TINJAUAN PUSTAKA AJIAN LAJU INFILTRASI DAN PERMEABILITAS TANAH PADA BEBERAPA MODEL TANAMAN ( Studi Kasus Sub DAS Keduang, Wonogiri)

commit to user

II. TINJAUAN PUSTAKA

1. Sub DAS Keduang

DAS adalah suatu megasistem kompleks yang dibangun atas sistem fisik physical systems, sistem biologis biological systems dan sistem manusia human systems. Setiap sistem dan sub-sub sistem di dalamnya saling berinteraksi. Dalam proses ini peranan tiap-tiap komponen dan hubungan antar komponen sangat menentukan kualitas ekosistem DAS. Tiap- tiap komponen tersebut memiliki sifat yang khas dan keberadaannya tidak berdiri sendiri, melainkan berhubungan dengan komponen lainnya membentuk kesatuan sistem ekologis ekosistem. Gangguan terhadap salah satu komponen ekosistem akan dirasakan oleh komponen lainnya dengan sifat dampak yang berantai. Keseimbangan ekosistem akan terjamin apabila kondisi hubungan timbal balik antar komponen berjalan dengan baik dan optimal. Kartodihardjo, 2008. Daerah Aliran Sungai DAS adalah daerah yang di batasi punggung-punggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditampung oleh punggung gunung tersebut dan akan dialirkan melalui sungai sungai kecil ke sungai utama Asdak, 1995. Sub DAS Keduang merupakan bagian dari Sub DAS Bengawan Solo Hulu Atas. Sistem sungai Keduang merupakan penyumbang sedimen Waduk Serbaguna Wonogiri yang terbesar 1.218.580 m 3 tahun -1 diantara sistem sungai yang lain sungai Tirtomoyo, Temon, Solo dan Alang dan sebagian besar berasal dari erosi permukaan tanah BPK Solo, 2007. Tanah di Sub-DAS Keduang sebagian besar termasuk Ordo Inceptisol dan Litosol yang didominasi oleh mineral lempung kaolinit serta mineral sekunder feldspar, mika dan feromagnesium. Mineral penyusun tanahnya bersifat sukar larut menyebabkan tanah tersebut mudah tererosi dan kahat unsur hara, ditambah Sub DAS Keduang sekitar 85 wilayahnya didominasi oleh lereng agak curam sampai sangat curam 16 – 45 yang sangat rentan terhadap bahaya erosi dan longsor. Tata guna lahannya beraneka sehingga 4 commit to user mempunyai dampak yang berbeda terhadap genesis, hidrologi dan konservasi tanahnya Pusat Litbang Hutan Tanaman BPK Solo, UNS, 2009. Waluyaningsih 2008 menyatakan bahwa sumberdaya alam lahan menjadi salah satu tumpuan untuk mencukupi kebutuhan hidup masyarakat. Sejalan dengan perkembangan lahan pertanian, ternyata aktivitas pertanian juga dapat menurunkan fungsi tanah. Untuk mencukupi kebutuhan pangan, para petani melakukan ekstensifikasi pertanian. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya kerusakan ekosistem dan penurunan kualitas tanah, sehingga menambah luasan lahan kritis di Sub Das Keduang.

