Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository © 2009
3. Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas
Tujuan utama dari Laporan Arus Kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode.
Tujuan keduanya adalah memberikan informasi atas dasar kas mengenai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Menurut Kieso dan Weygandt 2002 : 247 tujuan Laporan Arus Kas adalah sebagai berikut :
a Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas masa
depan. b
Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban. kemampuannya membayar deviden dan kebutuhannya dan
pendanaan ekstern. c
Menilai alasan antara perbedaan laba bersih dan penerimaan serta pembayaran kas yang berkaitan.
d Menilai pengaruh pada posisi keuangan suatu perusahaan dan
transaksi investasi dan pendanaan kas serta non kasnya selama satu periode.
Menurut Harahap 2004 : 257, disamping tujuan yang disebutkan diatas Laporan Arus Kas juga bermanfaat untuk :
a Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan, merencanakan
mengontrol arus kas masuk dengan arus kas keluar pada masa lalu.
Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository © 2009
b Menilai kemampuan keadaan arus kas masuk dan arus kas keluar,
arus kas bersih perusahaan termasuk kemampuan membayar deviden di masa yng akan datang.
c Menyajikan informasi bagi investor, kreditor, memproyeksikan
return dari sumber kekayaan perusahaan. d
Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan di masa yang akan datang.
e Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan
penerimaan dan pengeluaran kas. f
Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu
periode tertentu.
4. Kalisifikasi Arus Kas
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, Laporan Arus Kas harus melaporkan selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut 3 tiga jenis aktiva yaitu :
a. Aktivitas Operasi Operating
b. Aktivitas Investasi Investing
c. Aktivitas Pendanaan Financial
Berikut ini dijelaskan mengenai aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan :
a. Aktivitas Operasi
Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository © 2009
Jumlah aliran arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi PO. Medan Jaya dapat
menghasilkan aliran kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, pemeliharaan kemampuannya tersebut membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa
mengandalkan para sumber pendanaan dari luar. Arus kas masuk yang berasal dari aktivitas operasi misalnya :
• Kas yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa secara tunai.
• Kas yang diterima dari penagihan piutang dagang dan pitang
lainnya. •
Kas yang diterima dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha.
Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas operasi misalnya : •
Kas yang dikeluarkan untuk pajak dan biaya administrasi lainnya. •
Pembayaran hutang-hutang jangka pendek, yang meliputi hutang dagang, gaji, bunga dan sebagainya.
• Pembayaran untuk pembelian barang dan jasa.
• Pengeluaran kas untuk kegiatan operasi termasuk juga untuk
pembayaran biaya gaji, upah, sewa dan biaya operasi lainnya.
b. Aktivitas Investasi
Transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan non kas lainnya yang digunakan oleh perusahaan. Arus kas masuk terjadi jika kas
diterima dari hasil atau pengembalian investasi yang dilakukan sebelumnya misalnya dari hasil atau penjualan.
Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository © 2009
Arus kas masuk yang berasal dari aktivitas investasi misalnya : •
Penjualan aktiva tetap. •
Penjualan surat berharga yang berupa investasi. •
Penagihan pinjaman jangka panjang tidak termasuk bunga jika ini merupakan kegiatan investasi.
Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas investasi misalnya : •
Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap. •
Pembelian investasi jangka panjang. •
Pemberian pinjaman ke pihak lain.
c. Aktivitas Pendanaan
Kegiatan mendapatkan sumber dana dari pemilik dengan memberikan prospek penghasilan dari sumber dana tersebut meminjam dan membayar hutang
kembali, atau melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar hutang tertentu.
Arus kas masuk yang berasal dari aktivitas pendanaan misalnya : •
Penerimaan kas dan surat berharga dalam bentuk equity sewajarnya.
• Penerimaan dari penerbitan hutang obligasi dan hutang jangka
pendek lainnya. Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas pendanaan misalnya :
• Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik atau
menebus saham perusahaan.
Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository © 2009
• Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan
kepada pemilik. •
Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha lease untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna
pembiayaan.
5. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas
Salah satu analisis keuangan yang sangat penting bagi manajer keuangan, di samping alat keuangan lainnya adalah laporan arus kas. Yang dimaksud dari
analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana akan digunakan dan bagaimana kebtuhan dana tersebut akan dibelanjakan. Analisis arus kas tersebut dapat
diketahui darimana diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan. Suatu laporan yang menggambarkan darimana diperoleh dan untuk apa kas tersebut
digunakan, sering disebut sebagai Laporan Arus Kas. Laporan Arus Kas secara langsung atau tidak langsung mencerminkan
penerimaan kas entitas yang diklasifikasikan menurut sumber-sumber utama dan pembayaran kas yang diklasifikasikan menurut pengguna utama selama satu
periode. Laporan ini memberikan informasi yang berguna mengenai aktivitas
entitas dalam menghasilkan kas, mengenai aktivitas keuangannya dan mengenai investasi atau pengeluaran kasnya.
Dalam menyusun Laporan Arus Kas terdapat 2 dua metode yang dapat digunakan, yaitu :
Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository © 2009
a. Metode Langsung Direct Method
Dalam metode langsung dilapokan golongan penerimaan kas bruto dari aktivitas operasi dan pengeluaran bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan antara
penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai arus kas bersih dari aktivitas operasi. Dengan kata lain metode langsung,
mengurangkan pengeluaran kas operasi dari penerimaan kas operasi. Metode langsung menghasilkan penyajian laporan penerimaan dan pengeluaran kas secara
ringkas. Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini memperlihatkan laporan penerimaan dan pengeluaran kas lebih konsisiten dengan
tujuan suatu laporan arus kas. Disamping itu metode langsung ini lebih mudah dimengerti dan memberikan informasi yang lebih banyak dalam mengambil
keputusan. Format laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung adalah sebagai berikut :
Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository © 2009
PT. ABC LAPORAN ARUS KAS
Periode yang berakhir 31 Desember 2002
Arus kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan kas dari pelanggan xxx
Pembayaran kas kepada pemasok xxx
Pembayaran bunga xxx
Hasil dari asuransi pabrik xxx
Pembayaran pajak penghasilan xxx
Arus kas bersih dari Aktivitas Operasi xxx
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pembelian tanah, bangunan peralatan xxx
Hasil dari penjualan peralatan xxx
Penerimaan bunga xxx
Penerimaan deviden
Arus kas bersih dari Aktivitas Investasi xxxx
xxx
Arus kas dari Aktivitas Pendanaan
Hasil dari penerbitan modal xxx
Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx
Pembayaran hutang sewa guna usaha xxx
Pembayaran deviden
Arus kas bersih dari Aktivitas Pendanaan xxx
Kenaikan kas bersih dan setara kas xxxx
xxxx
Kas dan setara kas pada awal periode Kas dan setara kas pada akhir periode
xxxx xxxx
Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository © 2009
b. Metode Tidak Langsung Indirect Method
Dalam metode tidak langsung, pengaruh dari semua penangguhan penerimaan dan pengeluaran kas dimasa lalu dan semua akurat dari penerimaan
kas dan pengeluaran yang diharapkan pada masa yang akan datang dihilangkan dari laba bersih yang diperhitungkan laba rugi. Penyediaan ini dilakukan dengan
menambahkan pos-pos yang tidak memerlukan pengeluaran kas kembali ke laba bersih serta penambahan dan pengurangan, kenaikan maupun penurunan hutang
dan piutang. Keunggulan utama dari metode ini adalah bahwa hal ini memusatkan perbedaan antara laba bersih dan aliran kas bersih dari aktivitas operasi.
