Pemeriksaan Konsentrasi Klorin Dampak Klorinasi Air

Pendosisan gas klor: 1. Debit air Instalasi = 1500 ldet 2. Misalnya daya pengikat klor untuk air baku = 1,8 mgl 3. Sisa klor yang diinginkan 0,7 mgl 4. Dosis Rs = 1,8 mgl + 0,7 mgl = 2,5 mgl 5. Klor aktif gas klor = 99,9 = 100 Jumlah gas klor yang dibutuhkan: = 1500 ldet x 2,5 mgl = 3,75 gdet = 13,5 kgjam

2.5.7 Pemeriksaan Konsentrasi Klorin

Titik batas break point konsentrasi klorin bebas dalam air kurang lebih 0,2 mgl. Konsentrasi klorin bebas tersebut diukur melalui pemeriksaan Orthotolidine Arsenite OTA test. Berikut beberapa pemeriksaan yang berkaitan dengan pemastian ada tidaknya klorin dalam air menurut Chandra 2006: 1. Orthotolidine Arsenite Test Orthotolidine Arsenite Test pertama kali dilakukan pada tahun 1918 untuk mengetahui adanya klorin bebas di dalam air. Reagennya berupa bahan Analytical Grade Ortholidine yang dilarutkan dalam 10 asam hipoklorit. Cara pemeriksaannya adalah bahwa sebanyak 0,1 ml larutan OT dimasukkan ke dalam 1 ml sampel air dan diperhatikan reaksi yang terjadi. Jika mengandung klorin, sampel air itu akan berubah warna menjadi kuning. Perubahan warna itu kemudaian dibandingkan dengan warna standar yang tersedia. Kelemahan uji ini adalah bahwa warna kuning dapat dihasilkan Universitas Sumatera Utara baik oleh sisa klorin bebas maupun oleh klorin yang terikat combined chlorine sehingga pemeriksaan lebih lanjut perlu dilakukan. 2. Orthotolidine Arsenite Test OTA Tes Pemeriksaan merupakan modifikasi dari OT Test di atas. Uji ini dapat memisahkan dan bereaksi dengan klorin bebas. Hal yang paling penting adalah bahwa uji ini dapat menentukan konsentrasi atau kadar klorin yang bebas di dalam air.

2.5.8 Dampak Klorinasi Air

Proses klorinasi yang dilakukan pada air yang mengandung bahan-bahan organik dengan konsentrasi tinggi akan membentuk senyawa halogen organik yang mudah menguap volatile halogenated organics, biasa disingkat dengan VHO. Senyawa VHO tersebut sebagian besar ditemukan dalam bentuk trihalomethane THM. Trihalomethane THM dapat ditemukan pada jenis air yang berikut: 1. Air minum Pada hasil pemeriksaan terhadap air minum yang menjalani proses klorinasi, baik dengan gas klorin, natrium hipoklorit NaClO, maupun dengan klor dioksida ClO2, ditemukan adanya senyawa THM. Padahal, sebelum menjalani proses klorinasi, kandungan bahan organik air tersebut telah dihilangkan dan hasil analisis sebelumnya menunjukkan ketiadaan THM. Kadar THM maksimum yang terdeteksi adalah 41,8 µgl Chandra, 2006. Universitas Sumatera Utara 2. Air kolam renang Pada pemeriksaan terhadap air kolam renang yang telah menjalani disinfeksi, juga didapat senyawa THM dengan kadar yang lebih tinggi daripada kadar THM dalam air minum. Kondisi tersebut akibat lebih besarnya kandungan bahan organik dalam air kolam renang, selain bahan organik juga berasal dari keringat dan urin orang yang berenang. Kadar THM maksimum dalam udara di atas permukaan kolam renang mencapai 787 µgm 3 Chandra, 2006. 3. Air permukaan dan air tanah Air tanah di beberapa wilayah mengandung bahan organik dalam konsentrasi yang tinggi yang dapat membahayakan kesehatan. Dalam tubuh manusia lebih dari 50,6 THM akan diubah menjadi CO 2 , tetapi kondisi ini bergantung pada kepekaan individu. Dampak yang paling cepat pada kesehatan adalah hilangnya kesadaran, yang dapat diikuti dengan keadaan koma dan kematian. Kadar total THM 30 µgl dalam air minum telah direkomendasikan dengan konsumsi rata-rata 2 literhari Chandra, 2006. Seperti dikatakan di atas, proses klorinasi pada air yang mengandung bahan organik dapat mengakibatkan terbentuknya trihalomethane THM yang berbahaya bagi kesehatan. Untuk menurunkan konsentrasi THM dalam air yang akan menjalani klorinasi harus dihilangkan dahulu penyebabnya, yaitu zat-zat organik Chandra, 2006. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERCOBAAN

3.1 Alat

1 Kuvet 2 Comparator dan disk

3.2 Bahan

1 Sampel air 2 Indikator TMB Tetra Metyl Benzidine

3.3 Prosedur Percobaan

1 Diisi kuvet dengan air sampel ±10 ml 2 Ditambahkan 3-5 tetes indikator Tetra Metyl Benzidine 3 Ditempatkan kuvet sampel di sebelah kanan tempat kuvet comparator 4 Ditempatkan kuvet blanko di sebelah kiri tempat kuvet comparator 5 Dibandingkan warna sampel dengan standar pada comparator - Jika warna sampel sama atau mendekati, maka nilai sisa klor baca pada disk comparator - Jika warna sampel tidak sama dengan warna pada disk comparator, maka dilihat nilai tengah median 6 Ditampung sampel yang telah tercemar bahan kimia dalam wadah yang aman Universitas Sumatera Utara