commit to user
Berdasarkan hasil pengukuran menunjukkan bahwa model tanaman berpengaruh tidak nyata p 0,05 terhadap tinggi tanaman mangga, mete, dan
pete. Hal ini menunjukkan bahwa model tanaman mempunyai pengaruh yang hampir sama terhadap tinggi tanaman tanaman mangga, mete, dan pete.
Sedangkan model tanaman berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jati. Hal ini menunjukan bahwa model tanaman berperan penting dalam pertumbuhan
tanaman jati. Tanaman jati pada setiap model tanaman menunujukan nilai tinggi tanamannya yang bervariasi.
Hasil analisis juga menunjukkan bahwa model tanaman berpengaruh tidak nyata p 0,05 terhadap diameter semua tanaman yaitu tanaman jati,
mangga, mete, dan pete. Hal ini menunjukkan bahwa diameter tanaman mempunyai nilai yang hampir sama pada semua tanaman. Salah satu faktor
yang mempengaruhi hal ini yaitu umur tanaman yang masih muda yaitu baru 3 tahun. Sehingga harus dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui
pengaruh model tanaman pada diameter semua tanaman yang diamati. Untuk itu model tanaman harus terus dikembangkan dan dijaga pertumbuhannya.
Untuk mengetahui peran dari tanaman yang diterapkan dalam model tanaman yaitu dengan mengetahui pengaruhnya terhadap variabel yang diamati
terutama sifat-sifat tanah. Berikut adalah
ringkasan hasil uji F pengaruh perlakuan berupa model tanaman terhadap sifat tanah yang disajikan pada tabel 4.5:
Tabel 4.5 Pengaruh Perlakuan Model Tanaman Terhadap Sifat-Sifat Tanah
No. Sifat Tanah
F Hitung 1.
2. 3.
4.
5.
Tekstur a. Pasir
b. Debu c. Lempung
BV BJ
Kadar Lengas a.
Ctka ϕ
0.5 mm b.
Ctka ϕ
2 mm c. bongkah
BO 0,004
0,003 0,001
0,797 0,077
0,163 0,001
0,979 0,008
commit to user
Berdasarkan hasil pengukuran menunjukkan bahwa model tanaman yang terdiri dari beberapa tanaman berpengaruh tidak nyata p 0,05 terhadap BV,
BJ, kadar lengas ctka lolos 0,5 mm, dan kadar lengas bongkah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua model tanaman mempunyai pengaruh yang sama
terhadap BV, BJ, kadar lengas ctka lolos 0,5 mm, dan kadar lengas bongkah. Meskipun komposisi tanaman pada berbagai model bervariasi. Hal ini
menunjukan bahwa model tanaman belum memberikan kontribusi yang lebih baik untuk perbaikan sifat-sifat tanah tersebut. Untuk BV dan BJ berhubungan
erat dengan porositas tanah. Total porositas terdiri atas pori besar, sedang dan kecil yang semuanya berpengaruh terhadap pergerakan air dan udara dalam
tanah. Seperti penjelasan sebelumnya bahwa tanah pada lokasi penelitian termasuk ordo Inceptisols yang sangat resisten terhadap pelapukan. Oleh
karena hal tersebut maka liat yang dihasilkan relatif sedikit. Berdasar hasil pengamatan langsung di lokasi, tanah pada model tanaman yaitu model A1
sampai A4 permukaannya bertekstur kasar. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan liatnya sedikit. Sehingga total pori kecil sedikit tetapi banyak
memiliki pori berukuran besar. Hal ini yang menyebabkan tanah ini mempunyai kemampuan menahan air yang rendah.
Gambar 4.5 Lapisan Top Soil Tanah Pada Lokasi Pengamatan
commit to user
Kelengasan tanah adalah keadaan yang memberikan volume air cairan yang tertahan di dalam pori – pori sistem tanah sebagai akibat adanya saling
tindak antara massa air dengan berbagai zarah tanah adhesi dan sesama massa air kohesi. Adanya berbagai aras saling tindak ini menjadikan di dalam suatu
sistem tanah ditemui aneka keadaan lengas tanah Poerwowidodo, 1992. Kadar lengas ini berhubungan erat dengan ketersediaan air tersedia dalam
tanah. Salah satu ditentukan oleh distribusi ukuran partikel atau tekstur. Pada tanah Inceptisols yang diamati distribusi partikel berukuran besar berupa pasir
mendominasi. Hal ini telah dibuktikan dengan pengamatan di laboratorium yang menunjukan hasil bahwa partikel pasir sangat dominan. Oleh karena itu
air tersedia atau kandungan lengas yang diikat rendah. Model tanaman berpengaruh sangat nyata p 0,01 terhadap BO. Hal
ini berarti bahwa model tanaman memberikan kontribusi yang baik dan penting terhadap ketersediaan bahan organik dalam tanah. Bahan organik mempunyai
peran yang sangat penting pada tanah seperti memperbaiki sifat-sifat tanah, meningkatkan kemampuan menahan air dan pelapukan mineral. Tanah
Inceptisols memiliki kadar bahan organik yang rendah. Hal ini ditunjukkan dengan pengamatan dilaboratorium bahwa kandungan bahan organik pada
lokasi rendah yaitu hanya berkisar 1 untuk semua model tanaman. Untuk itu penambahan bahan organik lewat model tanaman yang telah dibuat penting
untuk diperhatikan. Di dalam model tanaman terdapat kombinasi antara tanaman tahunan dan tanaman semusim. Hal ini dapat meningkatkan
kandungan bahan organik dalam tanah. Seresah dan sisa hasil panen yang dihasilkan dapat menjadi sumber bahan organik yang baik untuk tanah.
Tabel 4.6 Kondisisi Sifat-Sifat Tanah Pada Semua Model Tanaman
No. Model
Tanaman KL
BV gcm
3
BJ gcm
3
Tekstur Struktur
BO Ctka
ϕ 0.5 mm Ctka ϕ 2 mm Bongkah
Pasir Debu
Lempung 1.
A1 15,36
15,41 18,83
1,442 1,84
66,15 16,92
16,92 Sub angular blocky
2,59 2.
A2 16,22
14,10 16,36
1,207 1,83
66,98 16,51
16,51 Sub Angular blocky
1,30 3.
A3 17,21
15,07 14,29
1,270 1,96
66,35 16,82
16,82 Sub Angular blocky
1,06 4.
A4 16,52
15,97 18,53
1,288 1,96
66,50 16,75
16,75 Sub angular blocky
1,84 5.
B1 12,71
12,61 18,78
1,330 2,08
51,54 30,00
18,46 Sub angular blocky
1,32 6.
B2 14,59
14,68 22,22
1,205 2,03
49,81 31,07
19,12 Granuler
1,22 7.
B3 11,54
13,37 19,33
1,128 2,06
50,78 30,47
18,75 Angular blocky
1,38 8.
B4 12,68
12,31 15,08
1,249 1,94
50,55 30,61
18,84 Angular blocky
2,65 9.
C1 12,31
14,97 17,57
1,261 1,97
49,95 28,60
21,45 Granuler
0,78 10.
C2 15,43
16,29 22,33
1,218 1,9
49,36 28,94
21,70 Granuler
0,80 11.
C3 11,65
13,74 22,12
1,487 1,91
50,30 28,40
21,30 Sub angular blocky
1,62 12.
C4 12,46
20,71 18,22
1,521 1,83
46,51 30,57
22,93 Granuler
1,33
Sumber : Data Primer
commit to user
C. Laju Infiltrasi pada Model Tanaman