Struktur bangunan
19. Struktur bangunan
173 Tata cara perbaikan struktur beton
Tata cara ini mencakup : perbaikan komponen struktur 10 bertulang akibat kerusakan atau
Pt-T-31-2000-C
beton bertulang yang mengalami kerusakan atau keropos dengan beton agregat
keropos akibat pelaksanaan pembetonan yang kurang prepak
baik dengan beton agregat prepak supaya komponen struktur ini dapat memenuhi mutu sesuai kriteria perencanaan.
174 Spesifikasi untuk menghitung
Spesifikasi ini mencakup prosedur untuk menghitung 10 tahanan referensi bahan bangunan
RSNI S-07-2002
tahanan referensi bahan bangunan berbahan dasar berbahan dasar kayu dan
kayu dan sambungan struktural untuk digunakan sambungan struktural untuk metode
dalam desain factor beban dan tahanan (DFBT). ”lrfd”
Tahanan referensi yang diturunkan dari spesifikasi ini berlaku untuk desain struktur yang disebut dalam kombinasi beban dalam ASCE 7-88.
175 Tata cara perencanaan konstruksi
Tata cara ini meliputi persyaratan umum serta 120 kayu indonesia
RSNI T-02-2003
ketentuan teknis perencanaan dan pelaksanaan struktur kayu untuk bangunan gedung, atau struktur bangunan lain yang mempunyai kesamaan karakter dengan struktur bangunan gedung.
176 Pemeriksaan konstruksi bangunan
Pedoman teknis ini mencakup langkah-langkah 13 beton bertulang pasca kebakaran
Pd T-08-2004-C
pemeriksaan bangunan pasca kebakaran yang dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kerusakan struktur dengan melakukan serangkaian pemeriksaan baik secara visual, pengujian elemen struktur dan uji pembebanan, sehingga diperoleh gambaran kondisi fisik bangunan dan keandalan struktur berdasarkan sisa kekuatan yang ada. Petunjuk teknis ini menetapkan metode pemeriksaan bangunan setelah terbakar, untuk mengetahui kelayakan teknis dan derajat kerusakan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam menetukan langkah perbaikan, perkuatan atau tindakan teknis lainnya dalam upaya pemanfaatan kembali. Pelaksanaan pemeriksaan bangunan pasca kebakaran harus dilakukan oleh tenaga ahli yang sesuai dengan bidangnya, dan hasilnya disyahkan oleh instansi yang berwenang.
177 Spesifikasi kelas kekuatan kayu
Spesifikasi ini memuat ketentuan mengenai jenis, 10 bangunan struktural yang dipilah
Pd S-01-2005-C
ukuran, persyaratan modulus elastisitas dan secara masinal
keteguhan lentur mutlak untuk kayu bangunan yang dipilah secara masinal.
178 Metode pengujian kekuatan tekan
Metode pengujian ini menyediakan prosedur-prosedur 5 aksial kayu dan bahan struktur
RSNI T-06-2005
penurunan kekuatan tarik aksial kayu yang dipilah bangunan berbasis kayu
secara maksimal dan bahan struktur bangunan berbasis kayu yang digunakan secara struktural.
179 Metode pengujian lentur posisi
Metode pengujian ini menyediakan penurunan sifat 8 tegak kayu dan bahan struktur
RSNI T-07-2005
lentur posisi tidak kayu dan bahan struktur bangunan bangunan berbasis kayu
berbasis kayu yang dipilah secara maksimal berdasarkan kekuatannya dengan pembebanan dua titik.
180 Metode pengujian lentur posisi tidur
Metode pengujian ini mencakup penurunan keteguhan 8 kayu dan bahan struktur bangunan
RSNI M-09-2005
lentur dan modulus elastisitas posisi tidur kayu dan berbasis kayu dengan pembebanan
bahan struktur bangunan berbasis kayu yang dipilah titik ketiga
secara maksimal pada pengujian lentur posisi tidur dengan pembebanan titik ketiga.
181 Metode pengujian lentur posisi tidur
Metode pengujian ini menyediakan prosedur, 5 kayu dan bahan struktur bangunan
RSNI M-10-2005
penurunan modulus elastisitas bentang panjang dari berbasis kayu dengan beban
kayu dan dan bahan struktur bangunan berbasis kayu terpusat di tengah bentang
yang mengalami lentur terpusat ditengah bentang. 182
Metode pengujian kekuatan tarik
Metode pengujian ini menyediakan prosedur-prosedur 19 aksial kayu dan bahan struktur
RSNI M-06-2005
untuk penurunan kekuatan tekan aksial kayu yang bangunan berbasis kayu
digunakan secara struktural dari kayu ukuran komersial atau kayu yang dipotong dari kayu ukuran komersial.