METODE PENELITIAN Hubungan Antara Minat Baca Dengan Kreativitas Verbal Pada Mahasiswa Program Studi Psikologi USU

30

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional yaitu metode penelitian yang bertujuan melihat hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.

III. A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka dalam penelitian ini variabel yang terlibat adalah: 1. Variabel Bebas : Minat Baca 2. Variabel Tergantung : Kreativitas Verbal

III. B. DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

Defenisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

III. B. 1. Minat Baca

Minat baca merupakan keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri Rahim, 2005. Minat baca diungkap melalui skala minat baca yang disusun peneliti berdasarkan enam aspek minat baca menurut Frymeir dalam Rahim, 2005. Enam aspek minat baca tersebut yaitu: 1 pengalaman, 2 daya tarik pribadi, 3 nilai Universitas Sumatera Utara 31 yang terkandung, 4 informasi yang bermakna, 5 tingkat keterlibatan tekanan, 6 kekompleksitasan informasi. Skor tinggi pada skala ini menunjukkan minat baca yang tinggi dan sebaliknya skor rendah pada skala ini menunjukkan minat baca yang rendah pada mahasiswa.

III. B. 2. Kreativitas Verbal

Munandar 1985 menyatakan bahwa kreativitas verbal adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada diungkapkan secara verbal. Kemampuan untuk menciptakan tidak perlu hal-hal yang baru sama sekali, tetapi merupakan gambaran dari hal-hal sudah ada sebelumnya, yang diperoleh dari pengalaman selama hidupnya. Kreativitas verbal diungkap melalui alat ukur yang digunakan untuk mengukur kreativitas verbal dalam penelitian ini adalah Tes Kreativitas dari Munandar 1999. Aspek kreativitas verbal yang dirancang menggunakan baterai tes yang terdiri atas enam subtes, yaitu: 1 permulaan kata word beginning, 2 menyusun kata anagram, 3 membentuk kalimat tiga kata three word sentences, 4 sifat-sifat yang sama thing categories, 5 penggunaan tidak biasa unusual uses, 6 apa akibatnya consequences. Skor tinggi pada masing-masing subtes menunjukkan kreativitas verbal yang tinggi dan sebaliknya skor rendah pada subtes ini menunjukkan kreativitas verbal yang rendah pada mahasiswa. Universitas Sumatera Utara 32 Berikut akan dipaparkan uraian skoring tes kreativitas verbal, yaitu: 1. Permulaan kata Setiap kata mendapat skor 1 satu, jika memenuhi persyaratan, yaitu kata tersebut dimulai dengan susunan huruf yang ditentukan. Kata tersebut harus betul ejaannya. Sejauh menyangkut susunan huruf yang diberikan, tapi tidak perlu sempurna. Dasar pertimbangan adalah subtes ini tidak merupakan tes bahasa, akan tetapi merupakan tes kreativitas. Misalnya: ditulis “Kalimantan”. Ini betul dan mendapat skor 1 satu, oleh karena itu penggunaan susunan huruf “ka” yang diberikan adalah benar, akan tetapi jika ditulis “kamari”, yang seharusnya “kemari”, jawaban ini tidak benar, karena disini penggunaan susunan huruf “ka” yang diberikan tidak tepat. Kata-kata seperti kantong, kandungan, kancil, kambing, benar karena seperti dicantumkan dalam instruksi. Nama orang tidak dibenarkan, tapi nama negara, kota, gunung dibenarkan. 2. Menyusun kata Keseluruhan kata yang dibentuk harus betul ejaannya, karena kata tersebut harus dibentuk dari huruf-huruf yang telah ditentukan. Jadi ini merupakan persyaratan dalam stimulus tersebut. Perlu diperhatikan bahwa tidak dibenarkan untuk menggunakan huruf-huruf lain yang tidak terkandung dalam kata dari aitem tes. Selain tidak dibenarkan pula untuk menggunakan suatu huruf dalam kata item tes sampai dua kali, kecuali kalau dalam kata aitem tes huruf tersebut memang muncul dua kali, seperti: huruf ‘a’ dalam kata ‘kreativitas’. Universitas Sumatera Utara 33 Singkatan tidak dibenarkan, seperti PLN, kecuali sudah menjadi bahasa sehari-hari, misalnya: TV. Bahasa asing atau daerah tidak dibenarkan, kecuali sudah jadi bahasa atau diterima sebagai Bahasa Indonesia. 