15 e.
Terbitan sendiri: perpustakaan hendaknya menghimpun semua bahan pustaka seperti majalah, buku, brosur, laporan direktori, yang
diterbitkan baik oleh perpustakaan atau lembaga. Yang perlu diperhatikan dalam pengadaan bahan pustaka adalah:
1
Buku pustaka sejenis Pembelian bahan pustaka jenis ini dapat dilakukan langsung
ke toko buku secara kontan. Apabila buku tersebut tidak ada di pasar, perpustakaan dapat memesan langsung ke penerbit
dan membayar di muka sesuai tagihan yang diterima. Pengadaan dengan sistem ini disarankan dalam jumlah tertentu
sistem paket tidak satu per satu agar lebih ekonomis.
2 Majalah dan terbitan berkala lainnya
Pengadaan bahan pustaka jenis ini biasanya dilakukan dalam bentuk anggaran untuk periode tertentu. Pengadaannya dapat
dilakukan langsung ke penerbit atau melalui agenan. 3
Media elektronik CD-ROM Compact Disk Read Only Memory
Media ini pengadaannya agak berbeda dengan bahan pustaka tercetak. Pengadaan CD-ROM dilakukan baik dengan cara
langganan untuk pembaharuan atau cara beli untuk sekali terbit.
4
Bahan pustaka khusus film, mikrofisfilm, AV, standar, paten, terbitan pemerintah atau badan internasional, dll. Pengadaan
bahan pustaka jenis ini biasanya dilakukan langsung ke penerbit atau perpustakaan yang bersangkutan.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan khusus harus memiliki koleksi dalam bidang kekhususannya yang sesuai dengan
kebutuhan lembaga induknya.
2.1.7 Layanan Perpustakaan Khusus
Layanan yang ada di perpustakaan merupakan kegiatan utama untuk mendorong pemanfaatan koleksi di perpustakaan. Ada beberapa jenis layanan
menurut Lasa 2002, 101 “dimana jenis-jenis layanan informasi harus diselenggarakan oleh suatu perpustakaan sesuai kemampuan antara lain dalam
bentuk pelayanan sirkulasi, pelayanan referensi, penelusuran literatur, pelayanan informasi terseleksi, bimbingan pemakai, dan pelayanan audio visual”.
16 Sedangkan Sutarno 2006, 73 menyatakan bahwa:
Layanan yang ada di perpustakaan meliputi: sirkulasi peminjamanpengembalian, keanggotaan, referensi, bimbingan dan
penyuluhan kepada pemakai, layanan pembaca, layanan unit perpustakaan keliling, layanan ekstensi, penelitian, layanan lain yang mungkin
dilakukan, dan pendidikan pemakai. Jadi, pelayanan yang ada di perpustakaan tergantung dari jenis perpustakaan dalam melayani
masyarakat yang dilayaninya. Seperti di perpustakaan khusus, layanan yang disediakannya harus dapat memberikan nilai lebih kepada pengguna
dan organisasibadan induk yang membawahinya.
Menurut Kusmayadi 2006, 51 layanan pada perpustakaan khusus adalah: Layanan lebih bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi para
pengguna di lembaga induknya, menyimpan dan menemukan kembali informasi serta penyebarkan secara cepat dan tepat kepada para staf, dan
membantu pimpinan memperoleh bahan untuk pengambilan keputusan. Dalam menerapkan sistem layanan, menurut Surachman 2005, 3:
Kebanyakan perpustakaan khusus menerapkan sistem terbuka dengan akses terbatas. Hal ini untuk lebih memberikan peluang kepada
penggunaan yang lebih luas namun tetap terkontrol. Terbuka artinya siapapun dapat memanfaatkan koleksi yang ada, sedangkan akses terbatas
adalah pengaturan terhadap proses pemanfaatan koleksi seperti fasilitas pinjam, fasilitas baca, fotokopi, dan sebagainya.
Sedangkan dalam buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan
Khusus 2006, 34, sistem layanan bahan pustaka dapat dilaksanakan dengan sistem layanan terbuka atau sistem layanan tertutup, yaitu:
1. Layanan tebuka
Sistem ini memberikan kebebasan kepada pengguna perpustakaan untuk memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang diinginkan
dari ruang koleksi. 2. Layanan tertutup
Sistem ini tidak memberi kebebasan kepada pengguna, karena pengguna tidak dapat mengambil sendiri bahan pustaka dari ruang
koleksi. Pengambilan bahan pustaka dilakukan oleh petugas perpustakaan. Sistem ini ditujukan untuk koleksi khusus yang
keberadaannya perlu memperoleh pengamanan.
17 Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa layanan yang ada di
perpustakaan khusus meliputi, layanan sirkulasi, layanan referensi, penelusuran literatur, layanan informasi terseleksi, bimbingan pemakai, layanan audio visual.
Layanan tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna di lembaga induknya baik menggunakan sistem terbuka maupun tertutup, tergantung
kebijakan dari lembaga induknya.
2.2 Peran Perpustakaan Khusus