Program Pembangunan Daerah Tahun 2018-2023

6.3 Program Pembangunan Daerah Tahun 2018-2023

Strategi dan arah kebijakan pembangunan merupakan dasar bagi penentuan program pembangunan daerah. Program pembangunan daerah menjadi pelaksana dari arah kebijakan yang telah ditetapkan, sesuai dengan rencana waktu pelaksanaan.

Program pembangunan daerah merupakan program strategis daerah yang dilaksanakan oleh perangkat daerah sesuai kewenangannya, sebagai instrumen arah kebijakan untuk mencapai sasaran RPJMD. Dengan demikian, program pembangunan daerah memiliki posisi strategis dalam pencapaian target sasaran pembangunan, dalam mewujudkan visi dan misi.

Program pembangunan daerah disajikan selama 5 (lima) tahun mulai Tahun 2019 sampai dengan Tahun 2023, disajikan berdasarkan sasaran pembangunan jangka menengah. Dengan sifat program pembangunan daerah yang bersifat strategis, maka pelaksanaan dan penganggarannya diutamakan.

Penentuan program pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat juga merupakan bentuk pelaksanaan program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat Tahun 20218-2023. Berikut ini diuraikan program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat Tahun 20218-2023.

1. Akses Pendidikan Untuk Semua

Pemerataan pendidikan lebih diarahkan untuk mendorong daerah (kabupaten/kota) dengan tingkat partisipasi pendidikan menengah yang masih rendah, yang disinergikan dengan kebijakan pembangunan lainnya yaitu peningkatan mutu layanan pendidikan di sekolah memengah untuk mencapai standar nasional pendidikan. Lebih lanjut, pelayanan pendidikan di Jawa Barat diarahkan untuk mendorong dan melindungi partisipasi kelompok masyarakat miskin. Hal ini dilakukan untuk mendorong kelompok miskin memiliki kemampuan yang memungkinkan mereka berpenghasilan sehingga dapat hidup secara layak dan berkontribusi terhadap pembangunan bangsa secara baik.

Sekolah JUARA merupakan salah satu kebijakan yang dilakukan untuk meningkatkan akses sekaligus mutu pendidikan, antara lain meliputi:

a. Kelas Pintar; mengembangkan kelas-kelas yang dilengkapi dengan teknologi dan mengembangkan kelas jarak jauh agar bisa mengembangkan pendidikan untuk semua kalangan.

b. Sekolah dan Ruang Kelas baru.

c. Sekolah gratis bari yang membutuhkan.

2. Desentralisasi Layanan Kesehatan

Desentralisasi kesehatan merupakan bentuk pembagian urusan pemerintahan dibidang kesehatan dari pemerintah pusat ke daerah yang bertujuan untuk mengoptimalkan pembangunan bidang kesehatan dengan cara lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan sistem desentralistik diharapkan program pembangunan kesehatan lebih efektif dan efisien untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat. Hal ini memungkinkan karena sistem desentralistik akan memperpendek rantai birokrasi. Selain itu, sistem desentralistik juga memberikan kewenangan bagi Daerah untuk menentukan sendiri program serta pengalokasian dana pembangunan kesehatan di daerahnya. Keterlibatan masyarakat majadi kebutuhan sistem ini untuk dapat lebih mengeksplorasi kebutuhan dan potensi lokal.

Kebijakan bidang kesehatan pada awalnya bertumpu pada upaya pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan. Selanjutnya, arah kebijakan pun bergeser ke arah penyelenggaraan upaya kesehatan yang menyeluruh dengan penekanan pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Pergeseran juga terjadi pada titik berat arah kebijakan bidang kesehatan yang awalnya menitikberatkan pada kesehatan individual yang kemudian bergeser pada kesehatan masyarakat. Sementara itu, pemangku kepentingan yang terlibat pada bidang kesehatan turut diperluas dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dan peran swasta.

3. Pertumbuhan ekonomi umat berbasis inovasi

Rencana pembangunan pertumbuhan ekonomi umat berbasis inovasi difokuskan kepada: Rencana pembangunan pertumbuhan ekonomi umat berbasis inovasi difokuskan kepada:

b. Inkubator bisnis Pengaplikasian inkubator bisnis dilakukan sebagai bentuk pendukungan terhadap wirausaha baru melalui pembinaan dan pendampingan manajemen usaha, akses modal, serta pemasaran.

c. Creative/Start-up hub Pengembangan

diterjemahkan kedalam pengembangan sarana dan prasaran kota kreatif untuk menunjang pengembangan kualitas produk dan pengembangan promosi produk ekonomi kreatif.

creative/start-up hub

d. Gudang tani dan ikan Juara Pengembangan gudang tani dan ikan juara dilakukan melalui penciptaan klaster pertanian dan perikanan, yang dilengkapi dengan pembangunan gudang untuk menampung dan menurunkan resiko kerusakan hasil panen, serta mengatur tata niaga untuk mengendalikan harga komoditas pertanian dan perikanan.

e. Kredit 0% Pengembangan kredit 0% dilakukan melalui pengoptimalan fungsi tempat-tempat ibadah sebagai lembaga penyalur kredit bagi masyarakat. Pengembangan ini dilakukan melalui pemetaan lembaga-lembaga pengelola tempat ibadah potensial penyalur kredit berdasarkan hasil koordinasi dengan lembaga keagamaan terkait, pelatihan pihak kreditur kepada jemaah calon debitur yang direkomendasikan lembaga pengelola tempat ibadah, penyaluran kredit kepada jemaah debitur melalui lembaga pengelola tempat ibadah.

4. Pengembangan destinasi dan infrastruktur pariwisata

Rencana pembangunan terkait pengembangan destinasi dan infrastruktur pariwisata di Jawa Barat terbagi menjadi 3 (tiga) fokus utama, yaitu:

1) Membangun akses ke destinasi yang sudah ada, yang diterjemahkan ke dalam rencana: 1) Membangun akses ke destinasi yang sudah ada, yang diterjemahkan ke dalam rencana:

b) Pembiayaan, off taker, dan promosi usaha kreatif sebagai upaya peningkatan kualitas dan peningkatan akses pasar produk ekonomi kreatif;

c) Pengembangan fasilitasi meeting, incentives, conferences and exhibition (MICE) di 5 (lima) Pusat Destinasi Pariwisata Provinsi (DPP) yang berperan sebagai tourism hub dimana kelima Pusat DPP tersebut berfungsi sebagai pintu masuk utama, pusat informasi dan pemasaran, serta penyebaran pergerakan wisatawan;

d) Pengembangan ekonomi kreatif melalui penguatan lembaga, pengembangan roadmap, pengembangan sarana dan prasaran kota kreatif, pengembangan kualitas produk dan pengembangan promosi produk ekonomi kreatif; dan

e) Pengembangan destinasi wisata geopark di Jawa barat melalui peninigkatan akses infrastruktur, amenitas dan atraksi, serta pengajuan ke dalam jaringan geopark nasional dan internasional untuk meningkatkan promosi.

2) Membangun destinasi wisata baru, yang diterjemahkan kedalam rencana:

a) Pembangunan dan revitalisasi tujuan wisata yang meliputi pengembangan akses infrastruktur, amenitas dan atraksi di destinasi wisata; dan

b) Pengembangan desa wisata melalui revitalisasi seni budaya lokal, mengemas aktivitas penduduk lokal menjadi atraksi, pengembangan homestay dan sarana prasaran amenitas lainya, internalisasi nilai sapta pesona di masyarakat, pengembangan produk ekonomi kreatif setempat,

energi dan telekomunikasi.

3) Membuat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis pariwisata, yang diterjemahkan kedalam rencana:

a) Pengembangan sumber daya manusia (SDM) pariwisata melalui pembangunan atau revitalisasi sekolah vokasi pariwisata;

b) Penguatan promosi pariwisata Jawa Barat melalui penguatan analisa pasar, branding, penyelenggaraan event pariwisata secara regular, pemanfaatan teknologi digital sebagai media promosi; dan b) Penguatan promosi pariwisata Jawa Barat melalui penguatan analisa pasar, branding, penyelenggaraan event pariwisata secara regular, pemanfaatan teknologi digital sebagai media promosi; dan

5. Pesantren Juara

Rencana pembangunan terkait pesantren juara, meliputi:

a. Modernisasi dana umat

b. Tunjangan santri dan ulama

c. Modernisasi manajemen pesantren

d. Satu pesantren satu produk (OPOP) dan trenmaret Pengembangan OPOP dan trenmaret melalui pemetaan dan pengklasifikasian pesantren dengan instansi terkait, pendampingan pengembangan usaha pesantren dan kualitas produk, pengembangan akses pasar baik melalui pembangunan sarana prasarana, maupun pengembangan kemitraan dengan BUMDes.