2. Konservasi Tanah Secara Vegetatif

Sinukaban 2003 menyatakan bahwa teknik konservasi tanah dan air dapat dilakukan secara vegetatif dalam bentuk pengelolaan tanaman berupa pohon atau semak, baik tanaman tahunan maupun tanaman setahun dan rumput-rumputan. Teknologi ini sering dipadukan dengan tindakan konservasi tanah dan air secara pengelolaan. Metode vegetatif bermanfaat untuk memelihara kestabilan struktur tanah melalui sistem perakaran dengan memperbesar granulasi tanah, penutupan lahan oleh seresah dan tajuk mengurangi evaporasi, meningkatkan aktifitas mikroorganisme yang mengakibatkan peningkatan porositas tanah, sehingga memperbesar jumlah infiltrasi dan mencegah terjadinya erosi. Manfaat lain yaitu meningkatkan taraf hidup petani. hasil panen secara musiman seperti buah-buahan dapat membantu menutupi pengeluaran tahunan petani. Komoditas lainnya berupa kayu juga dapat menjadi sumber uang cukup besar meskipun tidak tetap, dan dapat dianggap sebagai cadangan tabungan untuk kebutuhan mendadak BPK Solo, 2007. Cara vegetatif yaitu tindakan konservasi yang memanfaatkan peranan tanaman meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Penghutanan kembali reboisasi dan penghijauan. b. Penanaman tanaman penutup tanah. c. Penanaman secara garis kontur. commit to user d. Penanaman dalam strip. e. Penanaman secara bergilir. f. Pemulsaan atau pemanfaatan seresah tanaman. Kartasapoetra, 1991. Pengaruh tanaman terhadap aliran permukaan dan erosi dapat dibagi dalam 1 intersepsi air hujan, 2 mengurangi kecepatan aliran permukaan dan kekuatan perusak hujan dan aliran permukaan, 3 pengaruh akar, bahan organik sisa-sisa tumbuhan yang jatuh dipermukaan tanah, dan kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan pertumbuhan vegetatif dan pengaruhnya terhadap stabilitas struktur porositas tanah, dan 4 transpirasi yang mengakibatkan berkurangnya kandungan air tanah Arsyad, 2006. Ada berbagai jenis tanaman yang berperan dalam meningkatkan laju infiltrasi dan permeabilitas tanah sehingga besarnya erosi bisa sedikit-demi sedikit dapat dikurangi. Dalam penelitian ini digunakan tanaman jati, mangga, mete, dan pete. Tanaman jati Tectona grandis adalah sebagai tanaman pokok. Sedangkan mangga Mangifera sp, mete Annacardium ocidentale dan pete Parkia speciosa adalah jenis MPTS yang merupakan tanaman sisipan. Dalam penelitian ini tanaman-tanaman di atas dibuat model kombinasi tanaman. Kombinasi tanaman mempunyai tujuan yang nyata untuk menjaga kualitas tanah. Tujuan dari kombinasi tanaman antara lain : a. Meningkatkan biodiversitas fauna di atas tanah, b. Menghasilkan tajuk multistrata sehingga efektif mengintersepsi air hujan dan melakukan fotosintesis, c. Menghasilkan keragaman kedalaman eksplorasi akar sehingga efektif berperan sebagai safety net filter hara dalam tanah, d. Menghasilkan kombinasi seresah berkualitas rendah nisbah CN, lignin dan polifenol tinggi sehingga lambat terdekomposisi dengan seresah berkualitas tinggi. Seresah berkualitas rendah akan lebih lama melindungi permukaan tanah dari pukulan air hujan sehingga menurunkan limpasan permukaan tanah, commit to user e. Memelihara biodiversitas dalam tanah Buresh et al., 2004.

3. Laju Infiltrasi

Infiltrasi adalah masuknya air ke dalam tanah melalui permukaan tanah secara vertikal. Sedangkan banyaknya air persatuan waktu yang masuk melalui permukaan tanah dikenal sebagai laju infiltrasi infiltration rate. Nilai laju infiltrasi sangat bergantung pada kapasitas infiltrasi tanah. Kapasitas infiltrasi tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk melalukan air dari permukaan ke dalam tanah secara vertikal. Infiltrasi ke dalam tanah pada mulanya tidak jenuh, karena pengaruh tarikan hisapan matrik dan gravitasi. Infiltrasi yang efektif akan menurunkan run off, sebaliknya infiltrasi yang tidak efektif akan memperbesar Arsyad, 2006. Infiltrasi adalah proses meresapnya air atau proses meresapnya air dari permukaan tanah melalui pori-pori tanah. Dari siklus hidrologi, jelas bahwa air hujan yang jatuh di permukaan tanah sebagian akan meresap ke dalam tanah, sabagian akan mengisi cekungan permukaan dan sisanya merupakan overland flow. Sedangkan yang dimaksud dengan daya infiltrasi Fp adalah laju infiltrasi maksimum yang dimungkinkan, ditentukan oleh kondisi permukaan termasuk lapisan atas dari tanah. Besarnya daya infiltrasi dinyatakan dalam mmjam atau mmhari. Laju infiltrasi Fa adalah laju infiltrasi yang sesungguhnya terjadi yang dipengaruhi oleh intensitas hujan dan kapasitas infiltrasi. Infiltrasi mempunyai arti penting terhadap : 1 proses limpasan; 2 pengisian lengas tanah soil moisture dan air tanah. Laju infiltrasi infiltration rate adalah banyaknya air persatuan waktu yang masuk melalui permukaan tanah, dinyatakan dalam mm per jam atau cm per jam. Pada saat tanah masih kering, laju infiltrasi tinggi. Setelah tanah menjadi jenuh air, maka laju infiltrasi akan menurun dan menjadi konstan. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju infiltrasi antara lain jenis permukaan tanah, cara pengolahan lahan, kepadatan tanah, dan sifat serta jenis tanaman Kemampuan tanah untuk menyerap air infiltrasi pada suatu saat dinamai kapasitas infiltrasi infiltration capacity tanah Arsyad, 2006. commit to user Balai besar litbang sumber daya pertanian 2006 menyatakan bahwa infiltrasi merupakan peristiwa atau proses masuknya air ke dalam tanah, umumnya tidak mesti melalui permukaan tanah dan secara vertikal. Pada beberapa kasus, air dapat masuk melalui jalur atau rekahan tanah atau gerakan horizontal dari sampimg. Infiltrasi merupakan kompleks antara intensitas hujan karakteristik dan kondisi permukaan tanah. Intensitas hujan berpengaruh terhadap kesempatan air untuk masuk ke dalam tanah. Bila intensitas hujan lebih kecil dibandingkan kapasitas infiltrasi, maka semua air mempunyai kesempatan untuk masuk ke dalam tanah. Sebaliknya bila intensitas hujan lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas infiltrasi, maka sebagian air yang jatuh ke permukaan tanah tidak mempunyai kesempatan untuk masuk ke dalam tanah, dan bagian ini akan mengalir sebagai aliran permukaan. Menurut Horton 1940 laju infiltrasi adalah volume air yang mengalir kedalam profil persatuan luas dikenal dengan laju infiltrasi. Pengaliran yang memiliki satuan kecepatan juga dikenal dengan kecepatan infiltrasi. Pada kondisi laju hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air dan infiltrasi akan berlarut dengan laju maksimal. Kemampuan tanah menyerap air akan semakin berkurang dengan makin bertambahnya waktu. Pada tingkat awal kecepatan penyerapan air cukup tinggi dan pada tingkat waktu tertentu kecepatan penyerapan air ini akan menjadi konstan.

