Resistor Variable (Potensiometer)

3.4. Resistor Variable (Potensiometer)

Potensiometer dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok u- tama bergantung pada bahan resistif yang dipergunakan, ya i- tu:

a . Karbon senyawaan, karbon yang dituang berbentuk jalur padat atau lapisan karbon di tambah zat pengisi. dituang

p a da s u atu s u bs tra t a ta u d as ar .

b . Gulunqan kawat Nikhrom atau kawat resistansi lainnya yang digulung pada sebuah bentuk isolasi biasanya ber-

bentuk pi pa kecil .

c. Cermet suatu lapisan film tebal pada sebuah substrat atau dasar keramik.

Potensiometer yang dijual umum ada dua tipe, yaitu: tipe A

yang perubahan resistansinya bersifat logaritmis bila diputar dan tipe B yang perubahan resistansinya bersifat linier bila diputar.

GC Loveday,1980, 40 Gambar 3.2: Konstruksi Dasar Potensiometer

Pada umumnya persyaratan potensiometer berada dalam tiga k ate go r i:

● Preset atau trimmer (gambar 3.3.a) ● Kontrol kegunaan umum (gambar 3.3.b) ● Kontrol presisi

Contoh -c on toh dengan persyaratannya diberikan pada Tabe l

Gambar 3.3: Bentuk Potensiometer

Tabel 3.3: Aplikasi Resistor Variabel

Putaran

Tipe

Contoh ya n g Kelini Stabi

Tinggi Kurang Tunggal atau

lebar pulsa

Tak

atau Trimmer

dari mono

b a n ya k

s ta b i l

K o n tr o l kegunaan

1 0 .0 0 0 T u n g g a l (pasang

kecemerlangan

pada osiloskop 20%

pada panel)

Tegangan

K o n tr o l

Output yang

kepresisian terkalibrasi

Tunggal (pasang

dari sebuah

pada

b a n ya k panel)

catu daya

laboratorium

● Kenaikan resistansi kontak menimbulkan kenaikan noise

kelistrikan. ● Kontak yang terputus-putus, ini dapat disebabkan oleh

partikel-partikel debu, minyak gemuk (pelumas) atau ba- han-bahan ampelas yang ter- kumpul antara kontak geser dan jalur.

Gangguan tadi dapat dihilangkan dengan bahan pembersih seperti contact cleaner.

● Merupakan sirkit terbuka dian tara jalur dan sambu-

ngan ujung-ujungnya atau antara kontak geser dan ja- lur.

Hal ini dapat disebabkan oleh perkaratan bagian-bagian logam karena kelembaban, atau pem- bengkakan logam-logam / plastik yang terjadi saat penuangan ja- lur yang menggunakan tempera- tur tinggi.

Sebuah kapasitor terdiri dari dua pelat konduktor yang terpisah oleh suatu isolator dielektrika. Rumus terkenal un- tuk kapasitansi C adalah :

Dengan : İ 0 adalah permitivitas mutlak

İ r adalah konstanta dielektrika

A adalah luas plat (m 2 )

d adalah jarak antara plat-plat, yaitu tebal dielektrika (m) Luas plat, kontanta dielektrika harus tinggi, dan tebal dielektrika yang kecil untuk mendapatkan C yang cukup be- sar. Ukuran efisiensi sebuah kapasitor ditentukan oleh muatan listrik (Q=C.V) total yang dapat disimpan. Jenis-jenis kapasitor dapat dilihat pada gambar 3.4. Pada baris teratas adalah kapasitor elektrolit termasuk jenis polar (mempunyai kutub + dan -), sedang baris kedua adalah kapasitor plastik film dan baris ketiga adalah ka- pasitor keramik. Kedua-duanya terma- suk jenis kapasitor non polar (pema- sangannya bebas karena tak ada ku- tub-kutubnya). Besar harga sebuah ka- pasitor terbaca pada badan kapasitor.

Gambar 3.4: Macam-Macam Kapasitor Tetap dan Variable

Ingat rumus perhitungan C seri dan C paralel terbalik dengan rumus pada resistor (lihat Hal. 3-2).

Kerusakan sebagian :

Kecepatan kegagalannya lebih tinggi dari pada jenis resistor tetap, untuk potensiometer mem- punyai kecepatan kegagalan kira-kira 3 x 10 -6 perjam sudah umum, tetapi angka-angka itu berubah bergantung pada meto-

de yang digunakan oleh pabrik- nya. Kerusakan yang terjadi pa-

da sebuah potensiometer bisa sebagian atau total.

Kerusakan total :