6. Infrastruktur Konektivitas Wilayah

Dalam mensukseskan tujuan dari pembangunan daerah, dari sisi infrastruktur konektivitas dapat diprioritaskan beberapa kegiatan sebagaimana berikut:

a. Sektor Perhubungan:

1) Reaktivasi Jalur KA Bandung – Ciwidey sepanjang ±37,4 km

2) Reaktivasi Jalur KA Rancaekek – Tanjungsari sepanjang ±12 km

3) Reaktivasi Jalur KA Banjar – Pangandaran – Cijulang sepanjang ±82 km

4) Reaktivasi Jalur KA Cibatu – Garut – Cikajang sepanjang ±44,37 km

5) Perpanjangan runway Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka

6) Pembuatan road barrier

7) Pembangunan Bandara di Sukabumi dan Optimasi di Pangadaran

8) Pembangunan Terminal Tipe B

9) Pembangunan Inland waterways CBL, Terminal dan Pendukungnya

10) Pembangunan Jalan khusus Tambang

11) Pembangunan Pelabuhan Patimban dan Cirebon

12) Pembangunan Jalur KA baru yang mendukung pariwisata dan jalur KA ganda

13) Pembangunan sektor transportasi lainnya

b. Sektor Bina Marga:

1) Pembangunan Jalan Puncak II sepanjang ±67,65 km

2) Pembangunan dan peningkatan jalan horizontal poros tengah Purwakarta-Jonggol-Sukamakmur sepanjang ±89,64 km

3) Pembangunan jalan Lingkar Kab Cirebon sepanjang ±20 km

4) Pembangunan jalan Lingkar Sukabumi segmen 4 sepanjang ±5,5 km

5) Pembangunan dan peningkatan jalan Jalur Tengah Selatan Jawa Barat

6) Pembangunan dan peningkatan jalan Simpang Muara Cikadu- Simpang Pancuh Tilu-CikaduKebun Muncang-Bts Bandung/Cianjur sepanjang ±28,6 km

7) Pembangunan 16 ruas jalan tol di Jawa Barat

8) Peningkatan dan pelebaran jalan alternative Lingkar Gentong sepanjang ±10,4 km

9) Peningkatan Kondisi jalan nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan jalan desa

10) Peningkatan jalan lingkar Kuningan – Sampora – batas Cirebon

11) Pembangunan FO Simpang Padalarang Purwakarta

12) Pembangunan FO Nagreg

13) Pembangunan FO Jatibarang

14) Pembangunan FO Depok

15) Pembangunan FO Buah Batu-Kiaracondong

16) Pembangunan FO Moh. Toha

17) Pembangunan FO Kopo-Leuwi Panjang

18) Pembangunan FO Nurtanio

19) Pembangunan FO Cimareme-Batujajar

20) Pembangunan FO Simpang Tiga Padalarang-Purwakarta

21) Pembangunan infrastruktur jalan lainnya.

7. Gerakan Bangun Desa (Gerbang Desa)

Rencana pembangunan terkait gerakan bangun desa, meliputi:

a. Satu desa satu Bumdes (OVOP) Pengembangan OVOP melalui pemetaan dan pengklasifikasian komoditas unggulan desa dengan instansi terkait, pendampingan pengembangan usaha BUMDes dan kualitas produk, pengembangan akses pasar baik melalui pembangunan sarana prasarana, maupun pengembangan kemitraan dengan badan usaha lainnya.

b. Tunjangan desa

c. Irigasi pertanian desa Pengembangan irigasi pertanian desa melalui pembangunan jaringan irigasi usaha tani (Jitut) dan jaringan irigasi desa (Jides) yang sebelumnya dilakukan penetapan lokasi sumber air dan lahan yang akan dialiri.

d. Internet masuk desa Setiap desa pasti memiliki potensi, faktanya selama ini mampu membangun sebuah perikehidupan masyarakat. Bahkan ada banyak desa yang sebenarnya memiliki potensi yang hebat tetapi potensi itu belum mampu mendongkrak kesejahteraan karena warga belum mampu secara optimal mengekploitasi potensi yang mereka miliki.

Dukungan pemerintah terhadap pembangunan desa baik dari pusat melalui dana desa, provinsi maupun pemerintah kabupaten memberikan kestimewaan dan kepercayaan terhadap desa sebagai lembaga pemerintahan terendah untuk mampu membangun desanya.

Beberapa hal yang harus di dorong agar pebangunan desa di Jawa Barat berkembang dan maju menjadi Desa Mandiri, melalui:

a. Meningkatkan Peran BUMdes sebagai lokomotif yang menggerakan gerbong-gerbong potensi desa sehingga menjadi komoditas yang mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakat.

b. Meningkatkan kapasitas managemen, penciptaan iklim usaha local yang sehat, perluasan akses pasar dan penyediaan sarana yang memudahkan masyarakat menciptakan produk yang layak saing.

c. Penguasaan masyarakat terhadap akses informasi dan jaringan melalui internet.

d. Pemanfaatan Pondok Pesantren baik pontren tradisional maupun Pontren modern sebagai Lembaga usaha untuk menghasilkan minimal satu pontren satu produk yang dikelola oleh pondok pesantren.

Untuk mempercepat pembangunan masyarakat desa di Provinsi Jawa Barat, pemerintah provinsi mempunyai strategi dan arah kebijakan terhadap perkembangan pembangunan desa menuju Desa Mandiri GERAKAN BANGUN DESA (GERBANG DESA) yaitu:

a. OPOP (One Pontren One Product) Pondok Pesantren Tidak hanya sebagai tempat belajar agama, akan tetapi pondok pesantren sebagai mitra Pemerintah untuk mengembangkan usaha sesuai potensi yang ada dilingkungan pondok pesantren sehingga mampu menghasilkan produk yang menjadi ciri khas masing-masing pontren untuk dipasarkan dipasar local maupun regional.

b. One Village One Company melalui peningkatan Managemen BUMDesa Managemen BUMDesa yang selama ini cenderung dikelola oleh Pemerintah desa dengan SDM yang masih rendah perlu didorong oleh kualitas SDM handal melalui Pendampingan Para Sarjana Berkualitas yang terjun secara langsung didalam pengelolaan Managemen BUMdes. Sehingga BUMdes bukan hanya lembaga ekonomi desa yang selama bersifat Pasif, menjadi lokomotif yang menggerakan gerbong-gerbong potensi desa sehingga menjadi komoditas yang mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakat tanpa mengubah filosopi BUMDesa itu sendiri.

c. Desa Wisata Banyaknya potensi-potensi wisata di Jawa Barat yang belum tersentuh, perlu dilakukan gerakan untuk meningkatkan pengelolaan daerah wisata sebagai destinasi yang menjadi daya tarik wisatawan melalui pengembangan DESA WISATA.

Pelaksanaan program unggulan gubernur dan wakil gubernur terkait dengan perlu adanya kolaborasi dengan pemerintah kabupaten terutama dalam pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah kabupaten dalam mendukung Program GERAKAN BANGUN DESA (GERBANG DESA).

8. Subsidi Gratis Golongan Ekonomi Lemah (Golekmah)

Rencana pembangunan terkait subsidi gratis golongan ekonomi lemah, meliputi:

a. Rumah gratis

b. Transportasi gratis b. Transportasi gratis

d. Pendidikan gratis

e. Sembako gratis Rencana pelaksanaan sembako gratis dilakukan melalui penjaringan usulan subsidi sembako dari kabupaten/kota yang berisi data mengenai komoditas sembako dan rumah tangga miskin yang akan menerima subsidi, pendistribusian tanda bukti penerima subsidi, koordinasi dan pemberian pembiayaan subsidi kepada instansi terkait.

9. Inovasi Pelayanan Publik dan Penataan Daerah

Dalam rangka mewujudkan Birokrasi Juara selama kurun waktu lima tahun akan ditunjang dengan pemanfaatan teknologi informasi melalui pengembangan Smart Province/Jabar Digital Province meliputi: e- planning, e-budgeting, e-monev, e-remunerasi dan peningkatan keamanan cyber, pengembangan pusat pengendali aktivitas dan operasional di provinsi dan kabupaten/kota. Hal ini bertujuan untuk memantau dan mengendalikan rencana pembangunan di Provinsi Jawa Barat.

Percepatan pembangunan di Provinsi Jawa Barat harus berlandaskan keilmuan dan pengetahuan. Sehingga Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat berinisiatif melibatkan kalangan akademisi, profesional, dan pelaku ekonomi untuk berkolaborasi dan menciptakan inovasi dalam pembangunan.

