34
4. Prinsip-Prinsip Supervisor Pendidikan
Dapat kita ketahui betapa banyak dan besar tanggung jawab Kepala Madrasah sebagai supervisor. Kepala Madrasah sebagai supervisor dalam
melaksanakan tugasnya harus memperhatikan prinsip-prinsip supervise agar dapat pelaksanaan supervise dapat berjalan dengan baik dan lancar.
1. Prinsip Ilmiah
Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut. a
Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data obyektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar
b Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket,
observasi,percakapan pribadi dan lain-lain. c
Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis terencana. 2.
Prinsip Demokratis Bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan untuk
mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan dan bawahan,
3. Prinsip Kerjasama
Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervise” sharing of idea, sharing of experience” member support mendorong, menstimulasi guru,
sehingga mereka merasa tumbuh bersama.
35 4.
Prinsip Konstruktif dan Kreatif Setiap guru akan merasa termotuvasi dalam mengembangkan potensi
kreativitas kalau supervise mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan.
46
Oleh karena itu seperti yang dikatakan oleh Moh. Rifai, MA untuk menjalankan tindakan-tindakan supervisor, Kepala Madrasah hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : a.
Supervisi hendaknya bersifat kontruktif, yaitu pada yang dibimbing dan diawasi harus menimbulkan dorongan untuk kerja.
b. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenar-
benarnya realistis, mudah dilaksanakan c.
Supervisi harus sederhana dan informal dalam melaksanakannya d.
Supervisi harus didasarkan atas hubungan professional, bukan atas dasar hubungan pribadi
e. Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap, dan
mungkin prasangka guru-guru dan pegawai f.
Supervisi tidak bersifat mendesak otoriter karena dapat menimbulkan perasaan gelisahbatau bahkan antisipasi dari guru-guru
g. Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat, kedudukan atau
kekuasaan pribadi h.
Supervisi tidak boleh bersifat mencari-cari kesalahan dan kekurangan
46
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi Jakarta : Rineka Cipta, 2004,h.54
36 i.
Supervisi tidak terlalu cepat mengharapkan hasil, dan tidak boleh lekas merasa kecewa
j. Supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru-gurupegawai
sekolah yang disupervisi k.
Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif, dan kooperatif. Preventif berarti berusaha mencegah jangan sampai timbul hal-hal yang
negatif, sedangkan kooperatif yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat. Dan kooperatif berarti bahwa mencari kesalahan-
kesalahan atau kekurangan-kekurangan dan usaha memperbaikinya dilakukan bersama-sama oleh supervisor dan orang-orang yang diawasi.
Jika hal-hal tersebut diatas diperhatikan dan benar-benar dilaksanakan oleh Kepala Madrasah, dapat diharapkan setiap madrasah akan berangsur-
angsur maju dan berkembang sehingga tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Kepala Madrasah