3. Membentuk kalimat tiga kata Seperti tercatat dalam instruksi tes, urutan huruf-huruf yang diberikan dalam perbuatan kalimat boleh diubah. Jadi, tidak selalu harus berurut, seperti yang diberikan. Tiap kalimat boleh memakai satu kata yang telah dipakai pada kalimat sebelumnya, tetapi tidak mendapat skor. Dapat menggunakan nama orang. Susunan kata dalam kalimat harus betul dan logis. Kesalahan dalam ejaan kata tidak mempengaruhi skor, kecuali jika menyangkut huruf pertama dari kata, karena huruf itu berfungsi sebagai stimulus tes dan merupakan persyaratan tes. 4. Sifat yang sama Dibawah ini dirumuskan apa yang diartikan dengan sifat-sifat yang disebut pada masing-masing aitem, yaitu: a. Bulat dan keras Maksud pernyataan bulat dan keras adalah bulat gepeng bundar, misalnya: uang logam, atau bulat sepenuhnya, misalnya: bola. Yang dapat diambil sebagai patokan adalah bahwa kesan keseluruhan adalah kebulatannya. Yang dimaksud dengan keras adalah tahan tekanan atau tidak mudah ditekan, tidak mudah berubah bentuk. Universitas Sumatera Utara 34 b. Putih dan dapat dimakan Maksud dari pernyataan putih dan dapat dimakan adalah dalam arti kata yang luas, meliputi makanan atau minuman, misalnya: susu, bahan yang matang, telah dimasak maupun yang masih perlu dimasak, misalnya: beras dan tepung. c. Panjang dan tajam Maksud dari pernyataan panjang dan tajam adalah berkaitan dengan bentuk memanjang dan tidak melebar. Jarum adalah jawaban yang benar. Tajam berarti lembing, pisau dan seterusnya. d. Panas dan berguna Maksud dari pernyataan panas dan berguna adalah semua benda yang kegunaannya adalah akibat dari ‘kepanasannya’ atau ‘kehangatannya’. Jika kepanasan dari benda adalah akibat dari berfungsinya, tapi tidak merupakan sumber kegunaannya, maka jawaban seperti itu tidak dapat skor. Benda atau zat yang mempunyai efek panas, walaupun suhu benda atau zat tersebut tidak harus tinggi, dibenarkan, misalnya: minyak-serai, obat-gosok, param, balsam. e. Macam-macam kegunaan Untuk apa benda itu memang diperuntukkan atau dibuat dan tidak perlu ditulis. Jadi, semua jawaban yang menunjukkan pada penggunaan yang lazim atau biasa tidak mendapat skor. Demikian pula jawaban- jawaban yang menunjukkan pada kegunaan yang kurang lebih sama, karena tes ini mengukur ‘fleksibilitas dalam pemikiran’. Penggunaan benda tersebut tidak harus dalam keadaan utuh dan tidak perlu dipakai Universitas Sumatera Utara 35 keseluruhannya, misalnya: surat kabar boleh dikoyak-koyak untuk dijadikan bahan prakarya. Dan untuk menentukan skor ‘originalitas’ dipakai suatu tabel yang telah dibuat oleh Munandar berdasar hasil penelitian terhadap 267 responden. f. Apa Akibatnya Subtes ini menghasilkan suatu skor yang merupakan gabungan dari kelancaran dalam memberikan gagasan atau elaborasi. Seperti jawaban yang menunjuk pada akibat yang masuk akal dari kejadian hipotesis yang dilakukan mendapat satu skor. Kecuali, setiap elaborasi atau perincian yang ditambahkan dan memperkaya jawaban atau yang merupakan akibat tambahan juga mendapat skor. Misalnya: apakah yang terjadi jika kita bisa mendengar isi hati orang lain?, dengan jawaban sebagai berikut: maka orang dapat mengetahui rahasia orang lain, dan dapat mengatahui pikiran- pikiran jahatnya, sehingga dapat menimbulkan permusuhan atau saling tidak mempercayai lagi. Jawaban ini mendapat skor 4 empat. III. C. POPULASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL III. C. 1. Populasi dan Sampel Menurut Hadi 2000 populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk yang sedikitnya memiliki satu sifat yang sama sebagai karakteritik. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Psikologi USU. Universitas Sumatera Utara 36 Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. Sampel harus memiliki paling sedikit atau sifat yang sama Hadi, 2000. Sampel dalam penelitian ini adalah 58 orang mahasiswa Program Studi Psikologi USU. Menurut Sukadji 2000 besarnya sampel yang dapat diterima untuk penelitian korelasional minimal sebanyak 30 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara minat baca dengan kreativitas verbal pada mahasiswa Program Studi Psikologi USU. Oleh karena itu subjek yang diambil harus memiliki karakteristik yang sesuai dengan tujuan penelitian. Karakteristik subjek penelitian ini adalah: 1. Usia 18 tahun

