a. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 tahun 1999 tentang kewajibanPegawai
Pecatat Nikah PPN b.
Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 tahun 1987, tentang wali Hakim.
C.  Proses  Peradilan  Perkara  Permohonan  Izin  Poligami  di  Pengadilan  Agama Bekasi.
Pemeriksaan  perkara  permohonan  izin  untuk  berpoligami  di  lakukan  melalui tahapan –tahapan tertentu yang telah di tentukan oleh Undang-undang, diantaranya :
1. Tahapan permulaan.
Tahapan ini dilakukan dengan cara-cara berikut : 1.a. Pengajuan permohonan
Permohonan  poligami  harus  diajukan  secara  tertulis,  yaitu  sesuai  dengan ketentun pasal 40 PP nomor. 9 Tahun 1975, yang berbunyi :
Apabila  seorang  suami  bermaksud  beristri  lebih  dari  satu  maka  ia  wajib mengajukan permohonan secara tertulis kepada pengadilan .
71
Ketentuan tersebut juga diatur dala pasal 118 ayat 1 HIR juncto pasal 142 ayat 1  Rbg.  Dan  bagi  pemohon  yang  tidak  dapat  membaca  dan  menulis  maka  dapat
diberikan  dipensasi  yaitu  permohonan  izin  secara  lisan  kepada  ketua  Pengadilan Agama.  Sebagaimana  dalam  pasal  120  ayat  1  HIR  Juncto  paal  114  ayat  1  rbg,  yang
berbunyi : Bagi  penggugatpemohon  yang  tidak  dapat  menulis  atau  hanya  baca  tulis,  maka
gugatanpermohonan  diajukan  secara  lisan  kepada  Ketua  Pengadilan.  Kemudian
71
Lembar Negara Tahun 1975, Hal 12
panitera membantu
mencatat segala
sesuatu, yang
dikemukakan oleh
penggugatpemohon  tersebut.  Selanjutnya  gugatanpermohonan  itu  diserahkan kepada  salah  satu  seorang hakim yang memeriksameneliti dan menanyakan kepada
penggugatpermohonan  tersebut.  Selanjutnya  gugatanpermohonan  itu  diserahkan kepada  salah  satu  seorang hakim yang memeriksameneliti dan menanyakan kepada
penggugatpemohon  kebenaran  isinya  lalu  KetuaHakim  menanda  tangani gugatanpermohonan itu
72
Perkara  permohonan    izin  poligami  yang  masuk  ke  Pengadilan  Agama sebanyak  3  perkara.  Dari  3  perkara  yang  ada,  maka  penulis  tertarik  membahas  satu
1  perkara  yang    diputus  oleh  Pengadilan  Agama  Bekasi  yaitun  Nomor  : 184Pdt.G2007PA.Bks.
Dari  hasil  penelitian  menyatakan  bahwa  semua  permohonan  izin  poligami tersebut  telah  dilakukan  secara  tertulis    diatas  kertas  bermaterai  atu  diatas  kertas
bersegel  dan  apa  yang  dilaksanakan  pemohon-pemohon  tersebut  adalah  telah  sesuai dengan  maksud  pasal  40  Peraturan  Pemerintah  Nomor  :  9  Tahun  1975  yang
menghendaki permohonn izin poiligami harus dilakukan secara tertulis. Adapun  isi  permohonan  tersebut  menurut  Hukum  Acara  perdata  yng  berlaku
di Pengadilan Agama meliputi :
1. Identitas Pemohon