30
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional yaitu metode penelitian yang bertujuan melihat hubungan antara satu variabel dengan
variabel yang lain.
III. A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka dalam penelitian ini variabel yang terlibat adalah:
1. Variabel Bebas
: Minat Baca 2.
Variabel Tergantung : Kreativitas Verbal
III. B. DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Defenisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
III. B. 1. Minat Baca
Minat baca merupakan keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan
diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri Rahim, 2005.
Minat baca diungkap melalui skala minat baca yang disusun peneliti berdasarkan enam aspek minat baca menurut Frymeir dalam Rahim, 2005. Enam
aspek minat baca tersebut yaitu: 1 pengalaman, 2 daya tarik pribadi, 3 nilai
Universitas Sumatera Utara
31 yang terkandung, 4 informasi yang bermakna, 5 tingkat keterlibatan tekanan,
6 kekompleksitasan informasi. Skor tinggi pada skala ini menunjukkan minat baca yang tinggi dan
sebaliknya skor rendah pada skala ini menunjukkan minat baca yang rendah pada mahasiswa.
III. B. 2. Kreativitas Verbal
Munandar 1985 menyatakan bahwa kreativitas verbal adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau
unsur-unsur yang ada diungkapkan secara verbal. Kemampuan untuk menciptakan tidak perlu hal-hal yang baru sama sekali, tetapi merupakan gambaran dari hal-hal
sudah ada sebelumnya, yang diperoleh dari pengalaman selama hidupnya. Kreativitas verbal diungkap melalui alat ukur yang digunakan untuk
mengukur kreativitas verbal dalam penelitian ini adalah Tes Kreativitas dari Munandar 1999. Aspek kreativitas verbal yang dirancang menggunakan baterai
tes yang terdiri atas enam subtes, yaitu: 1 permulaan kata word beginning, 2 menyusun kata anagram, 3 membentuk kalimat tiga kata three word
sentences, 4 sifat-sifat yang sama thing categories, 5 penggunaan tidak biasa unusual uses, 6 apa akibatnya consequences.
Skor tinggi pada masing-masing subtes menunjukkan kreativitas verbal yang tinggi dan sebaliknya skor rendah pada subtes ini menunjukkan kreativitas
verbal yang rendah pada mahasiswa.
Universitas Sumatera Utara
32 Berikut akan dipaparkan uraian skoring tes kreativitas verbal, yaitu:
1. Permulaan kata
Setiap kata mendapat skor 1 satu, jika memenuhi persyaratan, yaitu kata tersebut dimulai dengan susunan huruf yang ditentukan. Kata tersebut harus
betul ejaannya. Sejauh menyangkut susunan huruf yang diberikan, tapi tidak perlu sempurna.
Dasar pertimbangan adalah subtes ini tidak merupakan tes bahasa, akan tetapi merupakan tes kreativitas. Misalnya: ditulis “Kalimantan”. Ini betul dan
mendapat skor 1 satu, oleh karena itu penggunaan susunan huruf “ka” yang diberikan adalah benar, akan tetapi jika ditulis “kamari”, yang seharusnya
“kemari”, jawaban ini tidak benar, karena disini penggunaan susunan huruf “ka” yang diberikan tidak tepat.
Kata-kata seperti kantong, kandungan, kancil, kambing, benar karena seperti dicantumkan dalam instruksi. Nama orang tidak dibenarkan, tapi nama
negara, kota, gunung dibenarkan. 2.
Menyusun kata Keseluruhan kata yang dibentuk harus betul ejaannya, karena kata tersebut
harus dibentuk dari huruf-huruf yang telah ditentukan. Jadi ini merupakan persyaratan dalam stimulus tersebut. Perlu diperhatikan bahwa tidak
dibenarkan untuk menggunakan huruf-huruf lain yang tidak terkandung dalam kata dari aitem tes. Selain tidak dibenarkan pula untuk menggunakan suatu
huruf dalam kata item tes sampai dua kali, kecuali kalau dalam kata aitem tes huruf tersebut memang muncul dua kali, seperti: huruf ‘a’ dalam kata
‘kreativitas’.
