KAJIAN TEORITIS Peranan remaja masjid (IRMASH) dalam meningkatkan pengamalan agama pada remaja di Masjid Safinatul Husna Bambu Larangan Cengkareng Jakarta Barat

tempat?.dalam penelitian ini penulis mencoba untuk mengungkap peranan irmash yang sebenarnya dalam peningkatan pengamalan agama. Peranan merupakan salah satu ide penting yang melekat dalam konsep civil society adalah: keinginan memperbaiki kualitas hubungan antara masyarakat dengan institusi sosial yang berada pada: sektor publik pemerintah dan partai politik, sector swasta pelaku bisnis dan sektor sukarela lembaga swadaya masyarakat, organisasi keagamaan dan kelompok profesional. Secara politik, melalui konsep civil society dapat diciptakan bentuk hubungan yang kurang lebih semetris, sehingga kondusif bagi terciptanya demokrasi. Dasar asumsinya adalah apabila negara terlalu kuat, negara adi kuasa, tetapi masyarakat lemah, maka proses demokratisasi akan stagnant atau berjalan di tempat. Secara ekonomis, melalui konsep civil society dapat dibangun kegiatan dan hubungan ekonomi yang menciptakan kemandirian. Pesan ideologis yang melekat di dalamnya adalah tidak ada monopoli negara, tidak ada manipulasi, juga tidak ada dominasi pemilikan bagi kelompok yang kuat terhadap kelompok yang lemah. Kemudian secara sosial, melalui civil society dapat dibangun keseimbangan kedudukan dan peran orang sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat, atau keseimbangan antara individual participation dan social. Peranan bila di pandang dari segi bahasa berasal dari kata dasar “Peran” mendapatkan akhiran “an” artinya: Suatu yang menjadi bagian atau memegang peran utama dalam terjadinya suatu peristiwa. Sedangkan maksud peranan dari judul diatas adalah suatu bagian yang diambil atau diperankan oleh orang tua dalam memotivasi anaknya untuk memperoleh pengalaman agama dalam kehidupan sehari-hari. 3 Menurut Komarudin yang dimaksud peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh seseorang dalam menejemen,pola penilaian yang diharapkan dapat menyertai suatu status bagian atau fungsi seseorang dalam klompok atau pranata, fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang ada padanya dan Fungsi setiap variable dalam hubungan sebab akibat. 4 Sarjono Arikunto memberi arti bagi peranan sebagai perilaku individu atau lembaga yang punya arti bagi struktur sosial 5 Sedangkan menurut Gross Masson dan Mc Eachem yang dikutip oleh David Barry mendefinisikan peranan sebagai seperangkat harapan-harapan yang 3 WJS Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1987, hal 735 4 Ensiklopedia Manajemen 1994 hal.768 5 Sarjono Arikunto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : UI Press, 1982, hal 148 dikenakan kepada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu 6 peranan menurut ahli sosiologi, seperti menurut Ralp Linton, yaitu: The dynamic aspect of status. Seseorang menjalankan peranan manakala ia menjalankan hak dan kewajiban yang merupakan statusnya. Robert k. Merton mempunyai pandangan berbeda dengan Linton ia memperkenalkan konsep perangkat Peran Role set yang bisa didefinisikan sebagai “Complement Of Role which Person have by virtue of occupying a particular status” pelengkap hubungan peranan yang dimiliki seseorang karena menduduki status social tertentu. 7

