Peranan remaja masjid (IRMASH) dalam meningkatkan pengamalan agama pada remaja di Masjid Safinatul Husna Bambu Larangan Cengkareng Jakarta Barat

(1)

JAKARTA BARAT

Oleh :

Risqon Agung Pangestu Nim :106052001971

BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMNUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2011M


(2)

JAKARTA BARAT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Risqon Agung Pangestu Nim :106052001971

BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMNUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1432 H / 2011M


(3)

(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana Sosial Islam (S. Sos.I ) di Universitas Islam Negeri Syarif idayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai ketentuan berlaku di niversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarata.

Jakarta, 14 Maret 2011


(5)

Meningkatkan Pengamalan Agama Pada Remaja di Bambu larangan Cengkareng Barat, Jakarta Barat.

Ikatan Remaja Masjid merupan suatu sarana untuk mempererat tali silaturohim baik dalam pergaulan sesama remaja dan juga pergaulan pada Masyarakat. Ikatan Remaja Masjid pada Umumnya memiliki banyak peranan yang diperankan oleh Remaja-remaja yang peduli dan aktif terhadap situasi dan kondisi Masyarakat dilingkungannya khususnya tentang masalah keagaman yang untuk sekarang banyak persoalan-persoalan baru yang muncul di Masyarakat sehingga Remaja Masjid Menjadi salah satu peranan yang harus dilakukan oleh IKatan Remaja Masjid Safinatul Husna.

Ikatan Remja Masjid safinatul Husna (IRMASH) Merupakan suatu organisasi yang memiliki Peranan dalam Masyarakat khusunya Masyarakat di bambu larangan yang memiliki banyak ragam dan budaya serta agama Islam yang merupakan agama Yang dianut oleh Masyarakat di lingkungan Masjid tersebut, supaya bisa menjadi Organisasi yangmenujang Kegiatan-kegiatan Masjid baik dalem ataupun luar Masjid.

Berawal dari ketertarikan penulis untuk memberikan dedikasinya pada Masyarakat Bambu larangan yang penulis bertempat tinggal di lingkungan tersebut sebagai pemuda yang mengharapkan perubahan untuk remaja Masjid supaya bisa berperan lebih Inovatif dan Kreatif dalam memberikan Bimbingan dan melaksanakan Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Ikatan Remaja Masjid Jami` Safinatul Husna (IRMASH).

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan Kualitatif yaitu dengan menggambarkan hasil penelitian dalam kata-kata bukan angka-angka,agar dapat memperoleh data-data yang akurat.Penulis juga melakukan tinjauan langsung ke Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH), melalukan wawancara, dan analisis data-data melalui dokumentasi,website serta pengamatan langsung di lapangan.

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan telah ditemukan beberapa, Peranan Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna yaitu Motivator,Pelayan Masyarakat , Wadah Silaturahim, sebagai Agen perubahan Untuk Masyarakat di lingkungan Masjid, ladang ibadah bagi para remaja. Dan juga membeikan analisis SWOT terhadap IRMASH dan hasilnya IRMASH untuk saat ini sudah baik namun dengan terbatasnya SDM yang ada belum bisa menjadi yang terbaik buat Masyarakat sekitar, namun bisa menjadi sebuah motivasi bagi IRMASH sehingga bisa menjadi lebih Kreatif dan Inovatif dalam melaksanakan Kegiatan-kegiatannya.


(6)

Alhamdulillah segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya. Hanya Allah SWT yang pantas dipuji akan kebesaranNya, kesucianNya, kasih sayangNya dan segala yang diberikan kepada seluruh makhlukNya. Sehingga penulis mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan tugas Akhir ini dengan judul “ Peranan Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH) dalam meningkatkan pengamalan Agama di kampung Bambu larangan, Cengkareng barat, Jakarta Barat” Shalawat dan Salam senantiasa kita sampaikan kepada manusia terbaik, kekasihnya yang mulia Nabiina wa nabiyyana Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya, tabi`in dan kepada ummatnya yang selalu mengikuti sunnah-sunnahnya.

Penulisan skripsi ini adalah merupakan salah satu persyaratan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan strata (S1) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, sekalipun penulis telah berusaha untuk melakukan yang terbaik, namun pasti ada saja kekurangan dan kelemahannya baik isi maupun teknis penulisannya.


(7)

Selama penyelesaian sekripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak, oleh karenanya dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan. MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Drs. Sugiharto MA. Selaku Dosen Pembimbing skripsi ini, yang

dengan sabar membimbing penulis dan senantiasa menyediakan waktunya ditengah kesibukannya ntuk memberikan bimbingannya sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Rini L Prihatini MSi. Selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Dosen fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan Ilmu juga pengalaman serta pengetahuan selama menjalankan perkuliahan.

5. Bapak, Abdul Hadi dan Ibu Yuroci yang telah menjadi orang tua yang penh dengan kasih sayang serta kesabaran dalam mendidik penulis dalam pendidikan ini, dan juga memberikan Do`a, dukungan penuh baik Moril ataupu Materil sehingga penulis bisa menuntaskan penulisan Skripsi ini. 6. Seluruh teman-teman yang takbisa disebutkan satu persatu yang telah


(8)

8. Keluarga Besar penulis di Brebes yang selalu menjadi motivasi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Serta tidak ketinggalan Keluarga Besar Pondok Darunnajat yang telah memberikan dukungan secara sprituil sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan Skripsi dengan tepat waktu.

10.Semoga amal dan kebaikan semua pihak mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Akhir kata, penulis sangat berharap supaya karya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan yang menbaca sekripsi ini serta bagi pihak-pihak yang berhubungan dengan skripsi ini.

Jakarta, 25 februari 2011 Rizqon Agung Pangestu


(9)

Lembar pernyataan ………i

Abstraksi ………...ii

Kata Pengantar………..iii

Daftar Isi………vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah………. 1

B. Pembatasan dan perumusan masalah……….. 6

C. Tujuan dan manfaat penelitian………. 7

D. Metodologi penelitian……… 8

E. Tinjauan pustaka………... 11

F. Sistematika penulisan……….. 13

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Konsep Peranan……… a. Pengertian Peranan……… 15

b. Bentuk-bentuk peranan………. 19

c. Fungsi Peranan……….. 21

B. Konsep Pengamalan Agama……… a. Pengertian Pengamalan Agama………. 22


(10)

a. Pengertian Remaja………. 29

b. Petumbuhan dan Perkembangan Remaja... 32

BAB III Gambaran Umum Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH) A. Sejarah dan perkembangan Irmash……….... 37

B. Visi, misi dan tujuan Irmash……….. 40

C. Letak Geografis Irmash………... 44

D. Program Kerja Irmash……….. 48

E. Organisasi IRMAS Safinatul Husna……… 50

BAB VI Analisis Peranan Irmash Dalam Meningkatkan Pengamalan Agama Pada Remaja di Sekitar Masjid Safinatul Husna Bambu Larangan Cengkareng Barat Jakarta Barat……… A. Peranan Irmash dalam Meningkatkan pengamalan Agama Pada Remaja di sekitar Masjid Safinatul Husna……….. 53

B. Hasil yang telah dicapai Irmash……….. 56

C. Analisis Swot……….. 59

a. Strengths(kekuatan)...60


(11)

BAB V Penutup

A. Kesimpulan ……….... 67 B. Saran-Saran ……….. 69

Daftar pustaka……… Lampiran –lampiran………


(12)

1 A. Latar Belakang Masalah

Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna atau yang bisa disingkat dengan IRMASH merupakan suatu organisai yang bergerak dibidang rohani yang di naungi oleh Masjid yang bermukim di Daerah tersebut. Ikatan remaja masjid merupakan sumber daya manusia yang perlu di kembangkan dalam hal menata kehidupan rohani dan memberikan wawasan tentang agama. Masih banyak orang yang baru merasa beragama kalau sudah melaksnakan upacara yadnya (dhohir) atau melakukan sembahyang. Menolong orang menderita, berlalu lintas yang sopan mengikuti aturan, hidup hemat, hal itu sering tidak dianggap sebagai perilaku mengamalkan ajaran agama. Padahal, berbuat baik, benar dan wajar diajarkan sebagai pengamalan agama.I

Keteladanan di kalangan elit agama dan pemerintah mempengaruhi aktualisasi nilai-nilai agama di masyarakat. Masyarakat tidak dapat disalahkan dengan fenomena tuna aksara moral yang kian memprihatinkan. Sebab, suri tauladan telah hilang dari publik figur yang menjadi panutan umat.”Padahal, jika ada keteladanan akan mudah diikuti umat atau masyarakat.

I

http://www.cyberdharma.net/v1/index.php?option=com_content&view=article&id=299:tiga-ciri-suksesnya-pengamalan-agama&catid=2:share-t-world yang diakses pada 10 November 2010


(13)

Citra kehidupan beragama akan menjadi semakin terpuruk kalau pengamalan agama menyebabkan kehidupan umat manusia semakin rusak. Sebutlah misalnya atas nama agama melakukan teror yang demikian kejam kepada sesama manusia, karena alasan berbeda agama tidak mau bergaul setara dengan sesama manusia. Ada juga karena alasan agama, orang membeda-bedakan harkat dan martabat manusia, seperti memandang kedudukan wanita lebih rendah dari laki-laki. Dengan alasan agama, orang mendudukkan suatu bangsa tertentu lebih tinggi dari bangsa yang lain.