Universitas Sumatera Utara
33 Singkatan tidak dibenarkan, seperti PLN, kecuali sudah menjadi bahasa
sehari-hari, misalnya: TV. Bahasa asing atau daerah tidak dibenarkan, kecuali sudah jadi bahasa atau
diterima sebagai Bahasa Indonesia. 3.
Membentuk kalimat tiga kata Seperti tercatat dalam instruksi tes, urutan huruf-huruf yang diberikan
dalam perbuatan kalimat boleh diubah. Jadi, tidak selalu harus berurut, seperti yang diberikan. Tiap kalimat boleh memakai satu kata yang telah dipakai pada
kalimat sebelumnya, tetapi tidak mendapat skor. Dapat menggunakan nama orang. Susunan kata dalam kalimat harus betul
dan logis. Kesalahan dalam ejaan kata tidak mempengaruhi skor, kecuali jika menyangkut huruf pertama dari kata, karena huruf itu berfungsi sebagai
stimulus tes dan merupakan persyaratan tes. 4.
Sifat yang sama Dibawah ini dirumuskan apa yang diartikan dengan sifat-sifat yang disebut
pada masing-masing aitem, yaitu: a.
Bulat dan keras Maksud pernyataan bulat dan keras adalah bulat gepeng bundar,
misalnya: uang logam, atau bulat sepenuhnya, misalnya: bola. Yang dapat diambil sebagai patokan adalah bahwa kesan keseluruhan adalah
kebulatannya. Yang dimaksud dengan keras adalah tahan tekanan atau tidak mudah ditekan, tidak mudah berubah bentuk.
Universitas Sumatera Utara
34 b.
Putih dan dapat dimakan Maksud dari pernyataan putih dan dapat dimakan adalah dalam arti
kata yang luas, meliputi makanan atau minuman, misalnya: susu, bahan yang matang, telah dimasak maupun yang masih perlu dimasak, misalnya:
beras dan tepung. c.
Panjang dan tajam Maksud dari pernyataan panjang dan tajam adalah berkaitan dengan
bentuk memanjang dan tidak melebar. Jarum adalah jawaban yang benar. Tajam berarti lembing, pisau dan seterusnya.
d. Panas dan berguna
Maksud dari pernyataan panas dan berguna adalah semua benda yang kegunaannya adalah akibat dari ‘kepanasannya’ atau
‘kehangatannya’. Jika kepanasan dari benda adalah akibat dari berfungsinya, tapi tidak merupakan sumber kegunaannya, maka jawaban
seperti itu tidak dapat skor. Benda atau zat yang mempunyai efek panas, walaupun suhu benda atau zat tersebut tidak harus tinggi, dibenarkan,
misalnya: minyak-serai, obat-gosok, param, balsam. e.
Macam-macam kegunaan Untuk apa benda itu memang diperuntukkan atau dibuat dan tidak
perlu ditulis. Jadi, semua jawaban yang menunjukkan pada penggunaan yang lazim atau biasa tidak mendapat skor. Demikian pula jawaban-
jawaban yang menunjukkan pada kegunaan yang kurang lebih sama, karena tes ini mengukur ‘fleksibilitas dalam pemikiran’. Penggunaan
benda tersebut tidak harus dalam keadaan utuh dan tidak perlu dipakai
Universitas Sumatera Utara
35 keseluruhannya, misalnya: surat kabar boleh dikoyak-koyak untuk
dijadikan bahan prakarya. Dan untuk menentukan skor ‘originalitas’ dipakai suatu tabel yang
telah dibuat oleh Munandar berdasar hasil penelitian terhadap 267 responden.
f. Apa Akibatnya
Subtes ini menghasilkan suatu skor yang merupakan gabungan dari kelancaran dalam memberikan gagasan atau elaborasi. Seperti jawaban
yang menunjuk pada akibat yang masuk akal dari kejadian hipotesis yang dilakukan mendapat satu skor. Kecuali, setiap elaborasi atau perincian
yang ditambahkan dan memperkaya jawaban atau yang merupakan akibat tambahan juga mendapat skor. Misalnya: apakah yang terjadi jika kita bisa
mendengar isi hati orang lain?, dengan jawaban sebagai berikut: maka orang dapat mengetahui rahasia orang lain, dan dapat mengatahui pikiran-
pikiran jahatnya, sehingga dapat menimbulkan permusuhan atau saling tidak mempercayai lagi. Jawaban ini mendapat skor 4 empat.
