Penggugat dan Tergugat memilki kepentingan masing-masing. Berangkat dari permasalahan diatas, penulis pikir hal ini perlu dikaji, mengingat di zaman
sekarang semakin banyak terdapat faktor penyebab terjadinya perceraian dengan pelbagai macam problematika sosial yang tentunya akan berujung pada
Pengadilan. Berkenaan dengan berbagai macam hal yang telah dipaparkan di atas,
penulis tertarik untuk mengkaji lebih mendalam persoalan ini dengan meneliti
dan menganalisa putusan Pengadilan Agama Depok dengan judul “PUTUSAN VERSTEK PENGADILAN AGAMA DEPOK DALAM PERKARA CERAI
GUGAT” Analisa Putusan Pengadilan Agama Depok Perkara No.
1227Pdt.G2008PA.Dpk. .
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk lebih terarahnya penulisan skripsi ini, maka penulis membatasi pembahasan tersebut pada landasan hukum proses pembuktian dalam perkara
yang diputus dengan tidak hadirnya tergugat verstek, yang dilakukan oleh Pengadilan Agama Depok dalam perkara cerai gugat.
2. Perumusan Masalah
Secara teoritis, putusan verstek menurut Pasal 125 HIR dan Pasal 149 R.Bg tidak diatur secara tekstual tentang pembuktian, akan tetapi Pengadilan
Agama Depok masih mempergunakan bukti tersebut.
Untuk lebih mempertajam pembahasan skripsi ini, maka dibuat pertanyaan masalah sebagai berikut:
a. Praktek perundang-undangan yang mana yang mengatur verstek?
b. Apa landasan hukum bagi hakim dalam proses pembuktian dalam perkara
cerai gugat yang diputus verstek? c.
Bagaimana analisa putusan perkara verstek No. 1227 Pdt.G 2008 PA. Dpk.?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian penulis dalam masalah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui peraturan perundang-undangan yang mengatur verstek
tersebut. b.
Untuk mengetahui landasan hukum yang dipergunakan oleh hakim dalam proses pembuktian perkara cerai gugat yang diputus verstek.
c. Untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam putusan verstek tersebut.
2.
Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis sendiri, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan
penulis agar lebih memahami hal-hal seputar perkara verstek dalam tataran teoritis maupun praktis.
b. Bagi kalangan akademisi dan masyarakat umum, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan suatu konstribusi besar keilmuwan bagi yang berminat
untuk mengkaji aspek-aspek yang berhubungan dengan dinamika perkembangan hukum Islam di Indonesia terutama hal seputar verstek dan
proses pembuktian dalam cerai gugat.
D. Tinjauan Studi Terdahulu
Penulis melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu sebelum menentukan judul proposal, di antaranya adalah sebagai berikut:
NO NAMA NIM
JUDUL SKRIPSI PEMBAHASAN
1. Eko Muryono Putusan verstek di
Pengadilan Agama dalam perspektif
Hukum Islam Studi Kasus di Pengadilan
Agama Jakarta Pusat. Dalam skripsi tersebut
lebih fokus membahas kepada tinjauan Hukum
Islam dan atau Kompilasi Hukum Islam terhadap
putusan verstek di Pengadilan Agama.
2. Agus Sudianto
101044122131 Penyelesaian perkara
perceraian yang diputus verstek di
Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Skripsi tersebut hanya memaparkan secara global
tentang proses serta teknis persidangan
Setelah melakukan analisa dari kedua skripsi diatas, penulis rasa bahwa pembahasannya berbeda dengan judul penulis: “Putusan Verstek Pengadilan
Agama Depok Dalam Perkara Cerai Gugat” Di sini penulis mencoba
menerangkan secara komprehensif tentang proses pembuktian sebelum terjadi putusan verstek yang dijatuhkan oleh hakim Pengadilan Agama Depok, serta
penulis menjelaskan landasan hukum pembuktian yang dipergunakan dalam perkara Cerai Gugat. Karena tidak lain putusan verstek Pengadilan Agama akan
memberikan akibat hukum bagi masing- masing pihak.
E. Metode Penelitian