Nursyahrul Ritonga : Rancangan Sistem Proteksi Tegangan Pada Motor Listrik 3 Fasa Berbasis PC, 2008. USU Repository © 2009
+6V CT
Gambar 2.12. Ekivalen Trafo
2.7 Transistor
Transistor adalah komponen elektronika yang banyak digunakan dalam berbagai rancangan rangkaian elektronika, baik sebagai penguat maupun sebagai
switch. Gambar dibawah ini merupakan simbol dari transistor jenis PNP dan NPN. Arah pada emiter menunjukkan arah aliran konvensional emiter.
n p
n p
p n
emiter basis
kolektor emiter
basis kolektor
Gambar 2.13. Transistor PNP dan NPN
Nursyahrul Ritonga : Rancangan Sistem Proteksi Tegangan Pada Motor Listrik 3 Fasa Berbasis PC, 2008. USU Repository © 2009
Dalam keadaan normal transistor harus diberi polaritas sebagai berikut: Pertemuan emiter~basis diberi polaritas dalam arah maju konduksi
Pertemuan emiter~colektor diberi polaritas mundur atau cut-off Transistor sebagai penguat ketika arus basis berubah, perubahan arus
mengontrol perubahan besar arus yang mengalir dari kolektor ke emiter, dan transistor dengan arus basis disebut dengan penguatan arus pada transistor.
Misalnya sebuah transistor memiliki arus basis IB=0,1mA dan arus kolektor IC=10mA sehingga penguatan arusnya:
Ai=IcIb Ai=10mA0,1mA Ai=100A
2.8 Kontaktor
Kontaktor termasuk jenis saklar yang prinsip kerjanya sama dengan saklar. Bila pada jepitan-jepitan a dan b kumparan magnet dipasangkan tegangan, maka
magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar tersebut juga ikut bergerak atau tertarik. Tegangan yang harus
dipasangkan ini dapat tegangan bolak balik atau tegangan searah, tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancang. Untuk beberapa keperluan dipakai juga
kumparan arus bukan tegangan , akan tetapi dari segi produksi lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan biasanya sudah di normalisasi dan
tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu. Tergantung dari pelaksanaannya maka dengan tertariknya jangkar kontak-
kontak menutup atau membuka, kontak-kontak semacam 1-2, 3-4, dan sebagainya disebut kontak penutup, kontak semacam 9-10 disebut kontak pembuka.
Nursyahrul Ritonga : Rancangan Sistem Proteksi Tegangan Pada Motor Listrik 3 Fasa Berbasis PC, 2008. USU Repository © 2009
Biasanya kontaktor mempunyai pasangan kontak-kontak kerja seperti 1-2, 3-4, 5-6, yang mengalirkan arus kerja. Disamping kontak-kontak kerja seringkali
masih dilengkapi dengan sejumlah kontak pembantu dalam contoh ini misalnya kontak 7-8, 9-10,. Kontak-kontak pembantu ini digunakan untuk memberikan isyarat
atau keperluan lain, yang akan dijelaskan dalam uraian – uraian selanjutnya. Misalnya kontak 7-8 dapat dihubungkan dengan lampu edaran isyarat, yang menyala
bila kontraktor bekerja. Tergantung keperluan suatu kontaktor dapat mempunyai lebih dari dua pasang kontak pembantu.
Karena pergerakan elektromagnetis ini maka kontaktor sangat sesuai bagi pelayanan-pelayanan jarak jauh dibandingkan dengan saklar motor yang harus
digerakkan dengan tegangan. Untuk keperluan itu, saklar komando yang menghubungkan kumparan dengan tegangan tidak perlu diletakkan berdekatan
dengan kontaktor, karena antara kontaktor dengan saklar komando dapat dipasang dua buah kawat.
2.9 Op- Amp