Lalu lintas
13. Lalu lintas
136 Pedoman penempatan utilitas pada
Pedoman ini mengatur penempatan utilitas pada 26 daerah milik jalan
Pd T-13-2004-B
daerah milik jalan (DAMIJA) dan jembatan, yang untuk daerah milik jalan (DAMIJA) dan jembatan, yang untuk
137 Pedoman perencanaan geometrik
Tata cara ini meliputi deskripsi, ketentuan-ketentuan, 18 jalan perkotaan
RSNI T-13-2004
dan cara pengerjaan perencanaan geometrik bagi pembangunan atau peningkatan suatu ruas jalan perkotaan.
138 Tata cara perencanaan pemisah
Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan teknis 20 jalan
Pd T-15-2004-B
perencaan pemisah jalan.
139 Tata cara pemasangan rambu dan
Tata cara ini membahas ketentuan-ketentuan 26 marka jalan perkotaan
Pd T-12-2004-B
pemasangan rambu dan marka jalan perkotaan. SK ini hanya untuk marka jalan saja.
140 Tata cara perencanaan geometrik
Tata cara ini meliputi deskripsi, ketentuan umum, 31 persimpangan sebidang
Pt T-02-2002-B
ketentuan teknis dan cara pengerjaan persimpangan sebidang tanpa budaran (roundabout) dan perlintasan kereta api yang diperuntukan bagi perencanaan maupun perancangan.
141 Marka jalan
Pd T-12-2004-B
Tata cara perencanaan marka jalan imengatur 25 pengelompokkan marka jalan menurut fungsinya, bentuk
penggunaan serta penempatannya. Tata cara perencanaan marka jalan ini diterapkan dalam perencanaan ruas serta persimpangan jalan baik jalan dalam kota maupun jalan luar kota.
dan
ukuran,
142 Perambuan sementara untuk
Pedoman teknis perencanaan perambuan sementara 26 pekerjaan jalan
Pd T-12-2003
bagi pekerjaan jalan, jembatan dan fasilitas prasarana perkotaan merupakan acuan atau tata cara untuk penempatan rambu sementara meliputi deskripsi, ketentuan umum, ketentuan teknis, dan tata cara perencanaan bagi pihak yang terkait dengan pekerjaan jalan. Pekerjaan jalan tersebut mengambil sebagian atau seluruh dari DAMIJA yang diperkirakan bisa menggangu arus lalu lintas dan keselamatan keselamatan pemakai jalan.
143 Geometri jalan perkotaan
Tata cara ini meliputi deskripsi, ketentuan-ketentuan, Pedoman perencanaan geometrik
RSNI T-13-2004
dan cara pengerjaan perencanaan geometrik bagi jalan perkotaan
pembangunan atau peningkatan suatu ruas jalan perkotaan.
144 Penanganan kemacetan lalu lintas
Pedoman teknis penanganan kemacetan lalu lintas di 90 di jalan perkotaan
Pd T-08-2004-B
jalan perkotaan merupakan acuan dan pegangan bagi perencana maupun instansi yang berwenang dalam pembinaan jalan dan lalu lintas untuk melakukan penanganan kemacetan lalu lintas pada skala lokal. Model-model penanganan yang dicakup dalam pedoman ini merupakan hasil optimalisasi geometrik jalan, lingkungan dan tuntutan lalu lintas yang ada yang dilakukan melalui rekayasa dan manajemen lalu lintas. Pedoman ini meliputi deskripsi, ketentuan umum, ketentuan teknis, dan cara perencanaan serta penanganan kemacetan jangka pendek sebelum melakukan penanganan dengan rekayasa yang lebih kompleks, seperti penggunaan simpang tak sebidang atau pengaturan sistem jaringan.
