Deposito Pengertian, Unsur, Fungsi dan Jenis Kredit

Menurut Djumhana 2000:297 “tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, danatau alat yang dapat dipersamakan dengan itu”. Dengan demikian, tabungan merupakan dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dengan ciri-ciri sebagai berikut: • Simpanan dana pihak ketiga, • Penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, • Penarikannya hanya dapat dilakukan dengan mendatangi bank atau alat yang disediakan untuk keperluan tersebut, • Penarikannya tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan surat perintah pembayaran lainnya yang sejenis, • Penarikannya tidak boleh melebihi jumlah tertentu, • Penabung diberi bunga sebagai imbalannya, yang diperhitungkan setiap akhir bulantahun yang bersangkutan dan dibukukan pada awal bulantahun berikutnya.

3. Deposito

Pengertian deposito deposito berjangka menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 adalah “simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”. Jadi, waktu penarikannya sudah ditentukan sesuai dengan perjanjian antara nasabah dan bank pada saat pembukaan deposito yang Universitas Sumatera Utara bersangkutan. Dengan demikian, deposito merupakan dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dengan ciri-ciri sebagai berikut: • Surat berharga yang diterbitkan oleh bank berdasarkan atas nama, sehingga tidak dapat diperjualbelikan, • Jangka waktu penarikannya telah ditentukan terlebih dahulu sesuai dengan yang diperjanjikan, • Bunga dibayar setiap bulan pada hari bayarnya atau sekaligus pada saat jatuh tempo, • Dapat dijadikan jaminan kredit. Di sisi bank, sumber dana deposito ini digolongkan sebagai dana mahal dibandingkan dengan sumber dana lainnya. Jenis simpanan dalam bentuk deposito lebih disenangi oleh nasabah atau masyarakat, karena menawarkan tingkat bunga yang relatif lebih tinggi dibandingkan giro atau jenis simpanan lainnya. Hal ini dapat dilihat dari sumber dana yang umumnya didominasi oleh deposito berjangka Dahlan Siamat, 1995 dalam Usman, 2001.

4. Pengertian, Unsur, Fungsi dan Jenis Kredit

a Pengertian Kredit Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pasal 1 angka 11, kredit merupakan “penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan Universitas Sumatera Utara pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”. b Unsur Kredit Di dalam suatu kredit terdapat unsur-unsur Jusuf, 2003:6, yaitu: • Pemberi kredit atau kreditur, yaitu bank, • Penerima kredit atau debitur. Penerima kredit ini bisa merupakan perorangan atau perusahaan badan usaha, • Penyediaan uang atau yang dapat dipersamakan dengan itu oleh bank, • Perjanjian kredit, yang merupakan aturan main dari hubungan ini, • Jangka waktu, yaitu masa pengembalian kredit, • Bunga atas kredit yang dinikmati kreditur. c Fungsi Kredit Dari manfaat nyata dan manfaat yang diharapkan, maka sekarang ini kredit dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan mempunyai fungsi Kasmir, 2002:97: • Meningkatkan daya guna uang, • Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang, • Meningkatkan daya guna barang, • Meningkatkan peredaran barang, • Salah satu alat stabilitas ekonomi, • Meningkatkan kegairahan berusaha, • Meningkatkan pemerataan pendapatan, • Meningkatkan hubungan internasional. d Jenis Kredit Secara umum, jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi Kasmir, 2003:99 antara lain: 1 Dilihat Dari Jenis Kegunaan a. Kredit Investasi, biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyekpabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Universitas Sumatera Utara b. Kredit Modal Kerja, kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. 2 Dilihat Dari Tujuan Kredit a. Kredit Produktif, kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa. b.Kredit Konsumtif, kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha. c. Kredit Perdagangan, kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. 3 Dilihat Dari Segi Jangka Waktu a. Kredit Jangka Pendek, merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. b. Kredit Jangka Menengah, kredit yang jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga tahun, biasanya untuk investasi. c. Kredit Jangka Panjang, kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya di atas tiga tahun atau lima tahun. 4 Dilihat Dari Segi Jaminan a. Kredit Dengan Jaminan, yaitu kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud. b. Kredit Tanpa Jaminan, yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini. 5 Dilihat Dari Segi Sektor Usaha a. Kredit Pertanian, yaitu kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat. b. Kredit Peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek, misalnya peternakan ayam dan jangka panjang misalnya sapi atau kambing. c. Kredit Industri, yaitu kredit membiayai industri kecil, menengah atau besar. d. Kredit Pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau tanah. e. Kredit Pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan. f. Kredit Profesi, diberikan kepada para professional seperti dosen, dokter, atau pengacara. Universitas Sumatera Utara g. Kredit Perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian perumahan. Sebelum memberikan kredit, bank harus melakukan penilaian dengan seksama terhadap watak, kemampuan, modal agunan, dan prospek usaha dari debitur. Dalam dunia perbankan, kelima faktor yang dinilai tersebut dikenal dengan sebutan “the five of credit analysis” atau prinsip 5C’s Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition of economy. Menurut Dahlan Siamat 1995 dalam Usman 2001, “Pada sasarannya konsep 5C’s ini akan dapat memberikan informasi mengenai itikad baik willingness to pay dan kemampuan membayar ability to pay nasabah untuk melunasi kembali pinjaman beserta bunganya”. Adapun penjelasan untuk analisis dengan 5C’s adalah sebagai berikut Kasmir, 2001:104: 1. Character; suatu keyakinan bahwa sifat atau watak dari orang- orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si nasabah, baik yang bersifat latar belakang pekerjaan, maupun yang bersifat pribadi. 2. Capacity; untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan pemerintah. 3. Capital; untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya. Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini. 4. Collateral; merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. 5. Condition; dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta prospek usaha dari sektor Universitas Sumatera Utara yang ia jalankan. Penilaian prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.

5. Hubungan antara Tabungan, Deposito, dan Kredit