3. Pengaruh Model Tanaman tehadap Variabel Pengamatan

commit to user Berdasarkan hasil pengukuran menunjukkan bahwa model tanaman berpengaruh tidak nyata p 0,05 terhadap tinggi tanaman mangga, mete, dan pete. Hal ini menunjukkan bahwa model tanaman mempunyai pengaruh yang hampir sama terhadap tinggi tanaman tanaman mangga, mete, dan pete. Sedangkan model tanaman berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jati. Hal ini menunjukan bahwa model tanaman berperan penting dalam pertumbuhan tanaman jati. Tanaman jati pada setiap model tanaman menunujukan nilai tinggi tanamannya yang bervariasi. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa model tanaman berpengaruh tidak nyata p 0,05 terhadap diameter semua tanaman yaitu tanaman jati, mangga, mete, dan pete. Hal ini menunjukkan bahwa diameter tanaman mempunyai nilai yang hampir sama pada semua tanaman. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal ini yaitu umur tanaman yang masih muda yaitu baru 3 tahun. Sehingga harus dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh model tanaman pada diameter semua tanaman yang diamati. Untuk itu model tanaman harus terus dikembangkan dan dijaga pertumbuhannya. Untuk mengetahui peran dari tanaman yang diterapkan dalam model tanaman yaitu dengan mengetahui pengaruhnya terhadap variabel yang diamati terutama sifat-sifat tanah. Berikut adalah ringkasan hasil uji F pengaruh perlakuan berupa model tanaman terhadap sifat tanah yang disajikan pada tabel 4.5: Tabel 4.5 Pengaruh Perlakuan Model Tanaman Terhadap Sifat-Sifat Tanah No. Sifat Tanah F Hitung 1.

2. 3.

4. 5. Tekstur a. Pasir b. Debu c. Lempung BV BJ Kadar Lengas a. Ctka ϕ 0.5 mm b. Ctka ϕ 2 mm c. bongkah BO 0,004 0,003 0,001 0,797 0,077 0,163 0,001 0,979 0,008 commit to user Berdasarkan hasil pengukuran menunjukkan bahwa model tanaman yang terdiri dari beberapa tanaman berpengaruh tidak nyata p 0,05 terhadap BV, BJ, kadar lengas ctka lolos 0,5 mm, dan kadar lengas bongkah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua model tanaman mempunyai pengaruh yang sama terhadap BV, BJ, kadar lengas ctka lolos 0,5 mm, dan kadar lengas bongkah. Meskipun komposisi tanaman pada berbagai model bervariasi. Hal ini menunjukan bahwa model tanaman belum memberikan kontribusi yang lebih baik untuk perbaikan sifat-sifat tanah tersebut. Untuk BV dan BJ berhubungan erat dengan porositas tanah. Total porositas terdiri atas pori besar, sedang dan kecil yang semuanya berpengaruh terhadap pergerakan air dan udara dalam tanah. Seperti penjelasan sebelumnya bahwa tanah pada lokasi penelitian termasuk ordo Inceptisols yang sangat resisten terhadap pelapukan. Oleh karena hal tersebut maka liat yang dihasilkan relatif sedikit. Berdasar hasil pengamatan langsung di lokasi, tanah pada model tanaman yaitu model A1 sampai A4 permukaannya bertekstur kasar. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan liatnya sedikit. Sehingga total pori kecil sedikit tetapi banyak memiliki pori berukuran besar. Hal ini yang menyebabkan tanah ini mempunyai kemampuan menahan air yang rendah. Gambar 4.5 Lapisan Top Soil Tanah Pada Lokasi Pengamatan commit to user Kelengasan tanah adalah keadaan yang memberikan volume air cairan yang tertahan di dalam pori – pori sistem tanah sebagai akibat adanya saling tindak antara massa air dengan berbagai zarah tanah adhesi dan sesama massa air kohesi. Adanya berbagai aras saling tindak ini menjadikan di dalam suatu sistem tanah ditemui aneka keadaan lengas tanah Poerwowidodo, 1992. Kadar lengas ini berhubungan erat dengan ketersediaan air tersedia dalam tanah. Salah satu ditentukan oleh distribusi ukuran partikel atau tekstur. Pada tanah Inceptisols yang diamati distribusi partikel berukuran besar berupa pasir mendominasi. Hal ini telah dibuktikan dengan pengamatan di laboratorium yang menunjukan hasil bahwa partikel pasir sangat dominan. Oleh karena itu air tersedia atau kandungan lengas yang diikat rendah. Model tanaman berpengaruh sangat nyata p 0,01 terhadap BO. Hal ini berarti bahwa model tanaman memberikan kontribusi yang baik dan penting terhadap ketersediaan bahan organik dalam tanah. Bahan organik mempunyai peran yang sangat penting pada tanah seperti memperbaiki sifat-sifat tanah, meningkatkan kemampuan menahan air dan pelapukan mineral. Tanah Inceptisols memiliki kadar bahan organik yang rendah. Hal ini ditunjukkan dengan pengamatan dilaboratorium bahwa kandungan bahan organik pada lokasi rendah yaitu hanya berkisar 1 untuk semua model tanaman. Untuk itu penambahan bahan organik lewat model tanaman yang telah dibuat penting untuk diperhatikan. Di dalam model tanaman terdapat kombinasi antara tanaman tahunan dan tanaman semusim. Hal ini dapat meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah. Seresah dan sisa hasil panen yang dihasilkan dapat menjadi sumber bahan organik yang baik untuk tanah. Tabel 4.6 Kondisisi Sifat-Sifat Tanah Pada Semua Model Tanaman No. Model Tanaman KL BV gcm 3 BJ gcm 3 Tekstur Struktur BO Ctka ϕ 0.5 mm Ctka ϕ 2 mm Bongkah Pasir Debu Lempung 1. A1 15,36 15,41 18,83 1,442 1,84 66,15 16,92 16,92 Sub angular blocky 2,59 2. A2 16,22 14,10 16,36 1,207 1,83 66,98 16,51 16,51 Sub Angular blocky 1,30 3. A3 17,21 15,07 14,29 1,270 1,96 66,35 16,82 16,82 Sub Angular blocky 1,06 4. A4 16,52 15,97 18,53 1,288 1,96 66,50 16,75 16,75 Sub angular blocky 1,84 5. B1 12,71 12,61 18,78 1,330 2,08 51,54 30,00 18,46 Sub angular blocky 1,32 6. B2 14,59 14,68 22,22 1,205 2,03 49,81 31,07 19,12 Granuler 1,22 7. B3 11,54 13,37 19,33 1,128 2,06 50,78 30,47 18,75 Angular blocky 1,38 8. B4 12,68 12,31 15,08 1,249 1,94 50,55 30,61 18,84 Angular blocky 2,65 9. C1 12,31 14,97 17,57 1,261 1,97 49,95 28,60 21,45 Granuler 0,78 10. C2 15,43 16,29 22,33 1,218 1,9 49,36 28,94 21,70 Granuler 0,80 11. C3 11,65 13,74 22,12 1,487 1,91 50,30 28,40 21,30 Sub angular blocky 1,62 12. C4 12,46 20,71 18,22 1,521 1,83 46,51 30,57 22,93 Granuler 1,33 Sumber : Data Primer commit to user

C. Laju Infiltrasi pada Model Tanaman