III. C. 2. Teknik pengambilan Sampel

Subjek penelitian menurut Azwar 2000 adalah sumber utama data penelitian, yaitu mereka yang memiliki data mengenai variabel penelitian yang akan diteliti. Karakteristik subjek penelitian diperlukan untuk menjamin homogenitas sampel penelitian. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik non random purposive sampling yaitu pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu dari populasi yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Teknik purposive sampling ini tergolong non probability yaitu tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi subjek penelitian Hadi, 2000. Alasan menggunakan teknik ini disebabkan karena subjek penelitian dipilih atas dasar tujuan atau pertimbangan Universitas Sumatera Utara 37 usia tertentu sesuai dengan standarisasi Tes Kreativitas Verbal, yaitu usia 18 tahun. Setiap orang yang ditemui di lapangan yang memenuhi karakteristik subjek penelitian ini akan ditanya kesediaannya mengikuti tes dan mengisi skala. Orang-orang yang bersedia dan sesuai dengan karakteristik subjek penelitianlah yang dijadikan subjek dalam penelitian ini.

III. D. METODE PENGUMPULAN DATA

Alat ukur yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian dan bentuk data yang akan diambil dan diukur Hadi, 2000. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode skala dan metode tes. Metode skala digunakan mengingat data yang ingin diukur berupa konstrak atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem- aitem pernyataan Azwar, 2000. Cronbach dalam Azwar, 2000 menyatakan bahwa skala merupakan suatu bentuk pengukuran terhadap performansi tipikal individu yang cenderung dimunculkan secara sadar dalam bentuk respon terhadap situasi-situasi tertentu yang sedang dihadapi. Metode skala mempunyai kebaikan-kebaikan dan alasan-alasan penggunaan, yaitu : 1. Pernyataan disusun untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan diri subjek yang tidak disadari. 2. Skala digunakan untuk mengungkap suatu atribut tunggal. Universitas Sumatera Utara 38 3. Subjek tidak menyadari arah jawaban yang sesungguhnya diungkap dari pernyataan skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala minat baca.

