Tahap-Tahap Penelitian PENGGUNAAN PARALLEL BARS BAGI ANAK CEREBRAL PALSY YANG MENGALAMI HAMBATAN BERJALAN DI SLB D YPAC BANDUNG.

Miftah Faridy, 2014 Penggunaan Parallel Bars Bagi Anak Cerebral Palsy Yang Mengalami Hambatan Berjalan Di SLB D YPAC Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga dapat diperguankan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

C. Tahap-Tahap Penelitian

Tahap penelitian yang dilakukan oleh peneliti dimulai dari tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, sampai tahap pemerikasaan keabsahan data mengikuti apa yang di sampaikan oleh Moleong 2007:127. a Tahap Pra Lapangan a. Menyusun Rancangan Penelitian Kegiatan ini merupakan tahap awal dari serangkaian proses penelitian yang berupa penyusunan rancangan penelitian yang diajukan dalam bentuka proposal pembuatan skripsi kepada Dewan Skripsi Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Setelah disetujui oleh Dewan Skripsi kemudian proposal diseminarkan. Peneliti melaksanakan konsultasi dan bimbingan dengan dosen pembimbing. Setelah itu peneliti menyusun rencana untuk terjun ke lapangan yang sesuai latar belakang. b. Memilih Latar Penelitian Proses pemilihan latar penelitian ini diawali dengan informasi yang ditemukan dari lapangan mengenai “penggunaan parallel bars bagi anak cerebral palsy yang mengalami hambatan berjalan di SLB D YPAC Bandung”. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mendapatkan deskripsi mengenai bagaimanakah penggunaan parallel bars untuk mengurangi hambatan berjalan anak cerebral palsy. c. Mengurus Perizinan Penelitian Pengurusan perizinan yang bersifat administratif dilakukan dengan memulai dari tingkat Jurusan dan Universitas. Setelah itu peneliti dapat surat rekomendasi untuk disampaikan kepada kesatuan bangsa dan kesatuan masyarakat Kesbangpol kota Bandung dan dilanjutkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan berakhir kepada kepala sekolah SLB D YPAC Bandung. Miftah Faridy, 2014 Penggunaan Parallel Bars Bagi Anak Cerebral Palsy Yang Mengalami Hambatan Berjalan Di SLB D YPAC Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Menyiapkan Peralatan Penelitian Pada tahapan ini, peneliti menyiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk melancarkan, menjelaskan, dan mempermudah kegiatan pengumpulan data yang diperoleh di lapangan. Kegiatan pada tahapan ini yaitu mempersiapkan kamera untuk memfoto anak untuk keperluan data peneliti. b Tahap Pekerjaan Lapangan a. Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri 2. Pembatasan latar dan penelitian Pemahaman latar penelitian menjadi sangat penting, sehingga strategi untuk mengumpulkan data menjadi efektif. Adapun latar penelitian ini dibatasi di lokasi SLB D YPAC Bandung. 3. Penampilan Dalam melakukan penelitian, peneliti juga sangat memperhatikan penampilan. Karena lokasi penelitian ini di sekolah, maka peneliti juga berusaha tampil dengan sopan dan formal. 4. Pengenalan hubungan peneltian di lapangan Penelitian bersifat pengamatan langsung dengan adanya peran serta guru. Maka peneliti ini berusaha agar hubungan dengan lingkungan yang ada di lokasi tetap penuh dengan keakraban tanpa harus mempengaruhi kondisi dan perilaku yang ada di sekitar lingkungan penelitian. 5. Jumlah waktu studi Peneliti mengalokasikan waktu untuk melaksanakan penelitian di lapangan kurang lebih selama satu bulan, waktu melaksanakan penelitian ini dilakukan pada hari selasa dan kamis. Diharapkan dengan waktu yang terbatas ini peneliti dapat mengumpulkan data dari berbagai sumber maupun data dari lapangan selama melaksanakan penelitian dan dapat terkumpul dengan baik. b. Memasuki lapangan 1. Keakraban hubungan Keakraban hubungan peneliti dengan lingkungan sosial yang ada di sekolah selalu berusaha untuk dijaga dengan baik oleh peneliti agar Miftah Faridy, 2014 Penggunaan Parallel Bars Bagi Anak Cerebral Palsy Yang Mengalami Hambatan Berjalan Di SLB D YPAC Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mempermudah peneliti dalam upaya memperoleh berbagai data yang diinginkan. 2. Mempelajari bahasa Mempelajari bahasa ini sangat penting karena subjek penelitian lebih nyaman menggunakan bahasa yang dia gunakan sehari-hari. 3. Peranan penelitian Peranan penelitian dalam aktivitas yang ada di lokasi penelitian tidak besar, karena selama melaksanakan penelitian di lapangan peneliti hanya melakukan pengamatan langsung tanpa berperan serta sehingga sebisa mungkin peneliti menghindari peran serta langsung, karena dikhawatirkan hal tersebut akan mempengaruhi kondisi dan perilaku yang terjadi di lokasi penelitian. c. Berpartisipasi sambil mengumpulkan data 1. Pangarahan batas studi Pengarahan batas studi dilakukan dengan memperhatikan batasan studi berdasarkan fokus masalah yang akan diteliti, pengarahan batas studi in menjadi penting agar pada saat berada di lokasi penelitian, peneliti tidak terjebak pada masalah-masalah yang berada di luar fokus masalah penelitian. 2. Mencatat data Dilakukan pada saat dan sesudah berlangsung pengumpulan data, baik pada saat kegiatan wawancara maupun pada saat dan sesudah kegiatan observasi berlangsung. Data yang dicatat antara lain adalah wawancara dan observasi, dalam penelitian ini data yang dicatat dalam wawancara dan observasi bersumber dari subjek orangtua, guru dan siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA IBU YANG MEMILIKI ANAK CEREBRAL PALSY DI YPAC SURAKARTA DENGAN IBU YANG Perbedaan Tingkat Depresi Antara Ibu Yang Memiliki Anak Cerebral Palsy Di YPAC Surakarta Dengan Ibu Yang Memiliki Anak Retardasi Mental Di SLB C YP S

