39 Persyaratan: Jika ditimbang satu-persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet
yang masing–masing bobotnya menyimpang dari bobot rata–ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A, dan tidak satu tablet pun bobotnya
menyimpang dari bobot rata–ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom B Ditjen POM, 1979.
3.11.2 Uji kekerasan tablet
Penentuan uji kekerasan tablet dilakukan dengan menggunakan alat Hardness Copley.
Sebuah tablet diletakkan di tengah besi penahan, kemudian alat dijalankan sehingga besi penahan menekan tablet. Kekerasan tablet dapat
dilihat pada skala yang muncul di monitor. Pemeriksaan kekerasan tablet dilakukan sebanyak 5 tablet dan dihitung rata-ratanya.
Syarat: Kekerasan tablet 4 – 8 kg Parrot, 1970.
3.11.3 Uji friabilitas
Penentuan uji friabilitas tablet dilakukan dengan menggunakan alat Roche Friabilator Copley.
Sebanyak 20 tablet ditimbang yang telah dibersihkan dari debu, misalkan beratnya “a gram”. Dimasukkan ke dalam alat friabilator, lalu tekan tombolnya
sehingga alat berputar selama 4 menit 100 kali putaran. Tablet dikeluarkan, Bobot Rata – Rata
Penyimpangan Terhadap Bobot Rata–rata A
B 25 mg atau kurang
15 30
26 mg sampai 150 mg 10
20 151 mg sampai 300 mg
7,5 15
Lebih dari 300 mg 5
10
40 dibersihkan dari debu dan ditimbang beratnya misalnya “b gram”. Maka friabilitas
adalah:
Keterangan : F = Friabilitas
a = Berat awal tablet b = Berat akhir tablet
Ketentuan umum: Kehilangan berat ≤ 1 Lachman dkk., 1994.
3.11.4 Uji waktu hancur
Penentuan uji waktu hancur tablet dilakukan dengan menggunakan alat Disintegration Tester Copley.
Pengujian dilakukan terhadap 5 tablet. Dimasukkan 1 tablet pada masing- masing tabung dari keranjang. Digunakan air dengan suhu 36
o
C – 37
o
C sebagai media kemu dicatat yaitu sejak tablet dinaikturunkan sampai dengan tablet hancur.
Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal dikasa. Waktu yang diperlukan untuk menghancurkan tablet tidak lebih dari 15 menit
untuk tablet tidak bersalut. Jika tablet tidak memenuhi syarat ini, ulangi pengujian menggunakan tablet satu per satu, kemudian ulangi lagi menggunakan 5 tablet
dengan cakram. Persyaratan: Waktu yang diperlukan untuk menghancurkan tablet tidak
lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut Ditjen POM, 1979.
� = � − �
� � 100
41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan
Hasil identifikasi yang dilakukan di “Herbarium Bogoriense” Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI
Bogor, menunjukkan bahwa tanaman sirih merah yang diteliti adalah jenis Piper crocatum Ruiz Pav., suku Piperaceae. Hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat
pada Lampiran 1, halaman 39.
4.2 Hasil Karakteristik Nanopartikel Daun Sirih Merah
Hasil pemeriksaan karakteristik nanopartikel daun sirih merah dilakukan di Balai Inkubator Teknologi BPPT R.B07 Serpong, Banten. Pemeriksaan
makroskopik simplisia daun sirih merah yaitu daun bertangkai berbentuk jantung, ujung daun runcing, bertepi rata, daun berkerut, berwarna coklat,
panjang 10 - 15 cm, lebar 7 - 8 cm dan beraroma wangi khas sirih Sitepu, 2010. Sirih merah rasanya sangat pahit dibandingkan dengan sirih biasa atau
varietas lainnya, warna daun bagian atas hijau bercorak warna putih keabu-abuan sedangkan bagian bawah daun berwarna merah cerah Sudewo, 2005.
Hasil pengujian mikroskop elektron payaran atau scanning electron microscopy SEM dengan perbesaran 5300x dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2.
Nanopartikel daun sirih merah mempunyai ukuran 644 nm dan simplisia daun Sirih Merah mempunyai ukuran 88,6 nm. Menunjukkan hasil ukuran nanopartikel
daun sirih merah lebih kecil dari simplisia daun sirih merah. Morfologi nanopartikel daun sirih merah berbentuk bola dengan permukaan yang halus dan