Pengaruh Jumlah Kredit yang Disalurkan Terhadap Laba PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram – Kisaran”.

(1)

MEDAN

PENGARUH JUMLAH KREDIT YANG DISALURKAN TERHADAP LABA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk.

UNIT TANJUNG TIRAM - KISARAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH: JUNI ARNITA. R

080521108

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara 2011


(2)

ABSTRAK

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram - Kisaran, merupakan salah satu bank umum di Indonesia yang bergerak di bidang jasa perbankan dan merupakan badan usaha yang menghimpun dana dan menyalurkan dana dari masyarakat. Salah satu kegiatan pokok yang dilakukan PT.Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram - Kisaran adalah memberikan kredit kepada nasabahnya, dimana setiap kenaikan jumlah pemberian kredit yang diberikan diharapkan akan menambah laba yang diperoleh. Pada kenyataanya kenaikan jumlah pemberian kredit pada PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran tidak disertai dengan kenaikan laba.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Jumlah Kredit yang disalurkan terhadap laba PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik. Jenis data yang digunakan merupakan data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran dari Tahun 2005 hingga tahun 2009, yang selanjutnya dianalisis dengan: analisis regresi linier sederhana, koefisien determinasi dan uji t. dalam melakukan pengolahan data digunakan program SPSS versi 18.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara jumlah pemberian kredit terhadap perolehan laba. Dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,658 atau sebesar 65,8%, sedangkan sisanya sebesar 34,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kasih – Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dan mempersembahkan skripsi ini sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, nasehat, masukan, dan dorongan dari berbagai pihak selama masa perkuliahan hingga penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, ME., selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.si.,selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Marhayanie, M.si, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi., selaku Dosen wali

6. Ibu Dra. Lisa Marlina, Msi., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan begitu banyak waktu dan tenaga untuk memberikan, bimbingan, arahan dan saran kepada saya dalam penulisan maupun perbaikan skripsi ini.


(4)

7. Ibu Dra. Yulinda, Msi., selaku Dosen Penguji I yang telah membantu memberikan arahan dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

8. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Dosen Penguji II yang telah membantu dalam memberikan arahan dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

9. Kepada Pimpinan dan seluruh karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram – Kisaran yang telah berkenan memberikan izin untuk melakukan penelitian dan membantu saya dalam memberikan data yang dibutuhkan.

10. Kepada Seluruh dosen yang telah berjasa dalam memberikan ilmu pengetahuan selama berada pada masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, beserta seluruh pegawai ekonomi yang telah banyak memberikan kemudahan selama dalam penyusunan skripsi ini.

11. Teristimewa kepada ayahanda (Alm) B. Rumahorbo, dan Ibunda R. Br. Marpaung dan saudara-saudara saya yang telah senantiasa memberikan kasih sayang, dukungan moril, materil, nasehat dan doa yang tak henti-hentinya kepada saya.

12. Teman – teman saya yang saya sayangi, yang tidak dapat disebut satu persatu terima kasih atas saran, dukungan, dan doa yang telah diberikan kepada saya sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Saya menyadari bahwa ini masih belum sempurna, masih ada kekurangan baik isi maupun penyajiannya. Oleh karena itu, dengan senang hati saya mengaharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, saya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.


(5)

Medan, Februari 2011 Penulis

Juni Arnita. R. NIM 080521108


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Kerangka Konseptual ... 5

D. Hipotesis ... 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

F. Metode Penelitian... 8

1. Batasan Operasional ... 8

2. Defenisi Operasional ... 8

3. Tempat dan Waktu Penelitian ... 9

4. Jenis Data ... 9

5. Teknik Pengumpulan Data ... 10

6. Metode Analisa Data ... 10

BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ... 13

B. Pengertian Bank ... 14

C. Pengertian Kredit ... 15

D. Tujuan dan Fungsi Kredit ... 16

E. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit ... 20

F. Laba ... 23

G. Jenis-jenis Laba ... 24

H. Kegunaan Laba... 24

I. Pengaruh Jumlah Kredit yang Disalurkan Terhadap Laba ... 25

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI) ... 28

B. Visi dan Misi ... 29

C. Budaya Kerja Bank Rakyat Indonesia ... 30

D. Struktur Organisasi Perusahaan ... 31

E. Deskripsi Tugas ... 32


(7)

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis Deskriptif ... 56

B. Analisis Statistik ... 64

1. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 64

2. Koefisien Determinan R Square ... 65

3. Pengujian Normalitas Data ... 65

4. Uji – T (Uji Signifikansi) ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70 LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

No. Judul Tabel Hal

1.1 Perkembangan Jumlah Nasabah, Jumlah Kredit yang Disalurkan, dan Laba yang Diperoleh

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

Unit Tanjung Tiram - Kisaran Tahun 2005 – 2009 ... 3

3.1 Tingkat Suku Bunga Tabungan Simpedes PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram - Kisaran ... 39

3.2 Tingkat Suku Bunga Tabungan Britama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram - Kisaran ... 43

3.3 Tingkat Suku Bunga Deposito PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram - Kisaran ... 46

3.4 Tingakat Pinalti Deposito PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram - Kisaran ... 48

4.1 Perkembangan Jumlah Kredit yang Disalurkan, dan Laba yang Diperoleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk Unit Tanjung Tiram - Kisaran Tahun 2005– 2009 ... 56

4.2 Penurunan/Peningkatan Jumlah Kredit yang Disalurkan Tahun 2005– 2009 ... 58

4.3 Penurunan/Peningkatan Laba yang Diperoleh Tahun 2005 – 2009 ... 59

4.4 Coefficients (a)... 64

4.5 Model Summary (b) ... 65


(9)

DAFTAR GAMBAR

1.1 Kerangaka Konseptual ... 6 3.1 Struktur Organisasi ... 31 4.1 Norma P-P Plot of Regression Standardized Residual ... 66


(10)

ABSTRAK

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram - Kisaran, merupakan salah satu bank umum di Indonesia yang bergerak di bidang jasa perbankan dan merupakan badan usaha yang menghimpun dana dan menyalurkan dana dari masyarakat. Salah satu kegiatan pokok yang dilakukan PT.Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram - Kisaran adalah memberikan kredit kepada nasabahnya, dimana setiap kenaikan jumlah pemberian kredit yang diberikan diharapkan akan menambah laba yang diperoleh. Pada kenyataanya kenaikan jumlah pemberian kredit pada PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran tidak disertai dengan kenaikan laba.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Jumlah Kredit yang disalurkan terhadap laba PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik. Jenis data yang digunakan merupakan data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran dari Tahun 2005 hingga tahun 2009, yang selanjutnya dianalisis dengan: analisis regresi linier sederhana, koefisien determinasi dan uji t. dalam melakukan pengolahan data digunakan program SPSS versi 18.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara jumlah pemberian kredit terhadap perolehan laba. Dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,658 atau sebesar 65,8%, sedangkan sisanya sebesar 34,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang melakukan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba demi menjaga kelangsungan perusahaan tersebut baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur.

Bank sebagai salah satu perusahaan yang memiliki fungsi intermediasi melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pemberian pinjaman (kredit). Hal ini tentu akan mendatangkan laba kepada bank tersebut melalui selisih bunga simpanan dan bunga pinjaman tersebut.

Pengelolaan kredit bagi sebuah perusahaan adalah suatu hal yang penting untuk dilakukan agar kreditnya berjalan dengan baik dan meminimalkan hal-hal yang mungkin akan terjadi diluar perhitungan. Melakukan pengelolaan kredit berarti melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, dimana dalam mengelola atau mengatur kreditnya perlu dilakukan perencanaan yang matang. Kemudian setelah direncanakan maka diorganisasikan, agar perencanaan tersebut lebih terarah.

Pelaksanaan pengololaan kredit dapat meningkatkan keuntungan bagi sebuah perusahaan. Memperoleh keuntungan merupakan tujuan utama berdirinya suatu badan usaha, baik badan usaha yang berbentuk perseroan terbatas (PT), yayasan maupun bentuk-bentuk badan usaha yang lainnya.


(12)

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran adalah salah satu kantor unit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang berorientasi pada pelayanan masyarakat kecil, sampai sekarang masih tetap konsisten dalam memberikan pelayanan pemberin kredit. Salah satu jenis kredit yang ada pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran yaitu Kredit Umum Pedesaan atau yang biasa disingkat dengan Kupedes. Kupedes ini diperuntukkan kepada golongan pengusaha kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat khususnya di daerah pedesaan. Selain itu juga Kupedes juga diberikan kepada Golongan Berpenghasilan Tetap (Golbertap) seperti PNS/ Pegawai Negara, TNI, POLRI, pegawai BUMN dan pensiunan berpenghasilan tetap.

Kupedes merupakan salah satu jenis kredit yang mendominasi dari jenis kredit lain yang ada pada Bank Rakyat Indonesia termasuk juga pada Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran. Bank Rakyat Indonesia unit ini berhubungan langsung dengan masyarakat yang mempunyai Usaha Kecil Menengah (UKM) khususnya di daerah pedesaan. Dengan adanya Kupedes ini diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas kredit ini sehingga dapat membantu bagi kelangsungan usaha masyarakat khususnya masyarakat di daerah kisaran.

PT. Bank Rakyat Indonesia (persero), Tbk Unit Tanjung Tiram – Kisaran mempunyai peranan penting dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan usahanya, khususnya dalam kegiatan pemberian Kupedes mengingat kredit merupakan kegiatan perbankan yang paling besar proporsinya. Selain itu Kupedes merupakan kredit yang paling besar memberikan kontribusinya terhadap laba.


(13)

Oleh sebab itu pihak bank harus berupaya agar pemberian Kupedes ini dapat berjalan dengan lancar, agar pendapatan (laba) yang berasal dari penerimaan bunga kredit dapat dicapai dengan maksimal sehingga mendominasi perolehan laba operasional bank.