0 6 15

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA IBU YANG MEMILIKI ANAK CEREBRAL PALSY DI YPAC SURAKARTA DENGAN IBU YANG Perbedaan Tingkat Depresi Antara Ibu Yang Memiliki Anak Cerebral Palsy Di YPAC Surakarta Dengan Ibu Yang Memiliki Anak Retardasi Mental Di SLB C YP S

0 4 17

PEMBELAJARAN BINA DIRI DALAM MELATIH KETERAMPILAN MENGGUNAKAN PEMBALUT PADA ANAK CEREBRAL PALSY SPASTIK DI SLB D YPAC BANDUNG.

1 4 44

PENINGKATAN KOORDINASI MATA DAN TANGAN MELALUI KETERAMPILAN KIRIGAMI PADA SISWA CEREBRAL PALSY SPASTIK DI SLB D YPAC BANDUNG.

0 7 41

KEMANDIRIAN MOBILITAS ANAK CEREBRAL PALSY DALAM MENGGUNAKAN KURSI RODA DI SLB-D YPAC BANDUNG : Studi Deskriptif Kualitatif pada Anak Cerebral Palsy Tingkat SMALB di SLB-D YPAC BANDUNG.

0 2 16

PEMBELAJARAN TATA BOGA KUE SISTIK BAGI SISWA CEREBRAL PALSY SPASTIK DI SLB-D YPAC BANDUNG.

1 3 32

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FONDANT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DALAM MENULIS PERMULAAN SISWA CEREBRAL PALSY SEDANG DI SLB D YPAC BANDUNG.

2 14 44

PENGARUH METODE SENAM OTAK MELALUI GERAKAN ARM ACTIVATION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK CEREBRAL PALSY SPASTIC DI SLB D YPAC BANDUNG.

0 0 44

PENGGUNAAN PARALLEL BARS BAGI ANAK CEREBRAL PALSY YANG MENGALAMI HAMBATAN BERJALAN DI SLB D YPAC BANDUNG - repository UPI S PLB 0901151 Title

0 0 3

PENGGUNAAN MEDIA KERTAS BERGELOMBANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK CEREBRAL PALSY KELAS III SEKOLAH DASAR DI SLB-D YPAC BANDUNG - repository UPI S PLB 1101948 Title

0 0 3