Pengertian Pengendalian Internal Sistem Pengendalian Internal Atas Aset Tetap 1. Pengertian Sistem

35 melaksanakan kegiatan pokok perusahaan” .Sistem menurut Baridwan 2000:3 adalah “suatu kerangka dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau Fungsi utama dari perusahaan”. Sedangkan sistem menurut Bordnardan Hopwood 2001:1 adalah“ kumpulan dari sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa system adalah suatu kerangka dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.

2. Pengertian Pengendalian Internal

Menurut Mulyadi 2002;180 mengatakan bahwa pengertian pengendalian internal adalah sebagai berikut: “Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian pada tiga tujuan: a. Laporan Kuangan yang dapat diandalkan b. Kepatuhan terhadap hukuman peraturan yang berlaku c. Efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan. Dari pengertian diatas, terlihat jelas bahwa makna tersebut pada 36 Dasarnya adalah sama. Salah satu alasan mengapa pengendalian internal penting untuk dilakukan adalah lingkup dan ukuran bisnis entitas yang telah menjadi sangat kompleks dan tersebar luas sehingga manajemen suatu perusahaan harus bergantung pada sejumlah laporan dan analisis. Selain itu, pengujian dan penelaahan yang melekat pada pengendalian internal yang baik menyediakan perlindungan terhadap kelemahan manusia dan mengurangi terjadinya kekeliruan dan kesalahan. Pengendalian internal meliputi dua hal: 1. Pengendalian Akuntansi, yaitu catatan dan pemeriksaan fisik yang meliputi pengamanan terhadap kekayaan perusahaan termasuk pemisahan kerja antara fungs ioperasional, penyimpanan dan pencatatan serta pengendalian fisik atas harta sehingga menghasilkan suatu catatan yang memadai. 2. Pengendalian Administrasi, yaitu pengendalian yang meliputi peningkatan efisiensi usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengendalian ini pada umumnya tidak berhubungan langsung dengan catatan akuntansi. Ada tiga jenis pengendalian internal atas aset tetap yang dapat dilakukan dalam suatu entitas usaha Mulyadi, 2002,yaitu: 1.Pengendalian Administrasi 37 Pengendalian ini meliputi pengendalian sistem dan prosedur penyelenggaraan inventaris serta yang berhubungan dengan masalah teknik dan materi inventarisasi. 2. Pengendalian Fisik Pengendalian ini meliputi penyesuaian keadaan fisik Aset Tetap di lapangan dengan laporan yang terdapat dalam daftar inventaris maupun dalam administrasi inventarisasinya. 3. Pengendalian Penggunaan Pengendalian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Aset Tetap yang dimiliki oleh perusahaan telah digunakan sesuai dengan fungsinya dengan memperhatikan efisiensi penggunaannya. Sistem Pengendalian Internal Atas Aset Tetap pada PT. Bank XXXX di Medan. A. Pengendalian Administrasi 1. Pencatatan a. Seluruh barang harus harus dilakukan pencatatan yang meliputi pengadaan baru, pemindahanmutasi, penghapusan harus dicatat. b. Pencatatan dilakukan oleh masing-masing unit yang mengelola barang-barang tersebut. 38 2. Dokumentasi a. Untuk menjaga tertib administrasi setiap dokumen yang mendukung keabsahan kepemilikan barang inventaris disimpan dan diamankan dari resiko hilang, kebakaran dan sebagainya. b.Tata cara penyimpan dokumen mengacu pada PP kearsipan. 3. Asuransi a. Barang inventaris milik XXXX harus dilindungi dari resiko kebakaran, banjir, huru hara dengan pertanggungan asuransi, selektif disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. B. Pemeliharaan Aset 1. Kegiatan pemeliharaan dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan umur teknis, umur ekonomis dan memperhatikan efisiensi serta kemampuan anggaran. 2. Pelaksanaan pemeliharaan hendaknya memperhatikan kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan kerja, estetika, keamanan serta keberhasilan data. 3. Pemeliharaan barang inventaris dilaksanakan oleh unit yang mengelola barang inventaris tersebut, khusus jenis barang otomasi dilaksanakan oleh unit yang berkompeten. 39 a. Perawatan yang meliputi kegiatan inspeksi, pemeriksaan rutin atau servis berkala dalam rangka tindakan pencegahan preventive maintenance . b. Perbaikan yang meliputi perbaikan atas komponen barang inventaris yang mengalami kerusakan dan perbaikan menyeluruh overhaul . c. Penggantian yang meliputi kegiatan mengganti komponen atau suku cadang yang rusak dengan barang yang sama atau sejenis berdasarkan pemeriksaan umur teknis, umur ekonomis dan kondisi barang inventaris. 4. Unit yang mengelola atau unit yang berkompeten melakukan pemeriksaan secara menyeluruh yang mencakup a. Kondisi fisik barang inventaris. b. Data-data administrasi barang inventaris tersebut antara lain tahun perolehan, pemeliharaan terakhir. 5. Sesuai hasil pemeriksaan selanjutnya melakukan perencanaan pemeliharaannya dan perhitungan estimasi biaya. 6. Biaya pemeliharaan yang mendekati atau melebihi harga beli baru, perlu dipertimbangkan untuk mengganti dengan barang baru dan mengusulkan barang yang rusak untuk dilepas. 40 7. Pelaksanaan pemeliharaan mengacu pada ketentuan pengadaan barang dan jasa dengan memperhatikan kesesuain spesifikasi teknis suku cadang yang mendekati. C. Pengelolaan Aset 1. Metode dan Prinsip Penyimpanan a. Mendapatkan informasi kondisi barang inventaris lebih cepat dan akurat. b. Memudahkan pelaksanaan monitoring terhadap pemanfaatan barang inventaris dalam rangka optimalisasi. 2. Prinsip pengelolaan Administrasi a. Pengelolaan administrasi dilakukakan terhadap seluruh barang inventaris yang di miliki atau di kuasai XXXX. b. Pengelolaan administrasi barang inventaris dilakukan oleh unit yang menggunakanmengelola dan terintegrasi sistem informasi asset. c. Untuk kelengkapan administrasi. Barang-barang inventaris harus diberikan tabel dan dibuat pencatatan dan diadministrasikan dengan baik

3. Tujuan Sistem Pengendalian Internal