8
2.1.2 Visi dan Misi Perpustakaan Khusus
Visi adalah cara memandang tentang kondisi dan situasi masa depan. Visi juga dapat diartikan sebagai gambaran keadaan yang lebih baik atau keinginan
yang ingin dicapai dan secara rasional dapat diwujudkan. “Sementara visi perpustakaan khususkedinasan merupakan satu kesatuan dari lembaga induknya
yang mempunyai visi yang sama dengan lembaga tempat perpustakaan tersebut
berada” Suwarno 2009, 37-38.
Dalam buku Standar Nasional Indonesia SNI bidang perpustakaan 2011, 37, “misi perpustakaan khusus adalah menyediakan materi perpustakaan dan
akses informasi bagi lembaga induknya”. Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa visi dan misi perpustakaan
khusus adalah menyediakan koleksiinformasi perpustakaan dan akses informasi pengguna sesuai dengan bidang lembaga induknya.
2.1.3 Tujuan Perpustakaan Khusus
Tujuan perpustakaan adalah untuk menyediakan fasilitas dan sumber informasi sesuai kebutuhan penggunanya. Menurut Soeaminah yang disitir oleh
Saifullah 2008, 14 “tujuan perpustakaan secara umum untuk memberikan layanan informasi literer kepada masyarakat pengguna. Sedangkan tujuan
perpustakaan secara khusus dibedakan menurut jenis perpustakaan”. Tujuan perpustakaan khusus menurut Sulistyo-Basuki yang disitir oleh
Prastowo 2012, 72 bahwa “tujuan perpustakaan khusus adalah untuk membantu tugas badan induk, dimana tempat perpustakaan tersebut bernaung”. Sedangkan
menurut Hermawan 2006, 40 “tujuan utama perpustakaan khusus adalah untuk
9 mendukung tujuan organisasi. Umumnya bersifat tertutup dan hanya melayani
anggota organisasi”. Dari beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa tujuan perpustakaan
khusus adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna dalam rangka mendukung pengembangan dan kemampuan sumber daya manusianya di
lingkungannya.
2.1.4 Fungsi Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus berfungsi sebagai pusat informasi di lingkungannya. Adapun fungsi perpustakaan khusus dalam buku Badan Standarisasi Nasional
2009, 7 adalah sebagai berikut: 1.
Mengembangkan koleksi yang dapat menunjang kinerja lembaga induknya.
2. Menyimpan semua terbitan dari tentang lembaga induknya.
3. Menjadi focal point untuk informasi terbitan lembaga induknya.
4. Menjadi pusat referral dalam bidang yang sesuai dengan lembaga
induknya. 5.
Mengorganisasikan materi perpustakaan. 6.
Mendayagunakan koleksi 7.
Menerbitkan literature sekunder dan tersier dalam lembaga induknya, baik cetak maupun elektronik.
8. Menyelenggarakan pendidikan pengguna.
9. Menyelenggarakan kegiatan literasi informasi untuk pengembangan
kompetensi sumber daya manusia lembaga induknya 10.
Melestarikan materi perpustakaan materi preventif maupun kuratif. 11.
Ikut serta dalam kerjasama perpustakaan serta jaringan perpustakaan. 12.
Menyelenggarakan otomasi perpustakaan. 13.
Melaksanakan digitalisasi materi perpustakaan. 14.
Menyajikan layanan koleksi digital. 15.
Menyediakan akses informasi pada tingkat lokal, nasional, regional dan global.
10 Sedangkan dalam buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan
Khusus 2006, 6 dinyatakan bahwa: Fungsi-fungsi minimal yang perlu ada dalam penyelenggaraan
perpustakaan khusus adalah fungsi pengembangan dan pembinaan koleksi, pengolahan bahan pustaka, pengelolaan dan pelestarian bahan pustaka,
pelayanan bahan pustaka dan informasi serta pelayanan dan bimbingan pengunjung.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa fungsi perpustakaan khusus adalah mengembangkan koleksi, mengelola, menyimpan, menjadi focal point,
menjadi pusat referral, menyelenggarakan pendidikan pengguna, menyelenggarakan kegiatan literasi informasi, melestarikan materi perpustakaan,
kerjasama antar perpustakaan, menyelenggarakan otomasi perpustakaan, melaksanakan digitalisasi materi perpustakaan, menyajikan layanan koleksi
digital, dan menyediakan akses informasi pada tingkat lokal, nasional, regional dan global.
2.1.5 Tugas Perpustakaan Khusus