ekstravisi darah memungkinkan untuk sembuh. Dalam beberapa bulan setelah sambung, tulang secara bertahap menjdi sepanjang garis perpatahan oleh adanya
suplai darah yang demikian baik tidak ada penyakit penyerta yang dialami pada penderita Diabetes Mellitus, TBC. Penyambungan ini bisa terjadi setelah 24 minggu
sampai 1 tahun. Pada kasus fraktur ini untuk pengembalian secara tepat maka perlu dilakukan
tindakan operasi Apley, 1995. Pada tungkai yang dioperasi dapat mengalami bengkak, spasme otot-otot paha dan kemungkinan perlengketan jaringan, yang
kesemuanya menimbulkan nyeri Kisner, 1996.
3. Problem Setelah Operasi
Pada kondisi post operasi fraktur femur 13 medial dekstra dengan pemasangan plate and screw maka akan timbul problem setelah operasi sebagai
berikut:
a. Pada pemasangan internal fiksasi dengan plate and screw saat operasi
akan terjadi kerusakan tulang, otot, pembuluh darah dan jaringan lunak. Kerusakan ini akan menimbulkan reaksi inflamasi radang. Kontriksi
sementara pada arteriole dilanjutkan dengan vasodilatasi arteriole dan venule
serta membukanya pembuluh darah kapiler dan menyebabkan hyperemia
Lachman, 1998. b.
Kemudian darah pada daerah yang rusak meningkat sampai 10 kali lipat, dan kemudian darah kapiler permaebel terhadap cairan dan molekul yang besar
karena terjadi pelebaran jarak atau retraksi dan endothelium. Vasodilatasi dan keluarnya cairan ke jaringan menyebabkan terjadinya suatu informasi hasil
eksudasi yang kaya protein. Pada saat yang bersamaan muncul leukosit di sepanjang pinggiran ilumen, kemudian menyebar melalui dinding pembuluh
darah dan jaringan di bawah stimulus zat kimia yang keluar dari daerah jaringan yang rusak, yang pada akhirnya akan menimbulkan pembengkakan
Lachman, 1998. c.
Nyeri timbul karena adanya substansi aktif yang mcnyebabkan nyeri. Hal ini disebabkan oleh mediator kimiawi, saat terjadi reaksi inflamasi,
histamin segera keluar dari eosinophil, sel mast dan basophil pada pembuluh darah kapiler yang rusak lalu menyebabkan dilatasi lokal dan peningkatan
permeabilitas. Kemudian kallikrein mengeluarkan bradikinin yang merupakan potent promoter
dan permeabilitas pembuluh darah dan juga menstimulasi prostagandin terlepas dari endothelium dan melanjutkan efek vasodilatasi dan
permeabilitas Lacmann, 1988. Vasodilatasi pembuluh darah kapiler, arteriole
dan venula yang akan mengeluarkan cairan transudat selanjutnya akan menekan saraf sensori sehingga timbul rasa nyeri.
d. Akibat rasa nyeri tersebut pasien akan membatasi gerakan-gerakan
sehingga lingkup gerak sendi LGS otomatis akan terbatas. Dalam jangka waktu yang lama hal ini berpengaruh pada kekuatan otot, sehingga terjadi
penurunan kekuatan otot.
4. Tanda dan Gejala Klinis