Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2015 dan Perkiraan Tahun

Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 I - 5

1.4.2. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2015 dan Perkiraan Tahun

2016 dan 2017 Perkembangan kondisi ekonomi daerah dapat dilihat dari indikator ekonomi makro serta perkembangan perekonomian daerah. Perekonomian suatu daerah tidak dapat terlepas dari perekonomian regional, perekonomian nasional bahkan perekonomian global. Terdapat faktor-faktor perekonomian yang tidak dapat dikendalikan oleh daerah seperti kebijakan pemerintah pusat yang menyangkut sektor moneter maupun sektor riil. Selain itu juga pengaruh perekonomian global seperti pengaruh naik turunnya harga minyak dunia, dan nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah, dan yang terakhir adalah pengaruh krisis keuangan global yang berdampak pada kelesuan pasar ekspor. Capaian indikator ekonomi daerah adalah sebagai berikut : a. Produk Domestik Regional Bruto PDRB PDRB Atas Dasar Harga Berlaku tahun 2010 ADHB 2010 Kabupaten Sleman sebesar Rp30,912 trilyun pada tahun 2014, kemudian meningkat menjadi Rp33,136 trilyun pada tahun 2015, dan diperkirakan meningkat lagi menjadi Rp36,991 trilyun pada tahun 2016, Rp39,978 trilyun pada tahun 2017. PDRB Atas Dasar Harga Konstan tahun 2010 ADHK 2010 Kabupaten Sleman sebesar Rp26,713 trilyun pada tahun 2014, kemudian meningkat menjadi Rp28,159 trilyun pada tahun 2015, dan diperkirakan meningkat lagi menjadi Rp29.573 trilyun pada tahun 2016, Rp31,129 trilyun pada tahun 2017. Struktur perekonomian daerah selama lima tahun terakhir cenderung tidak berubah. Pada tahun diperkirakan 2016 sektor terbesar disumbangkan dari sektor industri pengolahan yang memberikan kontribusi terhadap pembentukan PDRB sebesar 13,36, sedangkan sektor yang paling sedikit memberikan kontribusi terhadap pembentukan PDRB adalah sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang yaitu sebesar 0,05. Lima sektor pendukung utama perekonomian Kabupaten Sleman adalah sektor Industri Pengolahan, Konstruksi, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Jasa Pendidikan, serta Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 I - 6 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sleman pada tahun 2014 mencapai 5,41, namun pada tahun 2015 terjadi penurunan menjadi sebesar 5,34. Sedangkan pada tahun 2016 target pertumbuhan ekonomi ditngkatkan lagi menjadi sebesar 5,40 dan 5,46 pada tahun 2017. b. Inflasi Tingkat inflasi di Kabupaten Sleman pada tahun 2016 mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2015 yaitu dari 4,21 menjadi 4,87 pada tahun 2016, dan ditargetkan pada tahun 2017 sebesar 5,00. c. Investasi Penanaman Modal menjadi aktivitas investasi yang sangat penting bagi pertumbungan ekonomi suatu wilayah. Aktivitas penanaman modal ini menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi daerah. Dampakefek pengganda mulitiplier effect yang ditimbulkan dari aktivitas tersebut memungkinkan terjadinya dorongan pertumbuhan ekonomi dalam suatu sistem perekonomian. Aktivitas investasi pada berbagai sektor memungkinan perekonomian menghasilkan output yang banyak, pemanfaatan sumberdaya lokal secara optimal dan terjadinya dinamika dalam proses pertukaran produksi antar daerah maupun lintas sektor. Jika dilihat dari daya saing daerah, Kabupaten Sleman memiliki daya tarik tersendiri bagi penanam modal baik luar maupun dalam negeri. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah pertumbuhan investor yang penanamkan modal di Kabupaten Sleman ini dari tahun ke tahun terus meningkat. Penanaman modal di Kabupaten Sleman dalam kurun waktu 2012 hingga 2016 terus menunjukkan perkembangan, jika dilihat dari jumlah unit usahanya. Sedangkan jika dilihat dari nilai investasinya cenderung fluktuatif setiap tahunya. Hal ini menunjukkan bahwa iklim investasi di Kabupaten Sleman cenderung kondusif. Pertumbuhan penanaman modal di Kabupaten Sleman sampai dengan tahun 2016 dengan nilai investasi PMDN Rp3.254.227 ditargetkan tahun 2017 sebesar Rp3.643.345 juta. Untuk nilai investasi non fasilitasi di tahun 2016 sebesar Rp5.009.128 juta dan target 2017 sebesar Rp6.908.675 juta. Nilai Investari PMA tahun 2016 sebesar US250 juta target tahun 2017 sebesar US267 juta. Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 I - 7 d. Ekspor Nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar US44,840,906.73, dan pada tahun 2016 sebesar US33,480433,00 dari target sebesar US42,000,000.00. Sedangkan pada tahun 2017 ditargetkan sebesar US42,500,00.00. Komoditi ekspor tertinggi pada komoditi tekstil dan produk tekstil, dengan asumsi kondisi perekonomian Indonesia membaik. Perkembangan indikator makro ekonomi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.1 Perkembangan Indikator Makro Ekonomi NO INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI 2015 TARGET 2016 TARGET 2017 A Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi 5,34 5,40 5,46 B Inflasi 4,21 4,87 5,00 C Investasi 1 Nilai Investasi PMDN Rp. 3.159.444.380.915,95 3.254.227.712.342,00 3.643.345.088.987,00 2 Nilai Investasi PMA US 233.545.997,32 250.782.467,82 267.897.456,00 3 Nilai investasi Non fasilitas Rp. 4.756.616.758.844,00 5.009.128.407.000,00 6.908.675.876.000,00 4 Penyerapan TK. Investasi PMDN Orang 11.913 12.151 12.257 5 Penyerapan TK Investasi PMA Orang 8.479 8.649 8.780 6 Penyerapan TK Investasi Non fasilitas Orang 282.872 288.529 190.098 7 Tingkat Pengangguran Terbuka 6,12 6,00 5,90 Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Sleman, 2017 tahun dasar 2010 angka sementara

1.4.3. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2018