III. D. 1. Skala Minat Baca

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Minat Baca yang diadaptasi dari Frymeir dalam Rahim, 2005. Model skala minat baca ini selanjutnya dikembangkan dengan menggunakan model Likert yang terdiri dari 75 butir pertanyaan. Aitem-aitem dalam skala ini merupakan pernyataan dengan empat pilihan jawaban, yaitu: sangat sesuai SS, sesuai S, tidak sesuai TS, dan sangat tidak sesuai STS. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan mendukung favorable dan tidak mendukung Unfavorable. Nilai yang diberikan bergerak dari 1 sampai 4. Bobot penilaian untuk pernyataan favorable mendukung, yaitu: SS = 4, S = 3, TS = 2, STS = 1 sedangkan untuk pernyataan unfavorable tidak mendukung adalah SS = 1, S = 2, TS = 3, STS = 4. Universitas Sumatera Utara 39 Berikut ini merupakan blue print yang menyajikan distribusi aitem-aitem skala minat baca: Tabel 1. Distribusi Susunan Aitem-Aitem Skala Minat Baca Sebelum Uji Coba Komponen Sikap Minat Baca Komponen Minat Baca Total Favourable Unfavourable Pengalaman sebelumnya 9, 22, 15, 74, 30, 41, 51, 46 53, 33, 19, 26, 43, 59, 57, 54 16 21.33 Konsepsinya tentang diri sendiri 60, 37, 28, 11, 5, 1, 3, 7 71, 67, 63, 69, 4, 48, 39, 75 16 21.33 Nilai-nilai 35, 27, 24, 40 64, 73, 68, 2, 6 9 12 Informasi yang bermakna 10, 13, 17, 20, 25 29, 31, 34, 38, 42 10 13.33 Tingkat keterlibatan tekanan 44, 49, 50, 52, 58 55, 61, 65, 70, 72 10 13.33 Kekompleksitasan informasi 66, 62, 56, 47, 45, 36, 32 23, 21, 18, 16, 14, 12, 8 14 18.67 Total 37 38 75 100

III. D. 2. Tes Kreativitas Verbal

Kreativitas Verbal diungkap melalui alat ukur yang digunakan untuk mengukur kreativitas verbal dalam penelitian ini adalah Tes Kreativitas dari Munandar 1999. Aspek Kreativitas Verbal yang diadaptasi Munandar dari Torrance 1974 menggunakan Tes Kreativitas Verbal yang terdiri atas enam subtes dengan masing-masing subtes berisi empat aitem. “Kreativitas” atau “berpikir kreatif” secara operasional dirumuskan sebagai suatu proses yang tercermin dari kelancaran, kelenturan, elaborasi dan orisinalitas dalam berpikir. Universitas Sumatera Utara 40 Berikut ini akan dipaparkan penjelasan mengenai tes kreativitas verbal Munandar, 1999, yang meliputi: 1. Permulaan Kata Word Beginning, mengungkap kelancaran kata Pada subtes ini subjek harus memikirkan sebanyak mungkin kata yang mulai dengan susunan huruf tertentu sebagai rangsangan. Tes ini mengukur kelancaran dengan kata, yaitu kemampuan untuk menemukan kata yang memenuhi persyaratan struktural tertentu. Contoh : Sa 2. Menyusun Kata Anagram, mengungkap kelancaran kata Pada subtes ini subjek harus menyusun sebanyak mungkin kata dengan menggunakan huruf-huruf dari satu kata yang diberikan sebagai rangsangan dalam kepustakaan tes ini juga anagram. Seperti tes permulaan kata, tes ini mengukur “kelancaran kata”, tetapi tes ini juga menuntut kemampuan dalam reorganisasi persepsi. Contoh : Proklamasi 3. Membentuk Kalimat Tiga Kata Three Word Sentences, mengungkap kelancaran kata Pada subtes ini, subjek harus menyusun kalimat yang terdiri dari tiga kata, huruf pertama untuk setiap kata diberikan sebagai rangsangan, akan tetapi urutan dalam penggunaan ketiga huruf tersebut boleh berbeda-beda, menurut kehendak