Berbakti pada Allah SWT sesungguhnya untuk memotivasi agar manusia dapat berbuat baik, benar dan wajar, untuk membenahi kualitas hidup dirinya sendiri, kualitas kehidupannya bersama dalam masyarakat dan kualitas perilakunya pada alam lingkungan. hal tersebut sangat menarik, karena dalam lingkungan yang masih kampung perlu adanya bimbingan yang di gagas oleh IRMASH dalam meningkatkan Pengamalan Agama pada Remaja di sekitar Masjid tersebut, karena sebagian besar pemuda mengartikan kegiatan Irmash hanya sebatas kegiatan yang Lumrah dan biasa dilakukan dengan mudah, dalam hal ini Irmash memberikan lahan bagi Remaja yang ingin melakukan kegiatan-kegiatan yang positif untuk memberikan pengertian bagi mereka yang belum mengerti tentang Agama khususnya Agama Islam, Pengamalan Agama dalam lingkungan Sekitar Masjid Safinatul Husna. Karena dalam lingkukangan yang dekat masjid tersebut merupakan sebagian besar pendatang dari luar daerah, akan tetapi kehidupan Masyarakat pribumi


(14)

kurang menunjukan tingkah laku yang bisa mempengaruhi masyarakat luar yang dari daerah lain. Seperti mengadakan pengajian yang tidak sampai ke masyarakat pendatang terkesan hanya untuk orang primubi saja.

Hal ini merupakan bagian dari tujuan Pengamalan Agama Islam, Urgensi Pengamalan Agama Islam tidak terlepas dari tujuan pengamalan itu sendiri. Secara umum, Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk “meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan masyarakat tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara” (GBPP PAI, 1994). Dari tujuan tersebut dapat ditarik beberapa dimensi yang hendak ditingkatkan dan dituju oleh kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu :

Dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran agama Islam dimensi pemahaman atau penalaran (Intelektual) dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan peserta didik dalam menjalankan Ajaran Islam.Dimensi pengamalanya, dalam arti bagaimana ajaran Islam yang telah diimani, dipahami dan dihayati atau diinternalisasi oleh peserta didik itu mampu menumbuhkan motivasi dalam dirinya untuk menggerakan, mengamalkan, dam menaati ajaran agama dan nilai-nilainya dalam kehidupan pribadi, sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada


(15)

Allah SWT serta mengaktualisasikan dan merealisasikanya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.II

Di dalam GBPP mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kurikulum 1999, tujuan PAI tersebut lebih dipersingkat lagi, yaitu: ”agar masyarakat memahami, menghayati, meyakini, dan mengamalkan Ajaran Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia”. Rumusan tujuan PAI ini mengandung pengertian bahwa proses pendidikan Agama Islam yan dilalui dan dialami oleh siswa di sekolah dimulai dari tahapan kognitif, yakni pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam, untuk selanjutnya menuju ketahapan afektif, yakni terjadinya proses internalisasi ajaran dan nilai agama kedalam diri remaja, dalam arti menghayati dan meyakininya. Tahapan Afektif ini terkait erat dengan kognitif, dalam artian penghayatan dan keyakinan masyarakat menjadi kokoh jika dilandasi oleh pengetahuan dan pemahamanya terhadap ajaran dan nilai Agama Islam (tahapan psikomotorik) yang telah diinternalisasikan dalam dirinya. Dengan demikian, akan terbentuk manusia muslim yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia.


(16)

Tugas Ikatan Remaja Masjid secara umum adalah berusaha secara sadar untuk membimbing, mengajar dan/atau melatih Masyarakat agar dapat:

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaanya kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.

2. Menyalurkan bakat dan minatnya dalam mendalami bidang agama serta mengembangkanya secara optimal, sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri daan dapat pula bermanfaat bagi orang lain.

3. Memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahanya dalam keyakinan, pemahaman dan pengamalan Islam dalam kehidupan sehari-hari.

4. Menangkal dan mencegah pengaruh negative dari kepercayaan, paham atau budaya lain yang membahayakan dan menghambat perkembangan keyakinan siswa.

5. Menyesuaikan diri dengan lingkunganya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial yang sesuai dengan ajaran Islam.

6. Menjadikan ajaran Islam sebagai pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.


(17)

7. Mampu memahami, mengilmui pengetahuan agama Islam secara menyeluruh sesuai dengan daya serap siswa dan keterbatasan waktu yang tersedia.III

Berdasarkan realita yang penulis saksikan di daerah Bambu Larangan Cengkareng Barat Jakarta Barat yaitu adanya modernisasi seperti banyaknya hiburan Plays Station (PS) dan Warnet (Warung Internet) yang di sajikan di daerah tersebut, banyak hal seharusnya gampang malah ditinggalkan oleh sebagian remaja di sekitar masjid seperti organisasi Irmash, hal tersebut sebagian besar masyarakat di sekitar belum siap menerima modernisasi tersebut. Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian secara mendalam serta menjadikannya sebagai skripsi dengan judul

“Peranan ikatan remaja masjid safinatul husna dalam menigkatkan pengamalan agama pada remaja di sekitar masjid safinatul husna”

B. Pembatasan Masalah Dan Perumusan Masalah a. Pembatasan masalah

Dalam Penelitian penulis membatasi Masalah pada Peranan Ikatan Remaja Masjid dalam meningkatkan Pengamalan Agama pada Remaja di Masjid Safinatul Husna daerah bambu larangan Jakarta Barat, Kelurahan Cengkareng barat. Penulis membatasi Remaja di sekitar masjid yang masih Remaja. Menurut definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari,


(18)

Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun aktif dalam Organisasi IRMASH. Dan membatasi masalah pada Pengamalan Agama tentang Muamalah.

b. Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini penulis mecoba untuk merumuskan masalah yang akan dijadikan tuntunan penulis dalam pelaksanaan penelitian ini. Sbb:

1.Bagaimana Peranan Irmash terhadap peningkatan Pengamalan Agama Pada Remaja..?

2.Bagaimana hasil yang telah di capai Irmash ? 3.Analisis SWOT IRMASH..?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah

1. Memberikan gambaran tentang Peranan IRMASH dalam meningkatakan pengamalan Agama pada Remaja di lingkungan Masjid Safinatul Husna 2. Untuk mengetahui hasil dari kegiatan IRMASH dalam meningkatkan

pengamalan Agama pada Remaja di Masjid Safinatul Husna.

3. Untuk mengetahui kelemahan, kekuatan dan kelebihan serta peluang Irmash dalam meningkatkan pengamalan Agama pada masyarakat di sekitar Masjid.


(19)

a.Manfaat Praktis

1. Bagi Organisasi tersebut dapat dijadikan acuan atau pedoman untuk memberikan kegiatan- kegiatan tentang keremajaan dalam meningkatkan Pengamalan Agama Pada remaja.

2. Memberikan pengetahuan pada Masyarakat tentang Peranan Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna

b.Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang Peranan Ikatan Remaja Masjid Dalam Meningkatkan Pengamalan Agama Pada Remaja di Sekitar Masjid Safinatul Husna Daerah Bambu Larangan Jakarata Barat.

b. Dapat dijadikan sebagai Bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya pada Kajian yang sama akan tetapi ruang lingkup yang berbeda dan lebih luas.

c. Dapat dijadikan sumber bagi lembaga yang memiliki pelayanan bimbingan rohani Islam.

D. Metodologi Penelitian

a. Metode penelitian

Metode penelitian pada peneltian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Kegiatan yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data yang erat


(20)

hubungnanya dengan Peranan Ikatan Remaja Masjid Dalam Meningkatkan Pengamalan Agama Pada Remaja di Bambu Larangan Cengkareng Jakarta Barat. Hal ini seperti apa yang dikemukakan oleh Suharsini Arikunto bahwa : “penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada yaitu sesuatu keadaan menurut apa adanya pada saat peneliatian dilakukan”IV

Melalui metode tersebut penulis mengumpulkan data selengkap mungkin tentang masalah yang diteliti.

ii. Subjek Penelitian

Adapun subjek penelitian ini adalah Sebagian Pengurus dan pembimbing IRMASH,dalam hal ini yaitu ketua DKM Masjid Syafinatul Husna.

iii.Objek penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekitar Masjid Safinatul Husna tepatnya pada Organisasi “IRMASH” yang berada di masjid tersebut daerah Bambu Larangan Cengkareng Barat, Jakarta Barat .

Adapun yang dijadikan alasan dan pertimbangan pemilihan lokasi ini adalah pertama penelitian ini belum ada yang yang meneliti dengan judul yang sama.

Kedua lokasi ini juga sangat strategis dalam penelitian ini.

IV

Syuharsimi Arikunto, Manajemen Personalia dan Sumber daya Manusia Yogyakarta:BPFE,2001,h.75


(21)

iv. Waktu Penelitian

Satu bulan dihitung dari Hari : Sabtu tanggal 28 November sampai dengan selesai penulisan sekripsi ini selesai.

v. Teknik Pengumpulan Data

a. Data Primer :

Yaitu berupa wawancara kepada Ketua Irmas dan Pembimbing IRMASH serta Anggota IRMASH,dan juga mencari berita dari Masyarakat yang mengerti Irmash.

b. Data sekunder :

yaitu data tidak langsung yang berupa Catatan-Catatan Dan Dokumen-Dokumen.

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan maka, peneliti menggunakan alat pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi : Observasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan dan mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebutV

V

E.Kristi Poerwandari, pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi , Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi ,LPSP3 UI,1983.h.62


(22)

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data atau untuk memperoleh data melalui Wawancara sering pula disebut interview. Wawanca adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interview)VI dalam penelitian ini wawancara ditujukan kepada ketua IRMASH, dan ketua Pembimbina IRMASH masjid safinatul Husna di Cengkareng.Jakarta Barat.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan pengumpulan data-data tertulis yang terdapat di secretary IRMAS di masjid safinatul Husna daerah bambu larangan bahwa yang dimaksud dokumentasi adalah sebagai suatu laporan tertulis dari suatu peristiwa dan ditulis dengan sengaja untuk menyimpan atau meneruskan keterangan-keterangan mengenai peristiwa tersebut . dengan demikian jelas bahwa dokumentasi merupakan catatan-catatan atau laporan yang tertulis yang dapat dipertanggung jawabkan dan dapat digunakan sewatu-waktu.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah melakukan penelitian terhadap skripsi dan makalah yang terdahulu yang memiliki judul hampir

VI

Suharsimi Arikunto prosedur penelitian Suatu pendekatan praktek ,Jakarta : Rineka Cipta .1996.h.144


(23)

sama dengan yang akan penulis teliti, Adapun tujuan dari pengkajian ini adalaha supaya dapat diketahui bahwa apa yang akan penlis teliti tidak sama dengan penelitian dari skripsi-skrip terdahulu. Ternyata ada yang sama yang berjudul :

1. “ Peranan kegiatan Dakwah Ikatan Remaja Masjid Al-islah (IKRAM) dalam meningkatkan pengamalan Ibadah mahdhoh masyarakat Benda baru Pamulang ”

Disusun Oleh : Nurul Alfiani

Nim : 105051001946

Di judul ini penulis hanya memberikan analisis pada Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh IKRAM tidak memberikan Analisis Swot pada lembaga tersebut.