b. Bentuk-Bentuk Dan Macam-Macam Peranan

Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status kedudukan. Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah menjalankan peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status. 8 Antara kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa kedudukan. Kedudukan tidak berfungsi tanpa peranan. 9 6 David Barry, Pokok-pokokPikiran dalam Sosiologi, Jakarta: CV Rajawali Press, 1984, hal 268 7 Kamanto sunarto, pengantar sosiologi , Jakarta:lembaga Penerbit Fakultas ekonomi Universitas Indonesia.1993h.62-63 8 http:okayana.blogspot.com201006kelas-sosial-status-sosial-peranan.html yang diakses pada10 November 2010 9 Ibid 7 Dalam penelitian ini peneliti membatasi pada peranan sosial. Berdasarkan Status Sosial, Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang rendah. 10 Contoh : Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya dan Sudra ditemukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra. Macam-macam peranan adalah terbentuk dalam kehidupan yang tidak lepas dari masyarakat sosial yang merupanakan betuk dari pengejawantahan peranan pada masyarakat sosial. Dalam hal ini tahapan peranan memiliki keterkaitan dalam struktus sosial. Peranan merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang, karena dengan peranan yang dimilikinya ia akan dapat mengatur perilaku dirinya dan orang lain. Seseorang dapat memainkan beberapa peranan sekaligus 10 Ibid 8 pada saat yang sama, seperti seorang wanita dapat mempunyai peranan sebagai isteri, ibu, karyawan kantor sekaligus. Peranan sosial dapat mencakup tiga hal berikut: 1. Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Contoh: Sebagai seorang pemimpin harus dapat menjadi panutan dan suri teladan para anggotanya, karena dalam diri pemimpin tersebut tersandang aturannorma-norma yang sesuai dengan posisinya. 2. Peranan merupakan konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat. Contoh : Seorang Ulama, Guru dan sebagainya, harus bijaksana, baik hati, sabar, membimbing dan menjadi panutan bagi para muridnya. 3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi truktur sosial masyarakat.

c. Fungsi Peranan

Peranan memiliki beberapa fungsi bagi individu maupun orang lain. Fungsi tersebut antara lain: 1. Peranan yang dimainkan seseorang dapat mempertahankan kelangsungan struktur masyarakat, seperti peran sebagai ayah atau ibu. 2. Peranan yang dimainkan seseorang dapat pula digunakan untuk membantu mereka yang tidak mampu dalam masyarakat. Tindakan individu tersebut memerlukan pengorbanan, seperti peran dokter, perawat, pekerja sosial, dsb. 3. Peranan yang dimainkan seseorang juga merupakan sarana aktualisasi diri, seperti seorang lelaki sebagai suamibapak, seorang wanita sebagai isteri ibu, seorang seniman dengan karyanya, dsb. Perbedaan status dan peranan sosial dapat mengakibatkan munculnya pola tindakan masyarakat baik positif maupun negatif. Bersifat positif, jika tindakan itu terintegrasi dalam kehidupan kolektif dengan norma-norma sosial, sehingga mendorong terwujudnya keteraturan sosial. Contoh: Apabila status dan peran guru dan mudid dilaksanakan dengan penuh tangung jawab, maka akan terciptalah suasana belajar, proses belajar-mengajar berjalan dengan baik dan teratur sesuai dengan norma-norma pendidikan. Dapatkah Anda memberi contoh yang lain? Misalnya di keluarga atau masyarakat sekitar Anda Bersifat negatif, jika tindakan warga masyarakat itu tidak integratif, timbul prasangka, kecemburuan sosial dan munculnya perilaku menyimpang yang menghambat pembaharuan dan mengganggu ketertiban masyarakat. Contoh: Pengendara motor yang ngebut tidak mematuhi rambu-rambu lalulintas, maka akan menimbukan perilaku menyimpang dan pada akhirnya mengganggu ketertiban di jalan raya.

2. Konsep Pengamalan Agama

a. Pengertian Pengamalan Agama

Pengamalan dilihat dari segi bahasa berasal dari kata “ Amal” yang berartiperbuatan yang baik maupun yang buruk, atau sesuatu yang dilakukan dengan tujuan kebaikan tingkah laku. Kata amal mendapatkan awalan “peng” dan akhiran “an” menjadi pengamalan yang berarti hal,Cara,hasil,atau proses kerja 11 Menurut Glock dan Stark ada lima dimensi keberagamaan yaitu keyakinan ideologis, dimensi peribadatan atau praktek ritualistik, dimensi penghayatan eksperiensial, dimensi pengetahuan agama intelektual 12 Jadi pengalaman Agama Islam adalah proses perbuatan melaksanakan atau menunaikan kewajiaban yang berupa pengalaman ajaran Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW sebagai Rosul. Seperti Perintah shalat lima waktu puasa pada bulan Ramadhan dan Ibadah Haji ke tanah suci Makkah bagi orang yang mampu. 11 Js.Badudu, Kamus Umum bhs. Indonesia Jakarta: Pustaka Sinar Harapan; 1994 Cet,ke 1 hal. 40. 12 Djamaluddin Ancok, Fuad Nashori, Psikologi Islam, Yogyakarta, Pustaka Belajar, 1994 hal 77 Pengamalan dilihat dari kosakata bahasa berasal dari kata “amal” yang berarti perbuatan atau pekerjaan, mendapat imbuhan pe-an yang mempunyai arti hal atau perbuatan yang diamalkan 13 Pengertian agama terbatas bagi pemeluk agama samawi terutama agama Islam adalah: “ Agama merupakan petunjuk Allah yang terpenting dalam bentuk kaidah-kaidah perundang-perundangan yang ditunjukan kepada orang-orang yang berakal budi agar sepuya mereka mampu berusaha di jalan yang benar dalam rangka memperoleh kebahagian hidup didunia dan diakhirat mengamalkan 14

