Rumusan Masalah Kerangka Konsep Hipotesis Desain Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 2 Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan mewawancarai 15 ibu yang datang ke Posyandu Dusun Ngulu Wetan didapatkan hasil 11 ibu menggunakan bahan aditif dalam pemberian makanan tambahan, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut karena masih diragukan adanya pengaruh dari pemberian penyuluhan gizi terhadap tingkat pengetahuan Ibu mengenai pemberian makanan tambahan yang baik untuk balita. Atas uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai Pemberian Makanan tambahan yang Baik Untuk Balita”. Penelitian Serupa Pernah dilakukan oleh Freddy Suyanto Saragih2010 dengan judul Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Sehat Dan Gizi Seimbang di Desa Merek Raya Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun Tahun 2010. Persamaan dengan penelitian terdahulu ini adalah pada jenis dan desain penelitian. Akan tetapi, penelitian terdahulu ini meneliti variabel sikap dan pengetahun sedangkan pada penelitian sekarang hanya meneliti variabel tingkat pengetahuan saja. Selain itu penelitian terdahulu ini meneliti tentang makanan sehat dan gizi seimbang, sedangkan pada penelitian yang sekarang dilakukan mengenai pemberian makanan tambahan yang baik untuk balita.

B. Rumusan Masalah

Apakah penyuluhan gizi berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan ibu mengenai pemberian makanan tambahan yang baik untuk balita? perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum Mengetahui pengaruh penyuluhan gizi terhadap tingkat pengetahuan ibu mengenai pemberian makanan tambahan yang untuk balita. b. Tujuan Khusus 1 Mengetahui tingkat pengetahuan ibu mengenai pemberian makanan tambahan yang baik untuk anak usia balita sebelum diberi penyuluhan. 2 Mengetahui tingkat pengetahuan ibu mengenai pemberian makanan tambahan yang baik untuk anak usia balita setelah diberi penyuluhan. 3 Menganalisis pengaruh penyuluhan gizi terhadap tingkat pengetahuan ibu mengenai makanan tambahan yang baik untuk balita.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat aplikatif agar ibu dapat dapat memberi makanan tambahan dengan baik bagi anak balita dengan cara meningkatkan pengetahuan ibu melalui penyuluhan tentang gizi mengenai pemberian makanan yang baik bagi anak usia balita. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Penyuluhan Gizi

a. Penyuluhan Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan Fitriani,2010. b. Penyuluhan Gizi Tujuan dari penyuluhan adalah meningkatkan keadaan gizi penduduk sebagai tujuan pengembangan nasional dan untuk mendukung keberhasilan program yang dilaksanakan di departemen- departemenSuhardjo,2003. c. Metode Penyuluhan Metode yang digunakan dalam penyuluhan dapat digolongkan berdasar: 1 Teknik komunikasi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 5 a Metode penyuluhan langsung yaitu penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran. b Metode penyuluhan tidak langsung yaitu penyuluh tidak secara langsung tatap muka dengan sasaran, tapi menyampaikan pesan melalui perantara media. 2 Sasaran yang dicapai a Pendekatan perorangan Penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan. b Pendekatan kelompok Dalam pendekatan ini petugas penyuluhan berhubungan dengan sekelompok sasaran. c Pendekatan masal Petugas penyuluhan menyampaikan pesannya secara sekaligus kepada sasaran yang jumlahnya banyak. 3 Indera penerima a Metode melihat memperhatikan Pesan diterima oleh sasaran melalui indera penglihatan, seperti: penempelan poster, pemasangan gambarphoto, pemutaran film, pemasangan koran dinding. b Metode pendengaran Pesan diterima sasaran melalui indera pendengar perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 6 c Metode kombinasi Sesorang belajar melalui panca inderanya. Setiap indera berbeda pengaruhnya terhadap hasil belajar seseorang. 1 melalui indera perasa, 2 melalui sentuhan, 3 melalui indera pencium, 11 melalui pendengaran, dan 83 melalui penglihatan. Oleh karena itu seseorang dapat mempelajari sesuatu dengan baik apabila menggunakan lebih dari satu indera Depkes, 2008 d. Media Penyuluhan Media atau alat peraga dalam penyuluhan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk penyuluhan yanag dapat dilihat,didengar, dirasa, diraba, atau dicium, baik secara kombinasi atau tunggal. Jenis media dibagi menjadi 4 kelompok besar : 1 Benda asli yaitu Benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati. Merupakan alat peraga yang baik karena mudah serta cepat dikenal, mempunyai bentuk serta ukuran yang tepat. 2 Benda tiruan yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya. Hal ini dikarenakan menggunakan benda asli tidak memungkinkan, missal ukuran benda asli yang terlalu besar atau terlalu berat. 3 GambarMedia grafis berupa poster, leflet, lukisan, dan gambar karikatur. Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Leaflet dapat disebarkan pada saat pertemuan- pertemuan dilakukan, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 4 Gambar alat optik seperti foto, slide, dan film. Photo dapat berbentuk album yang berurutan maupun dokumentasi lepasan. Slide sangat efektif untuk membahas suatu topok tertentu dan peserta dapat mencermati setiap materi dengan seksama karena slide sifatnya dapat diulang-ulang. Depkes, 2004 e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penyuluhan Keberhasilan suatu penyuluhan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1 Faktor penyuluh Hal-hal yang harus diperhatikan penyuluh untuk keberhasilan penyuluhan adalah persiapan, penguasaan materi, penampilan, penggunaan bahasa, intonasi, dan cara penyampaian. 2 Faktor sasaran Tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, kepercayaan dan adat, serta kondisi lingkungan 3 Faktor proses penyuluhan Pilihan waktu, tempat, jumlah sasaran, alat peraga, metode. Notoatmodjo, 2003

