Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
2 periode tahun 2016. KKN-PPM telah menetapkan beberapa kepala keluarga dari
berbagai dusun atau banjar yang keadaannya paling memenuhi syarat untuk program pendampingan keluarga. Dengan jumlah mahasiswa peserta KKN yang
mencapai 16 orang, maka setiap keluarga RTM Rumah Tangga Miskin yang terpilih akan didampingi oleh satu orang mahasiswa yang berasal dari jurusan
yang berbeda sehingga mampu mengobservasi masalah dari keluarga itu sendiri dengan sudut pandang yang berbeda.
Profil keluarga dampingan yang termasuk dalam golongan RTM Rumah Tangga Miskin yaitu Ibu Wayan Sukardi.Ibu Ni Wayan Sukardi merupakan salah
satu keluarga yang termasuk ke dalam golongan rumah tangga miskin. Luas bidang tanah tempat tinggal keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi kira - kira 2 are.
Keluarga ibu Ni Wayan Sukardi tinggal diatas tanah milik orang lain beserta bangunannya. Luas bangunan 6 x 4 meter yang beratapkan genteng, dinding
gedeg, memiliki 1 jendela dan 1 pintu. Rumah Ibu Ni Wayan Sukardi memiliki 2 kamar tidur sekaligus menyimpan barang
– barang rumah, satu ruang keluarga yang tidak luas .
Di luar rumah, terdapat balai bengong yang biasanya digunakan sebagai tempat untuk beristirahat maupun tempat untuk berbincang
– bincang untuk tamu. Selain itu penerangan di setiap ruang tidak cukup, suasana rumah sangat
remang-remang. Begitu juga dengan kondisi dapur yang berada di depan rumah sangat kecil dengan barang-barang yang bertumpukan dan masih beralaskan
tanah. Sedangkan untuk mandi dan keperluan MCK Mandi, Cudi, Kakus , keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi tidak memiliki kamar mandi . Untuk melakukan
kegiatan mandi serta keperluan MCK lainya dilakukan di tempat kecil yang ditutupi dengan plastik karung beras, sehingga dapat dikatakan tidak layak untuk
digunakan . Selain itu, mereka juga tidak memiliki jamban. Hal ini, disebabkankarena keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi tinggal di tanah milik orang
lain yang tidak mengizinkan untuk didirikannya kamar mandi dan tempat jamban, serta ketidakmampuan dana untuk membuatnya.
Keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi terdiri atas 4 orang yang terdiri dari Ibu Ni Wayan Sukardi beserta kedua anaknya yang bernama Ni Wayan Darmi dan
3 Gede Adi Wijaya Putra, serta satu cucu laki
– laki yang bernama I Putu Darmita. Berikut ini daftar identitas anggota keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi.
No Nama Status
Umur th
Pendidikan Pekerjaan
1 Ni
Wayan Sukardi
Dicerai Mati
68 -
Petani Pekebun
2 Ni
Wayan Darmi
Janda 42
SD PetaniPekebun
3 Gede
Adi Wijaya Putra
Belum Menikah
34 SD
PetaniPekebun
4 I Putu Darmita
Belum Menikah
23 SD
Belum Bekerja
Ibu Ni Wayan Sukardi memiliki 5 orang anak, tetapi salah satu anak beliau telah meninggal. Beliau tinggal dengan kedua anaknya beserta 1 cucu laki
– lakinya. Sedangkan, anak pertama dan ketiga telah menikah dan tinggal di
Kabupaten Karangasem dan Desa Musi. Anak kedua ibu Ni Wayan Sukardiyaitu Ni Wayan Darmi memiliki anak laki
– laki bernama I Putu Darmita. Ni Wayan Darmi adalah seorang ibu tunggal bagi anak laki
– lakinya, karena telah pisah dari suaminya semenjak anaknya masih berumur 3 bulan. I Putu Darmita hanya
memiliki pendidikan teraakhir SD. Hal itu dikarenakan Ibu Ni Wayan Darmi tidak memiliki dana untuk dapat menyekolahkan anaknya serta tidak adanya minat dari
Putu Darmita untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. I Putu Darmita lebih memilih untuk bekerja agar bisa membantu untuk
memenuhi kebutuhan sehari – hari. Sehingga, pada saat ini I Putu Darmita bekerja
sebagai buruh serabutanpembuat kerajinan dari kulit kerang.Gede Adi Wijaya Putra juga memiliki pekerjaan yang sama dengan I Putu Darmita yaitu sebagai
buruh pengrajin kesenian serabutan. Sedangkan , Ibu Ni Wayan Sukardi dan Ni Wayan Darmi tidak memiliki pekerjaan.