4. Permeabilitas tanah

Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan air ke lapisan bawah profil. Struktur dan tekstur serta unsur organik lainya berperan dalam menaikkan laju permeabilitas tanah Anonim, 2010. Kemala Sari Lubis 2007 dalam penelitiannya yang berjudul keterhantaran hidrolik dan permeabilitas menyatakan bahwa pada ilmu tanah permeabilitas didefinisikan secara kualitatif sebagai pengurangan gas-gas, cairan-cairan atau penetrasi akar tanaman atau lewat melalui suatu massa tanah atau lapisan tanah. commit to user Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan air. Struktur dan tekstur serta unsur organik lainnya ikut ambil bagian dalam menaikkan laju permeabilitas tanah. Tanah dengan permeabilitas tinggi menaikkan laju infiltrasi dan dengan demikian, menurunkan laju air larian. Air larian inilah yang akan merusak permukaan tanah. Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya. Berarti suatu lapisan tanah berbutir kasar yang mengandung butiran-butiran halus memiliki harga koefisien permeabilitas yang lebih rendah dan pada tanah ini koefisien permeabilitas merupakan fungsi angka pori. Tinggi rendahnya permeabilitas ditentukan oleh ukuran pori. Koefisien permeabilitas k untuk macam-macam tanah adalah sebagai berikut: - Pasir :10-102 cmdet - Debu :102-105 cmdet - Lempung :150 cmdet Permeabilitas tanah adalah suatu kesatuan yang melipui infiltrasi tanah dan bermanfaat sebagai permudahan dalam pengolahan tanah. Dede rohmat, 2009 permeabilitas tanah memiliki lapisan atas dan bawah. Lapisan atas berkisar antara lambat sampai agak cepat 0,20 – 9,46 cm jam-1, sedangkan di lapisan bawah tergolong agak lambat sampai sedang 1,10 -3,62 cm jam-1 N. Suharta dan B. H Prasetyo, 2008. Permeabilitas tanah dilapisan bawah lebih lambat dari pada dilapisan atas. Keadaan seperti ini dapat disebabkan oleh pengaruh pengolahan tanah, perakaran tanaman, atau pemadatan pedogenesis karena ada penimbunan liat seperti terjadi pada tanah yang mempunyai horizon argilik. Hasil penetapan menunjukkan permeabilitas lapisan tanah berkisar antara lambat sampai agak cepat, sedangkan dilapisan bawah tergolong agak lambat sampai sedang. Aliran dalam tanah umumnya aliran laminer berlaku Hukum Darcy yaitu V=Ki , dimana V adalah kecepatan cmdet, k adalah koefisien commit to user permeabilitas, dan I adalah gradient hidrolik. Sedangkan I=h1 yaitu selisih tinggi tekanan dibagi panjang lintasan. Dari rumus dapat didefinisikan k adalah kecepatan aliran bila gradient hidrolik sama dengan satu. Hukum Darcy menunjukkan bahwa permeabilitas tanah ditentukan oleh koefisien permeabilitasnya. Koefisien permeabilitas tanah bergantung pada berbagai faktor yaitu: 1. Viskositas cairan, semakin tinggi viskositasnya, koefisien permeabilitas tanahnya akan semakin kecil. 2. Distribusi ukuran pori, semakin merata distribusi ukuran porinya, koefesien permeabilitasnya cenderung semakin kecil. 3. Disrtibusi ukuran butiran, semakin merata distribusi ukuran butirannya, koefesien permeabilitasnya cenderung semakin kecil. 4. Rasio kekosongan void, semakin besar rasio kekosongannya, koefisien permeabilitas tanahnya akan semakin besar. 5. Kekasaran partikel mineral, semakin kasar partikel mineralnya, koefisien permeabilitas tanahnya akan semakin tinggi. 6. Derajat kejenuhan tanah, semakin jenuh tanahnya, koefisien permeabilitas tanahnya akan semakin tinggi. Hubungan antara permeabilitas dengan erosi adalah apabila permeabiltas dalam tanah terlalu tinggi sehingga menutupi seluruh pori tanah dapat terjadi berkurangnya kekuatan dalam tanah sehingga bila mendapatkan tekanan terhadap tanah tersebut dapat mengakibatkan mudahnya tanah itu terjadi longsoran atau erosi. commit to user

III. METODOLOGI PENELITIAN