inflation factor VIF
Kedua jenis ukuran tersebut menjelaskan bagaimana satu variabel independen dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Pada tolerance
dijelaskan pengukuran variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya, jadi pada tolerance yang
bernilai rendah sama dengan VIF yang bernilai tinggi dan menunjukan terdapat kolinieritas yang tinggi. Ukuran yang digunakan untuk
mengethaui adanya multikolinertias adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10.
3.6.1.3. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005:105. Untuk mendeteksi
ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen, yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka terjadi heterokedastisitas. Sebaliknya jika tidak
Universitas Sumatera Utara
ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
3.6.1.4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengguna pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya Ghozali, 2005:95. Jika terdapat korelasi, maka telah terjadi problem autokorelasi.
Observasi yang dilakukan secara berurutan dan berkaitan satu dengan yang lain muncul karena adanya autokorelasi. Masalah ini dikarenakan
residual atau dikarenakan pengganggu yang tidak bebas dari satu observasi lainnya.
Pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan Durbin Watson DW, yaitu apabila nilai DW teletak diantara du dan 4 – dU atau du
≤ DW
≤ 4-Du yang berarti bebas dari autokorelasi. Jika nilai DW lebih kecil dari dL atau DW lebih besar dari 4-dL berarti terdapat
autokorelasi. Nilai dL dan Du dapat dilihat dari tabel Durbin Watson.
3.6.2. Pengujian Hipotesis
Langkah yang dilakukan setelah uji asumsi klasik adalah menganalisis data dengan metode analisis regresi berganda. Analisis ini
digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaannya adalah:
Universitas Sumatera Utara
Y = a +
�
1
X
1
+ �
2
X
2
+e
Dimana: Y
= Return on Equity ROE a
= Konstanta X
1
= Debt to Assets Ratio DAR X
2
= Debt to Equity Ratio DER �
1,
�
2,
= Koefisien regresi e
= Variabel pengganggu Setelah terbentuknya persamaan regresi, maka dapat dilakukan
pengujian hipotesis yang terdiri dari uji F dan uji t.
3.6.2.1. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh DAR dan DER secara simultan terhadap ROE. Uji ini dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut: Jika nilai F-hitung F-tabel, maka Ha diterima
Jika nilai F-hitung F-tabel, maka Ha ditolak
3.6.2.2. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh DAR dan DER secara parsial terhadap ROE. Uji ini dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut: Jika nilai t-hitung t-tabel, maka Ha diterima dengan ketentuan 5
Universitas Sumatera Utara
Jika nilai t-hitung t-tabel, maka Ha ditolak dengan ketentuan 5
3.7. Jadwal Penelitian
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
Tahapan Feb
Mar Apr
Mei Jun
Penelitian Pengajuan
Judul Pengajuan Proposal
Skripsi Bimbingan
Proposal Skripsi
Penulisan dan Bimbingan skripsi
Penyelesaian Skripsi
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Perkembangan Variabel X1 :
Debt to Asset RatioDAR
Debt to Asset Ratio DAR yaitu rasio yang mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur
perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan dibiayai dengan total hutang.
Berikut data perkembangan debt to equity ratio tahun 2006-2010.
Tabel 4.1 Data Debt to Asset Ratio X1 Tahun 2006-2010
No Emiten
2006 2007
2008 2009
2010 1
ANTA 0.68
0.71 0.67
0.66 0.65
2 BAYU
0.45 0.53
0.57 0.56
0.55 3
FAST 0.40
0.39 0.39
0.35 4
GMCW 0.73
0.74 0.61
0.45 5
HOME 0.45
0.40 0.39
6 ICON
0.68 0.73
0.76 0.79
7 INPP
0.02 0.03
0.04 0.04
8 JSPT
0.51 0.52
0.53 0.47
0.42 9
MAMI 0.05
0.05 0.06
0.08 10
PANR 0.59
0.58 0.58
0.52 0.59
11 PDES
0.38 0.36
0.44 12
PGLI 0.23
0.18 0.14
0.13 13
PJAA 0.24
0.36 0.34
0.37 0.28
14 PLIN
0.28 0.42
0.64 0.60
0.58 15
PNSE 0.60
0.58 0.59
0.51 0.49
16 PSAB
0.52 0.52
0.62 0.62
17 PSKT
0.24 0.21
0.27 0.27
18 PTSP
0.94 0.93
0.90 0.77
0.73 19
PUDP 0.23
0.20 0.15
0.20 0.20
20 SHID
0.54 0.57
0.59 0.50
21 SMMT
1.30 1.53
1.52 1.84
Rata-rata 0.215
0.454 0.512
0.496 0.495
Sumber : Ringkasan Kinerja Perusahaan
Universitas Sumatera Utara