Metode ini memberikan jaminan yang berguna antara laporan arus kas dan perhitungan laba rugi serta neraca. Selain itu, data yang diperlukan untuk metode
tidak langsung umumnya lebih siap tersedia dan lebih mudah untuk diperoleh, dibandingkan dengan data yang diperlukan dalam metode langsung.
Dalam metode tidak langsung ini, penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perbahan-
perubahan dalam pos-pos yang mempengaruhi operasional seperti penyusutan, naik turun pos aktiva dan hutang lancar.
Format laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung adalah sebagai berikut :
Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository © 2009
PT. ABC LAPORAN ARUS KAS
Periode yang berakhir 31 Desember 2002
Arus kas dari Aktivitas Operasi xxx
Laba bersih Penyesuaian untuk :
Penyusutan xxx
Kerugian selisih kurs xxx
Penghasilan investasi xxx
Beban bunga xxx
Kenaikan piutang dagang xxx
Penurunan persediaan xxx
Penurunan hutang dagang xxx
Pembayaran pajak penghasilan xxx
Hasil dari asuransi pabrik xxx
Arus kas bersih dari Aktivitas Operasi xxx
Arus kas dari Aktivitas Investasi xxx
Pembelian tanah, bangunan, dan peralatan xxx
Hasil dari penjualan peralatanPenerimaan bunga xxx Penerimaan deviden
xxx Arus kas bersih dari Aktivitas Investasi
xxx Arus kas bersih dari Aktivitas Pendanaan
Hasil dari penerbitan modal saham xxx
Hasil dari pinjaman janka panjang xxx
Pembayaran hutang sewa guna usaha xxx
Pembayaran deviden xxx
Ars kas bersih dari Aktivitas Pendanaan xxx
Kenaikan bersih kas dan setara kas xxx
Kas dan setara kas pada awal periode Kas dan setara kas pada akhir periode
xxx xxx
Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository © 2009
6. Teori Analisa Laporan Arus Kas
Sebagai langkah pertama dalam analisa laporan arus kas adalah penyusunan “Laporan Perubahan Neraca” Statement of Balance Sheet Changes
yang disusun atas dasar dua neraca dalam periode. Laporan tersebut menggambarkan perubahan masing-masing elemen neraca antara dua periode
tersebut, dan setiap perubahan elemen tersebut mencerminkan adanya sumber penggunaan kas. Dari laporan perubahan neraca dengan bantuan dari laporan laba
ditahan dapatlah disusun laporan arus kas. Untuk analisa dan evaluasi ini penulis akan menggunakan laporan arus kas
2005 dengan membandingkan dua neraca yaitu neraca tahun 2004 dan neraca tahun 2005. Laporan tersebut akan menggambarkan perubahan dari masing-
masing elemen neraca, dan dari kertas kerja, kemudian akan disusun laporan arus kas.
Dalam melakukan analisa laporan arus kas, penulis akan membuat komposisi dana berdasarkan laporan arus kas pada PO. Medan Jaya. Dalam
komposisi dana ini, penulis akan membuat perbandingan setiap sumber kas dan perbandingan antara penggunaan kas dengan total pengunaan kas pada tahun yang
bersangkutan yaitu 2005. Sebagai bahan analisa dalam skripsi minor ini, Penulis akan
mencantumkan neraca konsolidasi dua tahun, yaitu tahun 2004 dan 2005 serta laporan arus kas yang berakhir pada tahun 2004.
Adapun perubahan-perubahan dari elemen-elemen neraca yang efeknya
memperbesar kas adalah sebagai berikut :
Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository © 2009
1. Berkurangnya aktiva lancar.
2. Berkurangnya aktiva tetap.
3. Bertambahnya setiap jenis hutang.
4. Bertambahnya modal sendiri kenaikan modal disetor atau laba
yang ditahan, sedangkan perubahan-perbahan yang akan memperkecil kas dan dikatakan sebagai penggunaan kas adalah
sebagai berikut : 1.
Bertambahnya aktiva lancar . 2.