2. Aktifitas Dakwah Ikatan Remaja Masjid Jami Assa`adah Pangkalan Jati Jakarta Timur.

Disusun oleh : Hj.Zahratul Humaera

Nim : 205051000693

3. Di dalam isi Skripsinya hanya memberikan sedikit analisis tentang Aktivitas Dakwah yang dilakukan Oleh Masjid Jami Assa`adah


(24)

Pangkalan Jati Jakarta Timur dan Objeknya berbeda dengan skripsi yang penulis teliti.

4. Startegi Dakwah Ikatan Remaja Masjid AL-Muttaqin di lingkungan

kelurahan pondok jagung.

Disusun oleh : Maspupah

Nim : 106051001829

Judul di atas juga hanya memberikan Strategi tentang Dakwah yang dilakukan oleh Masjid tersebut.

5. Analisis terhadap Materi bimbingan Agama bagi Remaja Masjid Inayatullah Cimanggis bogor

Disusun oleh : Jamaludin Sidiq

Nim :105052001748

Dalam penelitian ini penulis telah mengamati dan membaca Judul Skripsi diatas Ternyata sangat bebeda dari objek yang akan penlis teliti dan Teori yang di paparkan dalam Judul skripsi tersebut.


(25)

F. Sitematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan Sekripsi ini pembahasan dibagi menjadi empat bab, adapun sitematika sebagai berikut:

BAB 1 Pendahuluan . Meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian ,Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan.

BAB II Landasan Teoritis. Meliputi, konsep dan pengertian Peranan ,bentuk-bentuk dan macam -macam peranan, fungsi peranan, Konsep dan Pengertian Pengamalan Agama meliputi bentuk pengamalan Agama dan tujuan pengamalan Agama dan pengertian Remaja meliputi perkembangan anak hingga sampai remaja.

BAB III Gambaran Umum IRMASH Meliputi sejarah Irmas didirikan dan perkembangannya, Visi dan Misi Program Kerja, struktur organisai IRMASH.

BAB IV Analisis Peranan Ikatan Remaja Masjid Dalam Meningkatkan Pengamalan Agama Pada Remaja Di Sekitar Masjid Safinatul Husna Daerah Bambu Larangan Cengkareng Barat Jakarta Barat. Meliputi penelitian tentang peranan Irmash dalam meningkatkan Pengamalan Agama pada Remaja di Masjid Safinatul Husna, Evaluasi hasil yang telah di capai Irmash dan


(26)

analisis Swot tentang kelemahan, keunggulan, peluang dan kekuatan Irmash.

BAB V Penutup Meliputi kesimpulan dari seluruh pembahasan sebelumnya dan sekaligs menjawab pertanyaan pokok yang di kemkakan sebelmnya dan penulis memberikan kritikan serta saran


(27)

(28)

16 1. Konsep Peranan

a. Pengertian Peranan

Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan, yaitu seorang yang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya. Artinya, apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia telah menjalankan suatu peranan. Suatu peranan paling tidak mencakup tiga hal berikut :

a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat

b. Peranan merupakan suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur Social.1

Teori peranan berkaitan Peranan Lembaga Organisasi dengan teori stuktural fungsional dalam sosiologi. Teori ini menganggap bahwa orang menduduki posisi dalam struktur sosial dan setiap posisi memiliki peranan. Peranan adalah sekumpulan harapan atau perilaku yang berhubungan dengan posisi dalam struktur sosial, dan gagasan ini

1

http://www.scribd.com/doc/13055094/Makalah-Sosiologi-Peran-Norma-Status yang diakses pada 20 November 2010


(29)

menyatakan peranan selalu dipertimbangkan dalam konteks relasi karena hanya dalam relasi peranan dapat dikenali.2

Peranan berasal dari harapan terhadap orang lain. Peranan mungkin Ascribed ( misal menjadi wanita atau kulit hitam atau cacat ) atau attained (dicapai) melalui sesuatu yang dilakukan (misalnya menjadi penulis atau anggota parlemen). Kumpulan peranan adalah kumpulan peranan yang bersamaan dalam posisi sosial tertentu. Complementarity ( saling mengisi ) peranan ada ada jika peranan, perilaku dan harapan sesuai dengan harapan dari orang – orang yang ada di sekeliling. Konflik peranan ada jika satu peranan tidak sesuai dengan peranan lain. Konflik inter-peranan terjadi jika peranan – peranan yang saling berbeda yang dipegang seseorang tidak sesuai. Konflik inter-peranan terjadi jika harapan dari orang yang berbeda yang peranannya sama tidak sesuai. Amibiguitas peranan muncul jika tidak ada kepastian tentang peranan yang dibawakan.

Sehingga peranan dalam hal ini Irmash jika tidak ada pengaruhnya bagi masyarakat khususnya remaja di sekitar masjid harus perlu di pertanyakan apakah organisasi ini jalan atau stagnan hanya diam di

2

http://blogs.unpad.ac.id/teguhaditya/script.php/read/teori-peranan-dalam-pekerjaan-sosial/ yang diakses pada 10 November 2010


(30)

tempat?.dalam penelitian ini penulis mencoba untuk mengungkap peranan irmash yang sebenarnya dalam peningkatan pengamalan agama.

Peranan merupakan salah satu ide penting yang melekat dalam konsep civil society adalah:

keinginan memperbaiki kualitas hubungan antara masyarakat dengan institusi sosial yang berada pada: sektor publik (pemerintah dan partai politik), sector swasta (pelaku bisnis) dan sektor sukarela (lembaga swadaya masyarakat,

organisasi keagamaan dan kelompok profesional. Secara politik, melalui konsep civil society dapat diciptakan bentuk hubungan yang kurang lebih semetris, sehingga kondusif bagi terciptanya demokrasi. Dasar asumsinya adalah apabila negara terlalu kuat, negara adi kuasa, tetapi masyarakat lemah, maka proses demokratisasi akan stagnant atau berjalan di tempat. Secara ekonomis, melalui konsep civil society dapat dibangun kegiatan dan hubungan ekonomi yang menciptakan kemandirian. Pesan ideologis yang melekat di dalamnya adalah tidak ada monopoli negara, tidak ada manipulasi, juga tidak ada dominasi pemilikan bagi kelompok yang kuat terhadap kelompok yang lemah.

Kemudian secara sosial, melalui civil society dapat dibangun keseimbangan kedudukan dan peran orang sebagai individu dan sebagai


(31)

anggota masyarakat, atau keseimbangan antara individual participation dan social.

Peranan bila di pandang dari segi bahasa berasal dari kata dasar “Peran” mendapatkan akhiran “an” artinya: Suatu yang menjadi bagian atau memegang peran utama ( dalam terjadinya suatu peristiwa). Sedangkan maksud peranan dari judul diatas adalah suatu bagian yang diambil atau diperankan oleh orang tua dalam memotivasi anaknya untuk memperoleh pengalaman agama dalam kehidupan sehari-hari.3

Menurut Komarudin yang dimaksud peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh seseorang dalam menejemen,pola penilaian yang diharapkan dapat menyertai suatu status bagian atau fungsi seseorang dalam klompok atau pranata, fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang ada padanya dan Fungsi setiap variable dalam hubungan sebab akibat.4

Sarjono Arikunto memberi arti bagi peranan sebagai perilaku individu atau lembaga yang punya arti bagi struktur sosial5 Sedangkan menurut Gross Masson dan Mc Eachem yang dikutip oleh David Barry mendefinisikan peranan sebagai seperangkat harapan-harapan yang

3

WJS Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1987, hal 735

4

Ensiklopedia Manajemen 1994 hal.768

5


(32)

dikenakan kepada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu6 peranan menurut ahli sosiologi, seperti menurut Ralp Linton, yaitu: The dynamic aspect of status. Seseorang menjalankan peranan manakala ia menjalankan hak dan kewajiban yang merupakan statusnya. Robert k. Merton mempunyai pandangan berbeda dengan Linton ia memperkenalkan konsep perangkat Peran ( Role set) yang bisa didefinisikan sebagai “Complement Of Role which Person have by virtue of occupying a particular status” pelengkap hubungan peranan yang dimiliki seseorang karena menduduki status social tertentu.7

b. Bentuk-Bentuk Dan Macam-Macam Peranan

Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status (kedudukan). Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah menjalankan peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status.8

Antara kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa kedudukan. Kedudukan tidak berfungsi tanpa peranan.9

6

David Barry, Pokok-pokokPikiran dalam Sosiologi, Jakarta: CV Rajawali Press, 1984, hal 268

7

Kamanto sunarto, pengantar sosiologi , ( Jakarta:lembaga Penerbit Fakultas ekonomi Universitas Indonesia.1993)h.62-63

8

http://okayana.blogspot.com/2010/06/kelas-sosial-status-sosial-peranan.html yang diakses pada10 November 2010

9


(33)

Dalam penelitian ini peneliti membatasi pada peranan sosial. Berdasarkan Status Sosial, Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang rendah.10

Contoh : Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya dan Sudra ditemukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra.

Macam-macam peranan adalah terbentuk dalam kehidupan yang tidak lepas dari masyarakat sosial yang merupanakan betuk dari pengejawantahan peranan pada masyarakat sosial. Dalam hal ini tahapan peranan memiliki keterkaitan dalam struktus sosial.

