Kerangka Teori Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

9 Konsep efektifitas, secara bahasa efektifitas berasal dari kata efektif yang berarti ada efeknya; kesannya; dapat berhasil; berhasil guna. Menurut ahli manajemen Peter Drucker efektifitas adalah melakukan pekerjaan yang benar doing the right things. 11 Dan pengertian lain, efektifitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengertian gadai menurut UU Perdata pasal 1150 Adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang yang berhutang atau oleh seorang lain atas dirinya, dan yang memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus didahulukan. Gadai rahn adalah akad penyerahan barang atau harta dari nasabah kepada bank sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang. 12 Atau Rahn adalah menahan salah satu harta milik seseorang peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis, dengan demikian pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk 11 T. Hani Handoko, Management, Yogyakarta :BPFE, 1993, edisi II, h. 7 12 Muhammad, Konsep dan Implementasi Bank Syariah, Jakarta : Renaisan, 2005, Cet. Ke-1, h.54 10 dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. 13 Sedangkan gadai emas syariah adalah penggadaian atau penyerahan hak penguasaan secara fisik atas hartabarang berharga berupa emas dari nasabah Arrahin kepada Bank al-murtahin untuk dikelola dengan prinsip ar-Rahnu yaitu sebagai jaminan al-Marhun atas peminjam al-marhunbih yang diberikan kepada nasabahpeminjaman tersebut. Ar-Rahnu merupakan akad penyerahan barang dari nasabah kepada bankpegadaian sebagai jaminan sebagian atau seluruhnya atas hutang yang dimiliki nasabah. transaksi tersebut merupakan kombinasipenggabungan dari beberapa transaksi atau akad yang merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan, meliputi : a. Pemberian pinjaman dengan menggunakan transaksi akad Qard. b. Penitipan barang jaminan berdasarkan transaksi akad Rahn. c. Penetapan sewa tempat khasanah tempat penyimpanan barang atas penitipan tersebut diatas melalui transaksi akad ijarah. Adapun rukun gadai syariah, yaitu : 14 1. Ar-rahn yang menggadaikan dan Al-murtahin penerima gadaiyang memberikan pinjaman adalah orang yang telah dewasa, berakal dan bisa 13 Muhammad, Lembaga Ekonomi Syariah, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007, h. 64 14 Zainudin Ali, Hukum Gadai Emas Syariah, Jakarta: Sinar Grafika:2008, h. 15 11 dipercaya. 2. Al-mahrun barang yang digadaikan harus ada pada saat perjanjian gadai dan barang tersebut merupakan milik sepenuhnya dari pemberi gadai. 3. Al-mahrun bih utang adalah sejumlah dana yang diberikan murtahin kepada rahin atas dasar besarnya tafsiran marhun. 4. Sighat, ijab dan qabul adalah kesepakatan antara rahin dan murtahin dalam melakukan transaksi gadai. 2. Kerangka Konsep Konsep gadai emas syariah rahn BRI Syariah Mekanisme pada nasabah, proses penaksiran sampai pencairan dana Efektifitas gadai emas syariah rahn BRI Syariah dalam pemberdayaan ekonomi Analisis efektifitas gadai emas syariah rahn BRI Syariah dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. 12

F. Metodologi Penelitian

Secara keseluruhan jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian bersifat deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode yang menggambarkan sebuah fakta yang kemudian dianalisa untuk dapat menghasilkan sebuah kesimpulan dari data dan fakta. Penelitian ini melihat dan menggambarkan konsep gadai emas syariah pada BRI Syariah KCP Cipulir dalam produk gadai emas, dan meneliti efektifitas gadai emas syariah dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pengumpulan data dan analisa data berjalan pada waktu yang bersamaan. Apabila terdapat ilustrasi yang mengarah pada perhitungan yang berbentuk angka-angka kuantitatif, maka hal itu dimaksudkan hanya untuk mempertajam analisa dan menguatkan argumentasi penelitian. 1. Kriteria dan Sumber Data Dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan 2 jenis sumber data yaitu: a. Data Primer Yaitu, data yang diperoleh secara langsung dari sumber data atau dari hasil penelitian lapangan. Untuk memperoleh data primer ini, penulis langsung mewawancarai Kepala bagian gadai emas syariah dan nasabah gadai emas BRI Syariah KCP Cipulir. 13 b. Data Sekunder Yaitu, data yang diperoleh melalui studi dokumentasi yang ada hubungannya dengan materi skripsi ini. Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kepustakaan Library Research yaitu, dengan mempelajari buku kepustakaan, buku-buku antara lain Hukum Gadai Emas Syariah, Lembaga Ekonomian Syariah, Metodologi Penelitian dan