Bertambahnya aktiva tetap. 3.
Berkurangnya setiap jenis hutang. 4.
Berkurangnya modal sendiri turunnya modal disetor atau laba ditahan.
Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository © 2009
Sumber : PO. MEDAN JAYA TABEL 1
PO. MEDAN JAYA NERACA
UNTUK PERIODE 31 DESEMBER 2004 DAN 2005 AKTIVA
2004 2005
Aktiva Lancar
Kas Rp. 90.090.300
Rp. 97.350.000
Jumlah Aktiva Lancar Rp. 90.090.300
Rp. 97.350.000
Aktiva Tetap Bangunan Gedung
Rp. 150.000.000 Rp. 150.000.000
Mobil Bus Rp. 70.000.000
Rp. 77.000.000 Inventaris
Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000
Akumulasi Penyusutan Rp. 25.000.000
Rp. 28.350.000
Jumlah Aktiva Tetap Rp. 215.000.000
Rp. 218.650.000
TOTAL AKTIVA Rp. 305.090.300
Rp. 316.000.000
PASSIVA Passiva
Percetakan Bali Scan Rp. 83.500.000
Rp. 70.850.000
Jumlah Passiva Rp. 83.500.000
Rp. 70.850.000
Modal
Modal Awal Rp. 155.000.000
Rp. 173.000.000 Laba Tahun Lalu
Rp. 36.090.300 Rp. 38.500.000
Laba Tahun Berjalan Rp. 30.500.000
Rp. 33.650.000
Jumlah Modal Rp. 221.590.300
Rp. 245.150.000
TOTAL PASSIVA Rp. 305.090.300
Rp. 316.000.000
Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository © 2009
Sumber : PO. MEDAN JAYA TABEL 2
PO. MEDAN JAYA LAPORAN LABA RUGI
UNTUK PERIODE 31 DESEMBER 2004 DAN 2005 PENDAPATAN
2004 2005
Penjualan Tiket Rp. 250.350.000
Rp. 249.480.000
BIAYA LANGSUNG PERUSAHAAN
Biaya Cetak Tiket Rp. 17.800.000
Rp. 17.300.000 Biaya Cetak Surat Jalan
Rp. 6.500.000 Rp. 6.500.000
Biaya Cetak Amplop dan Kertas Surat Rp. 3.400.000
Rp. 2.800.000
PENGHASILAN BRUTO Rp. 222.650.000
Rp. 222.880.000 BIAYA UMUM DAN ADM
Penyusutan Gedung Rp. 6.500.000
Rp. 8.500.000 Penyusutan Mobil
Rp. 12.500.000 Rp. 17.600.000
Penyusutan Inventaris Rp. 1.000.000
Rp. 2.250.000 Alat-alat Kantor
Rp. 3.100.000 Rp. 3.400.000
Rekening Air Rp. 4.450.000
Rp. 5.630.000 Rekening Listrik
Rp. 6.200.000 Rp. 7.800.000
Rekening Telepon Rp. 7.250.000
Rp. 6.850.000 Pemeliharaan Gedung
Rp. 3.400.000 Rp. 3.800.000
Iklan dan Promosi Rp. 4.200.000
Rp. 3.650.000 Biaya Perjalanan Dinas
Rp. 3.700.000 Rp. 4.200.000
Pemeliharaan Mobil Rp. 5.100.000
Rp. 4.700.000 Biaya Keamanan dan Kebersihan
Rp. 3.900.000 Rp. 3.750.000
Gaji Karyawan Pegawai Rp. 103.000.000
Rp. 103.000.000 Biaya Pengurus Kecelakaan
Rp. 26.800.000 Rp. 24.350.000
TOTAL BIAYA UMUM DAN ADM Rp. 191.100.000
Rp. 193.180.000 LABA KOTOR
Rp. 31.550.000 Rp. 29.700.000
PAJAK Rp. 7.300.000
Rp. 4.150.000 LABA SETELAH PAJAK
Rp. 24.250.000 Rp. 25.550.000
Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository © 2009
TABEL 3 PO. MEDAN JAYA
LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE BERAKHIR 31 DESEMBER 2005
Sumber : PO. MEDAN JAYA Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba Bersih Rp. 25.550.000
Penyusutan Rp. 28.350.000
+