b. Bentuk dan Macam-Macam Pengamalan Agama

Amalan bila ditinjau dari pembagiannya terbagi menjadi tiga yaitu ibadah, mu`ammalah Dan Aqidah. Dalam al`qur`an menyatakan sebagai berikut: Hai manusia, beribadalah kepada Tuhan kalian Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kalian bertakwa. Q. S. Al Baqarah 2: 21 15 13 WJS Poerdaminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1985, hal33 14 M Arifin, Kapita Seletja Pendidikan Islam dan Umum, Jakarta, Bumi Aksara, 1993, hal 267 15 Depag RI, Al-Qur ’ an dan Terjemahnya , Jakarta : CV Penerbit J-Art, 2005 hal. 5 Ibadah adapun amalan ibadah maka kaidah yang ada dalam pelaksanaannya : Ibadah itu pada asalnya haram untuk dikerjakan bila tidak ada dalil yang mensyariatkanya memerintahkannya. Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Q. S. Adz Dzariyat 51:56 16 Hakikatnya manusia di ciptakan hanya untuk menyembah Tuhannya. Dengan beribadah secara benar. Akan tetapi dari sisi penerimaan atau penolakan amalan ibadah tersebut maka perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini: Suatu amalan merupakan ibadah pada satu keadaan namun tidak teranggap pada keadaan yang lainnya sebagai ibadah. Muamalah, Pembicaraan tentang muamalah maka kaidah yang ada Hukum asal muamalah itu bolehhalal untuk dikerjakan “selama tidak ada dalil yang melarangnya dan mengharamkannya. Adapun perkara-perkara yang dilarang dan diharamkan dalam muamalah ini bisa kita sebutkan sebagai berikut Bermuamalah untuk mengganti aturan syariat. 17 Maka perkara ini tidak diragukan lagi kebatilannya dengan contoh mengganti hukum rajam bagi orang yang berzina dengan tebusan berupa 16 Depag RI, Al-Qur ’ an dan Terjemahnya , Jakarta : CV Penerbit J-Art, 2005 hal. 5 17 http:assunnah-qatar.comcomponentcontentarticle56-hadits664-amalan- bidah-tertolak.html yang diakses pada 7 November 2010 benda, hal ini pernah terjadi di zaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, seorang pemuda yang belum menikah berzina dengan istri orang lain. Ayah si pemuda menyangka hukum yang harus ditimpakan pada putranya adalah rajam maka ia ingin mengganti hukum itu dengan memberi tebusan kepada suami si wanita tersebut berupa seratus ekor kambing berikut seorang budak perempuan. Lalu ia dan suami si wanita mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk mengadukan hal tersebut dan meminta diputuskan perkara mereka dengan apa yang ada dalam kitabullah. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun menjawab permintaan mereka. 18 Aqidah adalah suatu istilah untuk menyatakan “kepercayaan” atau Keimanan yang teguh serta kuat dari seorang mukmin yang telah mengikatkan diri kepada Sang Pencipta. Makna dari keimanan kepada Allah adalah sesuatu yang berintikan tauhid, yaitu berupa suatu kepercayaan, pernyataan, sikap mengesankan Allah, dan mengesampingkan penyembahan selain kepada Allah. 19 Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id.