Perolehan pendapatan (bunga kredit) dari pemberian Kupedes ini akan mendominasi dari pendapatan operasional lainnya sebab kegiatan kredit merupakan salah satu kegiatan utama dalam perbankan sehingga perolehan laba operasionalnyapun akan meningkat. Apabila laba operasional yang dihasilkan besar berarti bank telah melakukan kegiatannya dengan efektif dan efisien dalam mengembangkan usahanya sebab laba merupakan salah satu indikator dalam meningkatkan kesehatan bank.

Berikut ini tabel jumlah pemberian Kupedes dan perolehan laba operasional yang ada pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram – Kisaran dari tahun 2005 sampai dengan 2009.

Tabel 1.1

Perkembangan Jumlah Kredit yang Disalurkan, dan Laba yang diperoleh PT. Bank Rakyat Indonesia (persero), Tbk.

Unit Tanjung Tiram – Kisaran Tahun 2005 - 2009

TAHUN

JUMLAH KREDIT DISALURKAN

(Rp)

PEROLEHAN LABA (Rp)

2005 927.394.260 713.318.027

2006 1.031.883.718 902.694.971

2007 1.256.891.406 863.562.983

2008 1.720.874.528 953.873.469

2009 1.556.981.714 982.746.397

Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran


(14)

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah kredit yang disalurkan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 mengalami kenaikan setiap tahunnya, akan tetapi pada tahun 2007, jumlah kredit yang disalurkan meningkat, akan tetapi berbeda dengan laba yang diperoleh oleh Bank Rakyat Indonesia, (persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran justru menurun dari tahun sebelumnya. Sedangkan Untuk tahun 2009 jumlah kredit yang disalurkan menurun akan tetapi untuk laba yang diperoleh pada bank ini meningkat dari tahun 2008.

Menurut kasmir (2008:71) besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Dan kegiatan kredit merupakan suatu rangkaian kegiatan/ aktivitas yang terbesar dari perbankan, dan penghasilan terbesar bank diperoleh dari bunga, provisi, komisi dan lain – lain yang diterima sebagai akibat dari pemberian kredit bank (Dendawijaya 2005:23).

Berdasarkan uraian Kasmir dan Dendawijaya bahwa jumlah kredit yang disalurkan akan mempengaruhi laba, tetapi hal ini berbeda dengan keadaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram – Kisaran khususnya pada tahun 2007 dan tahun 2009 bahwa besarnya kredit yang disalurkan tidak diikuti dengan besarnya laba yang diterima, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan membuat judul “Pengaruh Jumlah Kredit yang Disalurkan Terhadap Laba PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram – Kisaran”.


(15)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan jumlah kredit yang disalurkan terhadap laba PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram – Kisaran dari tahun 2005 sampai dengan 2009?”.

C. Kerangka Konseptual

Keberhasilan memenuhi target apalagi melebihi melebihi dari target yang diharapkan merupakan prestasi dan keberhasilan tersendiri bagi perusahaan. Namun, dalam praktiknya untuk mencapai target tersebut perusahaan harus bekerja keras untuk mencapai tujuan tersebut. Bagian terbesar pekerjaan bisnis perbankan berupa kegiatan yang berhubungan dengan lalu-lintas uang dari dan ke dalam masyarakat, maka perkreditan merupakan bagian yang paling esensial bagi pekerjaan bisnis perbankan (Sastradipoera, 2004:152).

Penjualan barang secara angsuran atau kredit yang menghasilkan piutang biasanya terjadi di perusahaan non keuangan, seperti perdagangan, jasa atau industri. Bagi perusahaan keuangan seperti bank, yang kegiatan utamanya memberikan simpanan dan pinjaman kepada nasabah akan menghasilkan pinjaman (kredit) yang juga pengembaliannya dimasa yang akan datang. Jelas bahwa baik piutang maupun pinjaman memberikan manfaat bagi yang membrikan maupun yang menerima. Yang artinya masing – masing pihak diuntungkan dengan adanya transaksi secara angsuran maupun transaksi kredit oleh perbankan.


(16)

Kegiatan utama bank adalah menyalurkan dana, maka wajar dikatakan bahwa apabila pinjaman meningkat, maka dalam praktiknya akan mampu meningkatkan laba perusahaan. Demikian pula sebaliknya apabila tidak mampu menyalurkan kredit, maka bank akan rugi karena beban biaya untuk penyimpanan dana tetap harus dibayar (Kasmir 2010: 242). Keuntungan yang diterima bank berasal dari selisih bunga pinjaman kepada debitur dengan suku bunga simpanan yang dibayar kepada nasabah penyimpan (Abdullah, 2005:32). Jika kredit yang disalurkan kepada masyarakat semakin besar maka pendapatan yang diterima bank akan meningkat dan akan mempengaruhi besarnya laba yang diterima oleh bank.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang berpengaruh antara kredit yang disalurkan dalam meningkatkan laba perusahaan dan hal ini dapat dilihat dari laporan laba rugi perusahaan yang menyatakan adanya hubungan yang erat mengenai kredit yang disalurkan terhadap laba perusahaan, karena dalam hal ini laba akan timbul jika pendapatan yang diperoleh dari penyaluran kredit yang lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan.

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : (Kasmir 2010:242)

KREDIT

YANG DISALURKAN


(17)

D. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah ditetapkam, maka hipotesis yang penulis kemukakan adalah “Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan jumlah kredit yang disalurkan terhadap laba PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram – Kisaran”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk megetahui dan menganalisi pengaruh jumlah kredit yang disalurkan terhadap laba PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram – Kisaran dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi Perusahaan

Memberikan tambahan informasi tentang kredit yang disalurkan dan laba yang diperoleh sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan atau kebijakan keuangan dimasa depan agar lebih efisien dalam mengelola kredit.

b. Bagi Penulis

Memberikan kesempatan kepada penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam bidang perbankan khususnya mengenai kredit.


(18)

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam penelitian lebih lanjut dimasa yang akan datang, khususnya mengenai pengaruh kredit yang disalurkan terhadap laba perusahaan.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Batasan operasional dan identifikasi variabel penelitian berguna untuk menghindari ketidakfokusan dalam membahas dan menganalisis permasalahan yang ada pada penelitian ini. Untuk lebih mengarahkan pembahasan agar tidak terjadi kesalahan dalam penelitian dan juga agar lebih jelas dalam memecahakan masalah maka penulis memberikan batasan bahwa ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas terbatas pada pengaruh jumlah kredit yang disalurkan terhadap laba yang diperoleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Unit Tanjung Tiram – Kisaran dengan data tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. 2. Defenisi Operasional

Penelitian ini membahas pengaruh jumlah kredit yang disalurkan terhadap laba PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Unit Tanjung Tiram – Kisaran. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah variabel independen yaitu jumlah kredit yang disalurkan (X) dan


(19)

variabel dependen yaitu laba (Y) yang terjadi dari tahun 2005 sampai dengan 2009.

Variabel jumlah kredit yang disalurkan (X) merupakan produk kredit Kupedes yang disalurkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran kepada masyarakat. Kredit Kupedes ini merupakan pendapatan terbesar dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

Variabel laba (Y) merupakan laba yang diterima PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram – Kisaran dengan adanya kegiatan usaha setiap bulannya. Laba merupakan perbedaan pendapatan dengan beban. Jika pendapatan melebihi beban maka hasilnya laba bersih dan laba akan timbul jika pendapatan lebih besar dibandingkan biaya-biaya yang dikeluarkan.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram, Jl.Merdeka No. 71 Kisaran. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober 2010 sampai dengan Januari 2011.

4. Jenis Data

Data yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah data sekunder (Secondary Data). Data sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain dan biasanya sudah dalam bentuk publikasi (Supranto, 2004:6). Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu:


(20)

a. Sejarah singakat berdirinya perusahaan. b. Struktur organisasi perusahaan.

c. Laporan Keuangan perusahaan dari tahun 2005 sampai dengan 2009. d. Hasil publikasi, buku ilmiah dan literatur lainya yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti. 5. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Wawancara

Penulis melakukan kegiatan untuk mengumpulkan data pada objek penelitian dengan wawancara kepada pegawai yang berwenang untuk memperjelas data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian. b. Studi Dokumentasi

Penulis melakukan pengumpulan data dan informasi dari buku-buku dan sumber data lain yang berhubungan dengan objek penelitian, yang nantinya data tersebut digunakan sebagai acuan dan bahan pertimbangan terhadap apa yang ada dilapangan.

6. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan penulis dalam penganalisaan masalah yang dihadapi sebagai objek pembahasan ini adalah:

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan, mengolah, mengklasifikasikan, dan


(21)

menginterprestasikan data penelitian sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti.

b. Metode Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh pengaruh satu atau beberapa variabel bebas (independen) terhadap variable tidak bebas (dependen).Untuk memperoleh hasil yang baik, penulis menggunakan bantuan Software Statistica Product and Service Solution (SPSS) versi 18. Menurut Sugiyono (2008:270) rumus regresi linier sederhana yang digunakan adalah:

Keterangan:

Y = Subyek dalam variable dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila ( - ) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

℮ = Error


(22)

2. Koefisien Determinan R2 (R Square)

Identifikasi determinan (R2) berfungsi untuk mengukur persentase sumbangan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Angka R square adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi. Nilai R Square berkisar antara 0 – 1, semakin kecil (mendekati nol) nilai R square semakin lemah hubungan antara dua variabel, sebaliknya jika R square semakin besar (mendekati satu) maka semakin baik kemampuan variabel bebas menerangkan variabel terikat.

