Keselamatan bangunan, kebakaran, gempa
21. Keselamatan bangunan, kebakaran, gempa
213 Tata cara pemeriksaan bangunan
Tata cara ini mencakup klasifikasi singkat kerusakan 44 pasca kebakaran
Pt-T-01-2000-C
dan jenis pemeriksaan, serta berlaku untuk semua jenis bangunan kecuali untuk bangunan rumah yang tingginya kurang dari 2 tingkat.
214 Tata cara perencanaan rumah
Tata cara ini merupakan salah satu langkah yang 17 sederhana tahan gempa
Pt-T-02-2000-C
diperlukan dalam rangka mengurangi resiko kerusakan.
215 Tata cara perbaikan kerusakan
Tata cara ini digunakan mengembalikan bentuk 28 bangunan perumahan rakyat akibat
Pt-T-04-2000-C
arsitektur bangunan agar semua peralatan/ gempa bumi
perlengkapan dapat berfungsi kembali. 216
Standar pasokan air untuk pemadam
Standar ini dimaksudkan untuk mengidentifikasikan 8 kebakaran di permukiman kota dan
RSNI S-10-2002
dan menetapkan kebutuhan minimum pasokan air sekitarnya
untuk pemadam kebakaran di permukiman kota dan kawasan sekitarnya yang tidak memiliki sistem jaringan hidran kebakaran yang mencukupi dan andal, sehingga air harus diangkut dari sungai, danau, kanal, teluk, sungai kecil, kolam, sumur, waduk atau sumber air serupa lainnya yang tersedia sebagai pasokan hisap.
217 Tata cara pengklasifikasian jenis
Standar ini menjelaskan suatu cara untuk 19 penggunaan bangunan
RSNI T-11-2002
mengestimasi ancaman bahaya relatif terhadap berdasarkan peringkat ancaman
keselamatan jiwa yang diakibatkan oleh kebakaran bahaya kebakaran
sesuai jenis penggunaan bangunan. 218
Tata cara perencanaan ruang dan
Standar ini memuat persyaratan perencanaan dan 23 aksesibilitas bangunan bagi
RSNI T-20-2004
perancangan bangunan dan fasilitasnya untuk pengguna kursi roda
memberikan pelayanan bagi pengguna kursi roda. Persyaratan bangunan sesuai fungsi ruang dan perletakan benda-benda di dalamnya. Ruang bangunan dapat memberikan kemudahan jangkauan vertical, horizontal dan memutar, serta memberikan keleluasaan gerak atau sirkulasi antara pengguna kursi roda dengan pengunjung lainnya.
219 Proteksi pada peralatan komputer,
Pedoman ini meliputi persyaratan untuk memproteksi elektronik/ pengolah data
RSNI S-07-2004
computer elektronik sebagai peralatan pengolah data termasuk persyaratan konstruksi bangunan, ruangan, area, atau lingkungan operasional yang khusus dan proteksi peralatan dari bahaya kebakaran.
220 Metode uji ketahanan api pintu
Standar ini digunakan untuk pintu rakitan dari berbagai 21 rakitan
RSNI M-08-2004
bahan dan jenis konstruksi yang digunakan pada bukaan dinding untuk menghambat penjalaran api. Pengujian yang dilakukan sesuai dengan metode ini akan mencatat kinerja dari pintu rakitan selama pengujian berlangsung, tetapi pengujian seperti ini tidak menjelaskan ketentuan penyesuaian untuk digunakan setelah terbakar.
221 Pemeriksaan awal kerusakan
Petunjuk teknis ini digunakan untuk memeriksa dan 17 bangunan beton bertulang akibat
Pd T-11-2004-C
mengevaluasi kerusakan bangunan beton bertulang gempa
atau bangunan dinding pemikul yang mengalami kerusakan akibat gempa.
222 Perancangan komponen
Pedoman ini meliputi persyaratan pada perancangan 21 arsitektural, mekanikal dan
Pd T-12-2004-C
komponen arsitektural, mekanikal, dan elektrikal elektrikal terhadap beban gempa
dengan batasan sebagai berikut :
i. berat komponen sekunder dibatasi di bawah 20 persen dari berat mati total lantai yang dibebani; i. berat komponen sekunder dibatasi di bawah 20 persen dari berat mati total lantai yang dibebani;
223 Perbaikan kerusakan bangunan
Petunjuk teknis ini memberikan penjelasan cara 24 sederhana berbasis dinding
Pd T-13-2004-C
perbaikan bangunan sederhana berbasis dinding pasangan pasca kebakaran
pasangan yang mengalami kerusakan ringan hingga kerusakan berat akibat peristiwa gempa atau mengalami kerusakan sejenis akibat peristiwa selain gempa.