c. Tujuan Pengamalan Agama

18 I bid 15 19 Dr. Kaelany HD., MA, Februari 2009, hlm. 65 Tujuan pokok daripada menganut suatu agama khususnya agama Islam adalah kita memperoleh kepastian berkaitan dengan Tuhan yang menjadi sumber dari keselamatan, seolah-olah kita bisa melihat Wujud- Nya dengan mata kita. Unsur kejahatan dalam dosa akan selalu mencoba menghancurkan manusia dimana seseorang tidak akan bisa melepaskan diri dari racun fatal dari dosa sampai ia itu meyakini sepenuh hati beriman kepada Tuhan yang Maha Sempurna dan Maha Hidup, yang menghukum para pendosa dan mengganjar yang muttaqi dengan kenikmatan yang kekal. Dalam tujuan pengamalan agama merupakan tujuan yang nyata dan perlu di wujudkan dalam kehidupan. Pada masa datangnya budaya Islam, turunnya kitab-kitab suci dan diutusnya para Rasul yang mengantarkan manusia menuju jalan kesempurnaan. Hal ini sangatlah jelas, bahwa agama adalah petunjuk Tuhan Yang Penyayang dan Pemberi Hidayat kepada manusia hingga menyampaikan manusia pada kesempurnaan yang diinginkan. Tujuan agama adalah memberikan petunjuk pada manusia, sehingga dengan kekuatan petunjuk agama akan menyampaikannya menuju ke-haribaan Ilah 20 Merupakan pengalaman umum bahwa jika kita meyakini akan efek-efek fatal yang ditimbulkan sesuatu maka dengan sendirinya kita tidak akan mendekatinya. Sebagai contoh, tidak akan ada orang yang menenggak racun secara sadar. Tidak akan ada orang yang secara sengaja berdiri di depan seekor harimau liar. Tidak juga orang mau memasukkan 20 http:abuaqilah.wordpress.com2007041318 yang diakses pada 5 November 2010 tanggannya ke lubang ular berbisa. Lalu mengapa orang melakukan dosa secara sengaja? Sebabnya adalah karena ia tidak memiliki keyakinan penuh mengenai hal tersebut sebagaimana dengan hal-hal lain yang dicontohkan tadi. Tugas pertama seseorang adalah berusaha memperoleh keyakinan mengenai eksistensi daripada Tuhan dan menganut suatu agama yang melalui mana hal itu bisa dicapai, agar dengan demikian ia akan menjadi takut kepada Tuhan dan menjauhi dosa. Lalu bagaimana bisa memperoleh keyakinan demikian? Jelas bahwa hal seperti itu tidak akan bisa didapat hanya melalui dongeng-dongeng, tidak juga bisa diperoleh melalui argumentasi saja. Satu-satunya cara untuk memperoleh keyakinan adalah dengan mengalami pendekatan dengan Tuhan berulangkali melalui bercakap-cakap dengan Wujud-Nya atau dengan menyaksikan berbagai tanda-tanda-Nya yang luar biasa. 21 Para pencetus agama, yaitu para nabi telah menerima wahyu mengenai ajaran-ajaran agama Umat manusia pada umumnya mengakui bahwa ajaran para nabi adalah benar. Para penganut agama yakin dan percaya bahwa nabi mereka telah mewariskan ajaran yang patut dihargai, diterima dan ditekuni. Para penganut yakin dan percaya bahwa ajaran nabi mereka membawa menjamin kebahagiaan dan keselamatan selama hidup dan sesudah mati Dunia dan Akherat. 21 http:danial-anwar.blogspot.com200711tujuan-dari-agama.html yang diakses pada 10 November 2010 Ajaran agama diterima sebagai ajaran Tuhan Yang Maha Esa yang disalurkan melalui para nabi. Bukti penghargaan para penganut dapat ditafsir pada ucapan-ucapan atau kalimat-kalimat, antara lain sebagai berikut : 1. Tiada tempat bertanya bermohon kecuali pada tuhan. 2. Satu-satunya perlindungan adalah dari Tuhan. 1. Tanpa tuhan kau tidak ada artinya. 2. Akhirnya kalu kembali kepada tuhan. 3. Kau telah berusaha melakukan apa saja, tapi tidak akan berhasil tanpa diridhoi oleh tuhan. 4. Tak ada yang bisa terjadi diluar kemauan tuhan. 5. Keselamatanmu berada ditangan tuhan. 6. Kebenaran ajaran tuhan Agama tak dapat diragukan. 7. Nabimu adalah utusan tuhan atau Anak Putra tuhan. 8. Ajaran tuhan tidak boleh dipertentangkan dan tidak boleh diubah- ubah. Namun dalam hal ini Tujuan Pengamalan Agama pada Agama Islam adalah Segala sesuatu yang kita lakukan harus bertujuan hanya untuk mencari keridhoan Allah SWT.