III. C. POPULASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL III. C. 1. Populasi dan Sampel
Menurut Hadi 2000 populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk yang
sedikitnya memiliki satu sifat yang sama sebagai karakteritik. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Psikologi USU.
Universitas Sumatera Utara
36 Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan penduduk yang
jumlahnya kurang dari populasi. Sampel harus memiliki paling sedikit atau sifat yang sama Hadi, 2000. Sampel dalam penelitian ini adalah 58 orang mahasiswa
Program Studi Psikologi USU. Menurut Sukadji 2000 besarnya sampel yang dapat diterima untuk penelitian korelasional minimal sebanyak 30 orang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara minat baca dengan kreativitas verbal pada mahasiswa Program Studi Psikologi USU. Oleh
karena itu subjek yang diambil harus memiliki karakteristik yang sesuai dengan tujuan penelitian. Karakteristik subjek penelitian ini adalah:
1. Usia 18 tahun
III. C. 2. Teknik pengambilan Sampel
Subjek penelitian menurut Azwar 2000 adalah sumber utama data penelitian, yaitu mereka yang memiliki data mengenai variabel penelitian yang
akan diteliti. Karakteristik subjek penelitian diperlukan untuk menjamin homogenitas sampel penelitian.
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik non random purposive sampling yaitu pemilihan sekelompok subjek
didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu dari populasi yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang
sudah diketahui sebelumnya. Teknik purposive sampling ini tergolong non probability yaitu tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama
untuk menjadi subjek penelitian Hadi, 2000. Alasan menggunakan teknik ini disebabkan karena subjek penelitian dipilih atas dasar tujuan atau pertimbangan
Universitas Sumatera Utara
37 usia tertentu sesuai dengan standarisasi Tes Kreativitas Verbal, yaitu usia 18
tahun. Setiap orang yang ditemui di lapangan yang memenuhi karakteristik
subjek penelitian ini akan ditanya kesediaannya mengikuti tes dan mengisi skala. Orang-orang yang bersedia dan sesuai dengan karakteristik subjek penelitianlah
yang dijadikan subjek dalam penelitian ini.
III. D. METODE PENGUMPULAN DATA
Alat ukur yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian dan bentuk data yang akan diambil dan diukur Hadi, 2000. Data penelitian ini
diperoleh dengan menggunakan metode skala dan metode tes. Metode skala digunakan mengingat data yang ingin diukur berupa
konstrak atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-
aitem pernyataan Azwar, 2000. Cronbach dalam Azwar, 2000 menyatakan bahwa skala merupakan suatu bentuk pengukuran terhadap performansi tipikal
individu yang cenderung dimunculkan secara sadar dalam bentuk respon terhadap situasi-situasi tertentu yang sedang dihadapi.
Metode skala mempunyai kebaikan-kebaikan dan alasan-alasan penggunaan, yaitu :
1. Pernyataan disusun untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi
dari keadaan diri subjek yang tidak disadari. 2.
Skala digunakan untuk mengungkap suatu atribut tunggal.
Universitas Sumatera Utara
38 3.
Subjek tidak menyadari arah jawaban yang sesungguhnya diungkap dari pernyataan skala.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala minat baca.
III. D. 1. Skala Minat Baca
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Minat Baca yang diadaptasi dari Frymeir dalam Rahim, 2005.
Model skala minat baca ini selanjutnya dikembangkan dengan menggunakan model Likert yang terdiri dari 75 butir pertanyaan. Aitem-aitem
dalam skala ini merupakan pernyataan dengan empat pilihan jawaban, yaitu: sangat sesuai SS, sesuai S, tidak sesuai TS, dan sangat tidak sesuai STS.