2. Pengetahuan Tentang Makanan Tambahan

a. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 8 Berdasar pendapat Notoatmodjo 2003 Dalam mengadopsi perilaku baru pada diri seseorang terjadi proses berurutan yakni awareness sadar, interest merasa tertarik, evaluation menimbang-nimbang, trial mencoba, adoption. b. Tingkat Pengetahuan Tingkat pengetahuan dalam domain kognitif meliputi : 1 Tahu Know Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam tingkatan ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. 2 Memahami Comprehension Memahami dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat mengintepresentasikan materi tersebut secara benar. 3 Aplikasi Aplication Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipeljari pada situasi sebenarnya. 4 Analisis Analysis Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut yang masih ada kaitan antara satu dengan lainnya perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 9 5 Sintesis Synthesis Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6 Evaluasi Evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek, dimana penilaian berdasar pada kriteria yang dibuat sendiri atau pada kriteria yang sudah ada. Fitriyani,2011 c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu: 1 Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan seseorang kepada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin mudah pula mereka menerima informasi, begitu pula sebaiknya. 2 Pekerjaan Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan. baik secara langsung maupun secara tidak langsung. 3 Usia Dengan bertambahnya usia seseorang, maka terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis. Pertumbuhan fisik secara garis besar perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 10 dikategorikan menjadi empat, yaitu: perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, dan timbulnya ciri-ciri baru. Hal ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa. 4 Minat Minat aalah suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. 5 Pengalaman Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. 6 Kebudayaan lingkungan sekitar Kebudayaan dimana hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap. 7 Informasi Kemudahan untuk memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan baru. Fitriyani, 2011 d. Pengetahuan Mengenai Pemberian Makanan Tambahan Makanan tambahan adalah makanan lain yang diberikan pada balita di samping pemberian ASI. Pemberian makanan tambahan merupakan transisi sebelum balita dapat mengonsumsi makanan orang dewasa. Pengenalan makanan tambahan dilakukan secara bertahapPujiarto,2005. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 11 Pengetahuan mengenai pemberian makanan tambahan adalah kepandaian memberi makanan yang merupakan sumber zat-zat gizi dan kepandaian mengenai memberi makanan yang sehat. 1 Pengertian Gizi Gizi berasal dari bahasa arab “Al Gizzai” yang artinya makanan dan manfaatnya untuk kesehatan. Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi Siswanto,2010 dan Supariasa, 2001 2 Manfaat Gizi Beberapa manfaat dari makanan bergizi yaitu: a Zat tenaga Zat tenaga terdiri dari karbohidrat, lemak dan protein. Tubuh memerlukan tenaga untuk beraktivitas. Tenaga ini diperoleh dari hasil pembakaran zat makanan di dalam tubuh. Panas yang dihasilkan tubuh inilah yang kemudian diubah oleh menjadi tenaga yang dapat digunakan untuk bergerak. b Zat pembangun Zat pembangun terdiri dari protein, mineral, dan air. Fungsi dari zat ini sebagai pembangun sel jaringan tubuh, pengganti sel-sel tubuh yang mati dan rusak, membuat enzim, dan menjaga keseimbangan asam basaSiswanto,2010 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 12 c Zat pengatur Tubuh memerlukan zat pengatur yang terdiri dari vitamin, mineral dan air yang dapat meningkatkan daya tahun tubuh terhadap infeksi Pujiarto,2005. 3 Macam sumber makanan bergizi a Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. b Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. c Makanan sumber zat pengatur antara lain Vitamin A terdapat pada hati, susu, wortel, dan sayuran. Vitamin D terdapat pada ikan, susu, dan kuning telur. Vitamin E pada minyak, kacang-kacangan, dan kedelai. Vitamin K pada brokoli, bayam dan wortel. Vitamin B pada gandum, ikan, susu, dan telur, serta kalsium pada susu, ikan, dan kedelai. Saragih, 2010 d Usia yang tepat memberikan makanan tambahan Makanan tambahan sudah bisa mulai diberikan pada saat bayi berusia 6 bulan, saat dimana pertumbuhan dan peningkatan aktivitas. Pada usia ini sistem syaraf dan otot mulut bayi sudah berkembang. Sistem pencernaan juga sudah mulai matang. Pada awal pengenalan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 13 makanan, anak diberi makanan yang masih dalam bentuk cair sampai agak padat. Baru pada usia 9 bulan keatas anak mulai diperkenalkan dengan makanan yang biasa dikonsumsi keluarga. Makanan tambahan bila diberikan terlalu dini dapat mengurangi konsumsi Air Susu Ibu ASI sehingga balita lebih rentan terhadap penyakit infeksi. Keterlambatan memberikan makanan tambahan dapat mengakibatkan balita beresiko mengalami kurang gizi Pujiarto, 2005. e Kandungan zat aditif dalam makanan tambahan Jenis zat aditif yang telah beredar di pasaran antara lain: 1 Pemanis buatan Pemanis yang diizinkan FDA adalah sakarin, aspartame, acesulfame K, dan sucralose 2 Pewarna makanan Pewarna adalah zat yang dicampur dalam makanan untuk menimbulkan warna tertentu yang diharapkan membangkitkan selera. 3 Pengawet makanan Pengawet makanan adalah zat yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri pembusuk. 4 Penyedap Penyedap atau penguat rasa adalah bahan yang digunakan untuk mengintensifkan rasa yang sudah ada Arisman, 2008. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 14

3. Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu

Mengenai Pemberian Makanan Tambahan Yang Baik Untuk Balita Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinanFitriani,2011. Sedangkan Penyuluhan gizi bertujuan untuk meningkatkan keadaan gizi penduduk sebagai tujuan pengembangan nasional Suhardjo,2003. Penyuluhan dapat diukur melalui domain knowledge pengetahuan, attitude sikap, practice perilaku Fitriani, 2011. Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu Notoatmodjo,2003. Jadi pengetahuan mengenai pemberian makanan tambahan adalah mengenai kepandaian memberi makanan yang sehat. Sehingga berdasarkan penjabaran tinjauan pustaka diatas dapat dikatakan pengaruh penyuluhan gizi adalah membentuk kecenderungan positif yang tercermin dalam pengetahuan masyarakat yang disuluh yang dalam penelitian ini diukur melalui domain tingkat pengetahuan yang dicapai oleh orang yang mendapat penyuluhan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 15

B. Kerangka Konsep

Keterangan: Yang diteliti Tidak diteliti

C. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan uraian sebelunya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah Penyuluhan gizi dapat meningkatkan pengetahuan ibu mengenai pemberian makanan tambahan yang baik untuk balita Penyuluhan gizi ceramah Tingkat pengetahuan ibu mengenai pemberian makanan tambahan yang baik untuk balita Mengetahui materi penyuluhan Memahami materi penyuluhan Menganalisis makanan tambahan yang tepat diberikan pada balita Mengaplikasikan informasi yang di dapat Mensintesis informasi Evaluasi tingkat pengetahuan Mendapat Informasi baru perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 16 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi eksperimen eksperiman semu dalam upaya mengendalikan variabel luar tidak menggunakan prosedur randomisasi subjek. Menurut Taufiqurrahman 2008 Pendekatan penelitian ini dengan menggunakan rancangan one group pre and post test design yaitu rancangan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan satu kelompok dengan skema sebagai berikut Keterangan : O1 :pengamatan sebelum intrvensi O2 :pengamatan setelah intervensi X : intervensi

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Ngulu Wetan Desa Pracimantoro Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri dari bulan Januari-Mei 2011

C. Populasi penelitian

1. Populasi target Populasi target penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita dan berperan dalam pemberian makanan tambahan untuk anaknya. O1 x O2 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 17 2. Populasi aktual Populasi aktual penelitian ini adalah seluruh ibu yang pada saat penelitian memiliki balita di Dusun Ngulu Wetan.

D. Sampel dan Teknik Sampling

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) di Desa Huta Rakyat Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

2 71 86

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Kecamatan Siemeulue Timur Kabupaten Siemeulue

3 66 73

Perbedaan Pengetahuan Gizi, Pendapatan Dan Status Gizi Anak Balita Di Desa Proyek Dan Hon Proyek Kesehatan Keluarga Dan Gizi (KKG) Di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2004

0 34 81

Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan dan Konseling Ibu Balita terhadap Status Gizi Balita Gizi Kurang Dari Keluarga Miskin di Kota Tebing Tinggi

5 53 120

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Cara Menyusui yang Baik dan Benar di Medan

1 47 47

Pengaruh Penyuluhan Media Lembar Balik Gizi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang Di Puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan Tahun 2015

0 19 97

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA MENGENAI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Mengenai Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dengan Status Gizi Pada Balita Usia 6-24 Bulan Di Kelurahan Semanggi Kecamata

1 4 16

PENGARUH PENYULUHAN MAKANAN JAJANAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MENGENAI MAKANAN Pengaruh Penyuluhan Makanan Jajanan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Mengenai Makanan Jajanan Pada Siswa SD Negeri Di Surakarta.

1 2 12

PENDAPAT IBU BALITA TENTANG MANFAAT HASIL PENYULUHAN PEMBERIAN MAKANAN BALITA.

0 0 20

PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN MODIFIKASI TERHADAP STATUS GIZI BALITA

0 0 6