Pentesa n Komponen Sederhana

3.12 Pentesa n Komponen Sederhana

Mentest dioda, transistor dan semikonduktor la- innya dapat pula dilakukan dengan menggunakan fungsi ohm dari multimeter. Yang penting adalah mengetahui kedudukan polaritas baterai dalam meter, dalam sebuah meter tertentu terminal per- sekutuannya (ditandai dengan hitam) mempunyai tegangan positif pada fungsi ohm.

Jika kalian tidak mengetahui sambungan baterai dalam meter yang kalian pakai, polaritasnya dapat kalian tentukan dengan menyambungkan multimeter lain pada fungsi tegangan, atau dengan mengukur resistansi arah maju atau arah balik sebuah semikonduktor, dioda atau transistor yang diketahui polaritasnya lihat gambar 3.8. Sesudah kalian menentukan polaritas ohm meter, kalian dapat mengukur / menentukan banyak hal tentang transistor.

Gambar 3.8: Pemakaian dioda semikonduktor un- tuk menentukan polaritas multimeter pada fungsi ohm. Meter menunjukkan resistansi rendah, berarti bahwa terminal hitamnya berhubungan dengan ter- minal positif baterai didalamnya.

Langkah-langkah mentes sebuah Transistor dengan menggunakan multimeter (Ohmmeter) adalah:

Gambar 3.9: Mengukur resistansi junction sebuah transistor npn memperguna- kan multimeter. Bias arah maju pada basis-emiter, harus menunjukkan resistan- si rendah. Biasanya kurang dari 1 k ohm.

Gambar 3.10: Bias arah maju pada basis kolektor harus menunjukan resistansi rendah (kurang dari 1 k ohm)

Gambar 3.11: Bias arah balik pada emiter basis harus menunjukkan resistansi tinggi (lebih besar dari 100 k ohm)

Gambar 3.12: Bias arah balik pada kolektor basis harus menunjukkan resistansi tinggi (lebih besar dari 100 k ohm).

Apabila melakukan pengetesan komponen, dan dilakukan terhadap transistor, FET dan IC maka seharusnya :

Klaus Tkotz,2006

Periksa catu daya dekat pada komponen-komponen yang sebenarnya, dan untuk IC langsung pada pin-pin yang bersangkutan.

Jangan mempergunakan test pro-

be yang besar, karena test probe yang terlalu besar mudah menim- bulkan hubung singkat

Hindarilah pemakaian panas yang berlebihan ketika melepas solde- ran komponen dan ja- ngan melepaskan keti- ka unit hidup catu daya- nya

Jangan sekali-kali melepaskan atau memasukkan piranti tanpa terlebih dulu mematikan catu daya. Komponen-komponen dapat rusak dengan mudah, karena adanya kejutan arus yang berlebihan

INGAT-INGAT !

3.13. Pengukuran

Pada jembatan RCL universal dan

komersial, dipergunakan tiga buah

Akurat Komponen sirkit jembatan (gambar 3.14).

Pada suatu saat diperlukan pengu- Frekuensi catu daya untuk jembat- kuran yang akurat atau teliti tentang an biasanya 1 kHz, dan detektor

data suatu komponen atau piranti, ac yang sangat sensitif biasanya dan perlu dipahami prinsip-prinsip dipergunakan sebuah penguat umum yang bersangkutan. Untuk yang ditala pada 1 kHz dengan ketelitian yang baik (± 0,1%) metoda outputnya mencatu sebu-ah meter jembatanlah yang dipergunakan un- kumparan putar lewat penyearah.

tuk membandingkan yang tidak dike- Dalam keadaan balance (setim- tahui dengan yang standar. Susunan bang) nilai komponen dinyatakan jembatan Wheatstone (gambar 3.13) dalam bentuk digital agar mudah dapat dipergunakan untuk peng- dibaca.

ukuran resistansi dan ada dalam keadaan setimbang bilamana R a /Rb

=R x /R s . Penunjukkan detektor D adalah minimum. Hal ini dikarena- kan tegangan jatuh pada ujung- ujung Rb sama dengan tegangan

jatuh pada R s . Titik balans (setim- bangnya tidak, bergantung pada ni- lai tegangan catu dan setiap indika- tor nol yang peka dapat digunakan.

Ketelitiannya bergantung pada to- leransi dan stabilitas dari resistor

pembanding Ra, Rb dan resistor standar R s . Pada keadaan setim- bang, ketika R a dan Rb telah distel pada penujukkan nol. Ra/Rb = Rx/Rs

Berarti bahwa

GC Loveday,1980, 59 GC Loveday,1980, 59

Gambar 3.13: Jembatan Wheatstone Gambar 3.14: Sirkit AC untuk L, C, R

Untuk sebuah contoh yang spesifik buat jembatan pemakaian umum adalah :

Induktansi

1 hH sampai 100 H

Kapasitansi

1 pF sampai 1000 μF

Resistansi

10 m ohm sampai 10 M ohm Faktor

0 sampai 10 pada 1 kHz Q(kumparan)

Faktor Disipasi