3. Pengujian hipotesis Uji T (uji secara Parsial)

T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas (X) secara individual (parsial) terhadap variabel terikat (Y). Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Coefficients. Kriteria pengujiannya sebagai berikut:

Ho : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh bebas yang positif dan signifikan antara X dan Y

Ha : ρ ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara X dan Y

Dengan kriteria pengambilan keputusan:

Dengan membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel. Ho diterima jika t hitung < t tabel pada alpha = 5 %


(23)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Suryana (2009) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Jumlah Pemberian Kredit Terhadap Perolehan Laba Pada PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk “. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan jumlah pemberian kredit, perkembangan perolehan laba dan untuk mengetahui pengaruh jumlah pemberian kredit terhadap perolehan laba pada PT. BNI (persero) tahun 2000 – 2008. Alat analisis yang digunakan yaitu dengan analisis linear sederhana, koefisien determinasi dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara jumlah pemberian kredit terhadap perolehan laba.

Firmansyah (2008) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Perolehan Laba Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur dan besarnya pemberian kredit, tingkat perolehan laba dan pengaruh antara pemberian kredit dengan perolehan laba pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung. Teknik alat analisis yang digunakan yaitu analisis regresi, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan signifikansi 5%. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya pemberian kredit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laba.


(24)

B. Pengertian Bank

Bank sudah tidak asing lagi bagi kita, terutama bagi kita yang hidup di perkotaan, bahkan di pedesaan sekalipun kata bank bukan merupakan kata yang asing dan aneh. Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat serta memberikan jasa perbankan lainnya. Selanjutnya jika ditinjau asal mula terjadinya istilah Bank yang kita kenal saat ini berasal dari sepatah kata dalam bahasa Italia, banco yang artinya selembar papan tempat buku yang menyerupai meja.

Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit baik dengan alat-alat pembayaran sendiri atau dengan uang yang diperoleh dari orang lain, maupun dengan jalan mengedarkan alat-alat penukar bank berupa uang giral (Suyatno, 2000:1). Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, melakukan pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai perusahaan dan lain-lain.

Menurut UU RI No. 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang keuangan atau lembaga keuangan, dimana kegiatannya meliputi tiga kegiatan utama yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya kepada masyarakat banyak.


(25)

C. Pengertian Kredit

Pada umumnya orang akan mudah memberikan pemahaman/penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan kredit. Namun dalam memberikan batasan atau defenisi mengenai istilah kredit banyak dijumpai kesulitan merumuskannya, terlebih lagi mencari perumusan yang dapat memuaskan pandangan semua pihak dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan setiap pemberi defenisi itu senantiasa mengemukakan pendapat sesuai dengan apa yang tampak olehnya melalui kacamata keahliannya masing-masing.

Untuk lebih memahami arti kredit itu sendiri, ada baiknya kita tinjau asal usul kata tersebut serta arti dasarnya. Istilah Credit berasal dari perkataan latin credo, yang berarti I Believe, I Trust, saya percaya atau saya menaruh kepercayaan. Perkataan credo dari kombinasi perkataan sansekerta cred yang berarti kepercayaan (trust) dan perkataan lain do, yang berarti saya menaruh. Sesudah kombinasi tersebut menjadi bahasa latin, kata kerjanya dan kata bendanya mengemukakan bahwa credit berasal dari creder. dalam praktek sehari-hari pengertian ini selanjutnya berkembang luas lagi antara lain :

Menurut Simorangkir (Dalam Untung, 2005:1) mendefenisikan kredit adalah pemberian prestasi (misalnya uang, barang) dengan balas prestasi (kontraprestasi) yang akan terjadi pada waktu yang akan datang.

Menurut UU No. 10 Tahun 1998 yaitu Perubahan UU No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, telah membedakan defenisi kredit (istilah bagi Bank Konvensioanl) dengan pembiayaan (istilah bagi Bank Syahriah). Kredit adalah penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak (kreditur/atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (nasabah atau


(26)

pengutang/borrower) dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak. Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal mana peminjam berkewajiban untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil keuntungan.

D. Tujuan dan Fungsi Kredit

Kegiatan perkreditan yang dijalankan suatu bank mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian kredit tersebut tidak terlepas dari misi bank. Adapun tujuan pemberian kredit (Kasmir, 2008:105) adalah :

1. Mencari keuntungan

Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan. Hasil keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting untuyk kelangsungan hidup bank, disamping itu keuntungan juga dapat membesarkan usaha bank.

2. Membantu usaha nasabah

Bertujuan untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluaskan usahanya. 3. Membantu Pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan , maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti


(27)

adanya kucuran dana dalam rangka peningkatan pembangunan di berbagai sektor, terutama sektor rill. Secara garis besar keuntungan bagi pemerintah dengan menyebarnya pemberian kredit oleh dunia perbankan adalah sebagai berikut :

a. Penerimaan pajak dari keuntungan yang diterima nasabah dan bank. b. Membuka kesempatan kerja karena dengan adanya perluasan usaha

maka membutuhkan banyak tenaga kerja.

c. Meningkatkan jumlah barang dan jasa. Jelas sekali bahwa sebagian besar kredit yang disalurkan akan meningkatkan jumlah barang dan jasa yang beredar di masyarakat.

d. Menghemat devisa negara, terutama untuk produk – produk yang sebelumnya diimpor dan apabila sudah dapat diproduksi di dalam negeri dengan fasiltitas kredit yang ada jelas akan dapat menghemat devisa negara.

e. Meningkatkan devisa negara, apabila produk kredit yang dibiayai untuk ekspor.

Menurut Rivai (2007:6) tujuan kredit mencakup lingkup yang sangat luas. Pada dasarnya terdapat dua fungsi yang saling berkaitan dari kredit, yaitu sebagai berikut:

1. Profitability

Yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan yang diraih dari bunga yang harus dibayar oleh nasabah.


(28)

2. Safety

Adalah keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar-benar-benar tercapai tanpa hambatan-hambatan yang berarti.

Bank dalam menyalurkan kredit harus memperhatikan kedua tujuan di atas, bank harus memperoleh keuntungan yang merupakan tujuan umum perusahaan tetapi bank harus senantiasa memperhatikan segi keamanan dari kredit yang diberikan kepada debitur. Hampir semua kegiatan perekonomian masyarakat membutuhkan bank sebagai fasilitas kreditnya. Karena begitu dominannya pemberian kredit bank dapatlah kita katakan bahwa tidak satu pun usaha bisnis di dunia yang tidak bebas dari kredit, bahkan negara kaya pun membutuhkan kredit dari lembaga-lembaga keuangan internasional begitu juga dengan negara-negara miskin dan berkembang.

Kredit mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian. Secara garis besar, fungsi kredit di dalam perekonomian, perdagangan, dan keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut: (Kasmir, 2009:101)

1. Untuk meningkatkan daya guna uang

Maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit uang tersebut berguna untuk menghasilkan barang dan jasa oleh si penerima kredit.

2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Uang yang disalurkan atau diberikan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit akan mendapat tambahan uang di daerah lainnya.


(29)

3. Untuk meningkatkan daya guna barang

Kredit yang diberikan bank akan dapat digunakan oleh debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna dan bermanfaat. 4. Meningkatkan peredaran barang

Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari stu wilayah ke wilayah lainnya sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnyabertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar.

5. Sebagai alat Stabilitas ekonomi

Dikatakan sebagai alat stabilitas ekonomi karena dengan diberikannya kredit dapat menambah jumlah barang yang diperlukan masyarkat dan kegiatan kredit dapat pula membantu mengekspor barang dari dalam maupun luar negeri sehingga devisa negara bertambah.

6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha

Bagi si penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apalagi bagi si nasabah yang memang modalnya pas-pasan.

7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan

Semakin banyak kredit yang dialurkan, akan semakin baik, terutama dalam hal peningkatan pendapatan. Jika kredit yang diberikan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut membutuhkan tenaga kerja sehingga mengurangi angka pengangguran. Disamping itu bagi masyarakat sekitar pabrik dapat meningkatkan pendapatannya seperti membuka warung, menyewakan rumah kontrakan atau jasa lainnya.


(30)

8. Untuk meningkatkan hubungan internasional

Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan hubungan saling membutuhkan antara si penerima kredit dengan si pemberi kredit dan juga dapat meningkatkan kerjasama di bidang lainnya.

E. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit

Dalam menyalurkan kredit, setiap lembaga keuangan harus berpedoman pada prinsip-prinsip pemberian kredit agar resiko kredit macet dapat diminimalisasi. Ada beberapa prinsip – prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan yaitu dengan analisis 6C dan 7P. Dimana kedua prinsip ini memiliki persamaan, yaitu apa yang terkandung dalam 6C dirinci lebih lanjut dalam prinsip 7P dan di dalam prinsip 7P disamping lebih terinci juga jangkauan analisisnya lebih luas dari 6C. Prinsip pemberian kredit dengan analisis 6C kredit dapat dijelaskan sebagai berikut (Dendawijaya, 2005:89):

1. Character

Sifat dan watak dari setiap orang yang mengajukan permohonan kredit haruslah benar-benar dapat dipercaya. Hal ini tercermin dari latar belakang calon debitur baik dari segi pekerjaan maupun pribadi.

2. Capacity

Kemampuan debitur dalam menjalankan usaha dan menghasilkan pendapatan. Kemampuan ini sangat penting diketahui karena turut menentukan berhasil tidaknya perusahaan di masa yang akan datang.


(31)

3. Capital

Untuk melihat kondisi keuangan perusahaan dan penggunaannya dalam menjalankan usaha. Kondisi keuangan tersebut dapat dilihat dari laporan keuangan perusahan dengan mengukur rentabilitas, likuiditas dan solvabilitasnya.

4. Collateral

Merupakan jaminan yang diberikan oleh calon debitur sebagai pengaman atas kredit tersebut. Besarnya nilai jaminan minimal sama dengan besarnya kredit yang diberikan atau lebih baik jika nilai dari barang jaminan tersebut lebih besar dari nominal kredit yang diberikan.

5. Condition of Economic

Dalam menilai suatu kredit juga harus memperhatikan berbagai situasi seperti keadaan perekonomian, sosial budaya dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan pemerintah pusat dan daerah. Apakah situasi tersebut dapat merangsang perkembangan usaha calon debitur dan sebaliknya.

