BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan pada suatu waktu periode tertentu akan melaporkan semua kegiatan keuangannya. Laporan keuangan ini bertujuan untuk memberikan
informasi keuangan perusahaan, baik kepada pemilik, manajemen maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan
merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil operasi yang telah dicapai perusahaan.
Laporan keuangan menyediakan informasi utama bagi manajer untuk mengkomunikasikan kondisi keuangan perusahaan kepada pihak-pihak luar.
Diketahuinya kondisi keuangan sebuah perusahaan, keputusan yang rasional dapat dibuat dengan bantuan alat-alat analisa tertentu. Analisa keuangan dapat
dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan seperti kreditur, para investor ataupun pihak-pihak internal perusahaan itu sendiri. PT. Excelcomindo Pratama, Tbk
mempunyai harapan yang besar agar kinerja keuangannya berada dalam posisi yang sangat baik, sehingga sejalan dengan tingkat kesehatan perusahaan yang
ingin dicapai. Tingkat kesehatan yang ingin dicapai PT. Excelcomindo Pratama, Tbk berada dalam posisi diatas nilai 80 sampai 90 agar posisi keuangan sangat
kuat untuk menjalankan operasional perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Terdapat beberapa situasi dimana analisa laporan keuangan akan menjadi alat yang berguna bagi manajemen puncak, contoh yang paling jelas terjadi ketika
manajemen mempertimbangkan suatu strategi dalam operasional keuangannya. Analisa laporan keuangan menggunakan suatu ukuran yang dapat
menginterprestasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Ukuran yang sering digunakan adalah analisa rasio keuangan atau indeks yang
membandingkan dua data keuangan yang satu dengan yang lain. Analisa dan interprestasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih
baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan bagi para analisis yang ahli dan berpengalaman dibandingkan analisa yang hanya didasarkan atas data
keuangan sendiri yang tidak berbentuk rasio. Mengetahui posisi finansial dalam perusahaan, pihak manajemen
perusahaan dapat menghubungkan unsur-unsur aktiva satu dengan lainnya, unsur- unsur kewajiban satu dengan lainnya ataupun unsur-unsur aktiva dengan
kewajiban. Untuk mengetahui aktivitas finansial dan profitabilitas perusahaan, manajemen menghubungkan perkiraan-perkiraan dalam aktiva dengan kewajiban.
Analisa rasio yang memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditor dan investor dalam memberikan pandangan ke dalam tentang bagaimana
sekiranya dana dapat diperoleh. Manajemen dapat menggunakan hasil perhitungan rasio sebagai standar untuk mengendalikan kinerja manajemen.
Mengadakan analisa data finansial tersebut perusahaan akan dapat mengetahui keadaan dan perkembangan finansialnya. Perusahaan juga dapat
mengetahui hasil finansial yang telah dicapai di waktu lalu dan waktu yang
Universitas Sumatera Utara
sedang berjalan. Dengan mengetahui analisa data finansial dari tahun-tahun yang lalu, akan terlihat kelemahan dari perusahaan tersebut serta hasil yang telah
dianggap baik. Hasil analisa tersebut sangat penting bagi perbaikan penyusunan rencana atau kebijaksanaan yang akan dilakukan di masa yang akan datang.
Mengetahui kelemahan yang ada pada sebuah perusahaan, diusahakan agar dalam penyusunan rencana untuk tahun yang akan datang kelemahan tersebut
dapat diperbaiki sehingga meminimalkan kerugian dari perusahaan. Hasil-hasil yang dipandang sudah cukup baik di waktu yang lalu harus dipertahankan untuk
masa yang akan datang bahkan harus ditingkatkan sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai. PT. Excelcomindo Pratama, Tbk adalah
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Excelcomindo Pratama, Tbk menjadi salah satu dari sebelas perusahaan telekomunikasi yang ada
di Indonesia. Kompetensi jasa telekomunikasi yang ketat dewasa ini membuat PT. Excelcomindo Pratama, Tbk selalu aktif mengevaluasi kinerja manajemen
khususnya sektor keuangan dari waktu ke waktu untuk menjadi perbaikan dan acuan operasional perusahaan kedepannya.
Keadaan perusahaan pada periode 2007 menunjukkan posisi laba 250.781 dalam jutaan rupiah dan periode 2008 posisi perusahaan menunjukkan keadaan
merugi dengan jumlah 15.109 dalam jutaan rupiah . Disisi lain posisi asset perusahaan menunjukkan kenaikan yang signifikan khususnya assets tidak lancar
yang kenaikannya sekitar 50. Hal ini menunjukkan apa gambaran sesungguhnya kondisi perusahaan yang sedang terjadi mengenai kinerja keuangan khususnya.
Universitas Sumatera Utara
Apakah perusahaan dinyatakan sehat atau tidak dengan memakai acuan penilaian Keputusan Menteri BUMN No.100MBU2002.
Sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri BUMN No. 100MBU2002, kinerja keuangan dinilai berdasarkan 8 rasio keuangan yang
terdiri dari Current ratio, Cash ratio, Total asset turnover, Total equity to total asset, Return on Equity, Return on Investment, Collection periods, dan Inventory
turnover. Kedelapan rasio ini dianggap paling dominan yang dapat mewakili rasio-rasio keuangan lainnya dan digunakan untuk mengevaluasi kesehatan
kinerja keuangan. Permasalahannya adalah kinerja keuangan yang tercermin dalam hasil analisis rasio tersebut terkadang belum mencapai kondisi yang sehat
berdasarkan penilaian yang ditetapkan oleh Menteri BUMN. Dalam menganalisa laporan keuangan, penggunaan analisa rasio keuangan
merupakan cara yang diperlukan oleh pihak manajemen untuk mengukur tingkat keuntungan ataupun kerugian yang telah dicapai oleh perusahaan setiap periode.
Pihak manajemen perusahaan menggunakan analisa rasio keuangan untuk mengambil berbagai tindakan guna mencapai tujuan perusahaan. Dalam
keputusan jangka pendek pihak perusahaan akan lebih menekankan pada rasio likuiditas, sedangkan keputusan jangka panjang adalah pada laba jangka panjang
rentabilitas. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas maka penulis merasa tertarik untuk meneliti masalah penilaian kinerja perusahaan berdasarkan
analisis laporan keuangan.
B. Perumusan Masalah