Peranan merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang, karena dengan peranan yang dimilikinya ia akan dapat mengatur perilaku dirinya dan orang lain. Seseorang dapat memainkan beberapa peranan sekaligus

10


(34)

pada saat yang sama, seperti seorang wanita dapat mempunyai peranan sebagai isteri, ibu, karyawan kantor sekaligus.

Peranan sosial dapat mencakup tiga hal berikut:

1. Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat.

Contoh: Sebagai seorang pemimpin harus dapat menjadi panutan dan suri teladan para anggotanya, karena dalam diri pemimpin tersebut tersandang aturan/norma-norma yang sesuai dengan posisinya.

2. Peranan merupakan konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat.

Contoh : Seorang Ulama, Guru dan sebagainya, harus bijaksana, baik hati, sabar, membimbing dan menjadi panutan bagi para muridnya.

3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi truktur sosial masyarakat.

c. Fungsi Peranan

Peranan memiliki beberapa fungsi bagi individu maupun orang lain. Fungsi tersebut antara lain:

1. Peranan yang dimainkan seseorang dapat mempertahankan kelangsungan struktur masyarakat, seperti peran sebagai ayah atau ibu.


(35)

2. Peranan yang dimainkan seseorang dapat pula digunakan untuk membantu mereka yang tidak mampu dalam masyarakat. Tindakan individu tersebut memerlukan pengorbanan, seperti peran dokter, perawat, pekerja sosial, dsb.

3. Peranan yang dimainkan seseorang juga merupakan sarana aktualisasi diri, seperti seorang lelaki sebagai suami/bapak, seorang wanita sebagai isteri/ ibu, seorang seniman dengan karyanya, dsb.

Perbedaan status dan peranan sosial dapat mengakibatkan munculnya pola tindakan masyarakat baik positif maupun negatif. Bersifat positif, jika tindakan itu terintegrasi dalam kehidupan kolektif dengan norma-norma sosial, sehingga mendorong terwujudnya keteraturan sosial. Contoh: Apabila status dan peran guru dan mudid dilaksanakan dengan penuh tangung jawab, maka akan terciptalah suasana belajar, proses belajar-mengajar berjalan dengan baik dan teratur sesuai dengan norma-norma pendidikan.

Dapatkah Anda memberi contoh yang lain? Misalnya di keluarga atau masyarakat sekitar Anda! Bersifat negatif, jika tindakan warga masyarakat itu tidak integratif, timbul prasangka, kecemburuan sosial dan munculnya perilaku menyimpang yang menghambat pembaharuan dan mengganggu ketertiban masyarakat. Contoh: Pengendara motor yang ngebut tidak mematuhi rambu-rambu lalulintas, maka akan menimbukan perilaku menyimpang dan pada akhirnya mengganggu ketertiban di jalan raya.


(36)

2. Konsep Pengamalan Agama

a. Pengertian Pengamalan Agama

Pengamalan dilihat dari segi bahasa berasal dari kata “ Amal” yang berartiperbuatan yang baik maupun yang buruk, atau sesuatu yang dilakukan dengan tujuan kebaikan tingkah laku. Kata amal mendapatkan awalan “peng” dan akhiran “an” menjadi pengamalan yang berarti hal,Cara,hasil,atau proses kerja11

Menurut Glock dan Stark ada lima dimensi keberagamaan yaitu keyakinan (ideologis), dimensi peribadatan atau praktek (ritualistik), dimensi penghayatan (eksperiensial), dimensi pengetahuan agama (intelektual)12

Jadi pengalaman Agama Islam adalah proses ( perbuatan) melaksanakan atau menunaikan kewajiaban yang berupa pengalaman ajaran Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW sebagai Rosul. Seperti Perintah shalat lima waktu puasa pada bulan Ramadhan dan Ibadah Haji ke tanah suci Makkah bagi orang yang mampu.

11

Js.Badudu, Kamus Umum bhs. Indonesia ( Jakarta: Pustaka Sinar Harapan; 1994 ) Cet,ke 1 hal. 40.

12

Djamaluddin Ancok, Fuad Nashori, Psikologi Islam, Yogyakarta, Pustaka Belajar, 1994 hal 77


(37)

Pengamalan dilihat dari kosakata bahasa berasal dari kata “amal” yang berarti perbuatan atau pekerjaan, mendapat imbuhan pe-an yang mempunyai arti hal atau perbuatan yang diamalkan13

Pengertian agama terbatas bagi pemeluk agama samawi terutama agama Islam adalah: “ Agama merupakan petunjuk Allah yang terpenting dalam bentuk kaidah-kaidah perundang-perundangan yang ditunjukan kepada orang-orang yang berakal budi agar sepuya mereka mampu berusaha di jalan yang benar dalam rangka memperoleh kebahagian hidup didunia dan diakhirat mengamalkan14

b. Bentuk dan Macam-Macam Pengamalan Agama

Amalan bila ditinjau dari pembagiannya terbagi menjadi tiga yaitu ibadah, mu`ammalah Dan Aqidah. Dalam al`qur`an menyatakan sebagai berikut:

(Hai manusia, beribadalah kepada Tuhan kalian Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kalian bertakwa.) (Q. S. Al Baqarah/ 2: 21)15

13

WJS Poerdaminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1985, hal33

14

M Arifin, Kapita Seletja Pendidikan ( Islam dan Umum), Jakarta, Bumi Aksara, 1993, hal 267

15


(38)

Ibadah adapun amalan ibadah maka kaidah yang ada dalam pelaksanaannya : "Ibadah itu pada asalnya haram untuk dikerjakan bila tidak ada dalil yang mensyariatkanya (memerintahkannya)."

Artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku". (Q. S. Adz Dzariyat / 51:56)16

Hakikatnya manusia di ciptakan hanya untuk menyembah Tuhannya. Dengan beribadah secara benar. Akan tetapi dari sisi penerimaan atau penolakan amalan ibadah tersebut maka perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini: Suatu amalan merupakan ibadah pada satu keadaan namun tidak teranggap pada keadaan yang lainnya sebagai ibadah.

Muamalah, Pembicaraan tentang muamalah maka kaidah yang ada Hukum asal muamalah itu boleh/halal untuk dikerjakan (“selama tidak ada dalil yang melarangnya dan mengharamkannya"). Adapun perkara-perkara yang dilarang dan diharamkan dalam muamalah ini bisa kita sebutkan sebagai berikut Bermuamalah untuk mengganti aturan syariat.17

Maka perkara ini tidak diragukan lagi kebatilannya dengan contoh mengganti hukum rajam bagi orang yang berzina dengan tebusan berupa

16

Depag RI, Al-Qur

an dan Terjemahnya, (Jakarta : CV Penerbit J-Art, 2005) hal. 5

17

http://assunnah-qatar.com/component/content/article/56-hadits/664-amalan-bidah-tertolak.html yang diakses pada 7 November 2010


(39)

benda, hal ini pernah terjadi di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seorang pemuda yang belum menikah berzina dengan istri orang lain. Ayah si pemuda menyangka hukum yang harus ditimpakan pada putranya adalah rajam maka ia ingin mengganti hukum itu dengan memberi tebusan kepada suami si wanita tersebut berupa seratus ekor kambing berikut seorang budak perempuan. Lalu ia dan suami si wanita mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk mengadukan hal tersebut dan meminta diputuskan perkara mereka dengan apa yang ada dalam kitabullah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menjawab permintaan mereka.18

Aqidah adalah suatu istilah untuk menyatakan “kepercayaan” atau Keimanan yang teguh serta kuat dari seorang mukmin yang telah mengikatkan diri kepada Sang Pencipta. Makna dari keimanan kepada Allah adalah sesuatu yang berintikan tauhid, yaitu berupa suatu kepercayaan, pernyataan, sikap mengesankan Allah, dan mengesampingkan penyembahan selain kepada Allah.19 Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id.

c. Tujuan Pengamalan Agama

18

Ibid 15

19


(40)

Tujuan pokok daripada menganut suatu agama khususnya agama Islam adalah kita memperoleh kepastian berkaitan dengan Tuhan yang menjadi sumber dari keselamatan, seolah-olah kita bisa melihat Wujud-Nya dengan mata kita. Unsur kejahatan dalam dosa akan selalu mencoba menghancurkan manusia dimana seseorang tidak akan bisa melepaskan diri dari racun fatal dari dosa sampai ia itu meyakini sepenuh hati beriman kepada Tuhan yang Maha Sempurna dan Maha Hidup, yang menghukum para pendosa dan mengganjar yang muttaqi dengan kenikmatan yang kekal. Dalam tujuan pengamalan agama merupakan tujuan yang nyata dan perlu di wujudkan dalam kehidupan. Pada masa datangnya budaya Islam, turunnya kitab-kitab suci dan diutusnya para Rasul yang mengantarkan manusia menuju jalan kesempurnaan. Hal ini sangatlah jelas, bahwa agama adalah petunjuk Tuhan Yang Penyayang dan Pemberi Hidayat kepada manusia hingga menyampaikan manusia pada kesempurnaan yang diinginkan. Tujuan agama adalah memberikan petunjuk pada manusia, sehingga dengan kekuatan petunjuk agama akan menyampaikannya menuju ke-haribaan Ilah 20

Merupakan pengalaman umum bahwa jika kita meyakini akan efek-efek fatal yang ditimbulkan sesuatu maka dengan sendirinya kita tidak akan mendekatinya. Sebagai contoh, tidak akan ada orang yang menenggak racun secara sadar. Tidak akan ada orang yang secara sengaja berdiri di depan seekor harimau liar. Tidak juga orang mau memasukkan

20


(41)

tanggannya ke lubang ular berbisa. Lalu mengapa orang melakukan dosa secara sengaja? Sebabnya adalah karena ia tidak memiliki keyakinan penuh mengenai hal tersebut sebagaimana dengan hal-hal lain yang dicontohkan tadi.

