Penyuluhan Gizi Landasan Teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Penyuluhan Gizi

a. Penyuluhan Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan Fitriani,2010. b. Penyuluhan Gizi Tujuan dari penyuluhan adalah meningkatkan keadaan gizi penduduk sebagai tujuan pengembangan nasional dan untuk mendukung keberhasilan program yang dilaksanakan di departemen- departemenSuhardjo,2003. c. Metode Penyuluhan Metode yang digunakan dalam penyuluhan dapat digolongkan berdasar: 1 Teknik komunikasi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 5 a Metode penyuluhan langsung yaitu penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran. b Metode penyuluhan tidak langsung yaitu penyuluh tidak secara langsung tatap muka dengan sasaran, tapi menyampaikan pesan melalui perantara media. 2 Sasaran yang dicapai a Pendekatan perorangan Penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan. b Pendekatan kelompok Dalam pendekatan ini petugas penyuluhan berhubungan dengan sekelompok sasaran. c Pendekatan masal Petugas penyuluhan menyampaikan pesannya secara sekaligus kepada sasaran yang jumlahnya banyak. 3 Indera penerima a Metode melihat memperhatikan Pesan diterima oleh sasaran melalui indera penglihatan, seperti: penempelan poster, pemasangan gambarphoto, pemutaran film, pemasangan koran dinding. b Metode pendengaran Pesan diterima sasaran melalui indera pendengar perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 6 c Metode kombinasi Sesorang belajar melalui panca inderanya. Setiap indera berbeda pengaruhnya terhadap hasil belajar seseorang. 1 melalui indera perasa, 2 melalui sentuhan, 3 melalui indera pencium, 11 melalui pendengaran, dan 83 melalui penglihatan. Oleh karena itu seseorang dapat mempelajari sesuatu dengan baik apabila menggunakan lebih dari satu indera Depkes, 2008 d. Media Penyuluhan Media atau alat peraga dalam penyuluhan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk penyuluhan yanag dapat dilihat,didengar, dirasa, diraba, atau dicium, baik secara kombinasi atau tunggal. Jenis media dibagi menjadi 4 kelompok besar : 1 Benda asli yaitu Benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati. Merupakan alat peraga yang baik karena mudah serta cepat dikenal, mempunyai bentuk serta ukuran yang tepat. 2 Benda tiruan yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya. Hal ini dikarenakan menggunakan benda asli tidak memungkinkan, missal ukuran benda asli yang terlalu besar atau terlalu berat. 3 GambarMedia grafis berupa poster, leflet, lukisan, dan gambar karikatur. Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Leaflet dapat disebarkan pada saat pertemuan- pertemuan dilakukan, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 4 Gambar alat optik seperti foto, slide, dan film. Photo dapat berbentuk album yang berurutan maupun dokumentasi lepasan. Slide sangat efektif untuk membahas suatu topok tertentu dan peserta dapat mencermati setiap materi dengan seksama karena slide sifatnya dapat diulang-ulang. Depkes, 2004 e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penyuluhan Keberhasilan suatu penyuluhan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1 Faktor penyuluh Hal-hal yang harus diperhatikan penyuluh untuk keberhasilan penyuluhan adalah persiapan, penguasaan materi, penampilan, penggunaan bahasa, intonasi, dan cara penyampaian. 2 Faktor sasaran Tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, kepercayaan dan adat, serta kondisi lingkungan 3 Faktor proses penyuluhan Pilihan waktu, tempat, jumlah sasaran, alat peraga, metode. Notoatmodjo, 2003

2. Pengetahuan Tentang Makanan Tambahan

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) di Desa Huta Rakyat Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

2 71 86

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Kecamatan Siemeulue Timur Kabupaten Siemeulue

3 66 73

Perbedaan Pengetahuan Gizi, Pendapatan Dan Status Gizi Anak Balita Di Desa Proyek Dan Hon Proyek Kesehatan Keluarga Dan Gizi (KKG) Di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2004

0 34 81

Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan dan Konseling Ibu Balita terhadap Status Gizi Balita Gizi Kurang Dari Keluarga Miskin di Kota Tebing Tinggi

5 53 120

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Cara Menyusui yang Baik dan Benar di Medan

1 47 47

Pengaruh Penyuluhan Media Lembar Balik Gizi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang Di Puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan Tahun 2015

0 19 97

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA MENGENAI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Mengenai Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dengan Status Gizi Pada Balita Usia 6-24 Bulan Di Kelurahan Semanggi Kecamata

1 4 16

PENGARUH PENYULUHAN MAKANAN JAJANAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MENGENAI MAKANAN Pengaruh Penyuluhan Makanan Jajanan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Mengenai Makanan Jajanan Pada Siswa SD Negeri Di Surakarta.

1 2 12

PENDAPAT IBU BALITA TENTANG MANFAAT HASIL PENYULUHAN PEMBERIAN MAKANAN BALITA.

0 0 20

PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN MODIFIKASI TERHADAP STATUS GIZI BALITA

0 0 6