22
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kepala Madrasah
1. Pengertian Kepala Madrasah
Pada tingkat sekolah, Kepala Madrasah sebagai figur kunci dalam mendorong perkembangan dan kemajuan sekolah. Kepala Madrasah tidak
hanya meningkat tanggung jawab dan otoritasnya dalam program-program sekolah, kurikulum dan keputusan personel, tetapi juga memiliki tanggung
jawab untuk meningkatkan akuntabilitas keberhasilan siswa dan programnya. Kepala Madrasah harus pandai dalam memimpin kelompok dan
pendelegasian tugas dan wewenang.
27
Kata K epala dapat diartikan „ketua‟ atau „memimpin‟ dalam suatu
organisasi atau s uatu lembaga. Sedangkan „Madrasah‟ adalah sebuah lembaga
dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran. Dengan demikian secara sederhana kepala madrasah dapat
didefinisikan sebagai “seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar,
atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima
pelajaran.”
28
Dalam konteks pendidikan, Kepala
27
Nurkolis, Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta: PT Grasindo, 2003, h.119.
28
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teori dan Praktek, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000 h. 83.
23 Madrasah
adalah seseorang
yang harus
mampu menggerakkan,
mempengaruhi, memberikan, motivasi dan mengarahkan orang-orang di dalam organisasi lembaga pendidikan tertentu untuk mencapai tujuan yang
telah dirumuskan. Berdasarkan pengertian di atas, jelas bahwa Kepala Madrasah adalah
seorang yang diberi amanat untuk memimpin suatu sekolah agar tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai yang di tetapkan. Dengan demikian bahwa
setiap usaha untuk mempengaruhi kearah yang positif orang-orang yang ada hubungannya dengan pendidikan dan pengajaran dapat dicapai dengan baik,
maka dapat dikatakan usaha itu memerlukan peranan penting dari kepala madrasah.
2. Syarat-syarat Kompetensi sebagai Kepala Madrasah