Tugas pertama seseorang adalah berusaha memperoleh keyakinan mengenai eksistensi daripada Tuhan dan menganut suatu agama yang melalui mana hal itu bisa dicapai, agar dengan demikian ia akan menjadi takut kepada Tuhan dan menjauhi dosa. Lalu bagaimana bisa memperoleh keyakinan demikian? Jelas bahwa hal seperti itu tidak akan bisa didapat hanya melalui dongeng-dongeng, tidak juga bisa diperoleh melalui argumentasi saja. Satu-satunya cara untuk memperoleh keyakinan adalah dengan mengalami pendekatan dengan Tuhan berulangkali melalui bercakap-cakap dengan Wujud-Nya atau dengan menyaksikan berbagai tanda-tanda-Nya yang luar biasa.21

Para pencetus agama, yaitu para nabi telah menerima wahyu mengenai ajaran-ajaran agama Umat manusia pada umumnya mengakui bahwa ajaran para nabi adalah benar. Para penganut agama yakin dan percaya bahwa nabi mereka telah mewariskan ajaran yang patut dihargai, diterima dan ditekuni. Para penganut yakin dan percaya bahwa ajaran nabi mereka membawa / menjamin kebahagiaan dan keselamatan selama hidup dan sesudah mati (Dunia dan Akherat).

21

http://danial-anwar.blogspot.com/2007/11/tujuan-dari-agama.html yang diakses pada 10 November 2010


(42)

Ajaran agama diterima sebagai ajaran Tuhan Yang Maha Esa yang disalurkan melalui para nabi.

Bukti penghargaan para penganut dapat ditafsir pada ucapan-ucapan atau kalimat-kalimat, antara lain sebagai berikut :

1. Tiada tempat bertanya / bermohon kecuali pada tuhan.

2. Satu-satunya perlindungan adalah dari Tuhan.

1. Tanpa tuhan kau tidak ada artinya.

2. Akhirnya kalu kembali kepada tuhan.

3. Kau telah berusaha / melakukan apa saja, tapi tidak akan berhasil tanpa diridhoi oleh tuhan.

4. Tak ada yang bisa terjadi diluar kemauan tuhan.

5. Keselamatanmu berada ditangan tuhan.

6. Kebenaran ajaran tuhan / Agama tak dapat diragukan.

7. Nabimu adalah utusan tuhan atau Anak / Putra tuhan.

8. Ajaran tuhan tidak boleh dipertentangkan dan tidak boleh diubah-ubah.

Namun dalam hal ini Tujuan Pengamalan Agama pada Agama Islam adalah Segala sesuatu yang kita lakukan harus bertujuan hanya untuk mencari keridhoan Allah SWT.


(43)

3. Konsep Remaja a. Pengertian Remaja

Orang bilang, masa remaja itu masa yang paling indah. Pernyataan ini bisa benar bisa juga tidak tergantung dari kaca mata yang melihat dan mengalaminya. Namun ada beberapa persoalan yang biasanya dialami ABG, alias Anak Baru Gede, sebagai implikasi dari pertumbuhannya. Persoalan ini bisa dibilang unavoidable problem namun belum tentu tidak bisa di selesaikan. Persoalan yang unavoidable dan unresolved itu lah yang membuat remaja bisa tenggelam dalam depresi.

Masa remaja adalah suatu periode kehidupan dimana kapasitas untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara efisien mencapai puncak. Hal ini adalah karena selama periode remaja ini, proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Sistem saraf yang berfungsi memproses informasi berkembang dengan cepat.

Masa remaja merupakan masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia melewati masa remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan kegagalan dalam perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam


(44)

perjalanan hidupnya. Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan selanjutnya.

Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula yang mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisi (masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan tanda-tanda dewasa. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan psikis

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik .

Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994). bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/


(45)

fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23).

Remaja juga bias di definisikan adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.

b. Petumbuhan dan Perkembangan Remaja

Masa remaja adalah suatu periode kehidupan dimana kapasitas untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara efisien mencapai puncak. Hal ini adalah karena selama periode remaja ini, proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Sistem saraf yang berfungsi memproses informasi berkembang dengan cepat. Ditinjau dari perspektif teori kognitif Piaget, maka pemikiran masa remaja telah mencapai tahap pemikiran operasional formal, berfikir secara abstrak dan hipotetis. Perubahan-peruahan secara fisik dan kognitif ternyata berpengaruh terhadap perubahan dalam perkembangan psikososial.

Menurut Erikson berada pada tahapan identity confusion (kebingungan identitas). dalam konteks psikologi perkembangan, pembentukan identitas tercapai pada akhir masa remaja.


(46)

Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun.

Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.22

Dalam pendapat lain Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan topan”, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Ciri perkembangan Psikologis Remaja adalah adanya emosi yang meledak-ledak, sulit dikendalikan, cepat depresi (sedih, putus asa) dan kemudian melawan dan memberontak. Emosi tidak terkendali ini disebabkan oleh konflik peran yang senang dialami remaja. Oleh karena itu, perkembangan psikologis ini ditekankan pada keadaan emosi remaja.

22


(47)

Keadaan emosi pada masa remaja masih labil karena erat dengan keadaan hormon. Suatu saat remaja dapat sedih sekali, dilain waktu dapat marah sekali. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri sendiri daripada pikiran yang realistis. Kestabilan emosi remaja dikarenakan tuntutan orang tua dan masyarakat yang akhirnya mendorong remaja untuk menyesuaikan diri dengan situasi dirinnya yang baru. Hal tersebut hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Hurlock (1990), yang mengatakan bahwa kecerdasan emosi akan mempengaruhi cara penyesuaian pribadi dan sosial remaja. Bertambahnya ketegangan emosional yang disebabkan remaja harus membuat penyesuaian terhadap harapan masyarakat yang berlainan dengan dirinya.23

Masa Remaja, menurut Mappiare (1982), berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun adalah remaja awal, dan usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun adalah remaja akhir. Menurut hukum dismenore Amerika Serikat saat ini, individu dianggap telah dewasa apabila telah mencapai usia 18 tahun dan bukan 21 tahun seperti ketentuan sebelumnya (Hurlock,1991). Pada usia ini, umumnya anak sedang duduk di bangku sekolah menengah.24

23

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2010/01/08/perkembangan-psikologis-remaja/ yang di akses pada 20 November 2010

24

http://ilmucomputer2.blogspot.com/2009/10/pengertian-remaja.html yang di akses pada tgl 25/11/2020


(48)

Perubahan-peruahan secara fisik dan kognitif ternyata berpengaruh terhadap perubahan dalam perkembangan psikososial.

Menurut Erikson berada pada tahapan identity confusion (kebingungan identitas). dalam konteks psikologi perkembangan, pembentukan identitas tercapai pada akhir masa remaja. Pada kurang lebih 15 tahun keatas merupakan tahap perkembangan yang merupakan tugas utama dalam perkembangan kepribadian yang diharapkan sudah mulai memahami moral tidak lagi berdasarkan dari sudut pandang kepentingan diri sendiri ataupun kepentingan kelompok. Namun pertimbangan yang muncul dari pemikiran mereka adalah berdasarkan pada aturan-aturan sosial masyarakat.

Menurut Kohlberg pada tahap ini penilaian moral didasarkan pada pemahaman terhadap aturan, hukum, keadilan dan tugas sosial.

Salah satu fenomena kehidupan remaja yang sangat menonjol adalah terjadinya peningkatan minat dan motivasi terhadap seksualitas.

Terjadinya peningkatan perhatian remaja terhadap kehidupan seksual ini sangat dipengarui oleh faktor perubahan-perubahan fisik selama periode pubertas. Terutama kematangan organ-organ seksual dan perubahan-perubahan hormonal, mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan seksual dalam diri remaja.


(49)

Pada masa remaja adalah masa dimana ia sedang mencari jati diri,biasanya hal ini sangat memudahkan seseorang remaja terjerumus kepada pergaulan yang tidak baik.

Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual. Transformasi intelektual dari cara berfikir remaja ini memungkinkan mereka tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya ke dalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan karakteristik yang paling menonjol dari semua priode perkembangan. (Shaw dan Costanzo,1985) Sehingga remaja pada umumnya yang akan melalukan sesuatu tanpa mengindahkan perilakunya pada massa yang akan datang. Pada Zaman Sekarang dengan pesatnya perkembangan teknologi, ikut berkembang pula perkembangan remaja – remaja di Indonesia. Ada yang menjurus ke hal positif dan juga ke hal yang negatif. Contoh dampak negatifnya adalah seks bebas. Dikalangan remaja seks bebas telah banyak dilakukan oleh remaja bebas, bisa dibilang sebagai rahasia umum.


(50)

38

BAB III

Gambaran Umum IRMASH

A. Sejarah berdiri dan perkembangan Irmash

Dalam sejarah terbentuknya atau berdirinya Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH) dibagi beberapa fase dimulai dari setelah pendirian Masjid baru mulai pembentukan Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH).

Di mulai pada awal tahun 1967 yang pada waktu itu di ketuai oleh Bapak Saroji dan pada Periode Ke dua Irmash Di ketuai oleh Bapak Habib Zakaria, Periode Ke-tiga Irmash Irmash Di ketuai oleh Bapak Drs. H. Agus Hamid , Pada Periode Ke empat Irmash Di ketuai oleh Bapak Yasin, Pada Periode Ke Lima Irmash Di ketuai oleh Andri Iskandar dan pada masa Sekarang Di ketuai Oleh Muhtasor.1

Perjalanan Irmash memang sudah lama bergerak akan tetapi bangunan masjid sudah lama berdir. Dalam kepengurusan yang sangat lama mengakitbatkan adanya fluktuatif dalam pergerakannya untuk membantu masyarakat untuk meningkatkan pengamalan Agama pada Remaja disekitar Masjid tersebut.

1


(51)

Dalam sejarah Irmash yang telah disebutkan diatas menunjukan bahwa berdirinya Irmash sudah lama akan tetapi bangunan yang sekarng berdir menujukan lemahnya pergerakan dari pengurus Masjid. Sehingga untuk Irmash yng akan diteliti masih ada semangat yang perlu diarahkan kepada kegiatan-kegiatan yang positif dalam masyarakat.