Skala disajikan dalam bentuk pernyataan mendukung favorable dan tidak mendukung Unfavorable. Nilai yang diberikan bergerak dari 1 sampai 4. Bobot
penilaian untuk pernyataan favorable mendukung, yaitu: SS = 4, S = 3, TS = 2, STS = 1 sedangkan untuk pernyataan unfavorable tidak mendukung adalah SS =
1, S = 2, TS = 3, STS = 4.
Universitas Sumatera Utara
39 Berikut ini merupakan blue print yang menyajikan distribusi aitem-aitem
skala minat baca: Tabel 1.
Distribusi Susunan Aitem-Aitem Skala Minat Baca Sebelum Uji Coba
Komponen Sikap Minat Baca
Komponen Minat Baca Total
Favourable Unfavourable
Pengalaman sebelumnya
9, 22, 15, 74, 30, 41, 51, 46
53, 33, 19, 26, 43, 59, 57, 54
16 21.33 Konsepsinya tentang
diri sendiri 60, 37, 28, 11,
5, 1, 3, 7 71, 67, 63, 69,
4, 48, 39, 75 16 21.33
Nilai-nilai 35, 27, 24, 40
64, 73, 68, 2, 6 9
12 Informasi yang
bermakna 10, 13, 17, 20,
25 29, 31, 34, 38,
42 10 13.33
Tingkat keterlibatan tekanan
44, 49, 50, 52, 58
55, 61, 65, 70, 72
10 13.33 Kekompleksitasan
informasi 66, 62, 56, 47,
45, 36, 32 23, 21, 18, 16,
14, 12, 8 14 18.67
Total 37 38
75 100
III. D. 2. Tes Kreativitas Verbal
Kreativitas Verbal diungkap melalui alat ukur yang digunakan untuk mengukur kreativitas verbal dalam penelitian ini adalah Tes Kreativitas dari
Munandar 1999. Aspek Kreativitas Verbal yang diadaptasi Munandar dari Torrance 1974 menggunakan Tes Kreativitas Verbal yang terdiri atas enam
subtes dengan masing-masing subtes berisi empat aitem. “Kreativitas” atau “berpikir kreatif” secara operasional dirumuskan sebagai suatu proses yang
tercermin dari kelancaran, kelenturan, elaborasi dan orisinalitas dalam berpikir.
Universitas Sumatera Utara
40 Berikut ini akan dipaparkan penjelasan mengenai tes kreativitas verbal
Munandar, 1999, yang meliputi: 1.
Permulaan Kata Word Beginning, mengungkap kelancaran kata Pada subtes ini subjek harus memikirkan sebanyak mungkin kata yang
mulai dengan susunan huruf tertentu sebagai rangsangan. Tes ini mengukur kelancaran dengan kata, yaitu kemampuan untuk menemukan kata yang
memenuhi persyaratan struktural tertentu. Contoh : Sa
2. Menyusun Kata Anagram, mengungkap kelancaran kata
Pada subtes ini subjek harus menyusun sebanyak mungkin kata dengan menggunakan huruf-huruf dari satu kata yang diberikan sebagai rangsangan
dalam kepustakaan tes ini juga anagram. Seperti tes permulaan kata, tes ini mengukur “kelancaran kata”, tetapi tes ini juga menuntut kemampuan dalam
reorganisasi persepsi. Contoh : Proklamasi
3. Membentuk Kalimat Tiga Kata Three Word Sentences, mengungkap
kelancaran kata Pada subtes ini, subjek harus menyusun kalimat yang terdiri dari tiga kata,
huruf pertama untuk setiap kata diberikan sebagai rangsangan, akan tetapi urutan dalam penggunaan ketiga huruf tersebut boleh berbeda-beda, menurut
kehendak subjek. Contoh : A-1-g
Universitas Sumatera Utara
41 4.
