Indeks Pembangunan Manusia Serdang Bedagai Sebelum dan Sesudah Pemekaran Daerah

4.2. Indeks Pembangunan Manusia Serdang Bedagai Sebelum dan Sesudah Pemekaran Daerah

Indeks Pembangunan Manusia IPM yang merupakan indeks komposit, mencakup pendidikan, kesehatan, dan pengeluaran perkapita masyarakat. Kabupaten Serdang Bedagai, yang awalnya masih bergabung di kabupaten induk Kabupaten Deli Serdang yang ibukotanya Lubuk Pakam. Luas wilayah Kabupaten Deli Serdang, berdasar Deli Serdang Dalam Angka Tahun 2002, memiliki luas 4.397,94 km 2 dan terdiri atas 33 kecamatan. Setelah lahirnya UU nomor 32 tahun 2004, revisi dari UU nomor 22 tahun 1999, dan berlakunya Keputusan DPRD Deli Serdang nomor 26KDPRD2003, yang isinya pemekaran Kabupaten Deli Serdang menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Deli Serdang induk dan Kabupaten Serdang Bedagai. Maka sekarang, luas wilayah Kabupaten Deli Serdang menjadi 2.394, 62 km 2 , terdiri atas 22 kecamatan dan 403 desakelurahan definitif, dan persentase luas wilayah sekitar 3,34 dari luas wilayah Sumatera Utara. Perbedaan komponen IPM sebelum dan sesudah pemekaran wilayah dalam mengukur kesejahteraan masyarakat pada Kabupaten Serdang Bedagai dapat kita lihat pada tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan pengeluaran perkapita masyarakat. Pada tingkat pendidikan, dapat kita lihat dari indikator angka melek huruf yaitu persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis baik huruf latin dan huruf lainnya, dimana pada sebelum pemekaran, tahun 2000 sekitar 96,3, menjadi 96,71 pada tahun 2001. Sesudah pemekaran, angka melek huruf tahun 2005 sekitar 96,4, tahun 2006, tetap 96,4, tahun 2007 dan 2008 menjadi 97,39 dan sekarang pada tahun 2009, naik menjadi 97,44. Indikator tingkat pendidikan, sebelum dan sesudah pemekaran daerah Kabupaten Serdang Bedagai dapat kita lihat pada tabel sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Angka Melek Huruf dan Angka Harapan Hidup Sebelum Pemekaran Di Kabupaten Deli Serdang No. Tahun Angka Melek Huruf Angka Harapan Hidup tahun 1. 2. 3. 1999 96,33 68,1 68,1 2000 96,4 2001 96,71 68,2 sumber : BPS, Deli Serdang dalam Angka, 2002 Kemudian pada tingkat kesehatan, dapat kita lihat melalui indikator angka harapan hidup masyarakat, dimana pada sebelum pemekaran, tahun 1999 dan tahun 2000 adalah 68,1 tahun, dan tahun 2001 menjadi 68,2 tahun. Sesudah pemekaran, angka harapan hidup pada tahun 2005 sekitar 68 tahun, tahun 2006 sekitar 68,6 tahun, tahun 2007 dan 2008 adalah 68,79 tahun, dan sekarang pada tahun 2009 naik menjadi 68,89 tahun. Artinya indikator baik kesehatan dan pendidikan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan menunjukkan keadaan masyarakat yang lebih sehat dan berpendidikan. Tabel 4.12 Angka Melek Huruf dan Angka Harapan Hidup Sesudah Pemekaran Di Kabupaten Serdang Bedagai No. Tahun Angka Melek Huruf Angka Harapan Hidup tahun 1. 2005 96,4 68 2. 2006 96,4 68,6 3. 2007 97,39 68,79 4. 2008 97,39 68,79 5. 2009 97,44 68,89 Sumber : BPS, Serdang Bedagai dalam Angka, 2010 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya, pada tingkat pengeluaran perkapita, dapat dilihat dari indikator rata-rata pengeluaran perkapita perbulan. Dimana meliputi pengeluaran masyarakat untuk makanan dan bukan makanan, sehingga akan terlihat perkembangan tingkat pengeluaran masyarakat baik sebelum atau sesudah pemekaran Kabupaten Serdang Bedagai. Tabel 4.13 Rata-rata Pengeluarankapitabulan Sebelum dan Sesudah Pemekaran Berdasar Tahun di Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai No. Pengeluarankapita 1998 1999 2001 2007 2009 Bulan 1. Makanan Rp 50.007 95.823 102.649 181.522 273.144 2. Bukan Makanan Rp 25.895 39.192 49.479 115.006 165.383 Jumlah 75.902 135.015 152.128 296.529 438.527 sumber : BPS, Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Deli Serdang 2001 BPS, Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Serdang Bedagai 2009 Perkembangan pengeluaran perkapita masyarakat terus mengalami peningkatan signifikan, dapat terlihat pada sebelum pemekaran ke sesudah pemekaran. Tahun 1998, jumlah pengeluarankapitabulan adalah Rp 75.902, atau sekitar 34 terhadap pengeluaran bukan makanan, kemudian tahun 1999 naik menjadi Rp 135.015, tahun 2001, Rp 152.128, tahun 2007 sesudah pemekaran, jumlah pengeluarankapitabulan masyarakat adalah Rp 296.529, dan sekarang tahun 2009 naik menjadi Rp 438.527. Artinya kesejahteraan masyarakat dari jumlah pengeluarankapitabulan yang terus meningkat, sangat baik. Dari ketiga indikator, komponen Indeks Pembangunan Manusia tersebut, terlihat tingkat kesejahteraan masyarakat yang baik dan terus mengalami peningkatan sesudah dilaksanakannya pemekaran daerah. Indeks Pembangunan Manusia pada Universitas Sumatera Utara sebelum pemekaran daerah yaitu sekitar 66, 1 pada tahun 1999 dan pada tahun 2002 naik menjadi 68,8. Kemudian mengalami peningkatan yang signifikan sesudah pemekaran, Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2007 adalah 71,9, tahun 2008 berkisar 72,59, dan pada tahun 2009 naik menjadi 72,9. Meningkatnya IPM ini sejalan dengan meningkatnya komponen pembentuk IPM yaitu tingkat harapan hidup, angka melek huruf, dan pendapatan riil perkapita. Yang didukung dengan program kerja pemerintah dan peran aktif masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai.

4.3. Karakteristik Responden