3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten Sorong, lokasi yang ditunjuk secara porpusive sampling yaitu penentuan sample yang
didasarkan pada ciri-ciri tertentu dari wilayah yang bersangkutan. Lokasi yang ditunjuk secara purposive tersebut merupakan tempat
yang sering terjadi sengketa pertanahan yaitu sengketa tanah ulayat, dengan demikian diharapkan akan mudah untuk mengetahui dan mudah
memahami berbagai klasifikasi maupun kearifan masyarakat setempat sebagai pihak-pihak yang bersengketa dalam menyelesaikan sengketa
yang terjadi.
4. Populasi dan Sampel a.
Populasi
Populasi atau universe adalah seluruh objek atau seluruh individu atau gejala atau keseluruhan kejadian atau seluruh yang akan
diteliti. Populasi biasanya sangat besar dan sangat luas, maka kerapkali tidak mungkin untuk meneliti seluruh populasi itu.
41
Populasi dalam penelitian ini adalah para pihak anggota masyarakat di Kabupaten Sorong yang pernah mengalami sengketa
dibidang pertanahan dan pihak-pihak yang terlibat langsung dalam penyelesaiannya sengketa pertanahan.
b. Sampel
41
Ronny H. Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1990 hal. 44
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Berikut macam-macam teknik
pemilihan sampel yaitu : a.
Teknik random sampling, yaitu cara pengambilan sampel secara random tanpa pilih bulu, sehingga setiap anggota dari seluruh
populasi mempunyai kemungkinan dan kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota.
b. Teknik non random sampling, yaitu cara pengambilan sampel di
mana semua populasinya tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel, jika hanya populasi tertentu yang
dijadikan sampel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik non random sampling, dengan cara purposive sampling karena sampel dalam penelitian ini mempunyai karakteristik
yang sama yaitu anggota masyarakat yang pernah mengalami sengketa tanah ulayat. Cara non random sampling ini dilakukan
dengan cara semua populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk pengambilan sampel dengan teknik pengambilan subyek pada
tujuan tertentu.
42
Hal ini dilakukan karena alasan-alasan tertentu yaitu disebabkan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya sehingga
tidak dapat mengambil sampel yang besar jumlahnya dan letaknya
42
Ronny H. Soemitro, Ibid, hal 47
yang jauh. Sampel dalam penelitian ini adalah warga masyarakat Malamoi yang ada di Kabupaten Sorong.
Untuk melengkapi data, Peneliti akan melakukan wawancara dengan nara sumber yang terkait yaitu :
1. Ketua lembaga masyarakat adat
2. Pejabat Camat Kabupaten Sorong
3. Kepala Bagian Kasus dan Penyelesaian Sengketa Peratanahan di
Kantor BPN Kabupaten Sorong
5. Metode Pengumpulan Data