Seperti yang dijelaskan oleh ketua Irmash dan ketua DKM Masjid bahwa irmash ini beridirinya sebenarnya sudah lama akan tetapi untuk yang sekang yang masih menjabat kurang kelihatan keaktifannya, padalah kepengurusan dulu lebih solid dengan berbagai kegiatannya namun tidak di tiru sampai sekarang, dengan semangat para pemuda pada saat itu terjadilah banyak kegiatan yang telah dilakukan oleh irmash dalam dalam pengabdiannya menjalakan suatu organisasi yang di naungi oleh DKM Masjid Safinatul Husna.

Pada dasarnya sejarah Masjid tersebut sangat panjang namun pada waktu itu organisasi Irmash belum berjalan pada mestinya sebagai Organisai yang membantu masarakat dalam Bimbingan Agama akan tetapi Irmash memulai bergerak menjadi organisasi resmi pada tahun 2000an yang di pelopori oleh ketua Irmash pada waktu itu.

Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (Irmash) yang saat ini merupakan perwujudan para pemuda yang mengingikan perubahan pada masyarakat yang masih mementingkan peranan orang tua dalam meningkatan pengamalan Agama sehingga Sumber Daya Manusia pada Remaja menurun karena tidak adanya regenerasi pada pemuda untuk maju menjadi yang terbaik di Masyarakat Bambu Larangan.


(52)

Dalam peningkatan pengamalan Agama Irmash ikut memberikan Kontribusinya dalam memberikan pendidikan tentang organisasi di masyarakat supaya pemuda mengerti dan paham serta menjalakan sesuai norma agama yang berlaku.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah di analisis penulis berdirinya Irmash Dimaulai Pada tahun 90an yaitu pada waktu itu belum memiliki Organisasai hanya sebatas perkumpulan yang menginginkan daerah tersebut menjadi Masyarakat yang Madani.

B. Visi, Misi dan Tujuan Irmash

a.Visi (Vision)

Menurut Wibisono (2006, p. 43), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.

Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi


(53)

dan cita-cita masa depan. Visi yang efektif antara lain harus memiliki karakteristik seperti :

1. Imagible (dapat di bayangkan). 2. Desirable (menarik).

3. Feasible (realities dan dapat dicapai). 4. Focused (jelas).

5. Flexible (aspiratif dan responsif terhadap perubahan lingkungan). 6. Communicable (mudah dipahami).

Visi bagi organisasi atau perusahaan dapat digunakan sebagai:

1. Penyatuan tujuan, arah dan sasaran perusahaan

2. Dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya pengendaliannya

3. Pembentuk dan pembangun budaya perusahaan (corporate culture)2

Visi Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna ( IRMASH) Bambu larangan Sbb:

Visi : Menjadi Insan Yang Bermanfaat Bagi Agama Dan Masyarakat Bagi Warga Sekitar Bambu Larangan.

2

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/definisi-visi-misi-dan-strategi-dan.html yang diakses pada tanggal 20 februari 2011


(54)

b. Misi (Mission)

Misi (mission) adalah apa sebabnya kita ada (why we exist / what we believe we can do). Menurut Prasetyo dan Benedicta, Di dalam misi produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan, pasar yang dilayani dan teknologi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pasar tersebut. Pernyataan misi harus mampu menentukan kebutuhan apa yang dipuasi oleh perusahaan, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut, dimana mereka berada dan bagaimana pemuasan tersebut dilakukan.

Menurut Drucker Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya.

Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa. Pernyataan misi merupakan sebuah kompas yang membantu untuk menemukan arah dan menunjukkan jalan yang tepat dalam rimba bisnis saat ini. Tujuan dari pernyataan misi adalah mengkomunikasikan kepada stakeholder, di dalam maupun luar organisasi, tentang alasan pendirian perusahaan dan ke arah mana perusahaan kan menuju.


(55)

Oleh karena itu, rangkaian kalimat dalam misi sebaiknya dinyatakan dalam satu bahasa dan komitmen yang dapat dimengerti dan dirasakan relevansinya oleh semua pihak yang terkait.

Langkah penyusunan misi yang umum dilakukan oleh organisasi atau perusahaan adalah dengan mengikuti tahap-tahap berikut ini:

1. Melakukan proses brainstorming dengan mensejajarkan beberap kata yang menggambarkan organisasi

2. Penyusunan prioritas dan pemfokusan pada kata-kata yang paling penting

3. Mengkombinasikan kata-kata yang telah dipilih menjadi kalimat atau paragraf yang menggambarkan misi perusahaan atau Organisasi. Mengedit kata-kata sampai terdengar benar atau sampai setiap orang kelelahan untuk adu argumentasi berkaitan dengan kata atau fase favorit mereka. Untuk menjamin bahwa misi yang telah dicanangkan merupakan sebuah misi yang bagus, Misi tersebut harus:

1. Cukup luas untuk dapat diterapkan selama beberapa tahun sejak saat ditetapkan

2. Cukup spesifik untuk mengkomunikasikan arah

3. Fokus pada kompetensi atau kemampuan yang dimiliki perusahaan 4. Bebas dari jargon dan kata-kata yang tidak bermakna.3

3

Ibid http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/definisi-visi-misi-dan-strategi-dan.html


(56)

Misi yang di pakai oleh Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH)

Misi IRMASH :

Mengoptimalkan potensi remaja dalam berorganinasi.Mengadakan kegiatankegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.Menjadikan IRMASH sebagai wadah silaturahim antar remaja. Tujuan adalah pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan dalam menuju tujuan yang akan dicapai.

Tujuan Irmash:

menjadikan Irmash sebagai wadah dalam berdakwah kepada masyarakat Di sekitar Masjid Safinatul Husna dan menjadikan Remaja Yang soleh dan solehah di daerah bambu larangan.

C. Letak Geografis Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH)

IRMASHyang berada di daerah Bambu Larangan adalah nama sebuah perkampungan yang terdiri dari dua rukun warga yakni Rw 09 dan Rw 05, Bambularangan Rw 09 masuk dalam wilayah Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres, sedangkan bambularangan Rw 05 masuk kedalam kelurahan cengkareng barat kecamatan Cengkareng, Keduanya dalam


(57)

wilayah Jakarta Barat. Secara geografis letaknya 106 42' 51" derajat bujur barat dan 6 8' 12" derajat lintang selatan, bambularangan berbatasan langsung dengan Pinggirawa disebalah barat, Menceng dan Pulo disebelah Utara, Utan Jati disebelah selatan serta Kampung Malang disebelah timur.

Diantara semua perkampungan yang melingkupinya bambularangan adalah perkampungan tertua menurut catatan sejarah yang ada, Kampung Bambu larangan dibangun tahun 1889, setahun setelah persitiwa pemberontakan petani banten berhasil dipadamkan oleh Belanda dengan terbunuhnya pemimpin gerakan tersebut yaitu H. Wasid (ada yang memanggilnya dengan Waseh atau Wasith) ditikungan camara distrik Cilegon, Banten. Setelah meredam pemberontakan Belanda melanjutkan dengan penangkapan orang-orang yang dianggap terlibat, mereka yang tertangkap biasanya dibunuh atau diasingkan kewilayah terpencil di Indonesia.

Salah seorang yang terlibat pemberontakan dari distrik tigaraksa adalah SATIM, dia berhasil melarikan diri kearah Jakarta dengan menggunakan rakit yang dikayuhnya diatas saluran mookervart. Sungai Mookervaart merupakan sungai buatan yang dibangun tahun 1681, berupa sebuah kanal yang menghubungkan sungai Tji Sadane (Cisadane) dan Tji Angke (Kali Angke). Saat ini sungai tersebut merupakan bagian dari aliran Sungai Angke Pesanggrahan. Ketika Satim melintas disekitar sumur bor, dia merapatkan rakitnya, lalu melanjutkan perjalanan kearah utara. Sampai tibalah dia disebuah wilayah yang kontur tanahnya membukit dan banyak


(58)

sekali ditumbuhi pohon bambu betung (Dendrocalamus aspers), bambu tali (Gigantochloa apus), bambu hitam(Gigantochloa atter), serta pohon ilalang (Impperianta sp).4

Oleh karena nya wilayah itu awalnya dinamakan benteng alang-alang, entah kenapa kemudian namanya berubah menjadi bambularangan. Menurut cerita orang-orang tua diwilah ini pada waktu itu siapa yang menebang pohon bambu tanpa izin maka orang terebut akan meninggal dunia, tapi hal itu merupakan cerita yang turun-temurun saja.

Pada awalnya SATIM mendirikan rumah disebelah Mesjid Safinatul Husna, setelah dirasa aman dia kembali ke tempat asalnya di tigaraksa untuk menjemput dua orang keponakannya yaitu KUNTARA dan MAIRAN, kedua orang inilah yang kemudian mengembangkan wilayah bambularangan dengan keahlian masing-masing, Kuntara yang ahli ilmu agama islam ditempatkan disebelah utara sungai mengurusi masjid safinatul husna, sedangkan Mairan yang ahli ilmu bela diri betawi SELIWA, ditempatkan disebelah selatan sungai. sampai saat ini keturunan mereka masih menempati sebagian besar wilayah bambu larangan.

Kebanyakan keturunan mereka kawin dengan masyarakat betawi cengkareng, kosambi, pondok pinang, pasar jumaat dan sekitarnya sehingga budaya mereka adalah percampuran antara budaya betawi san budaya tangerang. Orang bambularangan sangat menggemari lenong, cokek,

4


(59)

gambang kromong, kasidahan dan tentu juga irama melayu dangdut, dahulu mereka adalah petani tetapi perkembangan jakarta memaksa mereka untuk beralih profesi menjadi pekerja, pedagang, buruh serta profesi lainnya, karena lahan persawahan mereka kebanyakan sudah menjadi perumahan.5

Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH) terletak di Kampung Bambu larangan Kecamatan Kalideres Cengkareng Jakarta Barat.terletak di samping Jalan simpang Macan bambu Larangan.