subjek. Contoh : A-1-g Universitas Sumatera Utara 41 4. Sifat-Sifat yang Sama Thing Categories, mengungkap elaborasi Pada subtes ini, subjek harus menemukan sebanyak mungkin objek yang semuanya memiliki dua sifat yang ditentukan. Tes ini merupakan ukuran dari “kelancaran dan memberikan gagasan”, yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam waktu yang terbatas. Contoh : Merah dan cair 5. Penggunaan Tidak Biasa Unusual Uses, mengungkapkan fleksibilitas dan originalitas Pada subtes ini subjek harus memikirkan sebanyak mungkin penggunaan yang tidak lazim tidak biasa dari benda sehari-hari. Tes ini merupakan ukuran dari “kelenturan dalam berpikir”, karena dalam tes ini subjek harus dapat melepaskan diri dari kebiasaan melihat benda sebagai alat untuk melakukan hal tertentu saja. Kecuali mengukur kelenturan dalam berpikir, tes ini juga mengukur orisinalitas dalam berpikir, orisinalitas ditentukan secara statistis, dengan melihat kelangkaan jawaban yang diberikan. 6. Apa Akibatnya Consequences, mengungkap kelancaran kata dan elaborasi Pada subtes ini subjek harus memikirkan segala sesuatu yang mungkin terjadi dari suatu kejadian hipotesis yang telah ditentukan sebagai rangsangan. Kejadian atau peristiwa itu sebetulnya tidak mungkin terjadi di Indonesia, akan tetapi dalam hal ini subjek harus mengumpamakan, andaikata hal itu terjadi di sini, pengaruh apa saja yang akan ditimbulkannya. Tes ini merupakan ukuran kelancaran dalam memberi gagasan digabung dengan ‘elaborasi’ diartikan sebagai kemampuan untuk dapat mengembangkan suatu gagasan, merincinya, dengan mempertimbangkan macam-macam implikasi. Universitas Sumatera Utara 42 Contoh : Apa akibatnya jika manusia dapat terbang seperti burung? Tahun 1986 dilakukan penelitian standarisasi Tes Kreativitas Verbal oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, bagian Psikologi Pendidikan, yang menghasilkan nilai baku untuk umur 10-18 tahun Munandar, 1999. III. E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR III. E. 1. Validitas Menurut Sukadji 2000, validitas merupakan derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas suatu tes tidak begitu saja melekat pada tes itu sendiri, tetapi tergantung penggunaan dan subjeknya. Tes kreativitas verbal dan angket minat baca dalam penelitian ini akan diuji validitasnya berdasarkan validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau melalui professional judgement Azwar, 1996. Setelah dilakukan uji validitas maka selanjutnya dilakukan uji daya beda aitem. Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu untuk membedakan antara individu ataupun kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain, memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2000. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi Pearson Product Moment. Prosedur pengukuran konsistensi aitem total ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal Universitas Sumatera Utara 43 dengan indeks daya beda aitem Azwar, 2000. Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada alat ukur dalam penelitian yaitu, skala minat baca. Prosedur pengujian ini menggunakan taraf signifikansi 5 p 0,05. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan SPSS versi 12.0 for Windows.