Kebijakan pemekaran daerah atau pembentukan daerah otonom baru pada prinsipnya ditujukan untuk memperkuat kapasitas pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pelayanan publik dan memperkuat demokrasi di tingkat lokal. Namun demikian dalam praktiknya sebagian besar daerah baru yang terbentuk hingga saat ini belum mampu mewujudkan tujuan-tujuan dasar yang diharapkan. Lebih dari itu, kebijakan pemekaran daerah justru memunculkan beragam persoalan baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, mulai dari pecahnya konflik horizontal, meluasnya praktik korupsi, hingga bertambah beratnya beban keuangan negara. Kecenderungan semacam ini jika dibiarkan tidak kontra produktif terhadap gagasan pemekaran namun juga dapat menimbulkan potensi disintegrasi kehidupan berbangsa dan bernegara (Kementerian Dalam Negeri, 2010).

Provinsi Jawa Barat memiliki penduduk terbanyak di Indonesia dengan jumlah Penduduk + 46 juta yang tersebar di 27 kabupaten dan kota, dibandingkan dengan propinsi lain yang memiliki jumlah penduduk lebih kecil tapi memliki jumlah kabupaten kota lebih banyak, sehingga Propinsi Jawa Barat dihadapkan kepada berbagai permasalahan dalam:

a. Pemerataan Pembangunan

b. peningkatan pelayanan kepada masyarakat;

c. percepatan pertumbuhan kehidupan demokrasi;

d. percepatan pelaksanaan pembangunan perekonomian daerah; dan

e. percepatan pengelolaan potensi daerah. Usulan pemekaran calon daerah otonomi baru di beberapa daerah kabupaten di Jawa Barat menjadi kebutuhan yang strategis dalam rangka mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di Jawa Barat dan mengejar ketinggalan dari propinsi-provinsi lain. Sebagai gambaran Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah penduduk dibawah Jawa Barat memliki 35 kabupaten/kota dan Jawa Timur yang penduduknya sebanyak + 38.847.000 jiwa jauh dibawah Penduduk Jawa Barat memiliki 29 Kabupaten dan 9 kota. Berkaitan dengan hal tersebut salah satu Strategi dan arah kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rencana Pembangunan Jangka menengah adalah mendorong pemekaran beberapa kabupaten untuk diusulkan dimekarkan menjadi calon daerah otonom berdasarkan hasil kajian para ahli terutama daerah-daerah yang sudah memenuhi persyaratan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 129 Tahun 2000 tentang Persyaratan Pembentukan, dan Kriteria Pemekaran, Penghapusan, dan Penggabungan Daerah merupakan landasan teknis pengajuan pemekaran daerah.

Dengan mempertimbangkan pencapaian program unggulan gubernur dan wakil gubernur sebagai janji kepada masyarakat, maka ditetapkan program pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat 2018-2023 sebagaimana disajikan pada tabel di bawah. Dalam mencapai target sasaran sesuai strategi dan arah kebijakan, program pembangunan daerah dapat saja mendukung beberapa sasaran. Hal ini merupakan cerminan dari aspek kolaborasi sebagaimana termuat dalam visi Provinsi Jawa Barat 2018-2023. Hal ini juga menunjukkan adanya pertimbangan efisiensi penentuan program sesuai dengan prioritas pembangunan.

Tabel 6.4

Program Pembangunan Daerah yang Disertai Pagu Indikatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023

BAB VI –STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI-33

Tebel 6.5 Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu Indikatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

PENANGGUNG VISI: TERWUJUDNYA JAWA BARAT JUARA LAHIR BATIN DENGAN INOVASI DAN KOLABORASI Misi 1 : Membentuk Manusia Pancasila Yang Bertaqwa Melalui Peningkatan Peran Masjid dan Tempat Ibadah Sebagai Pusat Peradaban

1.1. Mewujudkan manusia yang

Bakesbangpol berketuhanan, berdemokrasi,

a. Indeks Kerukunan Umat

berkebangsaan dan berkeadilan sosial

1.1.1. Meningkatnya keimanan dan

Bakesbangpol kerukunan umat beragama dalam

a. Indeks Kerukunan Umat

kerangka demokrasi

Bakesbangpol Program:

b. Indeks Demokrasi

210 Program Koordinasi dan Fasilitasi

Sekretariat Daerah Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan

83.975.349.313

80

1 Persentase Hasil

Persen

Sekretariat Daerah

Koordinasi dan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan

95

2 Prosentase Fasilitasi

Persen

Sekretariat Daerah

Pengangkatan dan

(Biro Pemksm)

Pemberhentian antar waktu DPRD Prov, DPRD Kab/Kota

95

3 Prosentasi Fasilitasi

Persen

Sekretariat Daerah

pengangkatan Kepala

(Biro Pemksm)

Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota

4 Jumlah Keputusan

Dokumen

Sekretariat Daerah

Gubernur tentang

(Biro Pemksm)

Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum

15

5 Jumlah Dokumen

Dokumen

Sekretariat Daerah

fasilitasi administrasi

(Biro Pemksm)

kependudukan dan Pemerintahan Desa

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

4 Persentase penurunan

Persen

Badan Kesatuan

konflik sosial di Jawa

Bangsa dan Politik

Barat

69

5 Tingkat harmonisasi

Persen

Badan Kesatuan

kerukunan antar umat

Bangsa dan Politik

beragama

6 Tingkat Pemahaman

Badan Kesatuan

Ideologi dan Wawasan

Bangsa dan Politik

Kebangsaan

7 Tingkat kualitas

Badan Kesatuan

kewaspadaan daerah

Bangsa dan Politik

8 Tingkat ketahanan

Badan Kesatuan

lingkungan strategis

Bangsa dan Politik

daerah

9 Kualitas pembangunan

Badan Kesatuan

politik dalam negeri

Bangsa dan Politik

Misi 2 : Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia dan Produktif Melalui Peningkatan Pelayanan Publik yang Inovatif

Tujuan:

2.1. Meningkatkan Kebahagiaan dan

a. Indeks Pembangunan

Kesejahteraan Masyarakat

Manusia

b. Indeks Kebahagiaan

2.1.1. Meningkatnya Kualitas Kesehatan

a. Indeks Pembangunan

Masyarakat dan Jangkauan

Manusia

Pelayanan Kesehatan Program:

8 Program Promosi Kesehatan

17.393.960.903 Dinas Kesehatan

70

1 Persentase Rumah

Dinas Kesehatan

tangga yang berprilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

85

2 Persentase Desa Siaga

10 Program Kesehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan kesehatan kerja dan Olah raga

1 Persentase rumah tangga Persen

Dinas Kesehatan

yang memiliki akses terhadap air minum yang berkualitas

56

2 Persentase rumah tangga Persen

Dinas Kesehatan

yang menggunakan jamban sehat

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

2 Jumlah Kabupaten/Kota

Unit

Dinas Kesehatan

dengan puskesmas yang menyelenggarakan program pelayanan kesehatan tradisional

15 Program Mutu Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan

1 Persentasi Kabupaten/

Persen

Dinas Kesehatan

Kota dengan 100 % puskesmas melaksanakan proses akreditasi dan sudah mengusulkan untuk akreditasi oleh Komite Akreditasi FKTP

2 Persentasi Kabupaten/

Persen

Dinas Kesehatan

Kota dengan 100% RSUD Terakreditasi

3 Jumlah RS Provinsi

Unit

Dinas Kesehatan

Terakreditasi

4 Persentasi Kabupaten/

Persen

Dinas Kesehatan

Kota dengan 60 % Lab Klinik melaksanakan proses akreditasi dan sudah mengusulkan untuk akreditasi oleh Komite Akreditasi Lab Kes

5 Persentase kab/kota

Persen

Dinas Kesehatan

yang merencanakan kebutuhan tenaga di fasilitas pelayanan kesehatan

6 Persentase Puskesmas

Persen

Dinas Kesehatan

yang memiliki minimal 5 jenis tenaga kesehatan

7 Persentase Peningkatan

Persen

Dinas Kesehatan

kompetensi tenaga kesehatan melalui pelatihan

8 Peningkatan kapasitas

Persen

Dinas Kesehatan

UPTD Kesehatan sebagai

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

6 Persentase Kab/kota

Persen

Dinas Kesehatan

yang sudah eliminasi malaria

7 Proporsi kab/kota yang

Persen

Dinas Kesehatan

mencapai eliminasi filariasis

8 Proporsi cacat kusta TK II Persen

Dinas Kesehatan

9 Persentase kab/kota

Persen

Dinas Kesehatan

yang melakukan deteksi dini hepatitis B pada Ibu Hamil

10 Persentase kasus gigitan

Persen

Dinas Kesehatan

hewan penular rabies ditatalaksana sesuai standar

18 Program Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tidak Menular

1 Prevalensi Hipertensi

Persen

Dinas Kesehatan

2 Persentasi penduduk

Persen

Dinas Kesehatan

yang mengalami gangguan jiwa berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan Pelayanan Kesehatan