3. Konsep Remaja

a. Pengertian Remaja

Orang bilang, masa remaja itu masa yang paling indah. Pernyataan ini bisa benar bisa juga tidak tergantung dari kaca mata yang melihat dan mengalaminya. Namun ada beberapa persoalan yang biasanya dialami ABG, alias Anak Baru Gede, sebagai implikasi dari pertumbuhannya. Persoalan ini bisa dibilang unavoidable problem namun belum tentu tidak bisa di selesaikan. Persoalan yang unavoidable dan unresolved itu lah yang membuat remaja bisa tenggelam dalam depresi. Masa remaja adalah suatu periode kehidupan dimana kapasitas untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara efisien mencapai puncak. Hal ini adalah karena selama periode remaja ini, proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Sistem saraf yang berfungsi memproses informasi berkembang dengan cepat. Masa remaja merupakan masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia melewati masa remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan kegagalan dalam perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya. Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan selanjutnya. Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula yang mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisi masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis kejiwaan, dan mentalnya belum menjukkan tanda-tanda dewasa. Pada masa ini masa remaja, manusia banyak mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan psikis Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik . Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon dalam Monks, dkk 1994. bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini Siti Sundari 2004: 53 masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat 1990: 23. Remaja juga bias di definisikan adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.