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp. 53.600.000
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pembelian Bus Rp. 7.000.000
Kenaikan Pemeliharaan Rp. 800.000
-
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Rp. 45.800.000
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Modal disetor Rp. 18.000.000
Pembayaran Prive Rp. 56.540.300
-
Kenaikan Arus Kas Rp. 7.259.700
Saldo Kas Awal Periode Rp. 85.250.000 +
Saldo Kas Akhir Periode Rp. 92.509.700
Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository © 2009
TABEL 4 PO. MEDAN JAYA
NERACA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE TAHUN 2004 DAN 2005
AKTIVA 2004
2005 NAIK TURUN
Aktiva Lancar
Kas Rp. 90.090.300
Rp. 97.350.000 Rp. 7.259.700
Jumlah Aktiva Lancar Rp. 90.090.300
Rp. 97.350.000 Rp. 7.259.700
Aktiva Tetap
Bangunan gedung Rp. 150.000.000
Rp. 150.000.000 ……
Mobil Bus Rp. 70.000.000
Rp. 77.000.000 Rp. 7.000.000
Inventaris Rp. 20.000.000
Rp. 20.000.000 ……
Total Akum Penyusutan Rp. 25.000.000 Rp. 28.350.000
Rp. 3.350.000
Jumlah Aktiva Tetap Rp. 215.000.000
Rp. 218.650.000 Rp. 3.650.000
Total Aktiva Rp. 305.090.300
Rp. 316.000.000 Rp. 10.909.700
PASSIVA Passiva
Percetakan Bali Scan Rp. 83.500.000
Rp. 70.850.000 Rp. 12.650.000
Jumlah Passiva Rp. 83.500.000
Rp. 70.850.000 Rp. 12.650.000
Modal
Modal Awal Rp. 155.000.000
Rp. 173.000.000 Rp. 18.000.000
Laba Tahun Lalu Rp. 36.090.300
Rp. 38.500.000 Rp. 2.409.700
Laba Tahun Berjalan Rp. 30.500.000
Rp. 33.650.000 Rp. 3.150.000
Jumlah Modal Rp. 221.590.300
Rp. 245.150.000 Rp. 23.559.700
Total Passiva Rp. 305.090.300
Rp. 316.000.000 Rp. 10.909.700
Sumber : PO. MEDAN JAYA
Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository © 2009
BAB III ANALISIS DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis akan melakukan analisa dan evaluasi terhadap hasil- hasil penelitian yang telah diperoleh dari PO. Medan Jaya. Di dalam melakukan
analisa dan evaluasi Penulis membandingkan dengan teori yang diuraikan pada bab II dengan pelaksanaannya di dalam perusahaan, Sehubungan dengan adanya
analisa dan evaluasi ini maka Penulis akan dapat melihat sejauh mana teori-teori yang ada tersebut telah diterapkan oleh perusahaan dalam kenyataan sehari-hari.
Adapun masalah-masalah yang akan dianalisa dan dievaluasi oleh Penulis adalah sebagai berikut :
A. Sumber Kas Perusahaan
B. Penggunaan Kas Perusahaan
C. Analsa Laporan Arus Kas
A. SUMBER KAS PERUSAHAAN
Sumber kas yang dimiliki oleh perusahaan pada tahun 2004 dan 2005 terdiri dari sumber-sumber yang berasal dari 3 tiga kegiatan, yaitu kegiatan
operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan. Penulis akan menjelaskan secara ringkas sumber dan penggunaan kas yang diperoleh perusahaan pada tahun
2004 dan 2005.