4
D. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data sekunder yang tersedia di Disdikpora, DPPKAD dan BPS di kabupaten Boyolali mulai
dari periode 2010-2011. 1. Anggaran pendidikan Kabupaten Boyolali periode 2010-2011.
2. Kualifikasi guru dan kepala sekolah SD, MI, SMP dan MTS, baik Negeri maupun Swasta di Kabupaten Boyolali periode 2010-2011.
3. Angka tinggal kelas SD, MI, SMP dan MTS, baik Negeri maupun Swasta di Kabupaten Boyolali periode 2010-2011.
4. Angka kelulusan dan jumlah siswa masuk SD, MI, SMP dan MTS, baik Negeri maupun Swasta di Kabupaten Boyolali periode 2010-2011.
5. Angka putus sekolah SD, MI, SMP dan MTS, baik Negeri maupun Swasta di Kabupaten Boyolali periode 2010-2011.
6. Rasio siswa, guru, dan rombel SD, MI, SMP dan MTS, baik Negeri maupun Swasta di Kabupaten Boyolali periode 2010-2011.
7. Keadaan fisik SD, MI, SMP dan MTS, baik Negeri maupun Swasta di Kabupaten Boyolali periode 2010-2011.
8. Angka partisipasi kasar Kabupaten Boyolali periode 2010-2011.
9. Angka partisipasi murni Kabupaten Boyolali periode 2010-2011.
5
E. Metode Analisis Data
1. Analisis Korelasi Indikator Input kinerja pendidikan dengan
Indikator Pencapaian Kinerja Pendidikan
Analisis ini digunakan untuk melihat hubungan antara input kualifikasi guru dengan pencapaian jumlah angka kelulusan. Alat yang
digunakan adalah pearson correlation dengan melihat tingkat signifikansi korelasi pada taraf 0,01. Variabel yang digunakan dalam analisis ini
adalah kualifikasi guru dengan variabel jumlah angka kelulusan.
2. Analisis Deskriptif Keterkaitan Indikator Pencapaian Kinerja
Pendidikan dengan Anggaran Pendidikan
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan proses keterkaitan antara pencapaian jumlah angka kelulusan dengan anggaran pendidikan
pertahun. Alat yang digunakan adalah deskriptif data. Variabel yang digunakan dalam analisis ini adalah jumlah angka kelulusan dengan
variabel anggaran pendidikan.
3. Analisis Ekuitas Capaian Kinerja Pendidikan SDMI dan SMPMTS
Analisis sumber-sumber daya pendidikan yang dibedakan atas dasar indikator input, output, dan pencapaian pada capaian kinerja
Program Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun yang berfokus pada sekolah negeri dan swasta.
a. Analisis Input
Analisis pada bagian ini mempertimbangkan kondisi fasilitas sekolah dan sumber daya manusia di sektor pendidikan, seperti
6 kualifikasi guru, kualifikasi kepala sekolah, rasio siswa-guru-
rombel, keadaan fisik fasilitas sekolah, angka kecukupan anak.
b. Analisis Output
Analisis pada bagian ini menilai pencapaian output di sektor pendidikan dengan menganalisis berbagai indikator output dari
waktu ke waktu dan membandingkan indikator-indikator tersebut degan kabupaten-kabupaten lainnya atau rata-rata nasional. Seperti
angka parisipasi kasar dan murni, angka putus sekolah dan angka tinggal kelas.
c. Analisis Pencapaian
Analisis pada bagian ini menilai pencapaian melalui parameter prestasi akademis seperti angka kelulusan ujian. Analisis
tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan urutan waktu .
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A.
Hasil Analisis Korelasi Indikator Input kinerja dengan Indikator Pencapaian kinerja
Hasil analisis korelasi menunjukkan koefisien korelasi variabel angka kelulusan dan kualifikasi guru sebesar 0,840 dengan nilai positif dan
signifikan 0,000 pada taraf 0,01. Hasil ini menunjukkan bahwa kualifikasi guru berkorelasi positif dengan angka kelulusan.
7
B. Hasil Deskripsi Keterkaitan Indikator Pencapaian kinerja dengan
Anggaran Pendidikan
Hasil penelitian deskriptif menunjukkan bahwa data rincian APBD untuk anggaran pendidikan mengalami kenaikan dari tahun 2010 sebesar Rp
488.210.279.000,00 meningkat menjadi Rp 624.190.762.000,00 pada tahun 2011. Dari anggaran tersebut dialokasikan untuk Program Wajib Belajar
Sembilan Tahun pada tahun dan pembiayaan program-program yang mendukung
penyelenggaraan pendidikan
SDMI dan
SMPMTS. Peningkatan anggaran tersebut dianggarkan dengan baik pada program-
progam sekolah, sehingga dapat meningkatkan prosentase angka kelulusan untuk SDMI meningkat dari tahun 2010 sebesar 99,47, dan mengalami
kenaikan tahun 2011 sebesar 99,53, sedangkan untuk SMPMTS meningkat dari tahun 2010 sebesar 99,48 mengalami kenaikan pada tahun
2011 sebesar 99,65. Hal tersebut mengindikasikan bahwa anggaran pendidikan memiliki keterkaitan dengan angka kelulusan.
C. Hasil Analisis Ekuitas Capaian Kinerja Pendidikan SDMI dan