sebuah lembaga yang memiliki fungsi dan pelaksanaan tugas sebagaimana yang ditentukan oleh perundang-undangan.
Di dalam perundang-undangan yang lama yaitu Undang-Undang No. 13 Tahun 1961 ditegaskan bahwa kepolisian negara ialah alat negara penegak hukum.
Tugas inipun kemudian ditegaskan lagi dalam Pasal 30 4 a Undang-Undang No. 20 Tahun 1982 yaitu Undang-Undang Pertahanan Keamanan Negara, disingkat
Undang-Undang Hankam. Sebelum berlakunya Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 yang mencabut
Undang-Undang No. 28 Tahun 1997 maka Kepolisian ini tergabung di dalam sebutan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, dimana di dalamnya Kepolisian
merupakan bagian dari Angkatan Laut, Angkatan Darat, serta Angkatan Udara. Sesuai dengan perkembangan zaman dan bergulirnya era reformasi maka istilah
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia kembali kepada asal mulanya yaitu Tentara Nasional Indonesia dan keberadaan Kepolisian berdiri secara terpisah
dengan angkatan bersenjata lainnya.
F. Metode Penelitian
1. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis data penelitian ini adalah data sekunder Sedangkan sumber data penelitian ini didapatkan melalui:
a. Bahan hukum primer, dalam penelitian ini dipakai
1 Undang-Undang Dasar 1945
Universitas Sumatera Utara
2 Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia.
3 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman.
b. Bahan hukum sekunder, berupa bacaan yang relevan dengan materi yang
diteliti. c.
Bahan hukum tertier, yaitu dengan menggunakan kamus hukum maupun kamus umum dan website internet baik itu melalui Google maupun Yahoo.
3. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah meliputi pihak keplisian. Sedangkan sampel penelitian ini adalah 3 orang Polisi.
4. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Banyak alat yang dapat dipakai oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Alat pengumpulan data yang dipergunakan didalam penelitian ini, yaitu :
1 Studi dokumen atau bahan pustaka Bahan pustaka dimaksud yaitu bahan hukum primer, bahan hukum sekunder,
dan bahan hukum tersier. 2 Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap informen dan responden yang telah ditetapkan. Wawancara dimaksud berupa wawancara terarah yang lebih dahulu
dipersiapkan pelaksanaannya dengan membuat pedoman wawancara sehingga hasil wawancara relevan dengan permasalahan yang teliti.
5. Analisis Data
Untuk menganalisis data, digunakan analisis yuridis kualitatif adalah
Universitas Sumatera Utara
pengkajian hasil olah data yang tidak berbentuk angka yang lebih menekankan analisis hukumnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif dengan
menggunakan cara-cara berfikir formal dan argumentatif.
8
Bab ini membahas tentang Kewenangan Polisi Dalam Penegakan Hukum, Diskresi Polisi Dalam Sistem Peradilan Pidana, serta Peraturan
Data yang terkumpul mengenai perumusan suatu Perda akan diolah dengan cara mengadakan sistematisasi bahan-bahan hukum dimaksud, yaitu membuat
klasifikasi terhadap bahan-bahan hukum. Data yang diolah tersebut
diinterprestasikan dengan menggunakan cara penafsiran hukum dan kontruksi hukum yang lazim dalam ilmu hukum dan selanjutnya dianalisis secara yuridis
kualitatif dalam bentuk penyajian yang bersifat yuridis normatif.
G. Sistematika Penulisan