Dalam perkembangan dan perjalanan Irmash sangatlah muda mendengar dari beberapa Sumber bahwa Irmash yang berada di Masjid Safinatul husna masih memiliki banyak kekurang yang bersumber pada sumber daya Manusia yang masih belum terlatih. Memang letak keberadaan Irmash ini sangat strategis dalam artian posisi Masjid yang sudah lama berdiri di daerah ini sangat disegani untuk menjadi Masjid paling Tua di daerah bambu larangan.

Mata pencaharian Masyarakat di sekitar masih kebanyakan Berdagang serta Banyak pula sebagai kontraktor yang menyediakan kontrakan, akan tetapi masyarakat bambu larangan ini masih memiliki pemikran yang kuno dimana remaja masih belum bisa berpatisipasi dalam kegiatan yang mengikutsertakan masyarakat dalam hal ini seperti kaderisasi dalam kepengurusan Masjid tersebut.

5


(60)

Banyak dari mereka mengetahui ajaran agama Khususnya Agama Islam akan tetapi mereka lebih suka cuek dan tidak peduli pada lingkungan Mereka dan khususnya lingkungan Masjid yang padahal sebagian dari mereka berdekatan dengan Masjid. Masyarakat pada sekitar masjid memang sebagian beragama Islam tetapi dalam hal ini pemahaman tentang agama secara Modern kurang di perhatikan Irmash dalam pembinaan Masyarakatnya6

D. Program Kerja IRMASH

Program Kerja Ini Merupakan wujud dari Pengamalan Agama yang memfokuskan pada PROKER Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna.

Divisi-Divisi Yang Ada Dalam IRMASH 1) Divisi Pendidikan & Dakwah

a. Private mengaji b. Mengadakan seminar c. Pengajian bulanan d. Bedah buku e. Pesantren kilat f. Pentas seni islam g. Kultum

h. Buka puasa bersama i. Study banding

j. Pengadaan taman bacaan

6


(61)

2) Divisi Sosial a. Bakti sosial

b. Santunan anak yatim c. Zakat sodaqoh d. Beasiswa

e. Penggalangan dana

3) Divisi Humas

a. Silaturahmi antar remaja masjid lain b. Pengkaderan

c. Pelatihan anggota

d. Silaturahmi Irmash ke pengurus-pengurus masjid / tokoh-tokoh lain 4) Divisi Olahgraga

a. Turnamen b. Mahatma

c. Pengadaan alat-alat olahraga d. Jogging keren

e. Footsa

NB :kegiatan yang sudah berjalan 1. Les mingguan

2. Pengkajian remaja 3. Futsal

4. Buka puasa bersama 5. Santunan anak yatim 6. Kultum

7. Pengajian bulanan


(62)

E. Organisas Ikatan Remaja Masjid (IRMASH)

Organisasi Ikatan Remaja Masjid (IRMASH) merupakan Organisasi yang berdasarkan musyawarah yang mufakat pada DKM Masjid Safinatul Husna yang merupakan bentuk tanggung jawab Remaja pada masyarakat Khusunya masyarakat di sekitar Masjid Safinatul Husna. Organisasi memiliki ketentuan-ketentuan dalam pelaksanaannya.

Menuruth Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi

1. Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.

2. Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.

3. Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”.7

Penulis hanya menyebutkan Struktur Kepengurusan Pada Priode sekarang.

Adalah sebagai berikut : Struktur Kepengurusan Irmash Periode 2009-2012

1. 7Stephen P.Robbins. Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi, (Jakarta: Arcan: 1994), hlm.4


(63)

Ketua IRMASH

Wakil Ketua

Sekretaris Bendahara

Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH) yang merupakan Organisasi Pemuda untuk membentuk atau menjadikan pemuda sebagai kader yang militan agar dapat mengabdi pada Masyarakat Bambu Larangan.

DIVISI SOSIAL 1. Sabi 2. Yakub 3. Lidia 4. Lusi 5. Wenda Mukhtasor Ronny

1. Devi Mayasari 2. Jamil

1. Tri Mullyani 2. M. Mu,min

DIVISI PENDIDIKAN

&DA'WAH

1. Say'in Nabahum 2. Oktaviani

3. Rohana 4. Fatma

DIVISI HUMAS 1. Andri 2. Luvi 3. Wenda 4. Munarti 5. Pebi DIVISI OLAHRAGA 1. Amin 2. Farhan 3. Novi 4. Marjuki 5. Roy


(64)

BAB IV

Analisis Peranan Irmash Dalam Meningkatkan Pengamalan Agama Pada Remaja Di Bambu Larangan Cengkareng Barat, Jakarta Barat A. Peranan IRMASH Dalam Meningkatkan Pengamalan Agama Pada

Remaja Di Sekitar Masjid Safinatul Husna

Agama Islam pada dasarnya sangat berpengaruh pada lembaga atau suatu Perkumpulan yang mendedikasikan dirinnya sebagai salah satu penggerak bagi masyarakat agar dapat mengetahui Agama Islam lebih dalam, dan menjadikan masyakat di lingkungan Masjid menjadi Masyarakat Madani.

Dalam hal ini Ikatan Remaja Masjid (IRMASH) yang berada di lingkungan Masyarakat Bambu larangan Yaitu Masjid Syafinatul Husna mempunyai peranan dalam meningkatkan pengamalan Agama dalam hal ibadah seperti menghidupkan masjid menjadi basis pendidikan keagamaan di wilayah ini dan meningkatkan kegiatan yang di perankan Oleh Irmash.1

Dengan berbagai dinamika yang dihadapai oleh IRMASH dalam mendedikasikan tenaga dan fikirannya untuk Masyarakat sekitar Masjid Safinatul Husn supaya Islam yang Kaffah menjadi benar-benar tercipta dalam kehidupan bermasyarkat. Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH) yang Sekarang mencoba untuk memberikan berbagai

1


(65)

Bimbingan baik keagamaan maupun secara umum dalam hal ini pembinaan yang dilakukan Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH) mempunyai nilai lebih dalam pelaksanaannya.

Hanya saja banyak yang dari kalang Remaja di lingkungan Masjid Safinatul Husna kurang merespon keadaan Ikatan Remaja Masjid (IRMASH) pada masa sekarang IRMASH menjadi Motivasi bagi remaja untuk memberikan sesuatu yang lebih kepada Masyarakat agar lebih menghidupkan Masjid dengan memberikan Bimbingan Belajar bagi Remaja Masjid dan memberikan pemahaman Agama yang lebih kopeten pada masyarakat dengan pendekatan-pendekatan secara alamiah dan juga Modern, sehingga Masyarakat khususnya Remaja di sekitar melihatnya tertarik untuk mengikuti atau berpartisipasi di dalamnya sehingga Remaja menjadi termotivasi dengan Kegiatan-kegiatan Irmash.2

Peranan IRMASH pada Masyarakat di lingkungan di sekitar Masjid Safinatul Husna merupakan langkah dimana remaja menjadi contoh bagi remaja yang lain supaya ada ketertarikan Remaja lain untuk menjadi bagian dari Irmash tersebut sehingga terbentuk Basis di masjid tersebut dijadikan sebagai pertemuan dan Kegiatan-kegiatan yang positif dalam memberikan bimbingan kepada Masyarakat luas agar dapat mengerti lebih mendalam tentang pemahaman keagamaan Shalat dan ibadah-ibadah yang lainnya.

2

Ibid Wawancara Langsung dengan H Agus Hamid (Pembina Irmash ) pada tanggal 30 Januari 2011


(66)

Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH) dalam menjalankan peranannya pada masyarakat di lingkungan Masjid Safinatul Husna ini sudah memberikan yang semaksimal mungkin, namun pada dasarnya masyarakat sendirilah yang memberikan respon baik positif ataupun negative, adanya hal-hal yang memberikan pandangan negative pada Irmash tersebut. Menurut ustad yang penulis wawancarai secara umum Ikatan Remaja MAsjid Safinatul Husna (IRMASH) untuk Priode sekarang seharusnya lebih maju dari Priode yang dulu akan tetapi motivasi dari Remaja di lingkungan sekitar lebih memilih berkegiatan di luar selain mengikuti kegiatan Irmash dikarenakan Zaman yang mulai berubah menjadi zaman Moderen di lingkungan Masyarakat, namun secara pemikiran masyarakat di lingkungan Masjid belum Modern sehingga hal ini memberikan tantangan kepada Remaja Masjid untuk berfikir lebih kreatif dalam memilih kegiatan untuk Remaja di sekitar Masjid Safinatul Husna.3

Suatu perjuangan dimana Irmash untuk saat ini kurang memberikan kontribusinya dalam memberikan kegiatan yang efektif untuk Remaja di sekitar Masjid. Ini merupakan suatu evaluasi diri bagi Irmash yang sekarang dikarenakan kurangnya motivasi diri untuk menjadikan remaja masjid sebagai Basis Keagamaan dan kemaysrakatan. Sehingga Masyarakat merespons Kegiatan Ikatan Remaja Masjid (IRMASH) Sebagai Sumber Ilmu keagamaan dan kemasyarakatan supaya menjadikan lingkungan di Masjid Safinatul Husna Menjadi Masyarakat yang pemikirannya modern dalam memahami Agama.

3

Ibid Wawancara Langsung dengan H Agus Hamid (Pembina Irmash ) pada tanggal 30 Januari 2011


(67)

Peranan IRMASH untuk sekarang sudah memberikan motivasi pada remaja yang lain supaya bisa lebih aktif dalam mermasyarakat untuk menjadikan lingkungan di sekitar masjid termotivasi dan dapat mengamalkan Agama pada Era Modernisasi.

Dari pemaparan diatas bahwa peranan Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husana (IRMASH) adalah menjadi salah satu

1. Motivator bagi masyarakat khususnya remaja di sekitar masjid tersebut.

2. Menjadi Pelayan Masyarakat seperti memberikan beberapa Santunan dan memberikan penyuluhan Baik Umum ataupun Agama.

3. Irmash menjadi Wadah Silaturahim bagi para pemuda.

4. Serta Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH) sebagai Agen perubahan Untuk Masyarakat di lingkungan Yang mengalami krisisis Pengetahuan Agama yang lebih, pelaku sejarah di lingkungan Masyarakat yang masih mempunyai pemikiran yang kuno (Ortodok) 5. Sebagai ladang ibadah bagi para remaja yang yang mendedikasikan


(1)

61

yang mulai berfikiran Modern yang memungkinkan Irmash menjadi Peranan dalam meningkatkan pengamalan Agama.