Persen

Dinas Kesehatan

KLB dan dampak bencana

1 Persentase pelayanan

Persen

Dinas Kesehatan

kesehatan pada kejadian bencana dan paska bencana

2 Persentase pelayanan

Persen

Dinas Kesehatan

kesehatan pada Kejadian Luar Biasa Penyakit

3 Persentase kab/kota

Persen

Dinas Kesehatan

yang memiliki SK TGC

19 Program Sumber Daya Kesehatan

454.521.770.399

Dinas Kesehatan

1 Persentase Puskesmas

Persen

100

Dinas Kesehatan

terisi dokter sesuai standar

2 Persentase RSUD terisi

Persen

64,52

Dinas Kesehatan

dokter spesialis Penunjang sesuai standar

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

2 Persentase pengelolaan

Persen

Dinas Kesehatan

data dan informasi kesehatan provinsi (Pemerintah dan Swasta)

3 Tersedianya draf regulasi Persen

Dinas Kesehatan

kebijakan kesehatan Provinsi Jawa Barat

4 Peningkatan pengelolaan

Persen

Dinas Kesehatan

data dan informasi kesehatan Provinsi Jawa Barat (Pemerintah &Swasta)

21 Program Kesehatan Akibat

Dinas Kesehatan Bencana dan/atau Akibat KLB Provinsi

1.889.530.047

1 Persentase penanganan

Persen

100

Dinas Kesehatan

kesehatan pada kejadian bencana dan paska bencana

2 Persentase penanganan

Persen

100

Dinas Kesehatan

kesehatan pada Kejadian Luar Biasa Penyakit

23 Mutu Pelayanan RS Provinsi

1 Persentasi RS milik

Persen

Dinas Kesehatan

Pemerintah Provinsi yg berkinerja sehat

Sasaran:

IKU Gubernur Penduduk

2.1.2. Meningkatnya Pengendalian Jumlah

Laju Pertumbuhan

Dinas Berencana

97 Program Pelayanan Keluarga

Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

1 Cakupan Perempuan dan Persen

Dinas

Anak Korban Kekerasan

Pemberdayaan

yang mendapatkan

Perempuan,

Penanganan Pengaduan

Perlindungan Anak,

oleh Petugas terlatih di

dan Keluarga

dalam Unit Pelayanan

2 Persentase Kab/Kota

Persen

Dinas

mendapat Penghargaan

Pemberdayaan

KLA Tingkat Nasional

Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana

80

3 Cakupan Perempuan dan Persen

Dinas

Anak Korban Kekerasan

Pemberdayaan

yang mendapatkan

Perempuan,

Layanan Bantuan

Perlindungan Anak,

Hukum

dan Keluarga Berencana

4 Cakupan perempuan dan Persen

Dinas

anak korban kekerasan,

Pemberdayaan

eksploitasi dan

Perempuan,

diskriminasi (KED) yang

Perlindungan Anak,

mendapat penanganan

Dan Keluarga

pengaduan oleh tenaga

Berencana

terlatih unit pelayanan terpadu

5 Cakupan pencegahan

Persen

Dinas

dan rehabilitasi terhadap

Pemberdayaan

perempuan dan anak

Perempuan,

korban kekerasan,

Perlindungan Anak,

eksploitasi dan

Dan Keluarga

diskriminasi (KED)

6 Cakupan kelompok

PEKKA yang mendapat

Pemberdayaan

binaan program PEKKA

Perempuan, Perlindungan Anak, Dan Keluarga Berencana

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

13 Cakupan penguatan dan

Dinas

pengembangan lembaga

Pemberdayaan

penyedia layanan

Perempuan,

peningkatan kualitas

Perlindungan Anak,

hidup anak tingkat

Dan Keluarga

IKU Gubernur Mutu Pendidikan

2.1.4. Meningkatnya Aksesibilitas dan

a. Indeks Pembangunan

1 Program Pendidikan Menengah

7.173.340.651.918 Dinas Pendidikan

85

1 APK SMA/SMK Sederajat Persen

Dinas Pendidikan

65

2 APM SMA/SMK Sederajat Persen

Dinas Pendidikan

10

3 SMA/SMK Sederajat

Persen

Dinas Pendidikan

Akreditasi A

70

4 SMA yang Memenuhi

Persen

Dinas Pendidikan

Standar Sarana dan Prasarana

70

5 SMK yang Memenuhi

Persen

Dinas Pendidikan

Standar Sarana dan Prasrana

6 Angka partisipasi sekolah Persen

Dinas Pendidikan

(APS)

7 Angka Lulus Sekolah

Persen

Dinas Pendidikan

(ALS)

65

8 Angka Partisipasi Murni

Dinas Pendidikan

(APM) SMA/MA/ sederajat

85

9 Angka Partisipasi Kasar

Dinas Pendidikan

(APK) SMA/MA/ sederajat

10 Persentase SMA/MA

Persen

Dinas Pendidikan

berakreditasi minimal B

11 Proporsi sarana prasaran Persen

Dinas Pendidikan

sekolah

3 Program Pembinaan dan

400.335.579.087 Dinas Pendidikan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1 Nilai Rerata Uji

Persen

75,51

Dinas Pendidikan

Kompetensi GTK SMA/MA/SMK/SLB

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

1 Jumlah pemuda

Orang

105

Dinas Pemuda dan

berprestasi Nasional.

Olahraga

(Pemuda pelopor, PPAN, Paskibraka, KPN)

2 Persentasi Pemuda yang

Persen

Dinas Pemuda dan

Berwirausaha atas

Olahraga

Pembinaan Kewirausahaan

3 Persentasi Pembinaan

Persen

100

Dinas Pemuda dan

Organisasi Kepemudaan

Olahraga

yang Terdata

4 Prestasi Marching Band Peringkat

Dinas Pemuda dan

di Tingkat Nasional

Olahraga

5 Jumlah Penerima

Kategori

Dinas Pemuda dan

Penghargaan

Olahraga

Kepemudaan dan Kepramukaan

10

6 Jumlah Event

Event

Dinas Pemuda dan

Kepemudaan Tingkat

Olahraga

Jawa Barat

25

7 Jumlah Sarana dan

Kab/Kota

Dinas Pemuda dan

Prasarana Kepemudaan

Olahraga

di Kabupaten/Kota yang Tersedia

120 Program Pembinaan,

66.245.704.066 Dinas Pemuda dan Pemasyarakatan dan

Olahraga Pengembangan Olah Raga

1 Jumlah Masyarakat yang Orang

Dinas Pemuda dan

Berpartisipasi dalam

Olahraga

Olahraga

2 Persentase Kecamatan

Dinas Pemuda dan

Penempatan Sarjana

Olahraga

Pendamping, Penggerak, Pembangunan Olahraga (SP3OR)

3 Persentasi Tenaga

Persen

Dinas Pemuda dan

Olahraga Tradisional,

Olahraga

Layanan Khusus dan Rekreasi yang dibina yang bersertifikat

4 Jumlah event olahraga

Event

Dinas Pemuda dan

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

60 Program Pelayanan Rehabilitasi

24.030.553.836 Dinas Sosial Sosial

1 Persentase PMKS yang

Persen

2,61

Dinas Sosial

pulih dan berkembang keberfungsian sosialnya

2 Persentase PMKS

Persen

Dinas Sosial

terlantar dan miskin yang terpenuhi kebutuhan dasarnya

3 Persentase warga

Persen

Dinas Sosial

masyarakat di daerah terpencil dan tertinggal yang meningkat kualitas hidupnya

31.309.560.637 Dinas Sosial Jaminan Sosial

61 Program Perlindungan dan

1 Persentase keluarga

Persen

Dinas Sosial

miskin dan rentan yang meningkat kemandiriannya dalam mengakses layanan kebutuhan dasar

2 Persentase korban

Persen

100

Dinas sosial

bencana dan kelompok rentan yang meningkat kemampuan bertahan hidupnya

3 Persentase keluarga

Dinas Sosial

miskin dan rentan yang meningkat kemandiriannya dalam mengakses layanan kebutuhan dasar

4 Persentase korban

Dinas Sosial

bencana yang terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat dan setelah tanggap darurat bencana

62 Program Pemberdayaan Sosial

6.138.867.159 Dinas Sosial

1 Persentase PSKS

Persen

8,85

Dinas Sosial

perorangan yang

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

9 Persentase peningkatan

Dinas Sosial

pihak yang berperan aktif dalam pelestarian nilai- nilai kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan dan restorasi sosial

Sasaran:

2.1.7 Menurunnya Tingkat Pengangguran Program:

95.104.214.735 Dinas Tenaga Kerja Produktivitas Tenaga Kerja

67 Program Peningkatan Kualitas dan

dan Transmigrasi

57

1 Persentase tenaga kerja

Dinas Tenaga Kerja

yang mendapatkan

dan Transmigrasi

pelatihan berbasis kompetensi

2 Jumlah Tenaga Kerja

Dinas Tenaga Kerja

yang Tersertifikasi

dan Transmigrasi

3 Jumlah tenaga kerja

Dinas Tenaga Kerja

yang mendapatkan

dan Transmigrasi

pelatihan kewirausahaan

82.621.580.066 Dinas Tenaga Kerja Kerja

69 Program Peningkatan Kesempatan 1 Besaran pencari kerja

yang terdaftar yang

dan Transmigrasi

ditempatkan

110 Program Pengembangan

Dinas Koperasi dan Kewirausahaan dan Keunggulan

Usaha Kecil Kompetitif Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

20

1 Pertumbuhan Koperasi

Persen

Dinas Koperasi dan

Berkualitas

Usaha Kecil

20

2 Pertumbuhan Akses

Persen

Dinas Koperasi dan

modal KUK

Usaha Kecil

3 Pertumbuhan Rasio

Persen

1,5

Dinas Koperasi dan

Wirausaha

Usaha Kecil

4 Jumlah Koperasi Aktif

Persen

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil

5 Pertumbuhan Wirausaha Persen

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil

6 Pertumbuhan UMK

Dinas Koperasi dan

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

3 Pengusulan HKi

Pengusul

Disparbud

an HKi/reko mendasi per tahun

25

4 Jumlah usulan Hki

Usulan

Disparbud

Budaya Jawa Barat

5 Jumlah Cagar Budaya

yang ditetapkan

Budaya

6 Jumlah Perlindungan

7 Jumlah perlindungan

Bahasa

Disparbud

bahasa daerah

daerah

128 Program Pengelolaan Kekayaan

27.282.402.409 Disparbud dan Keragaman Budaya

1 Pelestarian Seni Tradisi

Jumlah

Pembinaa n Seni Tradisi

2 Jumlah

Event/Per

Event/Festival/Pasanggir tahun i/Lomba/Sayembara Karyaseni

25

3 Jumlah perlindungan

jenis

Disparbud

seni budaya

25

4 Persentase gedung seni

persen

Disparbud

budaya yang difasilitasi

Misi 3: Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan Melalui Peningkatan Konektivitas Wilayah dan Penataan Daerah

Tujuan:

3.1. Mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan yang berkelanjutan

Sasaran:

3.1.1. Meningkatnya infrastruktur energi listrik yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan akses listrik terhadap rumah tangga hingga ke pelosok

Program:

165 Program Pengembangan Energi

188.268.692.950 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

2 Tingkat Upaya

Dinas Perhubungan

Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca bidang Transportasi

101 Pengembangan Fasilitas

483.410.537.262 Dinas Perhubungan Perlengkapan Jalan

Ketersediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan Pada Ruas Jalan Provinsi

102 Program Pengendalian dan

124.075.244.953 Dinas Perhubungan Pengamanan Perhubungan

1 Persentase Angkutan

Penumpang Umum (AKDP) yang Daftar Ulang Kartu Pengawasan

Sasaran:

3.1.3. Meningkatnya pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa

Program:

92 Program peningkatan dan

pembinaan peran serta Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan

Masyarakat dan Desa

50

51

1 Persentase kader terlatih

dalam kelembagaan desa

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

2 Jumlah dan jenis

buah

Dinas

Teknologi Tepat Guna

Pemberdayaan

(TTG) di Jawa Barat

Masyarakat dan Desa

70

3 Persentase pelibatan

masyarakat dalam

Pemberdayaan

perencanaan

Masyarakat dan

4 Persentase kerjasama

pengembangan kapasitas

Pemberdayaan

produksi desa, dan akses

Masyarakat dan

pemasaran potensi desa

5 Persentase kader terlatih

dalam kelembagaan desa

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

2 Tingkat Ketersediaan

Persen

Biro Pelayanan dan

data dan Informasi Biro

Pengembangan

Pelayanan dan

Sosial

Pengembangan Sosial

212 Program Koordinasi dan Fasilitasi

33.144.801.579 Biro Pelayanan dan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengembangan dan Pembangunan bidang

Sosial Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga

92

91

1 Prosentase Bahan

Biro Pelayanan dan

kebijakan lingkup

Pengembangan

Pendidikan, Kebudayaan,

Sosial

Pemuda dan Olahraga

213 Program Koordinasi dan Fasilitasi

25.426.163.942 Biro Pelayanan dan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengembangan dan Pembangunan bidang

Sosial Penanggulangan Masalah dan Pemberdayaan Sosial

91

92

1 Prosentase Bahan

Biro Pelayanan dan

kebijakan lingkup

Pengembangan

Penanggulangan Masalah

Sosial

dan Pemberdayaan Sosial

214 Program Koordinasi dan Fasilitasi

Biro Sarana Penyelenggaraan Pemerintahan

Perekonomian dan Pembangunan BUMD

Investasi dan Keuangan dan Non Keuangan

1 Persentase bahan

persen

Biro Sarana

laporan/rekomendasi/ba

Perekonomian

han rumusan kebijakan

Investasi dan BUMD

yang akan ditindaklanjuti menjadi kebijakan BUMD Keuangan dan Non Keuangan

215 Program Koordinasi dan Fasilitasi

Biro Sarana Penyelenggaraan Pemerintahan

Perekonomian dan Pembangunan KUK

Investasi dan BUMD

1 Persentase bahan

persen

Biro Sarana

laporan/rekomendasi/ba

Perekonomian

han rumusan kebijakan

Investasi dan

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

PENANGGUNG 219 Program Koordinasi dan Fasilitasi

7.936.630.000 Biro Produksi dan penyelenggaraan pemerintahan

Industri dan pembangunan lingkungan hidup, kehutanan dan perkebunan

1 Persentase rumusan

Biro Produksi dan

bahan kebijakan yang

Industri

dibuat menjadi dokumen kebijakan aspek lingkungan hidup, kehutanan dan perkebunan

220 Program Koordinasi dan Fasilitasi

16.178.515.000 Biro Produksi dan penyelenggaraan pemerintahan

Industri dan pembangunan industri, perdagangan dan pariwisata

1 Persentase rumusan

Biro Produksi dan

bahan kebijakan yang

Industri

dibuat menjadi dokumen kebijakan aspek Industri, Perdagangan dan Pariwisata

2 Persentase Ketersediaan

persen

Biro Produksi dan

data dan informasi pada

Industri

Biro Produksi dan Industri

221 Program Perencanaan,

Biro Dalbang Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah

1 Prosentase realisasi

Persen

Biro Dalbang

kesesuaian pelaksanaan kegiatan APBD Provinsi terhadap perencanaan kegiatan APBD Provinsi

222 Program Pengelolaan Data dan

Biro Dalbang Pelaporan Capaian Kinerja

1 Prosentase ketersediaan

Persen

Biro Dalbang

data dan informasi pembangunan daerah

223 Program Pelayanan Pengadaan

Biro Dalbang

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

3 Persentase Pemohon

Biro Humas dan

Informasi yang

Protokol

ditindaklanjuti

4 Persentase Acara

Biro Humas dan

Pimpinan yang

Protokol

Terdokumentasikan

5 Persentase Acara

Biro Humas dan

Pimpinan yang

Protokol

Terpublikasikan

6 Persentase Kesesuaian

Biro Humas dan

Perencanaan dengan

Protokol

Pelaksanaan

226 Penyelenggaraan Keprotokolan di

58.075.008.503 Biro Humas dan Pemerintah Daerah

1 Kualifikasi Layanan

Biro Humas dan

Keprotokolan Pemerintah

3.2. Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan

Sasaran:

3.2.1. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan pengendalian dampak perubahan iklim untuk kesejahteraan masyarakat

Program:

80 Program Pengendalian

522.632.533.317 Dinas Lingkungan Pencemaran dan Kerusakan

Lingkungan Hidup

1 Indeks Kualitas Air

Dinas Lingkungan Hidup

2 Indeks Kualitas Udara

Dinas Lingkungan Hidup

3 Tingkat Penurunan Emisi Persen

Dinas Lingkungan

Gas Rumah Kaca Bidang

Hidup

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

3 Persentase Penurunan

Dinas Kehutanan

Gangguan Keamanan Hutan (%)