6. Constraint

Merupakan penilaian terhadap batasan-batasan untuk melakukan usaha di suatu tempat. Misalnya pembangunan pabrik kelapa sawit hendaknya memperhatikan daerah sekitar sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.


(32)

Sementara itu, penilaian dengan 7P kredit adalah sebagai berikut (Kasmir,2008:93):

1. Personality

Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality hampir sama dengan character dari 6C.

2. Party

Mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan – golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapat fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.

3. Porpose

Untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.

4. Prospect

Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.

5. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit yang diperolehnya.

6. Profitability


(33)

7. Protection

Yaitu bagaimana menjaga kredit yang disalurkan oleh bank, tetapi melaui suatu perlindungan.

F. Laba

Setiap perusahaan pada umumnya menginginkan laba yang optimal, karena dengan adanya laba maka manajemen dapat memprediksi apakah perusahaan tersebut akan terus berjalan atau justru harus berhenti. Laba merupakan selisih lebih pendapatan dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut, laba biasanya dinyatakan dalam satuan uang. Keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat pada tingkat laba yang diperoleh perusahaan itu sendiri dan laba merupakan faktor penentu bagi kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri.

Mengenai pengertian laba itu sendiri, banyak orang memberikan pendapat yang berbeda. Laba adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan kegiatan usaha (Soemarso, 2005:230). Gain (laba) merupakan favorable (asset yang diterima) yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha yang normal (Tuanakotta, 2002:176).

Dari beberapa pengertian laba di atas dapat disimpulkan bahwa laba merupakan suatu kelebihan pendapatan yang layak diterima oleh perusahaan, karena perusahaan yang bersangkutan telah melakukan pengorbanan untuk pihak lain. Faktor utama dalam menentukan besar kecilnya laba adalah pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba merupakan indikator dalam berhasil atau tidaknya manajen dalam mengelola manajemen perusahaan.


(34)

G. Jenis-jenis Laba

Menurut (Tuanakotta, 2000:157) jenis-jenis laba dalam hubungannya dengan perhitungan laba ada 3, yaitu :

1. Laba kotor

Laba kotor yaitu perbedaan antara pendapatan bersih dan penjualan dengan harga pokok penjualan.

2. Laba dari operasi

Yaitu selisih antara laba kotor dengan total beban operasi. 3. Laba bersih

Laba bersih yaitu angka terakhir dalam perhitungan laba rugi dimana untuk mencarinya laba operasi ditambah pendapatan lain-lain dikurangi beban lain-lain.

H. Kegunaan Laba

Laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja dari suatu perusahaan selama satu periode tetentu. Informasi tentang kinerja suatu perusahaan, terutama tentang probabilitas yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang sumber ekonomi yang akan dikelola oleh suatu perusahaan dimasa yang akan datang. Informasi tersebut juga sering kali digunakan untuk memperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan aktiva yang disamakan dengan kas dimasa yang akan datang. Informasi tentang kemungkinan perubahan kinerja juga penting dalam hal ini.

Laba merupakan indikasi kesuksesan suatu badan usaha, oleh karena itu memperoleh laba adalah tujuan utama setiap badan usaha. Informasi mengenai


(35)

laba perusahaan merupakan informasi yang sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut Harahap (2002:146) laba mempunyai peran yang sangat penting antara lain :

1. Laba digunakan sebagai perhitungan pajak

2. Laba digunakan sebagai dasar perhitungan pembayaran deviden kepada pemegang saham

3. Laba dijadikan dasar dalam menentukan kebijakan investasi dan pengambilan keputusan

4. Laba dijadikan dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya.

5. Laba dijadikan dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi.

I. Pengaruh Jumlah Kredit yang Disalurkan Terhadap Laba

Penyaluran kredit merupakan kegiatan usaha yang mendominasi pengalokasian dana bank dan merupakan serangkaian kegiatan utama bank umum. Hal ini didasarkan pada kenyataan – kenyataan sebagai berikut (Dendawijaya, 2005:23) :

1. Perkreditan merupakan kegiatan / aktivitas yang terbesar dari perbankan. 2. Besarnya angka pos kredit yang diberikan dalam neraca (pada sisi aktiva)

merupakan angka yang terbesar dalam neraca bank.

3. Penghasilan terbesar bank diperoleh dari bunga, provisi, komisi, commitment fee, appraisal fee, supervision fee, dan lain – lain yang diterima sebagai akibat dari pemberian kredit bank.


(36)

Dengan demikian, menurut Rivai (2007:2) bahwa peranan kredit dalam operasi bank sangat besar / penting, di samping sebagian besar bank masih mengandalkan sumber pendapatan utamanya dari operasi perkreditan sehingga untuk mendapatkan margin yang baik diperlukan pengelolaan perkreditan secara efektif dan efisien. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa usaha bank yang paling besar dalam memberikan kontribusi terbesar sebagai sumber penghasilan bank berasal dari penyaluran kredit mengingat:

1. Bahwa bank harus dapat memelihara dan mengembangkan kepercayaan timbal balik

2. Bahwa perkreditan memberikan kontribusi penghasilan terbesar bagi sebagian besar bank.

3. Bahwa risiko yang dikandung dalam penyaluran kredit cukup besar. 4. Bahwa bank merupakan perantara (financial intermediary) antara

masyarakat surplus dana dengan pihak lain yang kekurangan dana. Dalam menjalankan suatu usaha atau setiap kegiatan tentu harapan yang pertama kali diinginkan adalah memperoleh laba, untuk memperoleh laba tersebut, berbagai cara dilakukan. Bank sebagai bisnis keuangan dalam mencari keuntungan juga memiliki cara tersendiri. Keuntungan utama bagi bank disamping penyaluran kredit, besarnya bunga pinjaman yang telah ditentukan juga mempengaruhi laba bank.

Menurut Kasmir (2008:37) agar keuntungan yang diperoleh dapat maksimal, maka pihak manajemen bank harus pandai menentukan besar kecilnya komponen suku bunga. Hal ini disebabkan apabila salah dalam menentukan besar kecilnya komponen suku bunga akan dapat merugikan bank itu sendiri. Target


(37)

laba yang diinginkan merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi besar kecilnya suku bunga pinjaman. Jika laba yang diinginkan besar, bunga pinjaman ikut besar dan demikian pula sebaliknya. Namun, untuk menghadapi pesaing target laba dapat diturunkan seminimal mungkin.


(38)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Bank Rakyat Indonesia pada awalnya didirikan di pirwekerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari lahirnya Bank Rakyat Indonesia.

Kemudian tahun 1912 pemerintah Hindia Belanda mendirikan suatu lembaga berbadan hukum dengan nama Centrale Cash yang yang berfungsi sebagai bank sentral bagi Volks Banken pada umumnya termasuk bank desa. Sebagai akibat kresis internasional atau resesi ekonomi dunia pada tahun 1929, hampir semua Volks Banken mengalami kesulitan sehingga tugas dan kewajiban diambil alih oleh Centrale Cash.

Pada tahun 1934-1982 didirikan Algemene Volkscrediet Bank yang berstatus badan hokum Eropa. Modal pertama berasal dari likuidasi Centrale Cash ditambah dengan kekayaan dari Volks Banken. Dengan demikian Algamene Volkscrediet Bank (AVB) sebagai kelanjutan Centrale Cash merupakan integrasi Volks Banken, yang pada pendudukan Jepang berdasarkan UU No. 39 Tangga 3 Oktober 1942 AVB diganti nama menjadi Syomin Ginko (Bank Rakyat).

Pada tahun 1945 diganti lagi menjadi Bank Rakyat Republik Indonesia Serikat. Tahun 1960 diganti menjadi Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN), dan bergabung dengan Nederland Handels Matchapij. Masa Trikora diganti lagi


(39)

menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Dan masa Orde Baru hingga saat ini menjadi Bank Rakyat Indonesia.

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram - Kisaran didirikan sekitar tahun 1996, dan merupakan kantor unit dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, Cabang Kisaran. Sejak tanggal 20 September 2007 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram - Kisaran telah menggunakan sistem on-line, dimana kegiatan aktivitas bank ini lebih cepat dan mudah sehingga setiap nasabah BRI dapat berhubungan dengan nasabah kantor BRI yang lain dengan cepat tanpa harus ke kantor cabang lagi.

Sejak tanggal 11 Februari 2006 produk BRI Unit Simpanan Masyarakat Kota (Simaskot) tidak ditawarkan lagi, hanya Simpanan Masyarakat Pedesaan (Simpedes) yang ditawarkan. Simpedes kini telah dapat menggunakan fasilitas Automatic Technical Machine (ATM) sama halnya dengan simpanan yang ada di BRI Kantor Cabang dimana telah terlebih dahulu menggunakan fasilitas ATM.

B. Visi dan Misi

Visi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk adalah menjadi bank komersial terdepan yang selalu memproritaskan kepuasan nasbahnya. Upaya untuk mencapai visinya, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. telah menetapkan tiga misi yang akan diembannya:

1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.


(40)

2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate good governance.

3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak – pihak yang berkepentingan.

C. Budaya Kerja Bank Rakyat Indonesia

Bank Rakyat Indonesia mempunyai suatu budaya kerja yang berlaku di seluruh lingkungan wilayah kerja Bank Rakyat Indonesia sejak tanggal 16 Desember 2000.

Dalam budaya ini terkandung nilai-nilai, bukti-bukti dan pedoman yang kesemuanya merupakan ciri khas Bank Rakyat Indonesia dalam melayani seluruh lapisan masyarakat. Budaya itu yaitu:

1. Integritas : Setiap pekerja menjadi satu atau menyatu dengan BRI

2. Profesionalisme : Setiap pekerja harus bekerja secara professional

3. Kepuasan Nasabah : BRI mengutamakan kepuasan nasabah. 4. Keteladanan : Setiap pemimpin menjadi teladan terhadap

bawahannya.

