BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Umum
Pada Bab II telah diketahui tentang landasan teori yang diperlukan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini. Landasan teori tersebut mencakup hal dasar pada
pengertian dalam rumusan panjang gelombang yang mempengaruhi mode order pada serat optik.
Untuk menganalisis pergeseran 14 panjang gelombang dengan menggunakan pengaruh pada mode order dengan mengetahui mode order pada serat optik. Dimana
mode order merupakan bilangan berubah-ubah yang diberikan pada pergeseran yang dianalisa yang telah ditentukan arah rambatnya secara konstan, untuk itu tidak
diperlukan daerah yang akan diukur karena dilakukan secara menyeluruh pada
gelombang serat optik, sebagai berikut
1. Struktur bahan DFB Laser
2. Mode Order yang telah ditentukan
3. Parameter yang mempengaruhi
3.2 Struktur bahan DFB Laser
Pemahaman tentang mode order pada cahaya laser DFB serat optik harus mengetahui susunan dari pada bahan sumber cahaya serat optik yang ditunjukkan
pada Gambar 3.1 struktur lapisan dari bahan InGaAsp Inp. Ada tiga lapisan quaternary Q, lapisan waveguide Q
1
, lapisan aktif Q
2
, dan lapisan buffer penyangga Q
3
. Ketebalan lapisan dilambangkan oleh t, d dan h. Panjang gelombang celah pita bandgap energi diasumsikan yaitu 1,3 µm; 1,55 µm; dan 1,3
m, sedangkan indeks bias masing-masin adalah 3,4; 3,54; dan 3,4.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Struktur lapisan Distributed Feedback DFB Dalam lapisan aktif akan terjadi perambatan cahaya yang terdapat panjang
gelombang yang akan dapat menyalurkan cahaya dari awal pengiriman sampai pada penerima yang tunjukkan pada Gambar 3.2 yang merupakan pusat dari pada kerja
serat optik.
Gambar 3.2 Lapisan aktif pada InGaAsp
Gelombang pada lapisan aktif layer dan Mode order terdapat pada lapisan aktif InGaAsp yang ditunjukkan pada Gambar 3.3.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Mode order pada lapisan aktif InGaAsp
3.3 Mode Order
Untuk menentukan mode order dapat di tentukan dengan mengetahui arah rambat dari pada gelombang cahaya pada serat optik. Mode order pada DFB laser
yang berbentuk melintang dan membujur yang terdapat disekitar panjang gelombang bragg
B
. Mode order yang berbentuk melintang adalah mode yang terbentuk antara
perpaduan lapisan dielectric dengan lapisan yang berbeda dari dioda laser. Arah melintang dapat digambarkan oleh indeks mode bilangan bulat p, q.
Mode Order untuk membujur yang menghasilkan keluaran frekuensi tunggal, yang mungkin dicapai dengan mengurangi panjangnya di resonator sedemikian
sehingga frekwensi yang mengatur jarak antara sudut membujur bersebelahan melebihi lebar spektral memperbesar medium. Lebih baik mendekati untuk mencapai
single-frequency operasi melibatkan penggunaan dari reflektor dibagi-bagikan Bragg gratings sebagai pengganti permukaan kristal yang dibelah yang bertindak sebagai
cermin lumped di dalam Fabry-Perot Bentuk wujud. Ketika distributed feedback laser
Universitas Sumatera Utara
dibagi-bagikan permukaan kristal adalah antireflection AR yang dilapisi untuk memperkecil cerminanpemantulan pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Mode Order m pada arah melintang dan membujur
Terdapat tiga perbedaan arah mode ordernya yaitu : Untuk m = 0 arah rambatnya
Untuk m = 1 arah rambatnya Untuk m = 2 arah rambatnya
Untuk m = 3, 4 dan seterusnya sama dengan untuk m = 2 karena panjang gelombang lebih besar 1.
Untuk itu pergeseran 14 λ pada laser DFB dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.5 Pergeseran ¼ panjang gelombang pada laser DFB
Spektrum Keluaran secara simetris membagi-bagikan di sekitar Panjang gelombang Bragg di dalam DFB diode laser diidealkan. Di dalam distributed-
feedback DFB laser, panjang gelombang selector dibentuk keseluruh daerah efektif.
3.4 Parameter Serat Optik