b. Petumbuhan dan Perkembangan Remaja

Masa remaja adalah suatu periode kehidupan dimana kapasitas untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara efisien mencapai puncak. Hal ini adalah karena selama periode remaja ini, proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Sistem saraf yang berfungsi memproses informasi berkembang dengan cepat. Ditinjau dari perspektif teori kognitif Piaget, maka pemikiran masa remaja telah mencapai tahap pemikiran operasional formal, berfikir secara abstrak dan hipotetis. Perubahan-peruahan secara fisik dan kognitif ternyata berpengaruh terhadap perubahan dalam perkembangan psikososial. Menurut Erikson berada pada tahapan identity confusion kebingungan identitas. dalam konteks psikologi perkembangan, pembentukan identitas tercapai pada akhir masa remaja. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun. Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis. 22 Dalam pendapat lain Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan topan”, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Ciri perkembangan Psikologis Remaja adalah adanya emosi yang meledak-ledak, sulit dikendalikan, cepat depresi sedih, putus asa dan kemudian melawan dan memberontak. Emosi tidak terkendali ini disebabkan oleh konflik peran yang senang dialami remaja. Oleh karena itu, perkembangan psikologis ini ditekankan pada keadaan emosi remaja. 22 http:belajarpsikologi.compengertian-remaja yang di akses pada 15 November 2010 Keadaan emosi pada masa remaja masih labil karena erat dengan keadaan hormon. Suatu saat remaja dapat sedih sekali, dilain waktu dapat marah sekali. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri sendiri daripada pikiran yang realistis. Kestabilan emosi remaja dikarenakan tuntutan orang tua dan masyarakat yang akhirnya mendorong remaja untuk menyesuaikan diri dengan situasi dirinnya yang baru. Hal tersebut hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Hurlock 1990, yang mengatakan bahwa kecerdasan emosi akan mempengaruhi cara penyesuaian pribadi dan sosial remaja. Bertambahnya ketegangan emosional yang disebabkan remaja harus membuat penyesuaian terhadap harapan masyarakat yang berlainan dengan dirinya. 23 Masa Remaja, menurut Mappiare 1982, berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 1213 tahun sampai dengan 1718 tahun adalah remaja awal, dan usia 1718 tahun sampai dengan 2122 tahun adalah remaja akhir. Menurut hukum dismenore Amerika Serikat saat ini, individu dianggap telah dewasa apabila telah mencapai usia 18 tahun dan bukan 21 tahun seperti ketentuan sebelumnya Hurlock,1991. Pada usia ini, umumnya anak sedang duduk di bangku sekolah menengah. 24 23 http:duniapsikologi.dagdigdug.com20100108perkembangan-psikologis-remaja yang di akses pada 20 November 2010 24 http:ilmucomputer2.blogspot.com200910pengertian-remaja.html yang di akses pada tgl 25112020 Perubahan-peruahan secara fisik dan kognitif ternyata berpengaruh terhadap perubahan dalam perkembangan psikososial. Menurut Erikson berada pada tahapan identity confusion kebingungan identitas. dalam konteks psikologi perkembangan, pembentukan identitas tercapai pada akhir masa remaja. Pada kurang lebih 15 tahun keatas merupakan tahap perkembangan yang merupakan tugas utama dalam perkembangan kepribadian yang diharapkan sudah mulai memahami moral tidak lagi berdasarkan dari sudut pandang kepentingan diri sendiri ataupun kepentingan kelompok. Namun pertimbangan yang muncul dari pemikiran mereka adalah berdasarkan pada aturan-aturan sosial masyarakat. Menurut Kohlberg pada tahap ini penilaian moral didasarkan pada pemahaman terhadap aturan, hukum, keadilan dan tugas sosial. Salah satu fenomena kehidupan remaja yang sangat menonjol adalah terjadinya peningkatan minat dan motivasi terhadap seksualitas. Terjadinya peningkatan perhatian remaja terhadap kehidupan seksual ini sangat dipengarui oleh faktor perubahan-perubahan fisik selama periode pubertas. Terutama kematangan organ-organ seksual dan perubahan-perubahan hormonal, mengakibatkan munculnya dorongan- dorongan seksual dalam diri remaja. Pada masa remaja adalah masa dimana ia sedang mencari jati diri,biasanya hal ini sangat memudahkan seseorang remaja terjerumus kepada pergaulan yang tidak baik. Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual. Transformasi intelektual dari cara berfikir remaja ini memungkinkan mereka tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya ke dalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan karakteristik yang paling menonjol dari semua priode perkembangan. Shaw dan Costanzo,1985 Sehingga remaja pada umumnya yang akan melalukan sesuatu tanpa mengindahkan perilakunya pada massa yang akan datang. Pada Zaman Sekarang dengan pesatnya perkembangan teknologi, ikut berkembang pula perkembangan remaja – remaja di Indonesia. Ada yang menjurus ke hal positif dan juga ke hal yang negatif. Contoh dampak negatifnya adalah seks bebas. Dikalangan remaja seks bebas telah banyak dilakukan oleh remaja bebas, bisa dibilang sebagai rahasia umum. 38