5. Penghargaan kepada SDM : BRI memberikan penghargaan kepada pekerja yang dianggap berprestasi.


(41)

D. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dan manajemen perusahaan merupakan elemen penting yang sangat menentukan dalam menjalankan aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan dasar kerjasama yang mempunyai bentuk atau susunan yang jelas dalam tiap – tiap tugasnya serta untuk menegaskan hubungan antara satu sama lain.

Struktur organisasi yang digunakan PT. Bank Rakyat Indonesia (persero), Tbk. Unit Tanjung Tiram Kisaran adalah struktur organisasi lini yaitu dimana asas kesatuan komando tetap dipertahankan dan pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari pimpinan ke bawahannya yang bertugas hanya untuk memberikan bantuan, pemikiran, saran – saran, data informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan keputusan dan kebijakannya. Adapun bentuk struktur organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (persero), Tbk Unit Tanjung Tiram Kisaran adalah sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI

PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk. UNIT TANJUNG TIRAM – KISARAN

Gambar 3.1 Struktur organisasi

Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram Kisaran KEPALA UNIT


(42)

E. Deskripsi Tugas (Job Description)

Deskripsi tugas masing – masing bagian pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero), Tbk. Unit Tanjung Tiram Kisaran, antara lain:

1. Tugas Kepala Unit (Ka. Unit)

a. Memimpin kantor BRI Unit sesuai dengan tugas pokok serta membina BRI Unit dalam rangka pelayanan BRI Unit kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

b. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan BRI Unit.

c. Menetapkan kebutuhan pegawai dan mengkoordinir pelaksanaan kerja para pegawai BRI Unit yang menjadi bawahannya.

d. Melakukan pemeriksaan terhadap mekanisme kegiatan di BRI Unit, yang meliputi: pengurusan kas, pelayanan kepada nasabah, memeriksa register-register, berkas-berkas dan surat-surat berharga serta memeriksa administrasi personalia dan logistic.

e. Memutuskan permintaan pinjaman, fiat bayar pinjaman atau simpanan, fiat bayar eksploitasi dan menandatangani surat-surat sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.

f. Mengadakan hubungan kerjasama yang baik dengan unit-unit organisasi BRI dan instansi lainnya, sesuai dengan tugas pokok BRI Unit dalam batas wewenang yang dimiliki.

g. Memberikan bimbingan, membuat daftar penilaian karya dan prestasi kerja secara periodic serta saran usulan kenaikan pangkat bawahannya kepada Pimpinan Cabang (Pinca).


(43)

h. Melakukan pembinaan terhadap nasabah simpanan maupun pinjaman.

i. Memperkenalkan dan memasarkan jasa-jasa perbankan kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka untuk mengembangkan usaha BRI Unit.

j. Melaksanakan pengawasan atas pemeliharaan, perawatan, penyediaan materil termasuk gedung atau rungan kerja dan perlengkapan peralatan kantor lainnya.

k. Mampu melaksanakan pekerjaan Mantri Unit BRI, Deskman dan Teller serta menggantikan fungsinya dalam hal yang bersangkutan berhalangan.

l. Menyampaikan laporan secara periodik dan sewaktu-waktu bila dibuthkan.

m. Menyampaikan laporan dan informasi kepada UBM (Unit Branch Manager) apabila terjadi penyimpangan dalam penerimaan simpanan atau pinjaman.

n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kantor Cabang.

2. Tugas Mantri (Analis Kredit)

a. Memeriksa permintaan pinjaman di tempat usaha nasabah yang meliputi usahanya, letak jaminan dan menganalisanya, serta mengusulkan putusan pinjaman kepada Kepala Unit.


(44)

c. Memperkenalakan dan memasarkan jasa-jasa bank kepada masyarakat serta mengajak masyarakat untuk berhubungan dengan BRI Unit.

d. Melaksanakan pemberantasan tunggakan dengan cara memeriksa di tempat usaha nasabah, menagih dan mengusulkan langkah-langkah penunggakannya.

e. Menyampaikan hasil kunjungan ke tempat nasabah kepada Ka. Unit. f. Memelihara dan mengerjakan rencana kerja dan buku eksploitasi

kendaraan bermotor.

g. Menyampaikan laporan kepada Ka. Unit apabila ditemukan adanya penyimpangan dalam pelakdanaan operasional BRI Unit.

h. Selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

i. Mengikuti kegiatan ekonomi di wilayah kerjanya dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Ka. Unit, sepangjang tidak melanggar asas pengawasan intern.

3. Tugas Teller

a. Bersama-sama Ka. Unit menyelenggarakan pengurusan kas BRI Unit. b. Menerima uang setoran dari nasabah dan memvalidasinya.

c. Membayar uang kepada nasabah yang berhak setelah ada fiat bayar dari yang berwenang dan telah divalidasi.

d. Memfiat (persetujuan pembayaran) simpanan dan jasa bank lainnya sebatas wewenang yang dimilikinya.


(45)

f. Menyetor kelebihan maksimum kas selama jam kerja ke kas induk dengan menggunakan bukti setoran.

g. Membuat Proofsheet Teller berdasarkan transaksi tunai yang terjadi pada hari itu serta menandatangani selaku maker.

h. Membuat RMBP (Rekap Mutasi Bunga Pinjaman) yang angka-angkanya diambil dari bukti kas setoran dan pinjaman.

i. Membuat RMBB (Rekap Mutasi Buku Besar) yang angka-angkanya diambil dari Proofsheet dengan perantara T-Account.

j. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan Ka. Unit sepanjang tidak bertentangan dengan asas pengawasan intern.

4. Tugas Deskman (Customer Service)

a. Melaksanakan posting pembukuan semua transaksi yang terjadi di BRI Unit.

b. Menatausahakan register-register simpanan dan pinjaman.

c. Menatausahakan register-register SKPP (Surat Keterangan Pernyataan Pinjaman) dan nominatif nasabah.

d. Menatausahakan register surat-surat berharga.

e. Memberikan pelayanan administrasi kepada nasabah/calon nasabah pinjaman, simpanan dan jasa bank lainnya dengan sebaik-baiknya. f. Mengelola berkas-berkas simpanan dan pinjaman.

g. Mengerjakan semua loporan BRI Unit, kecuali laporan neraca dan laba rugi.


(46)

h. Menatausahakan pengarsipan dari bukti-bukti pembukuan didalam amplop berdasarkan urutan buku besar serta tanggal pembukuannya. i. Menatausahakan pengarsipan transaksi teller, proofsheet, RMBP

(Rekap Mutasi Bunga Pinjaman), RMBB (Rekap Mutasi Buku Besar) secara berurutan berdasarkan tanggal pembukuannya.

j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Ka. Unit sepangjang tidak bertentangan dengan asas pengawasan intern.

F. Produk-produk Bank Rakyat Indonesia 1. Simpedes

Simpedes merupakan simpanan yang termasuk dalam kelompok tabungan. Simpedes adalah simpanan masyarakat pedesaan di BRI, termasuk dalam kelompok tabungan yang pengambilan maupun penyetorannya tidak di batasi dalam jumlah maupun frekuensi sepanjang saldo mencukupi. Simpedes diperkenalkan kepada masyarakat sejak bulan November 1984, dimaksudkan untuk menghimpun dana masyarakat guna menunjang sumber dana Kupedes. Dan sekarang ini sejak sebagian besar BRI Unit sudah online, nasabah Simpedes dapat menikmati transaksi secara online dan menggunakan fasilitas ATM. Ketentuan Umum Simpedes BRI:

a. Persyaratan Umum

1) Simpedes diperuntukkan bagi perorangan/group/badan usaha/yayasan, kecuali Bank atau Lembaga Keuangan Bukan Bank.


(47)

2) Bukti penyimpanan bagi penabung adalah Buku Tabungan Simpedes BRI yang diterbitkan oleh Bank Rakyat Indonesia dan catatan pembukuan yang ditatausahakan oleh Kantor Cabang/BRI Unit.

3) Bila terdapat perbedaan saldo antara Buku tabungan dengan catatan pembukuan Bank, maka yang dianggap sah saldo yang tercatat pada pembukuan Bank.

4) Apabila Buku Tabungan Hilang, penabung harus segera melaporkan ke Kantor Cabang/BRI Unit asal (Unit kerja pembuka rekening) dengan menyerahkan Surat Pernyataan Kehilangan dan bukti kehilangan dari kepolisian setempat. 5) Segala bentuk kerugian atas penyalahgunaan Buku Tabungan

dan Kartu BRI dalam bentuk apapun termasuk akibat hilangnya Buku Tabungan dan Kartu BRI, menjadi tanggung jawab sepenuhnya pihak penabung.

6) Penabung menyatakan tunduk kepada segala ketentuan yang berlaku di Bank, baik yang saat ini berlaku maupun yang akan datang.

b. Penyetoran dan Pengambilan

1) Setoran awal minimal Rp.100.000,- tanpa menggunkaan ATM dan jika menggunakan ATM setoran awal minimal Rp.150.000,-. Setoran selanjutnya minimal Rp.50.000,-.


(48)

2) Penyetoran/Pengambilan dapat dilakukan setiap saat pada waktu jam kerja selama kas buka, baik secara tunai atau non tunai.

3) Pengambilan di Kantor Cabang/BRI Unit asal minimal Rp.50.000,-

4) Pengambilan uang selain di Kantor Cabang/Unit asal dapat juga dilakukan nasabah yang mempunyai Kartu Atm di ATM BRI atau di ATM lain yang mempunyai logo: ATM BERSAMA, ATM BCA, LINK, CIRRUS, MAESTRO.

5) Saldo minimal Rp.50.000,-

6) Pengambilan dapat dilakukan kepada orang lain dengan menggunkan surat kuasa bermaterai cukup, yaitu materai Rp.6000,-.

