Pengujian Hipotesis

B. Pengujian Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan uji F dengan ketentuan jika F hitung >F tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, sebaliknya apabila F hitung <F tabel

maka H 0 diterima dan H 1 ditolak.

Sedangkan pengujian secara parsial masing-masing variabel independen dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara individual variabel program kesejahteraan karyawan mempunyai pengaruh yang nyata atau tidak terhadap variabel kepuasan semangat kerja karyawan. Untuk pengujian secara parsial signifikansi prigram kesejahteraan karyawan terhadap

semangat kerja karyawan digunakan uji t dengan ketentuan jika t hitung >t tabel maka H 0 ditolak dan

H 1 diterima, sebaliknya apabila t hitung <t tabel maka H 0 diterima dan H 1 ditolak.

Berdasarkan hasi regresi data primer yang diolah dengan menggunakan SPSS versi 15, diperoleh persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini sebagai berikut:

Y = 15,424 + 0,613 X 1 + 0,836 X 2 +e

a) Konstanta (a) = 15,424 menunjukkan nilai konstanta, dimana jika variabel X 1 ,X 2 = 0 maka semangat kerja karyawan PT. Pangansari Utama Medan (Y) = 15,424 artinya apabila PT. Pangansari Utama Medan tidak meningkatkan kesejahteraan karyawan, semangat kerja tetap bernilai 15,424

b) Koefisien (X 1 ) = 0,613 menunjukkan bahwa kesejahteraan langsung berpengaruh positif terhadap semangat kerja. Sehinggga apabila kesejahteraan langsung pada PT. Pangansari Utama Medan dinaikkan sebesar satu satuan maka semangat kerja karyawan akan naik sebesar 0,613.

c) Koefisien (X 2 ) = 0,836 menunjukkan bahwa kesejahteraan tidak langsung berpengaruh positif terhadap semangat kerja. Sehinggga apabila kesejahteraan tidak langsung pada PT. Pangansari Utama Medan dinaikkan sebesar satuan maka semangat kerja karyawan akan naik sebesar 0,836.

1. Uji Serempak

Pengaruh program kesejahteraan karyawan terhadap semangat kerja karyawan PT. Pangansari Utama Medan dapat dilihat pada Tabel 4.30 berikut.

Tabel 4.30. Hasil Uji Serempak

ANOVA(b)

Sum of

Model

F Sig. 1 Regression

Squares

df Mean Square

.000(a) Residual

69 a Predictors: (Constant), X2, X1

Total

b Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Penelitian 2008 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.30. diperoleh nilai F hitung sebesar 31,538. Dengan menggunakan confidence interval (CI) 95 % ( α = 0.05) maka dari tabel distribusi F diperoleh nilai 3,154. Dengan demikian F hitung 31,538 > F tabel 3,154 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya variabel program kesejahteraan karyawan yaitu fasilitas kesejahteraan langsung (X 1 ) dan fasilitas kesejahteraan tidak langsung (X 2 ) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap semangat kerja karyawan PT.

Pangansari Utama Medan (Y). Pada tabel 4.30 di atas terlihat nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, hal ini berarti bahwa variabel program kesejahteraan karyawan memiliki pengaruh yang high significant. Hal ini berarti bahwa variabel program kesejahteraan karyawan menunjukkan

pengaruh sangat nyata terhadap semangat kerja karyawan PT. Pangansari Utama Medan, atau semakin tinggi (baik) program kesejahteraan karyawan dilakukan maka akan semakin meningkatkan semangat kerja karyawan.

2. Uji Parsial

Uji pengaruh variabel fasilitas kesejahteraan langsung dan fasilitas kesejahteraan tidak langsung secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.28 berikut.

Tabel 4.31. Hasil Uji Parsial

Coefficients(a)

Unstandardized

Standardized

Sig. Model

Coefficients

Coefficients

B Std. Error 1 (Constant)

B Std. Error

.000 a Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Penelitian 2007 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.31. diperoleh nilai t hitung masing-masing variabel. Nilai t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel pada α = 0,25. Nilai t tabel pada df 67 dengan α = 0,25 Pada Tabel 4.31. diperoleh nilai t hitung masing-masing variabel. Nilai t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel pada α = 0,25. Nilai t tabel pada df 67 dengan α = 0,25

Pengaruh parsial dari variabel fasilitas kesejahteraan tidak langsung (X 2 ) diperoleh dengan nilai t hitung sebesar 4,813, dengan demikian t hitung >t tabel , maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang berarti bahwa variabel fasilitas kesejahteraan tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap semangat kerja karyawan. Dengan demikian semakin baik fasilitas kesejahteraan tidak langsung yang diberikan perusahaan, maka akan meningkatkan semangat kerja karyawan PT. Pangansari Utama Medan.

3. Koefisien Determinasi

2 Koefisien determinasi (R ) hasil regresi dapat dilihat pada Tabel 4.32 di bawah ini. Tabel 4.32. Uji Determinasi

Model Summary

Adjusted R

Std. Error of

Model

R Square

Square

the Estimate

a Predictors: (Constant), X1, X2

Sumber: Hasil Penelitian 2009 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.32. angka R sebesar 0.696 menunjukkan bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara variable program kesejahteraan karyawan terhadap semangat kerja adalah

hubungan yang tinggi. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) hasil regresi sebesar 0,485 artinya bahwa variabel program kesejahteraan karyawan akan menyebabkan perubahan semangat kerja hubungan yang tinggi. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) hasil regresi sebesar 0,485 artinya bahwa variabel program kesejahteraan karyawan akan menyebabkan perubahan semangat kerja

juga berarti bahwa dalam keadaan kehadiran kedua variabel X, dimana ada kemungkinan terjadi interaksi antar variabel, maka dilakukan penyempurnaan terhadap variabel, diperoleh sebesar 47% yang juga masih tinggi. Artinya bahwa progam kesejahteraan karyawan memberikan pengaruh yang tinggi terhadap perubahan semangat kerja karyawan pada PT. Pangansari Utama Medan.

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa progam kesejahteraan karyawan berpengaruh positif terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Pangansari Utama Medan. Dihubungkan dengan jumlah absensi, dari segi program kesejahteraan karyawan masih perlu ditingkatkan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan untuk hadir dan bekerja di perusahaan.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65