III. E. 2. Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur digunakan untuk menguji konsistensi hasil pengukuran terhadap subjek. Uji reliabilitas digunakan pada aitem-aitem yang memiliki daya beda yang memadai. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal, yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek penelitian. Teknik ini dipandang ekonomis, praktis, dan berefisiensi tinggi Azwar, 2000. Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. Dimana nantinya, pengujian reliabilitas ini akan menghasikan reliabilitas dari skala minat baca. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan SPSS versi 12.0 for Windows.

III. E. 3. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Uji coba skala minat baca dilakukan terhadap 100 orang mahasiswa Program Studi Psikologi USU yang berusia di atas 18 tahun. Berikut ini merupakan distribusi skala minat baca setelah dilakukan uji coba. Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 2 Distribusi Aitem-Aitem Skala Minat Baca Setelah Uji Coba No Komponen Sikap Minat Baca Komponen Minat Baca Total Favourable Unfavourable 1 Pengalaman sebelumnya 9, 15, 74, 30, 41, 51, 46 53, 33, 19, 26, 43, 59, 57, 54 15 2 Konsepsinya tentang diri sendiri 60, 37, 28, 11, 5, 3 71, 69, 4 9 3 Nilai-nilai 27, 40 64, 73, 68, 2, 6 7 4 Informasi yang bermakna 10, 20 29, 31, 38, 42 6 5 Tingkat keterlibatan tekanan 49, 50, 52 61, 65, 70, 72 7 6 Kekompleksitasan informasi 66, 62, 47, 36, 32 23, 21, 16, 14, 12, 8 11 Total 25 30 55 Dari tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa setelah uji coba, berdasarkan nilai r product moment dengan interval kepercayaan 95 dan standar untuk nilai r adalah 0.275 didapat sejumlah aitem yang lolos seleksi yaitu 55 item. Peneliti menggunakan nilai r = 0.275 sebagai standar karena menurut Azwar 2000, nilai r dapat diturunkan sedikit dari 0.3 apabila jumlah aitem yang lolos belum memenuhi jumlah yang diinginkan. Aitem yang diujicobakan dalam skala ini sebanyak 75 aitem dan diperoleh 55 aitem yang lolos. Setelah dilakukan pengujian uji daya beda aitem, kemudian dilakukan perhitungan reliabilitas. Hasil perhitungan skala minat baca diperoleh koefisien α = 0.923 Keseluruhan dari 55 aitem tersebut digunakan untuk penelitian dan diberikan penomoran baru, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara 45 Tabel 3 Distribusi Aitem-Aitem Skala Minat Baca dengan Penomoran Baru Setelah Uji Coba No Komponen Sikap Minat Baca Komponen Minat Baca Total Favourabel Unfavourabel 1 Pengalaman sebelumnya 7, 12, 55, 22, 30, 37, 33 39, 25, 14, 18, 32, 42, 41, 40 15 2 Konsepsinya tentang diri sendiri 43, 27, 20, 9, 4, 2 52, 50, 3 9 3 Nilai-nilai 19, 29 46, 54, 49, 1, 5 7 4 Informasi yang bermakna 8, 15 21, 23, 28, 31 6 5 Tingkat keterlibatan tekanan 35, 36, 38 44, 47, 51, 53 7 6 Kekompleksitasan informasi 48, 45, 34, 26, 24 17, 16, 13, 11, 10, 6 11 Total 25 30 55 III. F. PROSEDUR PENELITIAN III. F. 1. Tahap Persiapan Dalam tahap persiapan, yang dilakukan oleh peneliti adalah: 1. Persiapan Alat Ukur Penelitian Sebelum alat ukur dibuat maka hal pertama yang dilakukan peneliti adalah membuat dan menyusun alat ukur. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala minat baca. Setelah konsultasi dengan dosen pembimbing terdapat perbaikan dan penambahan aitem-aitem berdasarkan aspek-aspek dari alat ukur. Aitem-aitem yang telah disusun akan diuji validitas isi dan validitas tampangnya melalui analisa rasional oleh dosen pembimbing peneliti. Universitas Sumatera Utara 46 Alat Tes Kreativitas Verbal sudah tersedia di Program Studi Psikologi USU, peneliti hanya tinggal memperbanyak lembar tes sesuai dengan jumlah sampel. 2. Uji Coba Alat Ukur Uji coba skala minat baca dilakukan di Program Studi Psikologi USU pada tanggal 27 -31 Agustus 2007. Uji coba dikenakan pada mahasiswa Program Studi Psikologi USU berusia di atas 18 tahun. Jumlah responden dalam uji coba penelitian ini adalah 100 orang. Uji coba ini dilakukan untuk memperoleh alat ukur yang memiliki validitas dan reabilitas yang memadai. 3. Perizinan Penelitian dilakukan untuk melihat hubungan antara minat baca dengan kreativitas verbal pada mahasiswa Program Studi Psikologi USU. Oleh karenanya terlebih dahulu dilakukan proses perizinan. Proses perizinan ini dimulai dari peneliti mengajukan surat permohonan izin melakukan penelitian kepada Program Studi Psikologi USU. Surat permohonan ini diberikan langsung oleh peneliti kepada Program Studi Psikologi USU.