7) Saldo kategori Pasif (Dormant) Rp.50.000,-. c. Perhitungan Bunga

1) Besarnya suku bunga ditetapkan oleh Bank. Setiap terjadi perubahan suku bunga akan diberlakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada penabung.

2) Bunga dibayarkan setiap akhir bulan dengan cara ditambahbukukan pada saldo terakhir (setelah dikurangi pajak sesuai ketentuan yang berlaku), yang tercatat dalam Buku Tabungan Simpedes BRI atas nama penabung.


(49)

Tingkat suku bunga Tabungan Simpedes yang berlaku di Bank Rakyat Indonesia adalah sebagi berikut:

Tabel 3.1

Tingkat Suku Bunga Tabungan Simpedes PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

Unit Tanjung Tiram – Kisaran

SALDO SUKU BUNGA (p.a)

Rp. 0,- s.d Rp. 100.000,- 0 % > Rp. 100.000,- s.d Rp. 5.000.000,- 2 % > Rp. 5.000.000,- s.d Rp. 10.000.000,- 2.5 %

> Rp. 10.000.000,- 3 %

Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram - Kisaran

d. Pajak Penghasilan

Apabila rekening simpedes mempunyai saldo terendah dalam satu bulan takwim lebih dari Rp.7.500.000,- maka terhadap penghasilan atas bunga dalam bulan yang bersangkutan dikenakan pajak penghasilan sebesar 20%.

e. Penutupan Tabungan Simpedes

1) Penutupan rekening dapat dilakukan baik atas kemauan nasabah sendiri maupun karena termasuk rekening pasif yang bersaldo Rp.50.000,- atau kurang dan selama 3 bulan berturut-turut tidak bermutasi.

2) Terhadap penutupan rekening atas kemauan nasabah sendiri dikenakan Biaya Administrasi Rp.25.000,-.


(50)

3) Sisa buku simpanan yang ada ditangan nasabah harus dikembalikan untuk dimatikan (dicoret silang) dan disimpan di BRI Unit.

f. Undian Simpedes BRI

1) Kepada Penabung, setiap bulan berhak mendapatkan 1 (satu) nomor undian untuk kelipatan saldo terendah Rp.100.000,- dalam bulan yang bersangkutan.

2) Hadiah berupa barang yang jumlah dan nilainya ditentukan oleh masing-masing Kantor Cabang Bank Rakyat Indonesia. 3) Penarikan undian dilaksanakan 2 (dua) kali dalam setahun,

pada bulan Januari dan Juli pada tempat yang ditentukan oleh Kantor Cabang Bank Rakyat Indonesia.

4) Pajak undian dihitung 20% dari nilai hadiah dan ditanggung oleh pemenang.

g. Biaya Administrasi

Biaya Administrasi yang dikenakan bagi nasabah yang memiliki tabungan Simpedes dikenakan biaya Administrasi sebesar Rp.5.000,-/bulan.

h. Lain-lain

1) Bea materai tidak dipungut untuk setiap bukti penyetoran maupun bukti pengambilan rekening.

2) Sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan ketetapan Direksi Bank Indonesia.


(51)

2. Britama

Britama adalah merupakan simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan yang dilayani di Kanca, dan BRI unit yang sudah online, yang pengambilan maupun penyetorannya tidak dibatasi dan jumlah maupun frekuensinya sepanjang saldo mencukupi.

Ketentuan Umum Britama: a. Persyaratan

1) Britama diperuntukkan bagi penyimpan/penabung perorangan/group/badan usaha/yayasan, kecuali bank atau Lembaga Keuangan Bukan Bank.

2) Bukti penyimpan/penabung adalah buku tabungan Britama yang diterbitkan oleh Bank Rakyat Indonesia.

3) Apabila buku Britama hilang, penyimpan/penabung wajib melaporkan secara tertulis kepada Bank Rakyat Indoensia dengan melampirkan Surat Keterangan Polisi. Dengan dasar tersebut bank akan menerbitkan buku Britama Pengganti. Segala kerugian atas penyalahgunaan buku tabungan dalam bentuk apapun termasuk juga yang diakibatkan karena hilangnya buku tabungan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyimpan/penabung.

4) Apabila terdapat saldo pada buku Britama dengan saldo yang tercatat di computer Teller pembukuan Bank, maka sebagai patokan bagi Bank Rakyat Indonesia adalah saldo yang tercatat pada computer Teller Pembukuan Bank.


(52)

b. Penyetoran dan Pengambilan

1) Setoran awal minimal Rp.200.000,- dengan atau tanpa ATM dan setoran selanjutnya minimal Rp.200.000,- sesuai yang ditetapkan oleh Direksi Bank Rakyat Indonesia.

2) Penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan setiap waktu selama jam buka kas, baik secara tunai atau non tunai.

3) Setiap pengambilan, Penyimpan/penabung harus menunjukkan buku Britama kepada Bank Rakyat Indonesia. 4) Pengambilan dapat diwakilkan kepada orang lain bila

disertakan surat kuasa bermaterai cukup.

5) Saldo minimum yang harus disisakan sekurang-kurangnya Rp.50.000,-

6) Pengambilan uang dapat juga dilakukan melaui ATM apabila penyimpan/penabung memiliki kartu ATM yang dapat dilakukan di ATM BRI atau di ATM lain yang mempunyai logo: ATM BERSAMA, ATM BCA, LINK, CIRRUS, MAESTRO.

c. Bunga Britama

1) Bunga diperhitungkan atas saldo terendah dan dibayarkan setiap akhir bulan dengan cara ditambahbukukan pada saldo terakhir yang tercatat dalam Buku Tabungan Britama atas nama penyimpan atau penabung.

2) Tingkat suku bunga ditetapkan oleh Direksi Bank Rakyat Indonesia dan berlaku di seluruh Kantor BRI Unit.


(53)

Tingkat suku bunga tabungan Britama yang berlaku di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Pada saat penulis mengadakan Praktik Kerja lapangan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Tingkat Suku Bunga Tabungan Britama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

Unit Tanjung Tiram – Kisaran

SALDO SUKU BUNGA (p.a)

Rp. 0,- s/d Rp. 500.000,- 0%

Rp. 5.00.000,- s/d Rp. 5.000.000,- 2% > Rp.5.000.000,- s/d Rp. 50.000.000,- 2,25% > Rp. 50.000.000,- s/d Rp.100.000.000,- 2,50% > Rp. !00.000.000,- s/d Rp. 1 Milyar 3,25%

> 1 Milyar 4%

Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram – Kisaran

d. Pajak penghasilan

Apabila rekening Britama mempunyai saldo terendah dalam satu bulan takwim lebih dari Rp. 7.500.000,- maka terhadap penghasilan atas bunga dalm bulan yang bersangkutan dikenakan pajak penghasilan (pph) sebesar 20%.

e. Penutupan Tabungan Britama

1) Penutupan rekening dapat dilakukan baik atas kemauan nasabah sendiri maupun karena termasuk rekening pasif yang bersaldo Rp. 50.000,- atau kurang dan selam 3 bulan berturut-turut tidak bermutasi.

2) Terhadap penutupan rekening atas kemauan nasabah sendiri dikenakan biaya administrasi Rp. 25.000,-.


(54)

3) Sisa buku simpanan yang ada ditangan nasabah harus dikembalikan untuk dimatikan (dicoret silang) dan disimpan di BRI Unit.

f. Undian Berhadiah Britama

1) Setiap nasabah yang membuka tabungan Britama dengan saldo awal Rp. 200.000,- otomatis sudah ikut dalam undian BRI yang disebut juga dengan “Untung Beliung Britama”. 2) Hadiah berupa Mobil, Sepeda Motor, Uang dalam bentuk

Tabungan yang jumlahnya ditentukan oleh BRI sendiri.

3) Penarikan Undian dilaksanakan secara nasional yaitu dilakukan di BRI Pusat dengan mengadakan event atau acara khusus untuk penarikan undian tersebut.

4) Pajak Undian dihitung 25% dari nilai hadiah yang ditanggung oleh pemenang.

g. Biaya Administrasi

Biaya Administrasi yang dikenakan bagi nasabah yang memiliki tabungan Britama dikenakan biaya Administrasi sebesar Rp.7.500,-/bulan.

h. Lain-lain

1) Bea materai tidak dipungut untuk setiap bukti penyetoran maupun bukti pengambilan rekening.

2) Sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan ketetapan Direksi Bank Indonesia.


(55)

3. Deposito BRI (DepoBRI)

Deposito BRI (DepoBRI) adalah simpanan berjangka yang dikeluarkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu yang telah diperjanjikan antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.

Bilyet DepoBRI yang telah dikeluarkan oleh PT. BRI Tbk. Merupakan tanda bukti atas simpanan deposito di BRI Unit yang diterbitkan atas nama pemiliknya, dan tidak dapat diperjualbelikan seperti halnya sertifikat deposito maupun dipindahtangankan kepada orang lain tanpa surat kuasa pemilik.Ketentuan Deposito BRI (DepoBRI) sebagai berikut: a. Nilai Nominal

Nilai Nominal DepoBRI ditetapkan minimal Rp.2.500.000,-. b. Persyaratan Pembukaan

1) Pembukaan DepoBRI dilakukan dengan mengisi formulir Aplikasi CIF & APL 01 dilampiri fotocopy bukti diri sebanyak 3 lembar.

2) Calon nasabah harus mengisi Kartu Contoh Tanda Tangan (KCTT) sebagai alat control pada saat pencairan

3) Materai Rp.6.000,- yang disiapkan oleh calon nasabah DepoBRI.

4) Wajib menabung untuk tempat bunga Deposito yang dibayarkan setiap bulan.


