11 menyebabkan kanker betapapun kecilnya tidak dapat dipakai, maka sejak bulan
oktober 1969 siklamat secara resmi dilarang pemakaiannya di Amerika Serikat. Luthana, http:yongkikastanyaluthana.wordpress.com20081216siklamat
2.3 Tujuan Penggunaan Bahan Pemanis
Pemanis ditambahkan ke dalam bahan pangan mempunyai beberapa tujuan di antaranya sebagai berikut.
1. Sebagai pangan bagi penderita diabetes mellitus karena tidak menimbulkan
kelebihan gula darah. Pada penderita diabetes mellitus disarankan menggunakan pemanis sintetis untuk menghindari bahaya gula. Dari tahun
1955 sampai tahun 1966 digunakan campuran siklamat dan sakarin pada pangan dan minuman bagi penderita diabetes mellitus.
2. Memenuhi kebutuhan kalori rendah untuk penderita kegemukan. Kegemukan
merupakan salah satu faktor penyakit jantung yang merupakan penyebab utama kematian. Untuk orang yang kurang aktif secara fisik disarankan untuk
mengurangi masukan kalori per harinya. Pemanis sintetis merupakan salah satu bahan pangan untuk mengurangi masukan kalori.
3. Sebagai panyalut obat
Beberapa obat mempunyai rasa yang tidak menyenangkan, oleh karena itu untuk menutupi rasa yang tidak enak dari obat tersebut biasanya dibuat tablet
yang bersalut. Pemanis lebih sering digunakan untuk menyalut obat karena umumnya bersifat higrokopis dan tidak menggumpal.
Universitas Sumatera Utara
12 4.
Menghindari kerusakan gigi Pada pangan seperti permen lebih sering ditambahkan pemanis sintetis karena
bahan permen ini mempunyai rasa manis yang lebih tinggi dari gula, pemakaian dalam jumlah sedikit saja sudah menimbulkan rasa manis yang
diperlukan sehingga tidak merusak gigi. 5. Pada industri pangan, minuman, termasuk industri rokok, pemanis sintetis
dipergunakan dengan tujuan untuk menekan biaya produksi karena pemanis sintetis ini selain mempunyai tingkat rasa manis yang lebih tinggi juga
harganya relatif murah dibandingkan dengan gula yang diproduksi di alam. Cahyadi,2006
2.4 Spektrofotometri
Sudah lama ahli kimia menggunakan warna sebagai suatu pembantu dalam mengidentifikasi zat kimia. Spektrofotometri dapat dibayangkan sebagai suatu
perpanjangan dari penilikan visual dalam mana studi yang lebih terinci mengenai penyerapan energi cahaya oleh spesies kimia memungkinkan kecermatan yang lebih
besar dalam pencirian dan pengukuran kuantitatif. Dengan menggantikan mata manusia dengan detektor-detektor radiasi lain, dimungkinkan studi absorpsi serapan
diluar daerah spektrum tampak, dan seringkali eksperimen spektrofotometri dilakukan secara automatik. Dalam penggunaan dewasa ini, istilah spektrofotometri menyiratkan
pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu sebagai fungsi dari panjang gelombang radiasi, demikian pula pengukuran penyerapan yang
menyendiri pula pada suatu panjang gelombang. Underwood,2002 Pada umumnya konfigurasi dasar dari setiap spektrofotometer UV-Vis berupa
susunan peralatan optik yang terkonstruksi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
13
Keterangan : SR
= Sumber radiasi D