III. F. 2. Tahap Pelaksanaan

Setelah uji coba alat ukur dilakukan dan diketahui validitas dan realibilitas maka peneliti melaksanakan penelitian di Program Studi Psikologi USU pada tanggal 6 September 2007. Tes berlangsung mulai dari pukul 12.00-13.15 WIB. Dalam melakukan penelitian, peneliti bekerja sama dengan dua orang staf unit pelayanan Program Studi Psikologi USU yang bertugas sebagai tester. Sampel dibagi menjadi dua ruangan terpisah, karena kapasitas ruangan yang tidak Universitas Sumatera Utara 47 memadai untuk menampung keeluruhan sampel. Tes kreativitas verbal dilakukan di ruang unit pelayanan dan ruang rapat Program Studi Psikologi USU. Ruang unit pelayanan berisi 38 sampel dan ruang rapat berisi 20 sampel dengan masing- masing satu orang tester. Tes berjalan sesuai dengan kaidah tes dan tertib, tanpa ditemukannya kecurangan misalnya seorang sampel melihat lembar jawaban sampel yang lainnya yang dilakukan di bawah pengawasan tester dan peneliti sendiri.

III. F. 3. Tahap Pengolahan Data

Peneliti melakukan perhitungan skor setelah seluruh skala dan alat tes terkumpul. Perhitungan skor skala minat baca dilakukan dengan cara membuat kunci jawaban sesuai dengan pernyataan dan selanjutnya dilakukan penskoran sesuai dengan nomor urut pernyataan. Sedangkan untuk perhitungan skor kreativitas verbal dilakukan dengan pengawasan pihak-pihak yang berwenang dalam penskoringan tes kreativitas verbal dan sesuai aturan skoring kreativitas verbal. Untuk data tes kreativitas verbal sebelum skor dijumlahkan, maka terlebih dahulu dikonversikan ke dalam skor standar, dalam hal ini skor T. Skor standar dijumlahkan sehingga merupakan total dari tes kreativitas verbal. Setelah diperolah hasil skor dan skala minat baca, maka untuk pengolahan data selanjutnya menggunakan SPSS for Windows 12.0 version Universitas Sumatera Utara 48

III. E. METODE ANALISA DATA

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisa dengan metode statistik. Pertimbangan penggunaan statsistik dalam penelitian ini adalah Hadi, 2000: 1. Statistik bekerja dengan angka-angka 2. Statistik bersifat objektif 3. Statistik bersifat universal dalam arti dapat digunakan hampir pada semua bidang penelitian Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson Product-Moment. Alasan peneliti menggunakan analisa ini adalah metode ini cocok digunakan untuk menghubungkan dua gejala interval. Data yang didapatkan dalam penelitian ini berupa data interval karena data tes Kreativitas verbal berbentuk angka yang merupakan nilai dari hasil pengukuran non fisik Hadi, 2000. Sebelum dilakukan analisis statistik, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi penelitian, yaitu : 1. Uji Normalitas Adapun maksud dari uji normalitas ini adalah untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian telah menyebar secara normal. Uji normalitas pada penelitian dianalisa dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test 2. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian, yaitu variabel bebas minat baca dan variabel tergantung kreativitas verbal memiliki hubungan linear. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan Universitas Sumatera Utara 49 Scatterplot. Alasan peneliti menggunakan metode ini karena efektif dalam hal waktu dan tenaga. Universitas Sumatera Utara 50

BAB IV ANALISA DAN INTERPRETASI DATA

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Persepsi terhadap E-learning dengan Motivasi Belajar pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU

3 51 91

Hubungan Kebiasaan Semasa Melihat Dengan Miopia Pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2007-2009

1 54 102

Hubungan Antara Minat Membaca Buku dengan Kreativitas Verbal pada Remaja

0 2 9

HUBUNGAN ANTARA RESILIENSI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA Hubungan Antara Resiliensi Dengan Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 14

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA MINAT TERHADAP FAKULTAS DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Minat Terhadap Fakultas Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 18

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS VERBAL DENGAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA Hubungan antara Kreativitas Verbal dengan Kemampuan Berbahasa Indonesia Pada Siswa Sekolah Dasar.

0 2 10

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS VERBAL DENGAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA Hubungan antara Kreativitas Verbal dengan Kemampuan Berbahasa Indonesia Pada Siswa Sekolah Dasar.

2 4 102

Hubungan Antara Minat Baca dengan Ketera

0 0 18