(56)

1) Besarnya suku bunga DepoBRI sudah ditetapkan setiap periode yang disesuaikan dengan perkembangan pasar, dan diberitahukan ke Kanwil/Kantor Cabang oleh Kanpus BRI. 2) Wewenang untuk memberikan suku bunga negoisasi di atas

suku bunga hanya diberikan kepada kanpus BRI. (Kepala Unit tidak berwenang menetapkan suku bunga negoisasi). Tingkat suku bunga Deposito yang berlaku di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Tingkat Suku Bunga Deposito PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

Unit Tanjung Tiram – Kisaran Jangka Waktu

Suku Bunga (p.a)

< Rp. 100 juta Rp. 100 juta s/d Rp.1M

1 bulan 6% 6,25%

2 bulan 6% 6,25%

3 bulan 6% 6,25%

6 bulan 6,50% 6,25%

12 bulan 6,50% 6,25%

18 bulan 6,50% 6,25%

24 bulan 6,50% 6,25%

Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram – Kisaran

d. Suku Bunga Khusus

Khusus kepada nasabah DepoBRi yang mempunyai nilai nominal di atas Rp.1 M, diberikan tingkat bunga khusus yang dapat dinegoisasikan antara nasabah dengan pihak BRI.


(57)

e. Pembayaran Bunga

1) Bunga DepoBRI dibayarkan setiap bulan secepatnya pada tanggal jatuh tempo bunga atau tanggal jatuh tempo pokok, yaitu tanggal pembayaran bunga setiap bulan yaitu tanggal yang sama dengan tanggal pembukaan DepoBRI setiap bulan.

2) Dalam hal tanggal jatuh tempo bunga (maupun pokok) bertepatan pada hari libur, maka pengambilan bunga (maupun pencairan nominal) pada tanggal atau hari kerja berikutnya.

3) Pembayaran bunga dapat dilakukan dalam beberapa pilihan sebagai berikut:

a) Diambil atau dibayarkan secara tunai.

b) Dipindahbukukan ke rekening lain yang ditatausahakan di Kanca/BRI Unit yang bersangkutan.

c) Dipindahbukukan ke rekening lain yang ditatausahakan di Kanca/BRI Unit yang bersangkutan, dan dikenakan biaya transfer sesuai dengan ketentuan tarif biaya transfer. d) Ditambahkan pada pokok DepoBRI saat perpanjangan. f. Pajak Penghasilan (PPh)

Apabila nominal rekening DepoBri diatas Rp.7.500.000,- maka terhadap penghasilan atas bunga deposito dikenakan pajak penghasilan (PPh) sebesar 20%.


(58)

g. Penalty Bunga

Pencairan DepoBRI sebelum jatuh tempo yang jangka waktunya 1 (satu) bulan dikenakan penalty sesuai dengan nominalnya dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Tingkat Pinalti Deposito

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram – Kisaran

NOMINAL PENALTI

Rp.2.500.000,- s/d Rp.10.000.000,- Rp. 10.000,- > Rp.10.000.000,- s/d Rp.25.000.000,- Rp. 25.000,-

> Rp.25.000.000,- Rp. 50.000,-

Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram – Kisaran

Pencairan DepoBRI sebelum jatuh tempo yang jangka waktunya diatas 1 (satu) bulan dikenakan penalty sebesar 25% dari bunga DepoBRI yang menjadi hak Deposan.

h. Penarikan Nominal DepoBRI

1) Penarikan DepoBRI dilaksanakan setelah jatuh tempo pokok. Yang dimaksud dengan jatuh tempo pokok adalah tanggal berakhirnya jangka waktu DepoBRI.

2) Dalam hal jatuh tempo bertepatan dengan hari libur, maka penarikan nominal (termasuk pengambilan bunga) tersebut dilakukan pada tanggal atau hari kerja berikutnya.

3) Penarikan DepoBRI dapat diwakilkan pada orang lain dengan menggunakan surat kuasa.


(59)

i. Perpanjangan DepoBRI

1) Perpanjangan DepoBRI dapat dilakukan dengan cara otomatis atau tidak otomatis. Perpanjangan otomatis adalah perpanjangan DepoBRI yang telah jatuh tempo secara otomatis sesuai dengan jangka waktu deposito dan telah diperjanjikan pada saat pembukaan. Dan perpanjangan tidak otomatis (biasa) adalah perpanjangan jangka waktu DepoBRI yang telah jatuh tempo dengan cara pengajuan sebelum atau pada saat jatuh tempo DepoBRI.

2) Atas perpanjangan DepoBRI tersebut diatas, kepada deposan tidak perlu diterbitkan bilyet deposito baru (tetap menggunakan bilyet deposito yang lama). Nomor rekening dan jangka waktu yang tetap sama, sedangkan suku bunga mengikuti ketentuan yang baru.

3) Apabila terjadi perubahan nominal dan jangka waktu perpanjangan otomatis tidak berlaku, DepoBRI yang bersangkutan dianggap sebagai DepoBRI penempatan baru sehingga diterbitkan bilyet baru serta tanggal valuta efektif mulai tanggal penerbitan bilyet baru tersebut.

4) Terhadap DepoBRI yang telah jatuh tempo dan belum dicairkan/diambil atau belum diperpanjang oleh deposan, maka DepoBRI tersebut secara otomatis akan diperpanjang oleh bank sesuai dengan jangka waktu yang sama dengan suku bunga counter rate yang berlaku saat itu.


(60)

4. Kupedes

Kupedes adalah Kredit Umum Pedesaan yang diberikan oleh BRI Unit kepada masyarakat yang bersifat individual, selektif, dan berbunga wajar untuk mengembangkan atau meningkatkan usaha kecil yang layak (eligible).

a. Jenis-jenis KUPEDES

Jenis-jenis KUPEDES berdasarkan golongan masyarakat yaitu: 1) Komersil (Pedagang/Usaha)

Yang dimaksud komersil adalah semua pengusaha yang bergerak dalam berbagai sektor ekonomi yang ada di wilayah BRI Unit untuk tambahan modal kerja usahanya atau untuk pembiayaan pembelian sarana dan prasarana atau peralatan produksi.

Adapun sector-sektor ekonomi yang mendapat Kupedes adalah:

a) Sektor Pertanian b) Sektor Perindustrian c) Sektor Perdagangan d) Sektor Jasa lainnya

2. Golongan Masyarakat Berpenghasilan Tetap (Golbertap) Berdasarkan Surat Edaran Kanpus BRI No.

S.112-DIR/BUD/8/89 dan Surat Edaran S. 150-DIR/bud/3/93, yang dimaksud dengan Golbertap adalah:


(61)

b) Pensiunan dari Golbertap

c) Pegawai tetap dari perusahaan swasta d) Pegawai BUMN

b. Syarat-syarat Calon Peminjam 1) Bidang Usaha

a) Usaha yang berdomisili di wilayah kerja BRI Unit setempat yang dibuktikan dari penduduk setempat dan Surat Keterangan Usaha dari Lurah.

b) Agunan berupa SHM, SHGB, SK Camat, BPKB yang asli. c) Foto copy KTP (suami dan istri).

d) PBB yang sudah lunas dan surat tanah. e) Foto copy Kartu keluarga (KK).

f) Tidak sedang menikmati kredit dari Kanca maupun BRI Unit dan Bank lain.

g) Bersedia membuka rekening simpanan di BRI Unit yang bersangkutan.

h) Pas Photo (suami dan istri).

i) Khusus pinjaman 100 juta, calon peminjam harus melampirkan Sertifikat hak Milik dan harus ada NPWP, TBP, SITU.

2) Golongan Berpenghasilan Tetap a) Pegawai

(1) Tempat kerja atau kantor berdomisili di wilayah kerja BRI Unit.


(62)

(2) Tidak sedang menikmati kredit dari Kanca maupun BRI Unit maupun Bank lain.

(3) Surat Pengangkatan Pegawai Tetap yang asli. (4) Surat Pengangkatan Terakhir yang asli.

(5) KARPEG/ASABRI/ASTEK/Taspen/Jamsostek. (6) Slip Gaji terakhir.

(7) PKS (Perjanjian Kerja Sama) dengan tempat kerja calon nasabah.

(8) Pas photo (suami dan istri).

(9) Foto copy KTP (suami & istri) dan Kartu Keluarga (KK).

b) Pensiunan

(1) KARIB (Kartu Pensiun) yang asli. (2) SK Pensiunan yang asli.

(3) Slip Gaji Pensiun.

(4) Foto Copy Kartu Keluarga yang asli (5) Pas Photo (suami dan istri).

(6) Foto Copy KTP (suami dan istri).

(7) Umur peminjam pensiunan maximal 75 tahun saat jatuh tempo pinjaman.

c. Besar Plafond Kupedes

Besarnya plafond Kupedes yang dapat diberikan oleh PT. BRI Tbk. adalah:


(63)

BRI Unit diperbolehkan untuk melayani permohonan Kupedes dari seorang pengusaha minimal Rp. 25.000.000,- hingga Rp. 100.000.000,-.

2) Plafond Kupedes Untuk Golongan Berpenghasilan Tetap Maksimum Kredit yang diberikan besarnya adalah sebesar Rp. 100.000.000,- tetapi disesuaikan dengan gaji bersih yang diterima atau dengan kata lain kredit yang diberikan tidak melebihi 60% dari gaji bersih yang diterima.

d. Suku Bunga Kupedes

Perhitungan suku bunga Kupedes dihitung dengan menggunakan system perhitungan Flat Rate System, yaitu dihitung dari besarnya maksimum kredit mula-mula dan dibebankan sepanjang jangka waktu kredit. Tingkat bunga Kupedes yang berlaku saat ini adalah 1,3% perbulan (15% p.a) untuk Golongan Berpenghasilan Tetap dan 1,87% perbulan ( 22,44% p.a) untuk pedagang/usaha.

e. Agunan Kupedes

Agunan yang disediakan oleh calon harus cukup menutupi jumlah Kupedes yang diterimanya. Agunan Kupedes dapat dibedakan berdasarkan golongan nasabah debitur, yaitu:

1) Golongan Komersil ( Pedagang/Usaha) a) Benda Bergerak, yang dibedakan atas:

(1) Benda bergerak berwujud, misalnya kendaraan bermotor, perhiasan (emas), mesin-mesin, inventaris atau perabot.