Sifat-Sifat yang Sama Thing Categories, mengungkap elaborasi Pada subtes ini, subjek harus menemukan sebanyak mungkin objek yang
semuanya memiliki dua sifat yang ditentukan. Tes ini merupakan ukuran dari “kelancaran dan memberikan gagasan”, yaitu kemampuan untuk mencetuskan
gagasan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam waktu yang terbatas. Contoh : Merah dan cair
5. Penggunaan Tidak Biasa Unusual Uses, mengungkapkan fleksibilitas dan
originalitas Pada subtes ini subjek harus memikirkan sebanyak mungkin penggunaan
yang tidak lazim tidak biasa dari benda sehari-hari. Tes ini merupakan ukuran dari “kelenturan dalam berpikir”, karena dalam tes ini subjek harus
dapat melepaskan diri dari kebiasaan melihat benda sebagai alat untuk melakukan hal tertentu saja. Kecuali mengukur kelenturan dalam berpikir, tes
ini juga mengukur orisinalitas dalam berpikir, orisinalitas ditentukan secara statistis, dengan melihat kelangkaan jawaban yang diberikan.
6. Apa Akibatnya Consequences, mengungkap kelancaran kata dan elaborasi
Pada subtes ini subjek harus memikirkan segala sesuatu yang mungkin terjadi dari suatu kejadian hipotesis yang telah ditentukan sebagai rangsangan.
Kejadian atau peristiwa itu sebetulnya tidak mungkin terjadi di Indonesia, akan tetapi dalam hal ini subjek harus mengumpamakan, andaikata hal itu
terjadi di sini, pengaruh apa saja yang akan ditimbulkannya. Tes ini merupakan ukuran kelancaran dalam memberi gagasan digabung dengan
‘elaborasi’ diartikan sebagai kemampuan untuk dapat mengembangkan suatu gagasan, merincinya, dengan mempertimbangkan macam-macam implikasi.
Universitas Sumatera Utara
42 Contoh : Apa akibatnya jika manusia dapat terbang seperti burung?
Tahun 1986 dilakukan penelitian standarisasi Tes Kreativitas Verbal oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, bagian Psikologi Pendidikan, yang
menghasilkan nilai baku untuk umur 10-18 tahun Munandar, 1999.
III. E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR III. E. 1. Validitas
Menurut Sukadji 2000, validitas merupakan derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas suatu tes tidak begitu
saja melekat pada tes itu sendiri, tetapi tergantung penggunaan dan subjeknya. Tes kreativitas verbal dan angket minat baca dalam penelitian ini akan diuji
validitasnya berdasarkan validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau melalui
professional judgement Azwar, 1996. Setelah dilakukan uji validitas maka selanjutnya dilakukan uji daya beda
aitem. Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu untuk membedakan antara individu ataupun kelompok individu yang memiliki
atau tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem yang fungsi ukurnya selaras atau
sesuai dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain, memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan
Azwar, 2000. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi Pearson Product Moment. Prosedur pengukuran konsistensi
aitem total ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal
Universitas Sumatera Utara
43 dengan indeks daya beda aitem Azwar, 2000. Uji daya beda aitem ini akan
dilakukan pada alat ukur dalam penelitian yaitu, skala minat baca. Prosedur pengujian ini menggunakan taraf signifikansi 5 p 0,05. Pengolahan data
dilakukan dengan bantuan SPSS versi 12.0 for Windows.
III. E. 2. Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur digunakan untuk menguji konsistensi hasil pengukuran terhadap subjek. Uji reliabilitas digunakan pada aitem-aitem yang
memiliki daya beda yang memadai. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal,
yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek penelitian. Teknik ini dipandang ekonomis,
praktis, dan berefisiensi tinggi Azwar, 2000. Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. Dimana nantinya, pengujian
reliabilitas ini akan menghasikan reliabilitas dari skala minat baca. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan SPSS versi 12.0 for Windows.
III. E. 3. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Uji coba skala minat baca dilakukan terhadap 100 orang mahasiswa Program Studi Psikologi USU yang berusia di atas 18 tahun. Berikut ini merupakan
distribusi skala minat baca setelah dilakukan uji coba.