224 Pendetailan konstruksi rumah
Petunjuk teknis ini berisi pendetailan konstruksi rumah 20 tinggal sederhana tahan gempa
Pd T-14-2004-C
tinggal sederhana tidak bertingkat tahan gempa berbasis pasangan
dengan pemikul beton bertulang atau pasangan. 225
Metode ini mencakup langkah-langkah penyusunan 34 kebakaran berdasarkan hasil
Metode penyusunan pos-pos
Pd M-01-2004-C
pos-pos kebakaran berdasarkan hasil analisis resiko analisis resiko kebakaran dalam
kebakaran dalam wilayah manajemen kebakaran wilayah manajemen kebakaran
(WMK) perkotaan untuk melengkapi ketentuan pada perkotaan
Kepmeneg PU No. 11/ KPTS/ 2000, yaitu ketentuan teknis manajemen kebakaran perkotaan. Manajemen penanggulangan kebakaran kota meliputi upaya proteksi kebakaran kota yang akan dipenuhi dengan adanya instansi kebakaran kota sebagai suatu public service dalam suatu WMK. Sedangkan Manajemen Penanggulangan
kebakaran lingkungan dan manajemen penanggulangan kebakaran pada bangunan gedung lebih merupakan partisipasi masyarakat dalam menyediakan proteksi kebakaran di sekitarnya.
226 Perencanaan rambu-rambu di
Pedoman ini digunakan sebagai petunjuk dalam 22 dalam bangunan gedung
Pd T-02-2005-C
perancangan rambu-rambu di dalam bangunan gedung umum, supaya memudahkan pejalan kaki berjalan menuju area ruang, ruang atau tempat tertentu, serta mendapatkan pesan tentang peraturan, peringatan dan informasi yang diperlukan. Pedoman ini meliputi tata cara : peletakan, penentuan dimensi, penggunaan huruf, penggunaan simbol, penggunaan warna.
227 Pemeriksaan keselamatan
Pedoman ini mencakup langkah-langkah pemeriksaan 31 kebakaran bangunan gedung
Pd T-11-2005-C
keselamatan bangunan terhadap bahaya kebakaran yang dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keandalan
dengan
melakukan serangkaian
kelengkapan upaya pencegahan kebakaran yang bersifat aktif, pasif, sehingga diperoleh informasi tingkat keandalan dari bangunan tersebut.
pemeriksaan
terhadap
228 Rencana tindak darurat kebakaran
Pedoman ini mencakup petunjuk dalam pembuatan 28 pada bangunan gedung
Pd T-12-2005-C
rencana untuk memperkecil kemungkinan timbulnya kebakaran dan meminimalkan dampak keadaan darurat yang ditimbulkannya melalui deteksi dini, peringatan, tindakan penanggulangan, prosedur penyelamatan/evakuasi, serta komunikasi darurat, bagi semua personil yang bekerja atau berada di dalam gedung maupun pihak manajemen dalam melaksanakan tindakan menghadapi keadaan darurat akibat kebakaran di gedung tersebut.
229 Pembuangan asap dan panas
Standar ini mencakup tata cara perancangan sistem 35 akibat kebakaran
RSNI T-04-2005
pembuangan darurat produk pembakaran dari kebakaran dalam bangunan gedung. Pasal 4 sampai dengan 10 berlaku untuk bangunan satu lantai tanpa springkler dengan metode perhitungan secara manual maupun berbasis komputer, sedangkan pasal 11 pembuangan darurat produk pembakaran dari kebakaran dalam bangunan gedung. Pasal 4 sampai dengan 10 berlaku untuk bangunan satu lantai tanpa springkler dengan metode perhitungan secara manual maupun berbasis komputer, sedangkan pasal 11
Metode pengujian penyerapan
Standar ini meliputi ketentuan metode uji untuk 18 bunyi pada bahan akustik dengan
RSNI T-05-2005
mengukur faktor penyerapan bunyi yang datang tegak metode tabung
lurus terhadap suatu bahan akustik.