145 Penanganan lokasi rawan
Penanganan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas ini 61 kecelakaan lalu lintas
Pd T-09-2004-B
menguraikan
metode penanganan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas yang terbagi kedalam empat tahapan penyelidikan, yaitu tahap identifikasi lokasi rawan kecelakaan, tahap analisis data, tahap pemilihan teknik penanganan serta tahap monitoring dan evaluasi. Pedoman ini disusun terdiri atas Ruang Lingkup, Acuan Normatif, Definisi dan istilah, Ketentuan umum, Ketentuan teknis, dan Prosedur Penanganan.
146 Perencanaan separator jalan
Pd T-15-2004-B
Pedoman perencanaan separator jalan ini mengatur 54 tentang ketentuan umum dan ketentuan teknis yang menyangkut fungsi, penggunaan, penempatan, dimensi, lebar dan bukaan, serta cara/ prosedur perencanaannya.
147 Survei inventarisasi geometri jalan
Pedoman ini memuat tata cara tentang pelaksanaan 26 perkotaan
Pd T-16-2004-B
survei dalam rangka mendapatkan data geometri dari jalan perkotaan termasuk persimpangan, akses jalan dan akses lahan, selain jalan bebas hambatan, yang meliputi : penampang melintang, alinyemen horisontal, alinyemen vertikal, dan penggunaan lahan sisi jalan.
148 Perencanaan median jalan
Pd T-17-2004-B
Pedoman perencanaan media jalan ini mengatur 21 tentang ketentuan umum yang menyangkut keberadaan dan fungsi serta ketentuan teknis lainnya, penempatan, ukuran dan bukan, serta cara/ prosedur perencanaannya.
149 Penentuan klasifikasi fungsi jalan di
Pedoman ini mencakup tata cara penentuan klasifikasi 26 kawasan perkotaan
Pd T-18-2004-B
fungsi jalan di kawasan perkotaan, yang terdiri atas sistem jaringan primer dan sekunder, termasuk sistem jaringan jalan, ciri-ciri dan kriteria untuk fungsi ruas jalan.
150 Survei pencacahan lalu liontas
Pedoman ini mengatur tata cara pencacahan lalu lintas 28 dengan cara manual
Pd T-19-2004-B
dengan cara manual pada ruas jalan dan persimpangan untuk berbagai tujuan penggunaan data, seperti analisis geometri, kinerja lalu lintas dan struktur perkerasan jalan maupun manajemen lalu lintas. Pedoman ini mencakup tata cara survei, organisasi,
peralatan
dan langkah-langkah
pelaksanaan survei.
151 Perencanaan bundaran untuk
Pedoman ini mengatur kaidah-kaidah perencanaan 34 persimpangan sebidang
Pd T-20-2004-B
geometri bundaran pada persimpangan sebidang. Pedoman ini memuat berbagai parameter yang digunakan untuk merancang berbagai jenis bundaran pada persimpangan sebidang. Pedoman ini juga memuat ketentuan berbagai besaran geometri komponen bundaran, seperti diameter bundaran, radius atau jari-jari masuk, lebar jalur masuk dan lajur putaran, dimensi pulau pemisah, ketentuan pemarkaan dan perambutan, fasilitas pejalan kaki dan fasilitas pendukung lainnya, termasuk penempatan halte dan drainase.
152 Kriteria pemanfaatan ruang dan
Pedoman ini mencakup ketentuan umum, ketentuan 48 pengendalian pemanfaatan ruang di
Pd S-01-2004-B
teknis, kriteria pemanfaatan ruang dan pengendalian sepanjang jalan arteri primer antar
pemanfaatan ruang di sepanjang jalan arteri primer kota.
antar kota pada kawasan budidaya. Kriteria yang ada dalam
ini merupakan perangkat operasionalisasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan Kabupaten.
pedoman
153 Survei kondisi rinci jalan beraspal di
Pedoman ini mencakup tata cara survei kondisi rinci 21 perkotaan
Pd T-21-2004-B
jalan beraspal di perkotaan yang melakukan secara manual (visual) termasuk kompilasi data. Tata cara survei ini terdiri dari persiapan survei dan produser pelaksanaannya. Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai pendukung untuk melengkapi pangkalan data (data base) jalan perkotaan.