Universitas Sumatera Utara
44 Tabel
2 Distribusi Aitem-Aitem Skala Minat Baca Setelah Uji Coba
No Komponen Sikap Minat Baca
Komponen Minat Baca Total
Favourable Unfavourable
1 Pengalaman sebelumnya
9, 15, 74, 30, 41, 51, 46
53, 33, 19, 26, 43, 59, 57, 54
15 2
Konsepsinya tentang diri sendiri
60, 37, 28, 11, 5, 3
71, 69, 4 9
3 Nilai-nilai 27, 40
64, 73, 68, 2, 6 7
4 Informasi yang bermakna
10, 20 29, 31, 38, 42
6 5 Tingkat
keterlibatan tekanan
49, 50, 52 61, 65, 70, 72
7 6 Kekompleksitasan
informasi 66, 62, 47, 36,
32 23, 21, 16, 14,
12, 8 11
Total 25 30
55
Dari tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa setelah uji coba, berdasarkan nilai r product moment dengan interval kepercayaan 95 dan standar untuk nilai r
adalah 0.275 didapat sejumlah aitem yang lolos seleksi yaitu 55 item. Peneliti menggunakan nilai r = 0.275 sebagai standar karena menurut Azwar 2000, nilai
r dapat diturunkan sedikit dari 0.3 apabila jumlah aitem yang lolos belum memenuhi jumlah yang diinginkan.
Aitem yang diujicobakan dalam skala ini sebanyak 75 aitem dan diperoleh 55 aitem yang lolos. Setelah dilakukan pengujian uji daya beda aitem, kemudian
dilakukan perhitungan reliabilitas. Hasil perhitungan skala minat baca diperoleh koefisien
α = 0.923 Keseluruhan dari 55 aitem tersebut digunakan untuk penelitian dan
diberikan penomoran baru, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
45 Tabel 3
Distribusi Aitem-Aitem Skala Minat Baca dengan Penomoran Baru Setelah Uji Coba
No Komponen Sikap Minat
Baca Komponen Minat Baca
Total Favourabel Unfavourabel
1 Pengalaman sebelumnya
7, 12, 55, 22, 30, 37, 33
39, 25, 14, 18, 32, 42, 41, 40
15 2
Konsepsinya tentang diri sendiri
43, 27, 20, 9, 4, 2
52, 50, 3 9
3 Nilai-nilai 19, 29
46, 54, 49, 1, 5 7
4 Informasi yang bermakna
8, 15 21, 23, 28, 31
6 5 Tingkat
keterlibatan tekanan
35, 36, 38 44, 47, 51, 53
7 6 Kekompleksitasan
informasi 48, 45, 34, 26,
24 17, 16, 13, 11,
10, 6 11
Total 25 30
55
III. F. PROSEDUR PENELITIAN III. F. 1. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan, yang dilakukan oleh peneliti adalah: 1.
Persiapan Alat Ukur Penelitian Sebelum alat ukur dibuat maka hal pertama yang dilakukan peneliti adalah
membuat dan menyusun alat ukur. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala minat baca. Setelah konsultasi dengan dosen pembimbing
terdapat perbaikan dan penambahan aitem-aitem berdasarkan aspek-aspek dari alat ukur. Aitem-aitem yang telah disusun akan diuji validitas isi dan validitas
tampangnya melalui analisa rasional oleh dosen pembimbing peneliti.
Universitas Sumatera Utara
46 Alat Tes Kreativitas Verbal sudah tersedia di Program Studi Psikologi
USU, peneliti hanya tinggal memperbanyak lembar tes sesuai dengan jumlah sampel.
2. Uji Coba Alat Ukur
Uji coba skala minat baca dilakukan di Program Studi Psikologi USU pada tanggal 27 -31 Agustus 2007. Uji coba dikenakan pada mahasiswa Program
Studi Psikologi USU berusia di atas 18 tahun. Jumlah responden dalam uji coba penelitian ini adalah 100 orang. Uji coba ini dilakukan untuk
memperoleh alat ukur yang memiliki validitas dan reabilitas yang memadai. 3.
