Relay Resistor LANDASAN TEORI

Nursyahrul Ritonga : Rancangan Sistem Proteksi Tegangan Pada Motor Listrik 3 Fasa Berbasis PC, 2008. USU Repository © 2009

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Relay

Relay merupakan saklar elektromagnetik yang dapat di-onoff-kan oleh arus. Pada dasarnya relay terdiri dari sebuah kumparan yang terlilit pada suatu inti dari besi lunak, dan kontak-kontak. Jika kumparan dialiri arus listrik, maka besi lunak berubah menjadi magnet dan menarikmenolak suatu pegas, sehingga kontak pun menutup membuka. Pada gambar 2.1 menunjukkan salah satu contoh kontruksi relay. Armatur Gerak Poros Pegas Koneksi Ke Kontak Gerak Koneksi Kumparan Koneksi Ke Kontak Tetap Kumparan Bingkai Plastik Gambar 2.1 Contoh Kontruksi Relay Dengan Kontak Tukar Nursyahrul Ritonga : Rancangan Sistem Proteksi Tegangan Pada Motor Listrik 3 Fasa Berbasis PC, 2008. USU Repository © 2009 Seperti halnya saklar atau tombol tekan, kontak-kontak relay terdiri dari : normal tertutup NC, normal terbuka NO, dan kontak tukar. Gambar dibawah ini menunjukkan lambang berbagai relay. Gambar 2.2. Lambang Relay dengan berbagai macam kontak Relay dapat digolongkan menjadi dua golongan utama, yakni Relay netral, yaitu relay yang perubahan transisi dari status off dan sebaliknya tidak tergantung pada arus penggeraknya. Relay berkutub, yaitu relay yang perubahan transisi dari status on ke off dan sebaliknya tergantung pada arah arus yang mengalir. Relay elektromekanik, terdiri dari sebuah armatur inti besi yang ditarik oleh medan magnet yang dibangkitkan oleh sebuah kumparan. Armatur membuka atau menutup kontak-kontak relay. Arus “tarik” bergantung pada banyaknya kontak daya yang diperlukan, lazimnya berada diantara kira-kira 30 dan 600mW. Relay dengan kontak normal terbuka Relay dengan kontak normal tertutup Relay dengan kontak normal terbuka tertutup Nursyahrul Ritonga : Rancangan Sistem Proteksi Tegangan Pada Motor Listrik 3 Fasa Berbasis PC, 2008. USU Repository © 2009 Impedansi kumparan antara 350 dan 2200 ohm. Waktu swits “ON” dan “OFF” berada diantara 10 mdet dan 3 mdet.

2.2. Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum ohm diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan dari resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω omega. Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga dikiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenal besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan ohmmeter. Gambar 2.3 Bentuk FisikResistor Nursyahrul Ritonga : Rancangan Sistem Proteksi Tegangan Pada Motor Listrik 3 Fasa Berbasis PC, 2008. USU Repository © 2009 Warna Nilai Faktor Pengali Toleransi Hitam 1 Coklat 1 10 1 Merah 2 100 2 Jingga 3 1000 Kuning 4 10000 Hijau 5 100000 Biru 6 1000000 Violet 7 10000000 Abu-abu 8 100000000 Putih 9 1000000000 Emas - 0.1 5 Perak - 0.01 10 Tanpa Warna - - 20 Tabel 2.1 Kode Warna Tahanan Cara penggunaan tabel diatas dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar. 2.4 Penggunaan Tabel Kode Warna Resistor Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan kearah gelang toleransi berwarna coklak, emas, merah, atau perak. Biasanya warna gelang toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau dengan lebar yang lebih Ring IV Ring III Ring II Ring I Nursyahrul Ritonga : Rancangan Sistem Proteksi Tegangan Pada Motor Listrik 3 Fasa Berbasis PC, 2008. USU Repository © 2009 menonjol, sedangkan warna gelang pertama agak sedikit kedalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut. Kalau anda telah bisa menentukan mana gelang yang pertama yang selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya. Jumlah gelang yang melingkar pada resistor pada umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5,10 atau 20 memiliki tiga gelang tidak termasuk gelang toleransi. Tetapi resistor dengan toleransi 1 atau 2 toleransi kecil memiliki empat gelang tidak termasuk gelang toleransi. Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar wattnya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W= I 2 R watt. Umumnya resistor yang tersedia dipasaran berukuran 18,14,1,2,5,10, dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi daya 5,10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansinya dicetak langsung dibadannya, misalnya 100 Ω5W. Karakteristik resistor yang paling penting diketahui adalah : Nilai tahanan resistor ohm Toleransi Rating Daya Watt Koefisien Temperatur Derajat Celcius, dan Noise Nursyahrul Ritonga : Rancangan Sistem Proteksi Tegangan Pada Motor Listrik 3 Fasa Berbasis PC, 2008. USU Repository © 2009

2. 3 Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari dua buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki elektroda metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang lainnya. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Kapasitor mengisi energi listrik, memblok arus searah dan meluluhkan arus bolak-balik. Disamping memiliki harga kapasitansi dalam satuan farad. Kapasitor juga memiliki rating daya, dan berikut ini gambar dari simbol sebuah kapasitor. + - Gambar 2.5. Simbol dari Kapasitor Aplikasi-aplikasi penting dari kapasitor adalah sebagai berikut : 1. Menghilangkan lonjakan-lonjakan tegangan dengan waktu sangat kecil spike dari catu daya yang sering menimbulkan trigger yang tidak diinginkan pada IC. Kapsitor 0,01-0,1µF dapat digunakan untuk meredam spike tersebut Nursyahrul Ritonga : Rancangan Sistem Proteksi Tegangan Pada Motor Listrik 3 Fasa Berbasis PC, 2008. USU Repository © 2009 dengan menempatkan kapasitor tersebut pada terminal-terminal power supply IC tersebut. 2. Memfilter tegangan DC hasil penyearahan, semakin besar kapasitor yang digunakan maka makin baik pemfilteran outputnya. 3. Sebagai kopling pada penguat melewatkan tegangan DC dan menghambat tegangan AC 4. Memfilter bagian yang tidak diinginkan dari suatu fluktuasi sinyal.

2.4 Dioda