4 Persentase Jumlah

Dinas Kehutanan

Kawasan Ekosistem Esensial yang ditetapkan

5 Persentase Tingkat Upaya Persen

Dinas Kehutanan

Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Kehutanan

30 Program Penataan Ruang

Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang

20

1 Persentase Ketersediaan

Persen

Dinas Bina Marga

Rencana Rinci

dan Penataan Ruang

2 Persentase Ketersediaan

Persen

35 498.930.000

Dinas Bina Marga

Perangkat Pengendalian

dan Penataan

Pemanfaatan Ruang

Ruang

3 Persentase Pelaksanaan

Dinas Bina Marga

Kegiatan Pengawasan

dan Penataan

Pemanfaatan Ruang

Dinas Bina Marga

Penyelenggaraan

dan Penataan

Penataan Ruang

Ruang

165 Program Pengembangan Energi

188.268.692.950 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

1 Konsumsi Listrik Per

Dinas Energi dan

Kapita

Sumber Daya Mineral

2 Jumlah Instalasi Tenaga

Dinas Energi dan

Listrik yang Laik Operasi

Sumber Daya Mineral

3 Tingkat Upaya

Dinas Energi dan

Penurunan Emisi Gas

Sumber Daya

Rumah Kaca Energi

Mineral

100 Program Peningkatan Pelayanan

248.150.489.906 Dinas Perhubungan Angkutan Umum

1 Jumlah Penumpang

Dinas Perhubungan

Angkutan Umum

2 Tingkat Upaya

Dinas Perhubungan

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

3.2.2. Meningkatkan ketersedian air untuk menunjang produktifitas ekonomi dan domestik

Program:

211.104.777.780 Dinas Sumber Daya Pengelolaan dan Konservasi Situ,

34 Program Pengembangan,

Sungai, Pantai, dan Sumber Daya Air lainnya

1 Persentase peningkatan

Dinas Sumber Daya

kapasitas sumber daya

2 Tingkat Pelayanan

Dinas Sumber Daya

Rekomendasi Perijinan

Air

Sumber Daya Air

35 Program Pengembangan dan

772.386.749.838 Dinas Sumber Daya Pengelolaan Jaringan Irigasi,

Tambak dan Jaringan Pengairan lainnya

52

1 Indeks kinerja sistem

Dinas Sumber Daya

irigasi

Air

2 Cakupan layanan D.I.

Ha 0 0 0 0 0 0

Tambak

41.062.559.800 Dinas Sumber Daya Kelembagaan, Data dan Sistem

37 Program Pengelolaan

Informasi Sumber Daya Air

60

1 Tingkat Implementasi

Dinas Sumber Daya

Penerapan Rekomendasi

Air

Kebijakan yang Dihasilkan Kelembagaan SDA

45

2 Tingkat Penyediaan

Dinas Sumber Daya

Sistem Informasi SDA

Air

yang dapat diakses Masyarakat

4.564.710.000.000 Dinas Permukiman Pengembangan Infrastruktur

41 Program Pembinaan dan

dan Perumahan Permukiman

1 Cakupan Pelayanan Air

Persen

Dinas Permukiman

Minum

dan Perumahan

69

76

2 Cakupan Pelayanan Air

Dinas Permukiman

Limbah Domestik

dan Perumahan

3 Cakupan Pelayanan

Persen

69,24

Dinas Permukiman

Persampahan Perkotan

dan Perumahan

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

1 Persentase keluarga

Persen

Dinas Sosial

miskin dan rentan yang meningkat kemandiriannya dalam mengakses layanan kebutuhan dasar

2 Persentase korban

Persen

100

Dinas sosial

bencana dan kelompok rentan yang meningkat kemampuan bertahan hidupnya

3 Persentase keluarga

Dinas Sosial

miskin dan rentan yang meningkat kemandiriannya dalam mengakses layanan kebutuhan dasar

4 Persentase korban

Dinas Sosial

bencana yang terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat dan setelah tanggap darurat bencana

21 Program Kesehatan Akibat

Dinas Kesehatan Bencana dan/atau Akibat KLB Provinsi

1.889.530.047

1 Persentase penanganan

Persen

100

Dinas Kesehatan

kesehatan pada kejadian bencana dan paska bencana

2 Persentase penanganan

Persen

100

Dinas Kesehatan

kesehatan pada Kejadian Luar Biasa Penyakit

4.564.710.000.000 Dinas Permukiman Pengembangan Infrastruktur

41 Program Pembinaan dan

dan Perumahan Permukiman

1 Cakupan Pelayanan Air

Persen

Dinas Permukiman

Minum

dan Perumahan

76

69

2 Cakupan Pelayanan Air

Dinas Permukiman

Limbah Domestik

dan Perumahan

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

b. Pangan Hewani

gr/kapita

Dinas Ketahanan

/tahun

Pangan dan Peternakan

c. Sayur dan Buah

graml/ka

Dinas Ketahanan

p/hari

Pangan dan Peternakan

50

d. Umbi-umbian

graml/ka

Dinas Ketahanan

p/hari

Pangan dan Peternakan

3 Ketersediaan

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan

a. Protein

gr/kap/h

Dinas Ketahanan

Pangan dan Peternakan

b. Energi

kkal/kap

Dinas Ketahanan

/hr

Pangan dan Peternakan

4 Komoditi pangan segar

Persen

Dinas Ketahanan

yang aman dikonsumsi

Pangan dan Peternakan

5 Daerah rawan pangan

Persen

Dinas Ketahanan

yang diintervensi

Pangan dan Peternakan

146 Program Peningkatan Produksi

Dinas Tanaman dan Nilai Tambah Tanaman

Pangan dan Pangan dan Hortikultura

Hortikultura

1 Persentase Peningkatan

Persen

2,5

Produksi Tanaman Pangan

2 Persentase Peningkatan

Persen

1,5

Produksi Tanaman Hortikultura

3 Persentase Peningkatan

Persen

2,5

Sumber Daya Manusia dan Kapasitas Kelembagaan Penyuluhan

4 Produktivitas Tanaman

kw/ha

Dinas Tanaman

Pangan

Pangan dan Hortikultura

5 Produktivitas Tanaman

kw/ha

Dinas Tanaman

Hortikultura

Pangan dan Hortikultura

6 Tingkat Upaya

Dinas Tanaman

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

PENANGGUNG 150 Program Peningkatan Produksi

Dinas Perkebunan Produktifitas dan Nilai Tambah Perkebunan

1 Persentase Peningkatan

Persen

2,6

Dinas Perkebunan

Produksi dan Produktivitas Rata rata komoditas perkebunan

2 Persentase Peningkatan

Persen

2,6

Dinas Perkebunan

Ketersediaan benih unggul komodtas perkebunan

3 Persentase Peningkatan

Persen

2,6

Dinas Perkebunan

benih tanaman perkebeunan tersertifikasi

4 Persentase Peningkatan

Persen

2,6

Dinas Perkebunan

kemantapan kelembagaan

5 Optimalisasi lahan

Ha 2484,234

Dinas Perkebunan

perkebunan

6 Penurunan Intensitas

Persen

Dinas Perkebunan

serangan OPT Perkebunan

10

7 Peningkatan penerapan

Persen

Dinas Perkebunan

jaminan mutu

8 Peningkatan

Persen

Dinas Perkebunan

pemanfaatan teknologi budidaya sesuai GAP

Dinas Perkebunan

kemandirian Benih tanaman perkebunan

10 Peningkatan Penggunaan Persen

Dinas Perkebunan

Benih Tanaman Perkebunan bersertifikat

11 Peningkatan kompetensi

Persen

Dinas Perkebunan

kelembagaan pelaku usaha perkebunan

12 Peningkatan

Persen

Dinas Perkebunan

Pemanfaatan sumberdaya alam

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

4 Produksi garam

Dinas Kelautan dan Perikanan

5 Plasma Nutfah Ikan di

Jenis

Dinas Kelautan dan

Jawa Barat

Perikanan

158 Program Pemanfaatan Sumber

Dinas Kehutanan Daya Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat

1 Persentase Peningkatan

Persen

Dinas Kehutanan

Produksi hasil hutan

2 Persentase Peningkatan

Persen

Dinas Kehutanan

jasa wisata alam

Dinas Kehutanan

Bertambahnya manejemen hutan rakyat

4 Jumlah kelas kelompok Kelompok

Dinas Kehutanan

tani hutan

5 Jasa lingkungan

Dinas Kehutanan

6 Jumlah Produksi hasil

Dinas Kehutanan

hutan kayu

7 Jumlah Produksi hasil

Dinas Kehutanan

hutan bukan kayu

8 Jumlah produksi olahan

Dinas Kehutanan

hasil hutan

160 Program Penyuluhan Kehutanan

82.801.276.190 Dinas Kehutanan

1 Peningkatan Kompetensi

Dinas Kehutanan

2 Peningkatan Kelas

Dinas Kehutanan

Kelompok (KTH)

Sasaran:

4.1.2. Tercapainya pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi inklusif

Program :