Perizinan Penelitian dilakukan untuk melihat hubungan antara minat baca dengan
kreativitas verbal pada mahasiswa Program Studi Psikologi USU. Oleh karenanya terlebih dahulu dilakukan proses perizinan. Proses perizinan ini
dimulai dari peneliti mengajukan surat permohonan izin melakukan penelitian kepada Program Studi Psikologi USU. Surat permohonan ini diberikan
langsung oleh peneliti kepada Program Studi Psikologi USU.
III. F. 2. Tahap Pelaksanaan
Setelah uji coba alat ukur dilakukan dan diketahui validitas dan realibilitas maka peneliti melaksanakan penelitian di Program Studi Psikologi USU pada
tanggal 6 September 2007. Tes berlangsung mulai dari pukul 12.00-13.15 WIB. Dalam melakukan penelitian, peneliti bekerja sama dengan dua orang staf unit
pelayanan Program Studi Psikologi USU yang bertugas sebagai tester. Sampel dibagi menjadi dua ruangan terpisah, karena kapasitas ruangan yang tidak
Universitas Sumatera Utara
47 memadai untuk menampung keeluruhan sampel. Tes kreativitas verbal dilakukan
di ruang unit pelayanan dan ruang rapat Program Studi Psikologi USU. Ruang unit pelayanan berisi 38 sampel dan ruang rapat berisi 20 sampel dengan masing-
masing satu orang tester. Tes berjalan sesuai dengan kaidah tes dan tertib, tanpa ditemukannya kecurangan misalnya seorang sampel melihat lembar jawaban
sampel yang lainnya yang dilakukan di bawah pengawasan tester dan peneliti sendiri.
III. F. 3. Tahap Pengolahan Data
Peneliti melakukan perhitungan skor setelah seluruh skala dan alat tes terkumpul. Perhitungan skor skala minat baca dilakukan dengan cara membuat
kunci jawaban sesuai dengan pernyataan dan selanjutnya dilakukan penskoran sesuai dengan nomor urut pernyataan. Sedangkan untuk perhitungan skor
kreativitas verbal dilakukan dengan pengawasan pihak-pihak yang berwenang dalam penskoringan tes kreativitas verbal dan sesuai aturan skoring kreativitas
verbal. Untuk data tes kreativitas verbal sebelum skor dijumlahkan, maka terlebih dahulu dikonversikan ke dalam skor standar, dalam hal ini skor T. Skor standar
dijumlahkan sehingga merupakan total dari tes kreativitas verbal. Setelah diperolah hasil skor dan skala minat baca, maka untuk pengolahan data
selanjutnya menggunakan SPSS for Windows 12.0 version
Universitas Sumatera Utara
48
III. E. METODE ANALISA DATA
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisa dengan metode statistik. Pertimbangan penggunaan statsistik dalam penelitian ini adalah Hadi,
2000: 1.
Statistik bekerja dengan angka-angka 2.
Statistik bersifat objektif 3.
Statistik bersifat universal dalam arti dapat digunakan hampir pada semua bidang penelitian
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson Product-Moment. Alasan peneliti menggunakan analisa ini adalah metode ini
cocok digunakan untuk menghubungkan dua gejala interval. Data yang didapatkan dalam penelitian ini berupa data interval karena data tes Kreativitas
verbal berbentuk angka yang merupakan nilai dari hasil pengukuran non fisik Hadi, 2000.
Sebelum dilakukan analisis statistik, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi penelitian, yaitu :
1. Uji Normalitas Adapun maksud dari uji normalitas ini adalah untuk mengetahui apakah
distribusi data penelitian telah menyebar secara normal. Uji normalitas pada penelitian dianalisa dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test
2. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data
penelitian, yaitu variabel bebas minat baca dan variabel tergantung kreativitas verbal memiliki hubungan linear. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan
Universitas Sumatera Utara
49 Scatterplot. Alasan peneliti menggunakan metode ini karena efektif dalam hal
waktu dan tenaga.
Universitas Sumatera Utara
50
BAB IV ANALISA DAN INTERPRETASI DATA