Pada awalnya, Ibu Ni Wayan Sukardi dan Ni Wayan Darmi melakukan kegiatan seperti menanam jagung dan sayur
– sayuran diatas tanah pemilik
4 tersebut. Tetapi, dengan berjalannya waktu, pemilik tanah tersebut tidak
mengizinkan mereka untuk mengelola tanaman yang terdapat di tanah tersebut sepenuhnya. Mereka hanya diizinkan untuk merawat serta mengumpulkan hasil
tanah tersebut, lalu diberikan hasilnya dan penjualannya akan dibagi 2. Untuk saat ini, Ibu Ni Wayan Sukardi hanya bisa melakukan pekerjaan yang ringan
seperti memasak dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya dikarenakan ketidakmampuan tubuhnya untuk melakukan pekerjaan yang berat. Sedangkan,
ibu Ni Wayan Darmi untuk kesehariannya hanya beternak sapidan ayam , dan mengumpulkan hasil tanaman yang dimiliki oleh pemilik tanah untuk diserahakan
kepada pemiliknya. 1.2
Ekonomi Keluarga Dampingan
Berikut ini adalah pemaparan kondisi ekonomi dari keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi, baik dari segi pendapatan dan pengeluaran untuk biaya kehidupan
sehari-hari 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Pendapatan Ibu Ni Wayan Sukardi tergolong keluarga yang memiliki pendapatan rendah dan tidak menentu. Pendapatan keluarga Ibu Ni Wayan
Sukardi hanya diperoleh dari hasil pemberian gaji yang diberikan oleh anaknya dari hasil bekerja sebagai buruh serabutan pengrajin kerajinan. Beliau akan
memberikan setengah dari gajinya untuk diberikan kepada ibunya. Apabila I Putu Darmita bekerja selama 1 bulan akan mendapatkan gaji sebesar Rp 800.000. Dia
akan memberikan setengah dari gajinya kepada ibunya yaitu sebesar Rp 400.000 agar dapat memenuhi kebutuhan sehari
– hari mereka. Sisa dari uang tersebut akan digunakan untuk kebutuhan diri sendiri oleh Putu Darmita. Sedangkan, Gede
Adi Wijaya Putra hanya menggunakannya untuk kebutuhannya sendiri, dan akan memberikannya apabila Ibu Ni Wayan Sukardi membutuhkan uang untuk
membayar biaya perobatan. Selain uang yang diberikan oleh anaknya, pendapatan lainnya diperoleh
melalui mengumpulkan hasil tanaman dari pemilik tanah seperti kacang mente dan pisang dan hasilnya akan dibagi 2. Beliau hanya memperolehnya uang dari
hasil tersebut sekali dalam 2 minggu dengan jumlah sekitar Rp 40.000.Pekerjaan
5 utama yang dilakukan oleh Ibu Ni Wayan Darmi adalah memelihara ayam serta
mencari pakan ternak untuk sapi. Beliau memiliki 3 sapi diantaranya 2 sapi yang didapat dari sapi yang dititipkan oleh orang lain dengan sistem “ bagi hasil”, dan 1
sapi yang dititipkan oleh orang lain yang menggunakan sistem yang sama.