2. Sumber Daya Manusia

Pada akhir-akhir ini pembimbing Ikatan Remja Masjid Safinatul Husna (IRMASH) sedang melakukan bimbingan mental di luar masjid yang pada akhirnya akan mengabdi untuk Masyarakat. Dalam memikiran Pembimbing Irmash memiliki gagasan dimana nantinya Irmash akan menjadi sebuah basis keagamaan di lingkungan Masyarakat juga menjadi basis kemasyarakatan yang mana remaja dikala tidak ada tempat untuk melaksanakan kegiatan positif Masjidlah menjadi sebuah sarana kegiatan Remaja. 14

4. Tantangan (Challenge) /Threats (ancaman)

Acaman atau Tantangan dalam Organisasi adalah merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.15 Dari segi peluang menurut penulis peluang IRMASH untuk lebih maju sangat terbuka berikut rinciananya;

1. Akses Informasi dan Teknologi

14

Wawancara langsung dengan H Agus Hamid (Pembina Irmash ) pada tanggal 30 Januari 2011

15

Ibid http://aguswibisono.com/2010/analisis-swot-strength-weakness-opportunity-threat , pada tanggal 8 februari 2011.


(2)

Akses Informasi dari luar seperti Internet yang kurang terkotrol oleh orang tua, sehingga perlu adanya bimbingan yang intensif bagi para Orang Tua dan remaja dilingkungan Masjid Safinatul Husna. 2. Masyarakat Dan Lingkungan Dari Luar

Masyarakat dilingkungan Masjid sekarang ini sudah banyak dipengaruhi seperti banyaknya hiburan-hiburan contohnya Warnet dan maraknya Rental Ps yang beredar dilingkungan yang menyedia hiburan untuk anak-anak dan remaja di sekitar Masjid tersebut sehingga remaja mengalami krisis Motivasi Untuk pergi ke Masjid ini merupakan Tantangan bagi Ikatan Remaja Masjid (IRMASH) agar memberikan suasana baru bagi remaja supaya bisa mengurangi hiburan dengan kegiatan-kegiatan yang diadakan IRMASH.16

Dalam menanggapi masalah ini dimana Masyarakat mengalami banyak perubahan dalam segi Informasi dan Teknologi secara berangsur-angsur merata dilingkungan Masjid, bagaimana IRMASH bisa menangani masalah ini satu persatu supaya teknologi dan informasi menjadi suatu wadah bagi IRMASH untuk mengembangkan kegiatan Dakwah lewat teknologi informasi sekarang ini. Pada saat ini Remaja sudah banyak yang mengenyam bangku kuliah secara tidak langsungsuatu proses pembinaan yang dilakukan diluar masjid memberikan efek yang fositif terhadap remaja supaya menjadi yang terbaik dan mengabdikan diri untuk masyarakat dilingkungannya.

16

Ibid wawancara langsung dengan H Agus Hamid (Pembina Irmash ) pada tanggal 30 Januari 2011


(3)

63

Dan menurut penulis dari penjabaran tentang Analisis SWOT yang penulis terangkan diatas memberikan analisa tentang Peranan IRMASH dalam Meningkatkan Pengamalan Agama penuh perjuangan dari awal berdirinya Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna menunjukan Perjalanan Yang Fluktuatif yaitu naik turunnya peranan IRMASH dalam meningkatkan pengamalan Agama.

Dan pada saat ini IRMASH mengalami kekurangan Sumber Daya Manusia yang professional dalam meningkatkan kinerja Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna serta kurangnya efektifitas kegiatan yang diadakan oleh IRMASH. Akan tetapi IRMASH masih memiliki peluang untuk keluar dari degradasi keefektifan dengan adanya bimbingan remaja dari luar Masjid seperti penkaderan dan di pilihnya remaja yang dikira sudah cukup matang ntuk terjun langsung ke Masyarakat sehingga bisa mentransfer pengalaman yang ia peroleh dari bangku perkuliahan.


(4)

67

BAB V Penutup

A. Kesimpulan

Ikatan Remaja Masjid merupakan suatu perkumpulan Remaja disuatu Daerah, dan pada umumnya Ikatan Remaja Masjid merupakan sebuah peranan yang harus di perankan oleh masyarakat khususnya para Remaja yang peduli pada Agama dilingkungan Masyarakat Masjid Khususnya Umumnya bagi seluruh masyarakat kampung tersebut.

Banyaknya organisasi-organisasi yang saat ini berkembang tidak hanya di luar namun juga banyak Organisasi Remaja yang ingin memberikan peranannya masing-masing sehingga menjadi sarana pendidikan dan kepedulian social pada Masyarakat. Yang pada kali ini penulis ingin memberikan suatu garis-garis besar tentang judul yang penulis ambil untuk memberikan kesimpulan tentang penulisan dan keterangan yang penulis ambil kesimpulannya sebagai berikut :

Peranan Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH) dalam Meningkatkan Pengamalan Agama Pada Remaja.

a. Sebagai Motivator.

Sebuah Organisasi pasti mempunyai peranannya masing begitu juga Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH) yang memiliki peranan dalam memotivasi Remaja dalam melakukan kegiatan keagamaan contoh hal nya seperti Shalat berjamaah di Masjid dan kegiatan Keagamaan lainya.


(5)

68

b. Sebagai pelayan Masyarakat.

Dalam peranan ini IRMASH di daerah bambu larangan memiliki peranan yang cukup Vital dalam pengembangan pemikiran Masyarakat di lingkungan sekitar Masjid sehingga IRMASH di daerah ini memberikan sebuah pendekatan yang berbeda dengan Ikatan Remaja Pada umumnya, yaitu meberikan bimbingan mental pada para remaja supaya mengerti tentang pemikiran Islam yang modern dan menjadikan Remaja tersebut untuk terjun ke Masyarakat untuk mengamalkan ilmunya yang telah mereka peroleh dari luar.

c. Dan juga sebagai Pembina Masyarakat khususnya Para Remaja di lingkungan Masjid Safinatul Husna. Dengan adanya Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH) Para Ulama dan tokoh masyarakat merasa terbantu dengan Kegiatan-kegiatan tengatang keagamaan.

d. Perulnya tindakan yang Serius dari Pihak Pengasuhan Ikatan Ramaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH) untuk lebih memberikan kepercayaan kepemimpinan Kepada Remaja yang sudah matang dalam segi Organisasi sehingga dapat menjalankan Kewajibannya untuk lebih berkreasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan sebagai peningkat pengamalan agama di lingkungan Masjid Safinatul Husna.


(6)

B. Saran-Saran

Kata-kata atau ungkapan yang tepat untuk sebuah Organisasi adalah Tidak ada Gading Yang Tak Retak demikian yang pasti ada di tubuh Organisassi Irmash. Untuk Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH) Saat ini penulis melihat banyak yang perlu diperbaharui dari segi Sumber Daya Manusia yang kurang kompeten dalam bidang Organisasi Masyarakat ,

Peranan Ikatan Remaja Masjid Safinatul Husna (IRMASH) Dalam Meningkatkan Pengamalan Agama di lingkungan Masjid

merupakan suatu tugas yang sangat berat yang harus di perankan oleh Oraganisasi ini sehingga perlu adanya sinergi antara Remaja-remaja yang mendukung kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh IRMASH. Sehingga semua tujuan dan pencapaian yang dilakukan oleh IRMASH ini bisa terlaksana dengan tingkat pencapaian sangat puas.

Dari segi Sumber DAya Manusia perlu keseriusan dari pihak Pembina dalam menjadikan Remaja-Remaja Bambu Larangan untuk bisa kompeten dalam bidang Organisasi

Dalam menjalankan system Organisasi lebih memilih untuk menberikan suatu apapun dalam


Dokumen yang terkait

Metode dakwah ikatan remaja masjid fathullah (irmafa ) UIN Syarif Hidayatullah Jakartadalam meningkatkan ibadah anggota

2 81 68

Strategi Pengembangan Kegiatan Keagamaan Remaja Di Dkm Masjid Baitul Makmur Srengseng Sawah - Jakarta Selatan

0 8 73

Peran Pengurus Masjid Arrahman Dalam Memberikan Bimbingan Agama Bagi Remaja Di Perumahan Bumi Mas Raya (Bmr) Cikokol Tangerang

2 19 139

Peranan Organisasi Kepemudaan Masjid dalam Meningkatkan Partisipasi Kegiatan Keagamaan di Masyarakat (Studi Kasus Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar)

3 33 77

Peran Pembimbing Agama Islam Dalam Meningkatkan Akhlak Remaja Di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur

7 58 120

PERANAN MASJID DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT DI MASJID RIYAD SURAKARTA Peranan Masjid Dalam Pengembangan Ekonomi Masyarakat Di Masjid Riyad Surakarta (Tinjauan Sosiologi Agama).

0 2 10

PERANAN MASJID DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT DI MASJID RIYAD SURAKARTA Peranan Masjid Dalam Pengembangan Ekonomi Masyarakat Di Masjid Riyad Surakarta (Tinjauan Sosiologi Agama).

0 2 17

BAB IV ANALISIS PERANAN REMAJA MASJID JAMI’ BAITUL KHOIR DALAM MEMBINA MORAL REMAJA DI WILAYAH KECAMATAN BANDUNG - PERANAN REMAJA MASJID JAMI’ BAITUL KHOIR DALAM MEMBINA MORAL REMAJA DI WILAYAH KECAMATAN BANDUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungag

0 0 16

PEMBERDAYAAN REMAJA BERBASIS MASJID (Studi Terhadap Remaja Masjid Di Labuh Baru Barat) Aslati

0 1 11

PERANAN IKATAN REMAJA MASJID DALAM MEMBENTUK AKHLAK REMAJA DI DESA SUKADANA SUNGAI ROTAN MUARA ENIM

0 0 81