BAB III Gambaran Umum IRMASH

A. Sejarah berdiri dan perkembangan Irmash

Dalam sejarah terbentuknya atau berdirinya Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna IRMASH dibagi beberapa fase dimulai dari setelah pendirian Masjid baru mulai pembentukan Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna IRMASH. Di mulai pada awal tahun 1967 yang pada waktu itu di ketuai oleh Bapak Saroji dan pada Periode Ke dua Irmash Di ketuai oleh Bapak Habib Zakaria, Periode Ke-tiga Irmash Irmash Di ketuai oleh Bapak Drs. H. Agus Hamid , Pada Periode Ke empat Irmash Di ketuai oleh Bapak Yasin, Pada Periode Ke Lima Irmash Di ketuai oleh Andri Iskandar dan pada masa Sekarang Di ketuai Oleh Muhtasor. 1 Perjalanan Irmash memang sudah lama bergerak akan tetapi bangunan masjid sudah lama berdir. Dalam kepengurusan yang sangat lama mengakitbatkan adanya fluktuatif dalam pergerakannya untuk membantu masyarakat untuk meningkatkan pengamalan Agama pada Remaja disekitar Masjid tersebut. 1 Wawancara lansung dengan Pembina Irmash bapak H. agus pada tanggal 30 Januari 2011 Dalam sejarah Irmash yang telah disebutkan diatas menunjukan bahwa berdirinya Irmash sudah lama akan tetapi bangunan yang sekarng berdir menujukan lemahnya pergerakan dari pengurus Masjid. Sehingga untuk Irmash yng akan diteliti masih ada semangat yang perlu diarahkan kepada kegiatan- kegiatan yang positif dalam masyarakat. Seperti yang dijelaskan oleh ketua Irmash dan ketua DKM Masjid bahwa irmash ini beridirinya sebenarnya sudah lama akan tetapi untuk yang sekang yang masih menjabat kurang kelihatan keaktifannya, padalah kepengurusan dulu lebih solid dengan berbagai kegiatannya namun tidak di tiru sampai sekarang, dengan semangat para pemuda pada saat itu terjadilah banyak kegiatan yang telah dilakukan oleh irmash dalam dalam pengabdiannya menjalakan suatu organisasi yang di naungi oleh DKM Masjid Safinatul Husna. Pada dasarnya sejarah Masjid tersebut sangat panjang namun pada waktu itu organisasi Irmash belum berjalan pada mestinya sebagai Organisai yang membantu masarakat dalam Bimbingan Agama akan tetapi Irmash memulai bergerak menjadi organisasi resmi pada tahun 2000an yang di pelopori oleh ketua Irmash pada waktu itu. Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna Irmash yang saat ini merupakan perwujudan para pemuda yang mengingikan perubahan pada masyarakat yang masih mementingkan peranan orang tua dalam meningkatan pengamalan Agama sehingga Sumber Daya Manusia pada Remaja menurun karena tidak adanya regenerasi pada pemuda untuk maju menjadi yang terbaik di Masyarakat Bambu Larangan. Dalam peningkatan pengamalan Agama Irmash ikut memberikan Kontribusinya dalam memberikan pendidikan tentang organisasi di masyarakat supaya pemuda mengerti dan paham serta menjalakan sesuai norma agama yang berlaku. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah di analisis penulis berdirinya Irmash Dimaulai Pada tahun 90an yaitu pada waktu itu belum memiliki Organisasai hanya sebatas perkumpulan yang menginginkan daerah tersebut menjadi Masyarakat yang Madani.

B. Visi, Misi dan Tujuan Irmash

a. Visi Vision

Menurut Wibisono 2006, p. 43, visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi

Dokumen yang terkait

Metode dakwah ikatan remaja masjid fathullah (irmafa ) UIN Syarif Hidayatullah Jakartadalam meningkatkan ibadah anggota

2 81 68

Strategi Pengembangan Kegiatan Keagamaan Remaja Di Dkm Masjid Baitul Makmur Srengseng Sawah - Jakarta Selatan

0 8 73

Peran Pengurus Masjid Arrahman Dalam Memberikan Bimbingan Agama Bagi Remaja Di Perumahan Bumi Mas Raya (Bmr) Cikokol Tangerang

2 19 139

Peranan Organisasi Kepemudaan Masjid dalam Meningkatkan Partisipasi Kegiatan Keagamaan di Masyarakat (Studi Kasus Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar)

3 33 77

Peran Pembimbing Agama Islam Dalam Meningkatkan Akhlak Remaja Di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur

7 58 120

PERANAN MASJID DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT DI MASJID RIYAD SURAKARTA Peranan Masjid Dalam Pengembangan Ekonomi Masyarakat Di Masjid Riyad Surakarta (Tinjauan Sosiologi Agama).

0 2 10

PERANAN MASJID DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT DI MASJID RIYAD SURAKARTA Peranan Masjid Dalam Pengembangan Ekonomi Masyarakat Di Masjid Riyad Surakarta (Tinjauan Sosiologi Agama).

0 2 17

BAB IV ANALISIS PERANAN REMAJA MASJID JAMI’ BAITUL KHOIR DALAM MEMBINA MORAL REMAJA DI WILAYAH KECAMATAN BANDUNG - PERANAN REMAJA MASJID JAMI’ BAITUL KHOIR DALAM MEMBINA MORAL REMAJA DI WILAYAH KECAMATAN BANDUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungag

0 0 16

PEMBERDAYAAN REMAJA BERBASIS MASJID (Studi Terhadap Remaja Masjid Di Labuh Baru Barat) Aslati

0 1 11

PERANAN IKATAN REMAJA MASJID DALAM MEMBENTUK AKHLAK REMAJA DI DESA SUKADANA SUNGAI ROTAN MUARA ENIM

0 0 81