commit to user
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian di Dusun Dungwot, Desa Ngadipiro, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri. Lokasi ini merupakan daerah penelitian
antara BPK Solo, P3HT, dan PPLH LPPM UNS dalam rangka pengelolaan hutan tanaman terpadu sejak tahun 2007. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Oktober 2010 sampai April 2011.
B. Bahan dan Alat Penelitian
1. Bahan a. Lahan dengan beberapa model kombinasi vegetasi.
b. Peta. c. Data pendukung berupa data iklim curah hujan, temperatur udara dan
kelembaban udara, data monografi dan data erosi tanah. 2. Alat
a. Hard ware : GPS, Pc Komputer, Printer dan Plotter b. Soft ware : Arc View, MS word , Excel dan power point.
c. Alat tulis d. Meteran
e. Jangka Sorong f. Belati
g. Lup h. Plastik trasparan
i. Ring sampel j. Spidol marker
k. Kamera l. Kertas label
m. Infiltrometer n. Alat dan chemikalia laboratorium
11
commit to user
C. Rancangan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode survei dan perhitungan laju infiltrasi serta permeabilitas tanah pada beberapa jenis tanaman yang ditanam
di lokasi penelitian. Survei dilakukan dengan melihat model-model kombinasi tanaman. Kemudian di amati jenis tanaman apa saja yang ada pada setiap
model dan karakteristik tanaman yang berhubungan dengan kapasitasnya dalam meningkatkan laju infiltrasi dan permeabilitas tanah.
Selain itu juga dilakukan analisis di laboratorium. Analisisis ini meliputi permeabilitas tanah, kadar BO, BV, BJ, kadar lengas dan tekstur
tanah. Sehingga penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif kuantitatif.
D. Tata Laksana Penelitian
1. Pengukuran karakteristik tanaman Tanaman yang diamati di lokasi terbagi dalam beberapa model
sebagai berikut : ·
Model A : tanaman jati, mangga, dan mete ·
Model B : tanaman jati, mangga, dan pete ·
Model C : tanaman jati, mangga, mete, dan pete Setiap model disisipkan tanaman semusim seperti ketela pohon,
jagung, dan kacang tanah. Selain untuk menambah faktor pencegahan erosi, tanaman semusim ini dapat menambah pendapatan masyarakat.
Dilakukan pengukuran tinggi dan diameter tanaman. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui kontribusi tanaman di setiap model terhadap
laju infiltrasi dan permeabilitas tanah. Data yang diperoleh kemudian di gabungkan dengan data biofisik dan sosek seperti erosi, curah hujan,
topografi, monografi desa dan data lainnya. 2. Pengambilan contoh tanah
Sampel tanah diambil di setiap model tanaman. Pada setiap model tanaman diambil 3 sampel tanah pewakil secara acak. Pengambilan di
setiap kombinasi bertujuan untuk mengetahui laju infiltrasi dan
commit to user
permeabilitas tanah yang ada pada lokasi tersebut. Dalam penelitian ini ada dua jenis sampel tanah yang diambil yaitu tanah utuh dan tanah terganggu
untuk keperluan analisis laboratorium. 3. Pengukuran laju infiltrasi
Pengukuran laju infiltrasi dilakukan secara langsung di lapang. Pengukuran laju infiltrasi ini menggunakan alat infiltrometer. Pengukuran
ini dilakukan pada setiap model tanaman. Mekanismenya sama dengan pengambilan contoh tanah. Pengukuran dilakukan 3 kali ulangan di setiap
kombinasi. Prosedur pengukuran laju infiltrasi adalah sebagai berikut : a. Memasang ring infiltrometer ganda pada titik pengamatan.
b. Menekan dengan alat pemukul letakan balok kayu diatas ring, ring masuk 5 – 10 cm kedalam tanah.
c. Memasang 1 lembar plastik di dalam ring kecil untuk menjaga kerusakan tanah pada waktu pengisian air.
d. Mengisi ruangan antara ring besar dan kecil dengan air mempertahankan penuh terus menerus saat pengukuran.
e. Mengisi ring kecil dengan air secara berhati-hati. f. Memulai pengukuran dengan menarik keluar lembaran plastik dari
dalam ring kecil dan jalankan stopwatch. g. Mencatat tinggi permukaan air awal dengan melihat skala dan catat
penurunan air dalam interval waktu tertentu, interval waktu tergantung kecepatan penurunan air.
h. Menambah air, bila tinggi muka air 5 cm dari permukaan tanah dan catat tinggi permukaaan air awal, ulangi sampai terjadi penurunan air
konstan dalam waktu yang sama mencapai konstan 3 - 6 jam Balai Penelitian Tanah, 2005.
Perhitungan Laju Infiltrasi
K =
15 2
1 1
15 2
1 x
c xd
xc x
c xd
c e
c b
a
+ +
+ +
a
commit to user
Keterangan : K : laju infiltrasi
a :
r x
2 7
22
=
x 7
22
3,1
2
= 30,2 cm
2
b : penyusutan air c : waktu penyusutan
d : kedalaman pembenaman ring dalam e : kedalaman penggenangan air ring dalam
α : 0,12 cm c1 : ketetapan 0,9927
c2 : ketetapan 0,5781 4. Analisis laboratorium
Analisis dilaboratorium meliputi analisis permeabilitas tanah, kadar BO, BV, BJ, kadar lengas dan tekstur tanah. Analisis ini dilakukan untuk
mendapatkan data sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan laju infiltrasi dan permeabilitas tanah.
E. Variabel yang diamati