141 Program pengembangan destinasi

45.000.000.000 Dinas Pariwisata wisata

dan Kebudayaan

1 Jumlah event pariwisata Event per

Dinas Pariwisata

tahun

dan Kebudayaan

2 Persentase destinasi

Persen

Dinas Pariwisata

wisata yang difasilitasi

dan Kebudayaan

pengembangannya

142 Program Pengembangan

55.581.745.448 Dinas Pariwisata

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

4.1.3 Meningkatnya peran industri dan perdagangan dalam stabilitas perekonomian Jawa Barat

Program

169 Program Perlindungan Konsumen

dan Tertib Niaga Perindustrian dan Perdagangan

1 Indeks Keberdayaan

Poin

Dinas Perindustrian

Konsumen

dan Perdagangan

2 Jumlah pengujian mutu

Dinas Perindustrian

barang

pengujian

dan Perdagangan

3 Pengawasan Barang

SNI Wajib

Dinas Perindustrian

beredar dan jasa

dan Perdagangan

170 Program Pengembangan

Perdagangan Dalam Negeri Perindustrian dan Perdagangan

22

22

1 Kontribusi Perdagangan

Dinas Perindustrian

Terhadap PDRB

dan Perdagangan

2 IHK (Indeks Harga

Poin

150

Dinas Perindustrian

Konsumen)

dan Perdagangan

3 IHK (Indeks Harga

Dinas Perindustrian

Konsumen)

dan Perdagangan

171 Program Pengembangan Ekspor

Perindustrian dan Perdagangan

1 Volume Ekspor

Ribu Ton

7.500,00

2 Nilai Ekspor

Juta USD

30.000,00

3 Ekspor bersih non migas

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

175 Program Pembangunan Industri

Perindustrian dan Perdagangan

1 PDRB Sektor Industri

Rupiah

821,95

Dinas Perindustrian

Non Migas

Triliun

dan Perdagangan

2 Jumlah Unit Usaha

Unit

211.000

Dinas Perindustrian

Industri

dan Perdagangan

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

2 Prosentase Pnyelesaian

Persen

Dinas Penanaman

Izin yang tepat waktu

Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

3 Prosentase Penyelesaian

Persen

Dinas Penanaman

Permasalahan Perizinan

Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

211 Program Koordinasi dan Fasilitasi

55.353.679.165 Biro Pelayanan dan

Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengembangan

dan Pembangunan bidang

Sosial

Pelayanan Sosial

91

92

1 Prosentase Bahan

Biro Pelayanan dan

kebijakan lingkup

Pengembangan

Pelayanan Sosial

2 Tingkat Ketersediaan

Persen

Biro Pelayanan dan

data dan Informasi Biro

Pengembangan

Pelayanan dan

Sosial

Pengembangan Sosial

212 Program Koordinasi dan Fasilitasi

33.144.801.579 Biro Pelayanan dan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengembangan dan Pembangunan bidang

Sosial Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga

91

92

1 Prosentase Bahan

Biro Pelayanan dan

kebijakan lingkup

Pengembangan

Pendidikan, Kebudayaan,

Sosial

Pemuda dan Olahraga

213 Program Koordinasi dan Fasilitasi

25.426.163.942 Biro Pelayanan dan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengembangan dan Pembangunan bidang

Sosial Penanggulangan Masalah dan Pemberdayaan Sosial

91

92

1 Prosentase Bahan

Biro Pelayanan dan

kebijakan lingkup

Pengembangan

Penanggulangan Masalah

Sosial

dan Pemberdayaan Sosial

214 Program Koordinasi dan Fasilitasi

Biro Sarana

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

PENANGGUNG 217 Program Koordinasi dan Fasilitasi

Biro Sarana Penyelenggaraan Pemerintahan

Perekonomian dan Pembangunan Sarana

Investasi dan Perekonomian

1 Persentase bahan

persen

Biro Sarana

laporan/rekomendasi/ba

Perekonomian

han rumusan kebijakan

Investasi dan

yang akan ditindaklanjuti

BUMD

menjadi kebijakan Sarana Perekonomian.

218 Program Koordinasi dan Fasilitasi

7.936.630.000 Biro Produksi dan penyelenggaraan pemerintahan

Industri dan pembangunan pertanian

1 Persentase rumusan

Biro Produksi dan

bahan kebijakan yang

Industri

dibuat menjadi dokumen kebijakan aspek pertanian

219 Program Koordinasi dan Fasilitasi

7.936.630.000 Biro Produksi dan penyelenggaraan pemerintahan

Industri dan pembangunan lingkungan hidup, kehutanan dan perkebunan

1 Persentase rumusan

Biro Produksi dan

bahan kebijakan yang

Industri

dibuat menjadi dokumen kebijakan aspek lingkungan hidup, kehutanan dan perkebunan

220 Program Koordinasi dan Fasilitasi

16.178.515.000 Biro Produksi dan penyelenggaraan pemerintahan

Industri dan pembangunan industri, perdagangan dan pariwisata

1 Persentase rumusan

Biro Produksi dan

bahan kebijakan yang

Industri

dibuat menjadi dokumen kebijakan aspek Industri, Perdagangan dan Pariwisata

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

2 Tingkat Kematangan Tata

5.000.000.000 Dinas Komunikasi

Kelola Teknologi

Dan Informatika

Informasi dan Komunikasi (TIK) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat

3 Tingkat Kematangan

4 92.821.000.000 Dinas Komunikasi

Infrastruktur Teknologi

Dan Informatika

Informasi dan Komunikasi (TIK) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat

4 Jumlah Aplikasi Layanan Aplikasi

11 23.300.000.000 Dinas Komunikasi

SPBE

Dan Informatika

5 Jumlah Layanan

44 34.330.000.000 Dinas Komunikasi

Keterbukaan Informasi

Dan Informatika

dan Komunikasi Publik

6 Jumlah diseminasi

83 10.890.000.000 Dinas Komunikasi

informasi melalui

Dan Informatika

kemitraan komunikasi

7 Jumlah Media

16 2.755.000.000 Dinas Komunikasi

Komunikasi yang

Dan Informatika

5.855.000.000 Dinas Komunikasi

penyelenggaraan

Dan Informatika

persidangan Komisi Informasi melalui mediasi dan ajudikasi non litigasi

193 Program Pembinaan dan

Pengembangan Aparatur Kepegawaian Daerah

80

1 Persentase pegawai yang

Badan Kepegawaian

mencapai SKP diatas

Daerah

76%;

2 Persentase pelanggaran

Badan Kepegawaian

disiplin

Daerah

3 Jumlah PNS yang

Badan Kepegawaian

melanjutkan pendidikan

Daerah

formal

4 Tingkat Kesejahteraan

Badan Kepegawaian

Pegawai Pemerintah

Daerah

Provinsi Jawa Barat

189 Program Pengembangan

13.264.581.092

13.857.145.835

14.115.442.636

14.154.575.116

14.178.626.664

69.570.371.343 Badan

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

1 Prosentasi verifikasi

Biro Pemksm

dokumen persyaratan dan kelayakan pemekaran daerah

204 Program Penyelenggaraan Urusan Pemerintahanan Daerah

1 Presentase tingkat

Biro Pemksm

kesesuaian kegiatan dengan kewenangan pemerintah daerah

2 Peosentase Ketersediaan

Persen

90 3.516.000.000 90 3.867.600.000 90 4.254.360.000 90 4.679.796.000 90 5.147.775.600 90 21.465.531.600

Biro Pemksm

data dan informasi Biro Pemerintahan dan Kerja Sama

205 Program Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan Umum

1 Prosentase verifikasi

Persen

90 3.708.100.000 90 4.078.910.000 90 4.486.801.000 90 4.935.481.100 90 5.429.029.210 90 22.638.321.310

Biro Pemksm

administrasi Pemerintahan Umum

211 Program Koordinasi dan Fasilitasi

55.353.679.165 Biro Pelayanan dan

Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengembangan

dan Pembangunan bidang

Sosial

Pelayanan Sosial

91

92

1 Prosentase Bahan

Biro Pelayanan dan

kebijakan lingkup

Pengembangan

Pelayanan Sosial

2 Tingkat Ketersediaan

Persen

Biro Pelayanan dan

data dan Informasi Biro

Pengembangan

Pelayanan dan

Sosial

Pengembangan Sosial

212 Program Koordinasi dan Fasilitasi

33.144.801.579 Biro Pelayanan dan Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengembangan dan Pembangunan bidang

Sosial Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga

91

92

1 Prosentase Bahan

Biro Pelayanan dan

kebijakan lingkup

Pengembangan

Pendidikan, Kebudayaan,

Sosial

Pemuda dan Olahraga

213 Program Koordinasi dan Fasilitasi

25.426.163.942 Biro Pelayanan dan

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

1 Persentase bahan

persen

Biro Sarana

laporan/rekomendasi/ba

Perekonomian

han rumusan kebijakan

Investasi dan BUMD

yang akan ditindaklanjuti menjadi kebijakan Investasi Daerah

2 Persentase ketersediaan

persen

Biro Sarana

data informasi lingkup

Perekonomian

Biro SPI dan BUMD

Investasi dan BUMD

217 Program Koordinasi dan Fasilitasi

Biro Sarana Penyelenggaraan Pemerintahan

Perekonomian dan Pembangunan Sarana

Investasi dan Perekonomian

1 Persentase bahan

persen

Biro Sarana

laporan/rekomendasi/ba

Perekonomian

han rumusan kebijakan

Investasi dan

yang akan ditindaklanjuti

BUMD

menjadi kebijakan Sarana Perekonomian.

