dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel independen Sugiono, 2003 karena kedua sifat tersebut merupakan obyek yang diteliti maka baik tingkat
kemanjuran maupun tingkat kecepatan sembuh penyakit tertentu itu, disebut pula obyek penelitian dan keduanya adalah variabel penelitian. Dalam penelitian ini
dilakukan pendekatan operasional sebagai berikut:
1. Verbal Deskriptive Scale VDS
Pengukuran derajat nyeri dengan skala VDS: Keterangan:
a. tidak nyeri
b. nyeri sangat ringan
c. nyeri ringan
d. nyeri tidak begitu berat
e. nyeri cukup berat
f. nyeri berat
g. nyeri tak tertahankan
2. MMT Manual Muscle Testing
MMT adalah suatu usaha untuk menentukanmengetahui kemampuan seseorang dalam mengkontraksikan ototgrup otot secara voluntary, untuk menilai
kekuatan otot dengan kriteria, yaitu: 5 Normal: subyek bergerak dengan LGS penuh melawan gravitasi dan melawan tahanan maximal, 4 Good: subyek
bergerak dengan LGS penuh, melawan gravitasi dan tahanan sedang moderat, 3 Fair: subyek bergerak penuh dengan LGS melawan gravitasi tampa melawan
tahanan, 2 Poor: subyek bergerak dengan LGS penuh tanpa melawan gravitasi, 1 Trace: kontraksi otot bisa dipalpasi tetapi tidak ada gerakan sendi, 0 Zero:
kontraksi otot tidak terditeksi dengan palpasi Mardiman,1994.
3. LGS Lingkup Gerak Sendi
LGS adalah lingkup gerak sendi yang bisa dilakukan oleh suatu sendi. Posisi awal biasanya pada posisi anatomi atau dengan posisi Neutral Zero Starting
Position NZSP. Pengukuran LGS dilakukan pada tiga bidang gerak dasar, yaitu:
1 bidang sagital S untuk gerakan fleksi-extensi,2 bidang frontal F untuk gerakan adduksi-abduksi 3 bidang tranversal T untuk gerakan horizontal.
Pengukuran lingkup gerak sendi ini sesuai dengan ISOM International Standard Orthopedic Measurement,
dengan alat ukur goniometer dengan satuan derajat °.
4. Antropometri
Pengukuran antropometri pada tungkai dekstra mengunakan midline yang bertujuan mengetahui oedema. Adapun patokan lingkar tungkai atas dari SIAS
sampai condylus lateralis a dari SIAS 10 cm ke distal, b dari SIAS 20 cm ke distal, dengan satuan centimeter cm. Sedangkan lingkar tungkai bawah dari
tuberositas tibia ke ankle a dari tuberositas tibia 10 cm, 20cm, 30cm ke distal.
5. Aktifitas Fungsional
Pemeriksaan fungsional adalah suatu proses untuk mengetahui kemampuan klienpasien melakukan aktifitas spesifik dalam hubungannya dengan
rutinitas kehidupan sehari-hari ataupun waktu senggangnya yang terintegrasi dengan lingkungan aktifitasnya.
Dalam pemeriksaan fungsional ini, penulis menggunakan indeks kenny self care
dengan alasan sebagai suatu acuan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan program fisioterapi, sebagai acuan guna menentukan tujuan
pengambilan dan peningkatan fungsi yang realistis, sebagai alasan untuk
menentukan tindak lanjut program, sebagai salah satu parameter penelitian sebelum dan sesudah tindakan fisioterapi atau tindakan medis lain untuk
menunjukkan kepada klienpasien tentang kemampuan fungsional riil yang dimiliki dengan skala penilaian:
0 = ketergantungan penuh 1 = perlu bantuan banyak
2 = perlu bantuan sedang 3 = perlu bantuan minimalpengawasan
4 = mandiri penuh
D. Lokasi dan Waktu Penelitian