Distribusi Penderita Perdarahan Antepartum Berdasarkan Mediko Obstetri

6.3. Distribusi Penderita Perdarahan Antepartum Berdasarkan Mediko Obstetri

6.3.1. Paritas

Proporsi penderita perdarahan antepartum berdasarkan paritas yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

nullipara primipara multipara

Gambar 6.7. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Antepartum Berdasarkan Paritas yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan gambar 6.7. dapat dilihat bahwa proporsi paritas penderita perdarahan antepartum tertinggi adalah nullipara 34,2% dan relatif sama dengan paritas primipara dan multipara masing-masing 32,9%. Pada penelitian ini tidak ditemukan paritas grandemultipara pada penderita perdarahan antepartum.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan MR Syaebani di RSUD dr. Soebandi Jember Periode 1 Januari-2004-31 Desember 2005 bahwa

proporsi paritas tertinggi penderita perdarahan antepartum adalah multipara 61,0%. 36

6.3.2. Usia Kehamilan

Proporsi penderita perdarahan antepartum berdasarkan usia kehamilan yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

> 28 minggu ≤ 28 minggu

Gambar 6.8. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Antepartum Berdasarkan Usia Kehamilan yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan gambar 6.8. dapat dilihat bahwa proporsi usia kehamilan penderita perdarahan antepartum tertinggi adalah >28 minggu 82,4%. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori menurut Winkjosastro (1999) menyatakan bahwa perdarahan antepartum adalah perdarahan jalan lahir setelah

kehamilan 28 minggu. 12 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan A.Gultom di

RSU Dr.Pirngadi Medan tahun 1999-2001 dengan desain penelitian case series yang menemukan kasus plasenta previa dengan proporsi usia kehamilan tertinggi penderita

perdarahan antepartum adalah 35 ≥28 minggu 94,0%.

6.3.3. Penyebab Perdarahan

Proporsi penderita perdarahan antepartum berdasarkan penyebab perdarahan yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

P.Previa S.Plasenta P.Lain

Gambar 6.9. Distribusi

Penderita Perdarahan Antepartum Berdasarkan Penyebab Perdarahan yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008

Proporsi

Berdasarkan gambar 6.9. dapat dilihat bahwa proporsi penyebab perdarahan penderita perdarahan antepartum tertinggi adalah plasenta previa 92,9% dan yang terendah adalah penyebab lain 1,2%. Penyebab lain perdarahan antepartum dalam penelitian ini adalah karena pecahnya sinus marginalis.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian FR Bangun di RSU Dr.Pirngadi Medan tahun 2001-2004 dengan desain penelitian case series bahwa proporsi penyebab perdarahan tertinggi penderita perdarahan antepartum adalah plasenta

previa 76,2%. 17 Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian ME Simbolon di RS Santa Elisabeth Medan tahun 1999-2003 dengan desain penelitian case series bahwa previa 76,2%. 17 Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian ME Simbolon di RS Santa Elisabeth Medan tahun 1999-2003 dengan desain penelitian case series bahwa

6.3.4. Riwayat Kehamilan/Persalinan Jelek

Proporsi penderita perdarahan antepartum berdasarkan riwayat kehamilan/persalinan jelek yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

tidak ada ada

Gambar 6.10. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Antepartum Berdasarkan Riwayat Kehamilan/Persalinan Jelek yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan gambar 6.10 dapat dilihat bahwa proposi riwayat kehamilan/persalinan jelek penderita perdarahan antepartum tertinggi adalah tidak ada riwayat kehamilan/persalinan jelek 74,1%. Hal ini berkaitan dengan paritas penderita perdarahan anterpartum dengan proporsi tertinggi adalah nullipara (34,2%).

6.3.5. Jenis Riwayat Kehamilan/Persalinan Jelek

Proporsi penderita perdarahan antepartum berdasarkan jenis riwayat kehamilan/persalinan jelek yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Seksio cesarea

Abortus

Ekstraksi vacum

Prematur

Jenis Riwayat Kehamilan/Persalinan Jelek

Gambar 6.11. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Antepartum Berdasarkan Jenis Riwayat Kehamilan/Persalinan Jelek yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008

Berdasarkan gambar 6.11. dapat dilihat bahwa proporsi jenis riwayat kehamilan/persalinan jelek penderita perdarahan antepartum tertinggi adalah seksio cesarea 50,0% dan terendah adalah prematur 4,5%.

Pada penelitian ini, dari kartu status yang tercatat penderita yang mempunyai riwayat abortus terjadi pada usia kehamilan 12 dan 20 minggu. Penderita yang mempunyai riwayat prematur merupakan jenis partus immaturus yang terjadi pada usia kehamilan antara 20-28 minggu.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan ME Simbolon di RS Santa Elisabeth Medan tahun 1999-2003 dengan desain penelitian case series bahwa proporsi jenis riwayat kehamilan/persalinan jelek tertinggi penderita

perdarahan antepartum adalah seksio cesarea 71,9%. 16