b. prosedur pelaporan yang berbeda, mengakibatkan laba yang dilaporkan berbeda pula dapat naik atau turun tergantung prosedur pelaporan
keuangan tersebut, a.
adanya manipulasi data, hal ini berarti dalam menyusun data, pihak penyusun tidak jujur dalam memasukkan angka – angka ke laporan
keuangan yang mereka buat, b.
perlakuan pengeluaran untuk biaya antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya,
c. penggunaan tahun fiskal yang berbeda, juga dapat menghasilkan
perbedaan.
D. Penilaian Kinerja Perusahaan
Kinerja perlu diukur dan dievaluasi untuk menentukan sejauh mana keberhasilan dalam mencapai tujuan tertentu. Dua aspek yang seing digunakan
dalam menilai kinerja adalah efektivitas dan efisiensi. Efektivitas mencerminkan hubungan output suatu tujuan tertentu, sedangkan efisisensi menggambarkan
hubungan antara input dan output. Menurut Umar 2002:36, “pengertian penilaian adalah membandingkan kegiatan yang sudah dicapai dengan standar
yang ada. Evaluasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana
perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih di antara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu
bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh”.
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran kinerja merupakan kunci penting dalam infrastruktur organisasi. Istilah tersebut mencakup suatu set kebijakan organisasional, sistem
dan praktek yang mengkoordinasi tindakan serta transfer informasi untuk mendukung seluruh siklus manajemen. Manajemen menggunakan sistem
pengukuran sebagai mekanisme untuk mengimplementasikan strategi. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan bergantung pada sudut pandang
yang diambil dan tujuan analisis. Tujuan umum penilaian kinerja perusahaan adalah untuk mengevaluasi perubahan – perubahan atas sumber daya yang
dimiliki perusahaan. Berarti penilaian tersebut dijadikan sarana pengambilan keputusan bagi perusahaan.
E. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Adapun beberapa penelitian yang telah dilakukan terdahulu mengenai analisa laporan keuangan dibawah ini.
NO Peneliti Judul
Hasil Penelitian 1.
Inanda 2007 Analisis Laporan
Keuangan sebagai Alat Penilaian Kinerja
Keuangan pada PT. Pertamina Ep.Area Rantau
Aceh Tamiang. Kinerja keuangan
perusahaan cukup bagus dengan kondisi sehat
dalam dua tahun tersebut.
2. Gunardi
2005 Evaluasi Kinerja
Keuangan Perusahaan BUMN dengan
menggunakan Teknik Analisis Rasio Keuangan
Studi Kasus pada PT.Persero Pelabuhan
Indonesia I Medan. Hasil kinerja beberapa
tahun terakhir menunjukkan kondisi
perusahaan yang tidak sehat berdasarkan
penilaian skor yang ada.
Universitas Sumatera Utara
Silvani Inanda 2007 Judul penelitiannya adalah “Analisis Laporan Keuangan sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan pada PT. Pertamina Ep.Area
Rantau Aceh Tamiang.” Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana penilaian kinerja keuangan PT. Pertamina Ep.Area Rantau-Aceh
Tamiang. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu dengan mengumpulkan, mengolah dan menginterpretasikan data yang diperoleh
sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan yang diteliti. Penilaian kinerja keuangan perusahaan ini menggunakan delapan rasio keuangan
yang telah ditentukan dalam Keputusan Menteri BUMN No.100MBU2002. Rasio tersebut antara lain Return on Investment ROI, Return on Equity ROE,
Cash ratio, Quick ratio, Inventory turnover dan Total equity to total asset. Hasil pembahasan masalah dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penilaian kinerja
keuangan secara keseluruhan untuk tahun 2003 memperoleh skor 50,35 atau 72 dari total skor seharusnya yakni 70 dan memperoleh kategori sehat dengan
predikat A. Skor yang diperoleh pada tahun 2004 naik menjadi 59,50 atau 85 dari total skor seharusnya dan termasuk dalam kategori sehat dengan predikat AA.
Nardi Gunawan 2005 Judul penelitiannya adalah “Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan BUMN dengan menggunakan Teknik Analisis Rasio
Keuangan Studi Kasus pada PT.Persero Pelabuhan Indonesia I Medan.” Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana perkembangan
kinerja keuangan PT.Persero Pelabuhan Indonesia I Medan selama lima tahun terakhir mulai tahun 1999 sampai tahun 2003 dengan menggunakan analisis rasio
keuangan. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif-studi
Universitas Sumatera Utara
kasus yaitu dengan memecahkan kasus menggunakan rasio keuangan dalam menilai kinerja perusahaan pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I dari tahun
1999 sampai tahun 2003. Penelitian ini membahas bahwa dalam menilai kinerja keuangan, perusahaan menggunakan rasio yang telah ditetapkan oleh pemerintah
melalui Menteri BUMN dan Surat Keputusan Menteri BUMN No. 215M- BUMN1999 dan Surat Keputusan Menteri BUMN No. 100MBU2002. Rasio
yang digunakan adalah Return on Investment ROI, Return on Equity ROE, Cash ratio, Quick ratio, Inventory turnover dan Total equity to total asset. Hasil
penelitiannya adalah total skor kinerja keuangan untuk tahun 1999 adalah 47 atau 94 dari total skor seharusnya 50. Tahun 2000 turun menjadi 44,25 atau 88,5
dari total skor. Tahun 2001 mengalami kenaikan menjadi 48 atau 96 dari total skor, kemudian untuk tahun 2002 mengalami penurunan menjadi 45,50 atau 91
dari total skor. Tahun 2002 masih mengalami penurunan menjadi 44,75 atau 89,50 dari total skor.
F. Kerangka Konseptual