(64)

(2) Benda bergerak tak berwujud, misalnya Deposito Berjangka BRI, Gaji atau upah.

a) Benda tak bergerak misalnya: tanah dan bangunan. 2) Golongan Berpenghasilan Tetap

Jaminan utama Kupedes bagi Golongan Berpenghasilan Tetap adalah gaji atau uang pensiunan yang bersangkutan. f. Berkas-berkas Kupedes

Nasabah yang ingin mengajukan permohonan peminjaman Kupedes harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan pihak BRI, adapun persyaratan tersebut yaitu:

1) Bagi Kupedes Golongan Komersil (Pedagang/Usaha)

a) Lembaran control proses penyelesaian SKPP Kupedes sejak diajukan kewajiban BRI Unit

b) Kwitansi (UD-01A)

c) Surat Keterangan mengenai agunan misalnya: tanah, kendaraan bermotor, Deposito BRI.

d) Keterangan-keterangan tentang permintaan pinjaman (Model 72).

e) Surat Pengakuan Hutang.

f) Surat Izin Usaha dan surat-surat lainnya tentang usaha yang berkenaan dengan kredit.

g) Tanda terima, beserta bukti kepemilikan agunan, fotocopy KTP.


(65)

2) Bagi Kupedes Golongan Berpenghasilan Tetap

a) Lembaran control Proses penyelesaian SKPP Kupedes sejak diajukan kewajiban BRI Unit.

b) Kwitansi (Model UD-01A). c) Konfirmasi pinjaman.

d) Surat Keterangan dari instansi terkait. e) Surat Rekomendasi.

f) Surat Pernyataan Bendaharawan. g) Surat Kuasa Memotong Gaji.

h) Surat keterangan Perincian gaji terakhir.

i) Keterangan-keterangan tentang pinjaman (Model 75). j) Surat Pengakuan Hutang.

k) Tanda terima, beserta SK pertama dan terakhir asli, fotocopy KTP, ASKES/ASTEK, ASABRI, TASPEN dan Kartu pegawai.


(66)

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah perusahaan dan sudah dalam bentuk publikasi. Data yang digunakan dalam analisis adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data studi dokumentasi yaitu berupa data jumlah kredit yang disalurkan, dan jumlah laba yang diperoleh oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram - Kisaran dari tahun 2005 sampai dengan 2009.

Tabel 4.1

Perkembangan Jumlah Kredit yang Disalurkan, dan Laba yang diperoleh PT. Bank Rakyat Indonesia (persero), Tbk.

Unit Tanjung Tiram – Kisaran Tahun 2005 - 2009

TAHUN

JUMLAH KREDIT DISALURKAN

(Rp)

PEROLEHAN LABA (Rp)

2005 927.394.260 713.318.027

2006 1.031.883.718 902.694.971

2007 1.256.891.406 863.562.983

2008 1.720.874.528 953.873.469

2009 1.556.981.714 982.746.397

JUMLAH 6.494.025.626 4.416.195.847

Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran

Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah kredit yang disalurkan dan laba yang diperoleh oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram - Kisaran dari tahun 2005 sampai dengan 2009 dapat dianalisis dengan


(67)

melihat rata – rata jumlah kredit yang disalurkan dan perolehan laba selama 5 (lima) tahun.

Untuk rata – rata jumlah kredit yang disalurkan dapat dihitung sebagai berikut:

Total Jumlah Kredit yang disalurkan 5

= 6.494.025.626 5

= Rp. 1.298.805.125

Rata – rata perolehan laba juga dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut:

Total Perolehan laba 5

= 4.416.195.847 5

= Rp. 883.239.169

Pemberian kredit merupakan kegiatan utama perbankan setelah kegiatan penghimpunan dana. Dana yang telah terhimpun dari masyarakat kemudian diolah kembali untuk kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Kredit banyak jenisnya antara lain kredit modal kerja, kredit investasi, kredit perdagangan, kredit konsumsi dan lain sebagainya. Salah satu jenis kredit modal kerja yang ada pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran adalah Kredit Umum Pedesaan atau biasa disingkat dengan Kupedes.


(68)

Untuk mengetahui besarnya pemberian Kupedes dengan hasil persentase dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

% 100 % = − × sebelumnya periode kredit sebelumnya periode kredit berjalan periode Kredit pertahun Perolehan

Berdasarkan rumus diatas, maka hasil persentase yang didapatkan dari pemberian Kupedes dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:

Tabel 4.2

Penurunan/Peningkatan Jumlah Kredit yang Disalurkan

(Tahun 2005 – 2009)

Tahun Jumlah Kredit Disalurkan

(Rp) Selisih

Persentase ( %)

2005 927.394.260 - -

2006 1.031.883.718 104.489.458 11,26

2007 1.256.891.406 225.007.688 21,80

2008 1.720.874.528 463.983.122 36,91

2009 1.556.981.714 (163.892.814) ( 9,52) Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa junlah kredit yang disalurkan tidak sama atau dapat dikatakan mengalami penurunan maupun peningkatan setiap tahun. Bila hasil perhitungan negatif, maka jumlah kredit yang disalurkan mengalami penurunan dan bila hasil perhitungan positif maka jumlah kredit yang disalurkan mengalami peningkatan.

Laba yang diperoleh yaitu laba operasional yang ada pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran dimana laba operasional tersebut diperoleh dari pendapatan operasional dikurangi dengan biaya operasional. Laba atau pendapatan operasional PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram - Kisaran ini didominasi dari pendapatan


(1)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa t hitung adalah sebesar 10,553

sedangkan t tabel dengan df = 58 adalah sebesar 2.001. Oleh karena t hitung > t tabel

maka Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh yang positf dan

signifikan jumlah kredit yang disalurkan terhadap laba yang diperoleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram – Kisaran.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang dipaparkan pada bab pendahuluan yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan jumlah kredit yang disalurkan terhadap laba PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram – Kisaran dapat diterima.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya serta membandingkannya dengan teori, maka kesimpulan yang diambil adalah:

1. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram – Kisaran merupakan salah satu unit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yang melakukan kegiatan perbankan.

2. Dari hasil penelitian diketahui bahwa jumlah kredit yang disalurkan memiliki pengaruh yang positif terhadap laba yang diperoleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram – Kisaran, hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil nilai koefisien regresi yang positif dari persamaan regresi sederhana yaitu Y = 43.971.905 + 0,274X.

3. Perhitungan uji signifikansi dengan tingkat keyakinan 5% menunjukkan bahwa jumlah kredit yang disalurkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Tanjung Tiram - Kisaran memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap laba yang diperoleh. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai t hitung yang didapat dari perhitungan regresi linier sederhana lebih besar

dari t tabel.

4. Model persamaan yang dibuat dapat diterima, dibuktikan dengan diperolehnya nilai R Square = 0,658 artinya 65,8% jumlah kredit yang


(3)

B. Saran

Saran yang dapat dijadikan masukan dan kritik dari penulis kepada pihak PT. Bank rakyat Indonesia (persero) Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran yaitu:

1. Pihak Bank khususnya bagian analis kredit sebaiknya lebih memperhatikan dan meningkatkan ketelitiannya dalam menganalisis atau melakukan survey akan kelayakan usaha debitur yang akan mengajukan kredit sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menganalisis dan besarnya kredit yang diajukan debitur dapat direalisasikan sesuai dengan permohonan pengajuannya.

2. Pihak bank sebaiknya lebih meningkatkan lagi pengawasan (monitoring) terhadap debitur yang melakukan penunggakan kredit seperti kredit macet sehingga laba yang diperoleh dapat maksimal dan sesuai dengan target yang ingin dicapai. Dengan perolehan laba yang maksimal berarti setiap terjadi peningkatan kredit akan selalu diikuti dengan peningkatan perolehan laba khususnya laba operasional.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Faisal, 2005. Manajemen Perbankan:Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank. Cetakan Kelima, Wina UMM Press. Malang.

Dendawijaya, Lukman, 2005. Manajemen Perbankan. Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia. Bogor.

Firmansyah, Ferry, 2008. Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Perolehan Laba Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB). Skripsi Fakultas Ekonomi UNIKOM Bandung.

Harahap, Sofyan Syafri, 2008.Teori Akuntasi, Edisi Revisi. Cetakan Kesepuluh. PT. Grafindo Persada. Jakarta.

Kasmir, 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Cetakan Kesembilan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Kasmir, 2008. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Cetakan Kedelapan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Kencana Prenada Media group. Jakarta.

Rivai, Veithzal, dkk, 2007. Bank And Financial Institution Management Conventional & Sharia System. Edisi Pertama. Penerbit PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Sastradipoera, Komaruddin, 2004. Strategi Manajemen Bisnis Perbankan. Edisi Pertama. Kappa Sigma. Bandung.

Soemarso SR, 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Salemba Empat. Jakarta. Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keduabelas. CV. Alfabeta,

Bandung.

Suryana, Iyon, 2009. Pengaruh Jumlah Pemberian Kredit Terhadap Perolehan Laba Pada PT. Bank Negara Indonesia, (persero) Tbk.,. Skripsi Fakultas Ekonomi UNIKOM Bandung.

Suyatno, Thomas, 2000. Kelembagaan Perbankan. Edisi Keempat. PT. Gramedia. Jakarta.

Tuanakotta, Theodorus, 2000. Teori Akuntansi, FEUI, Jakarta.


(5)

Regression

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 43971905,370 2899324,307 15,166 ,000 kreditdisalurkan ,274 ,026 ,811 10,553 ,000

a. Dependent Variable: laba

Model Summary Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate dimension0 1 ,811a ,658 ,652 5594571,260 a. Predictors: (Constant), kreditdisalurkan

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method dimension0 1 kreditdisalurkana . Enter a. All requested variables entered.


(6)