218 Program Koordinasi dan Fasilitasi

7.936.630.000 Biro Produksi dan penyelenggaraan pemerintahan

Industri dan pembangunan pertanian

1 Persentase rumusan

Biro Produksi dan

bahan kebijakan yang

Industri

dibuat menjadi dokumen kebijakan aspek pertanian

219 Program Koordinasi dan Fasilitasi

7.936.630.000 Biro Produksi dan penyelenggaraan pemerintahan

Industri dan pembangunan lingkungan hidup, kehutanan dan perkebunan

1 Persentase rumusan

Biro Produksi dan

bahan kebijakan yang

Industri

dibuat menjadi dokumen kebijakan aspek lingkungan hidup, kehutanan dan perkebunan

220 Program Koordinasi dan Fasilitasi

16.178.515.000 Biro Produksi dan

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

8 Persentase penanganan

Persen

Inspektorat Daerah

kasus pengaduan

Provinsi

masyarakat

9 Persentase Perangkat

Inspektorat Daerah

Daerah yang

Provinsi

dicanangkan menjadi Zona Integritas (ZI)

10 Nilai evaluasi PD Zona

Inspektorat Daerah

Integrasi yang akan

Provinsi

ditetapkan menjadi WBK [WBBM]

11 Infrastruktur kebijakan

Inspektorat Daerah

peningkatan kapabilitas

Provinsi

APIP

12 Pemenuhan Sistem

Inspektorat Daerah

informasi pengawasan

Provinsi

dan pelaporan

13 Jumlah Auditor dan

Inspektorat Daerah

P2UPD bersertifikasi

Provinsi

14 Reviu atas Laporan

Inspektorat Daerah

Keuangan Pemerintah

Provinsi

Daerah (LKPD) Provinsi Jawa Barat

15 Perangkat Daerah yang

Inspektorat Daerah

difasilitasi dalam

Provinsi

penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK-RI

16 Persentase Perangkat

Inspektorat Daerah

Daerah yang nilai SAKIP-

Provinsi

nya adalah ≥ A

17 Jumlah Pemerintah

Inspektorat Daerah

Daerah Kabupaten/Kota

Provinsi

yang nilai SAKIP-nya adalah ≥ B

18 Persentase Pemerintah

Inspektorat Daerah

Daerah Kabupaten/Kota

Provinsi

yang nilai EPPD masuk kategori Sangat Tinggi (ST)

19 Persentase pembinaan

Inspektorat Daerah

dan pengawasan pada

Provinsi

Perangkat Daerah

20 Pelayanan desk

Inspektorat Daerah

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

2 Tingkat Kesesuaian

Badan Perencanaan

Perencanaan Provinsi,

Pembangunan

Pusat dan

Daerah

Kabupaten/Kota

3 Tingkat Kesesuaian

Badan Perencanaan

Perencanaan

Pembangunan

Pembangunan Daerah

Daerah

4 Tingkat Ketersediaan

Badan Perencanaan

Data dan Informsi

Pembangunan Daerah

181 Program Pengelolaan Keuangan

62.878.555.292 Badan Pengelolaan dan Kekayaan Daerah

Keuangan dan Aset Daerah

1 Jumlah penetapan

Buah

Badan Pengelolaan

petunjuk pelaksanaan di

Keuangan dan Aset

bidang pengelolaan

Daerah

keuangan daerah

2 Tingkat Akuntabilitas

Persen

100

Badan Pengelolaan

Penggunaan Anggaran

Keuangan dan Aset Daerah

40

3 Persentase aset yang

Persen

Badan Pengelolaan

diamankan secara fisik

Keuangan dan Aset

dan legal

Daerah

85

4 Tingkat pemanfaatan dan Persen

Badan Pengelolaan

pendayagunaan asset

Keuangan dan Aset

daerah.

Daerah

5 Penyelesaian Perda dan

Badan Pengelolaan

Pergub APBD/APBD

Keuangan Dan Aset

Perubahan Tepat Waktu

Daerah

6 Penyelesaian Evaluasi

Badan Pengelolaan

Raperda APBD Kab/Kota

Keuangan Dan Aset

Tepat Waktu

Daerah

7 Penyelesaian Evaluasi

Badan Pengelolaan

Raperda

Keuangan Dan Aset

Pertanggungjawaban

Daerah

APBD Kab/Kota Tepat Waktu

PERANGKAT MISI/TUJUAN/SASARAN/PROGRAM

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

INDIKATOR KINERJA

KONDISI AKHIR

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

TUJUAN/SASARAN

1 Pendapatan Asli Daerah

Persen

56,52

Badan Pendapatan

(PAD)

Daerah

2 Dana Perimbangan

Persen

43,16

Badan Pendapatan Daerah

3 Pendapatan lain2-lain

Persen

0,31

Badan Pendapatan

yang sah

Daerah

4 Indeks Kepuasan

Skor

82,3

Badan Pendapatan

Masyarakat (Pelayanan

Daerah

Pendapatan Daerah)

5 Rasio Efektivitas

Badan Pendapatan

Pendapatan Asli Daerah

Daerah

6 Rasio Efektivitas Dana

Badan Pendapatan

Perimbangan

Daerah

7 Rasio Efektivitas Lain-

Badan Pendapatan

lain Pendapatan Daerah

Daerah

yang Sah

8 Persentase Pajak Daerah

Badan Pendapatan

terhadap Pendapatan Asli

Daerah

Daerah

9 Persentase Retribusi

Badan Pendapatan

Daerah terhadap

Daerah

Pendapatan Asli Daerah

10 Persentase Hasil

Badan Pendapatan

Pengelolaan Kekayaan

Daerah

Daerah yang Dipisahkan

11 Persentase Lain-lain

Badan Pendapatan

Pendapatan Asli Daerah

Daerah

yang Sah terhadap Pendapatan Asli Daerah

Sasaran:

5.1.2 Terwujudnya kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam pembangunan

Program:

207 Program Kerja Sama

75.746.432.305 Sekretariat Daerah

Dokumen yang terkait

RANCANGAN PROGRAM KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PADA PRODUK WAHID SECANG USAHA KECIL MENENGAH SAKINAH MENGGUNAKAN PENDEKATAN BENCHMARKING INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION PROGRAM FORMULATION FOR WAHID SECANG PRODUCT OF SAKINAH SMALL MEDIUM ENTERPRISE USI

0 1 7

RANCANGAN USULAN PERBAIKAN UNTUK MINIMASI WASTE MOTION PADA PROSES PRODUKSI GITAR AKUSTIK JENIS BOLT-ON DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT GENTA TRIKARYA IMPROVEMENT PLAN TO MINIMIZE MOTION WASTE ON PRODUCTION PROCESS OF BOLT-ON TYPE GUITARS USING

0 1 8

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI ADVERTISMENT INFORMATION SYSTEM (AVIS) BERBASIS WEB STUDI KASUS KABUPATEN BANDUNG BARAT DESIGN AND IMPLEMENTATION OF APPLICATION ADVERTISMENT INFORMATION SYSTEM (AVIS) WEB BASED CASE STUDY WEST BANDUNG REGENCY

0 0 8

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI AVIS BERBASIS ANDROID STUDI KASUS KABUPATEN BANDUNG BARAT DESIGN AND IMPLEMENTATION OF APPLICATION AVIS ANDROID BASED CASE STUDY OF WEST BANDUNG REGENCY

0 0 6

USULAN RANCANGAN PERBAIKAN PROSES PRODUKSI DOOR FS ROOT A320 UNTUK MEMINIMASI WASTE WAITING PADA WORKSTATION CMM INSPECTION DI PT.DIRGANTARA INDONESIA DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING PRODUCTION PROCESS IMPROVEMENT OF DOOR FS ROOT A320 TO MINIMIZE WAS

1 3 8

PEMAKAIAN KATA REFORMASI DALAM MEDIA MASSA JAWA POS

0 0 11

GBPP ARS 312 RPS Pranata Pembangunan 2017 2018

0 0 8

PAPARAN APN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2017 Revisi 8 Maret 2017 Final

0 0 70

Arah Kebijakan Nasional dan Prioritas JABAR Rancangan Awal RKP 2018 V01

0 1 101

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)

0 1 30