Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zat pemanis sintetis merupakan zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis tersebut, sedangkan kalori yang dihasilkannya jauh lebih rendah daripada gula. Umumnya zat pemanis sintetik mempunyai struktur kimia yang berbeda dengan struktur polihidrat gula alam. Winarno, 1997 Pemanis berfungsi untuk meningkatkan cita rasa dan aroma, memperbaiki sifat-sifat fisik, sebagai pengawet, memperbaiki sifat-sifat kimia sekaligus merupakan sumber kalori bagi tubuh, mengembangkan jenis minuman dan makanan dengan jumlah kalori terkontrol , mengontrol program pemeliharaan dan penurunan berat badan, mengurangi kerusakan gigi, dan sebagai bahan substitusi pemanis utama. Eriawan R. dan Imam P., 2002 Perkembangan industri pangan dan minuman akan kebutuhan pemanis dari tahun ke tahun semakin meningkat. Industri pangan dan minuman lebih menyukai menggunakan pemanis sintetis karena selain harganya relatif murah, tingkat kemanisan pemanis sintetis jauh lebih tinggi dari pemanis alami. Hal tersebut mengakibatkan terus meningkatnya penggunaan pemanis sintetis terutama sakarin dan siklamat. Peningkatan penggunaan bahan pemanis sintetis di Indonesia untuk industri pangan dan minuman diperhitungkan dengan melihat perkembangan produksi pangan Universitas Sumatera Utara 2 dan minuman jadi dan perkembangan pemakaian gula pasir sebagai bahan baku utama oleh industri tersebut. Siklamat biasanya tersedia dalam bentuk garam natrium dari asam siklamat dengan rumus molekul C 6 H 11 NHSO 3 Na. Nama lain dari siklamat adalah natrium sikloheksisulfamat atau natrium siklamat. Dalam perdagangan, siklamt dikenal dengan mana assugin, sucaryl atau sucrosa. Tidak seperti sakarin, siklamat berasa manis tanpa rasa ikutan yang kurang disenangi. Bersifat mudah larut dalam air dan intensitas kemanisnnya ± 30 kali kemanisan sukrosa. Dalam industri pangan natrium siklamat dipakai sebahai bahan pemanis yang tidak mempunyai nilai gizi non-nutritive untuk pengganti sukrosa. Siklamat bersifat tahan panas, sehingga sering digunakan dalam pangan yang diproses dalam suhu tinggi misalnya pangan dalam kaleng. Meskipun memiliki tingkat kemanisan yang tinggi dan rasanya enak tanpa rasa pahit tetapi siklamat dapat membahayakan kesehatan. Hasil penelitian bahwa tikus yang diberikan siklamat dan sakarin dapat menimbulkan kanker kantong kemih. Penelitian baru menunjukkan bahwa siklamat dapat menyebabkan antropi, yaitu terjadinya pengecilan testikuler dan kerusakan kromosom. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli Academy of Science pada tahun 1985 melaporkan bahwa siklamat maupun turunannya sikloheksiamin tidak bersifat karsinogenik, tetapi diduga sebagai tumor promotor. Sampai saat ini hasil penelitian mengenai dampak siklamat terhadap kesehatan masih diperdebatkan. Menurut peraturan Menteri kesehatan RI No.722MenkesPerIX88, kadar maksimum asam siklamat yang diperbolehkan dalam pangan dan minuman berkalori rendah dan untuk penderita diabetes mellitus adalah 3gkg bahan pangan dan minuman. Cahyadi, 2006 Universitas Sumatera Utara 3 Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui apakah minuman ringan Ion Tubuh Sweat yang dianalisa telah memenuhi standart sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.722MenkesPuIX88 yang mensyaratkan batas maksimum pengunaan siklamat pada minuman ringan adalah 3 gkg.

1.2 Permasalahan