F. Analisis dan Interpretasi Data
Data-data dari penelitian ini dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitatif diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan hasil data kemampuan berpikir kreatif siswa. Sedangkan data kualitatif dalam
penelitian ini adalah data interaksi guru dan siswa yang dituliskan dalam bentuk lembar observasi. Setelah data-data tersebut diperoleh, maka yang harus
dilakukan peneliti yaitu: 1.
Menyeleksi dan mereduksi data 2.
Mengklasifikasi Data 3.
Mendeskripsikan Data 4.
Menginterpretasi Data
Selain itu untuk mengolah data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh, peneliti menggunakan cara sebagai berikut:
1. Data kuantitatif
Data kuantitatif berasal dari tes tertulis siklus untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa. Setelah data kuantitatif diperoleh,
selanjutnya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Pengolahan data hasil tes
N = ∑ Skor yang diperoleh siswa
∑ Skor maksimal x
b. Menghitung prosentase Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan. Prosentase ketuntasan belajar siswa
secara klasikal ditentukan dengan rumus sebagai berikut: TB =
∑ S ≥ 6 n
x
Keterangan:
TB : Ketuntasan Belajar
∑ S ≥ 62 : jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih besar dari atau sama dengan 62
N : Jumlah siswa
Selanjutnya untuk mengetahui letak kriteria ketuntasan belajar yang telah dilaksanakan oleh guru atau peneliti, guru atau peneliti telah
memperhatikan tabel dibawah ini.
Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Belajar
Kriteria Nilai
Baik Sekali 85
– 100 Baik
70 – 84
Cukup 60
– 69 Kurang
50 – 59
Kurang Sekali 50
Sumber : Depdiknas, 2006, dalam Gumilar, 2013:39
2. Data Kualitatif
Teknik analisis data kualitatif dalam penelitian ini selama di lapangan adalah menggunakan model Miles and Huberman 1984, dalam Sugiyono,
2012:337 .
Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusiom drawingverification
. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung dengan
penerapan pendekatan konstruktivisme. Dari hasil analisis data kualitatif secara keseluruhan, dapat disimpulkan
keterlaksanaan semua tahapan dalam pendekatan konstruktivisme dalam pebelajarn IPA materi pokok sifat-sifat cahaya. Pengamat atau observer
memiliki peranan penting dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru atau peneliti. Dalam hal ini pengamat atau observer mengamati secara detail
kegaitan pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas.
Tasiyah. 2014 PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KREATIF SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT-SIFAT CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka penulis dapat mengambil simpulan dalam penelitian ini berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan,
peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme.
1. Perencanaan yang dibuat peneliti yaitu dalam bentuk RPP setelah itu RPP
tersebut dinilai oleh observer. Nilai RPP yang diperoleh setiap siklusnya berbeda-beda, pada siklus I nilai yang diperoleh adalah 3,3, siklus II nilai yang
diperoleh 3,4 dan siklus III nilai yang diperoleh adalah 3,5. Perolehan nilai RPP tersebut berdasarkan pada kriteria penilaian, sehingga RPP yang telah
dibuat dapat digunakan sebagai rambu-rambu dalam pembelajaran. 2.
Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini mengacu pada skenario atau langkah-langkah pembelajaran yang tertera pada RPP tiap siklusnya. Mulai
dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup melalui pendekatan konstruktivisme. Aktifitas guru dalam pembelajaran dengan
pendekatan konstruktivisme ini mencakup tahap pengetahuan awal, tahap eksplorasi, tahap diskusi dan penjelasan konsep, serta tahap pengembangan dan
aplikasi konsep. Selain itu, aktifitas siswa dalam pembelajaran pada tahap pengetahuan awal, pengetahuan siswa tergali melalui tanya jawab. Selanjutnya
pada tahap eksplorasi, siswa dapat mengeksplor kemampuannya melalui eksperimen. Pada tahap diskusi dan penjelasan konsep, siswa melakukan
diskusi bersama teman sekelompoknya. Kemudian pada tahap pengembangan dan aplikasi konsep, siswa dapat mengembangkan dan mengaplikasikan
pengetahuannya pada pembelajaran dan dalam kehidupan sehari-hari. Aktifitas guru dan siswa pada setiap siklus dilakukan perbaikan secara bertahap,